Selasa, 08 Januari 2019

Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Larutan merupakan sebutan/istilah yang lazim digunakan untuk menyatakan suatu bentuk campuran zat yang homogen. Suatu larutan terdiri atas zat pelarut (solvent) daan zat terlarut (solute). Pelarut merupakan komponen dengan jumlah lebih banyak, sedangkan zat terlarut jumlahnya lebih kecil. Larutan dapat bersifat sebagai penghantar arus listrik, khususnya larutan dalam wujud cair dengan pelarut air.

A. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat dibedakan menjadi dua, yakni larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit, sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan nonelektrolit.

B. Jenis Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listriknya
Daya hantar larutan elektrolit tergantung pada jenis dan konsentrasinya. Larutan yang mempunyai daya hantar relatif baik walaupun konsentrasinya relatif rendah disebut larutan elektrolit kuat. Sebaliknya, larutan yang daya hantarnya buruk walaupun konsentrasinya relatif besar disebut larutan elektrolit lemah. Pada konsentrasi yang sama, larutan elektrolit kuat menghantarkan listrik lebih baik daripada larutan elektrolit lemah. 

Larutan elektrolit kuat terbentuk dari senyawa elektrolit kuat yang terlarut dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air terurai sempurna (atau hampir sempurna) membentuk ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Sebagaimana kita ketahui bahwa arus listrik merupakan jumlah elektron per detik. Pada saat elektron-elektron dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, elektron tersebut dapat dihantarkan (dibawa) oleh ion-ion yang mampu bergerak bebas dalam larutannya tersebut seperti dihantarkan oleh kabel tembaga. 

Pada larutan elektrolit lemah, walaupun terbentuk ion, tetapi ion-ion (kation dan anion) yang terbentuk jumlahnya sangat sedikit. Akibatnya, ion-ion tersebut tidak dapat menghantarkan elektron yang cukup banyak. 

Larutan nonelektrolit terbentuk dari senyawa yang dilarutkan dalam air. Senyawa nonelektrolit dalam air tidak terionisasi, melainkan tetap dalam bentuk molekul. Oleh karena tidak ada ion-ion yang bermuatan, maka arus listrik tidak dapat dihantarkan. 

C. Senyawa Pembentukan Larutan Elektrolit
Hantaran listrik melalui larutan dapat diterangkan dengan teori ion yang dikemukakan oleh Svante August Arrhenius dari Swedia. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit mengandung ion-ion yang bergerak bebas. Ion-ion inilah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan. Berdasarkan pengamatan, senyawa yang dapat menghasilkan ion dalam larutannya dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar.

Senyawa ion adalah senyawa yang terbentuk dari ion melalui ikatan ionik. Ion-ion penyusun senyawa terdiri atas ion ppositif yang disebut kation dan ion negatif yang disebut anion. Jika senyawa ion dilarutkan dalam air, ion-ion terssebut akan terurai dan bergerak bebas sehingga larutan ini digolongkan ke dalam larutan elektrolit kuat. 

Senyawa kovalen ialah senyawa yang terdiri atas atom-atom (bukan ion) yang diberikan secara kovalen.  Apakah lelehan senyawa kovalen juga dapat menghantar arus listrik? Oleh karena senyawa kovalen tidak dapat membentuk ion kecuali dalam larutannya (kusus senyawa kovalen polar dalam pelarut polar), maka tidak ada senyawa kovalen baik itu padatan/kristal maupun lelehan yang dapat menghantarkan arus listrik sekalipun senyawa kovalen itu bersifat polar.

Senyawa ion dalam tiga jenis wujud memberikan gejala daya hantar listrik yang cukup unik. Senyawa ion dalam wujud kristal/padatan tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas, sedangkan dalam bentuk lelehan dan larutannya senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik dengan baik karena ion-ionnya dapat bergerak bebas. 

0 Comments:

Posting Komentar