Sabtu, 28 Desember 2024

Revolusi Hijau di Indonesia Masa Awal Kemerdekaan

Revolusi hijau di Indonesia telah dirintis sejak tahun 1950-an. Sejak saat itu, upaya untuk meningkatkan produksi pangan di Indonesia telah disuarakan. Pada waktu itu, pemerintah menerapkan kebijakan Rencana Kemakmuran Kasimo. Program Rencana Kemakmuran Kasimo dilakukan pada kurun waktu tahun 1952-1956. Keinginan mencapai produksi pangan yang tinggi kemuian dilanjutkan. Beberapa program baru pun dilaksanakan. Contohnya, program padi sentra pada 1959-1962 dan program bimbingan masyarakat (bimas) pada 1963-1965. Program-program tersebut telah merintis penerapan prinsip-prinsip revolusi hijau di Indonesia. Penerapan prinsip-prinsip revolusi hijau dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan Pascausaha Tani yang mencakup intensifikasi dan meknisasi pertanian.

Berbagai usaha yang telah dilakukan belum berhasil menutupi kebutuhan pangan yang besar. Produksi beras per tahun menunjukkan kenaikan. Dari 5,79 juta ton pada tahun 1950 menjadi 8,84 juta ton pada tahun 1965. Namun, jumlah beras yang tersedia bagi keburuhan per jiwa masih tetap rendah sehingga impor beras masih tetap tinggi. Ketika ekonomi nasional memburuk pada awal 1960-an, persediaan beras nasional juga menurun. Akibatnya, harga beras meningkat dan masyarakat sulit mendapatkan beras di pasar.

0 Comments:

Posting Komentar