Senin, 04 November 2024

Gerakan Pemuda Masa Kolonial Belanda

Sejarah mencatat bahwa gerakan pemuda memegang peranan penting dalam perubahan-perubahan politik dan ketatanegaraan bangsa ini. Tidak dapat dimungkiri bahwa pemuda berperan dalam upaya memajukan bangsa dan negara ini.

Hal yang telah dilakukan para pemuda dalam perjalanan sejarah bangsa ini adalah perbuatan yang mereka sadari. Mereka memahami terlebih dahulu lingkungan dan realitas sosial yang terjadi pada masa itu. Segala yang dilakukan merupakan sebuah interpretasi terhadap situasi dan kondisi lingkungan sosial disekitarnya. Dengan demikian, pemuda selalu menjadi aktor penting dalam proses perjuangan bangsa ini. Memperiapkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa ini. Mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan serta mengkritisi sistem pemerintahan pada era kemerdekaan telah menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari gerakan para pemuda. 

Pendidikan bagi kaum muda menjadi faktor penting dalam membuka wawasan. Wawasan kaum muda terbuka setelah diberlakukannya politik etis oleh pemerintah Hindia Belanda yang menciptakan kaum muda terpelajar. Kaum muda terpelajar ini tidak lagi melihat realitas sosial seperti apa adanya, tetapi mereka mempersoalkan tentang bagaimana seharusnya. Realitas sosial yang mereka hadapi ketika itu adalah penjajahan, kebodohan, dan kemiskinan. Pada masa itu, cara untuk menaikkan derajat bangsa adalah dengan melepaskan diri dari belenggu penjajahan dan menjadi negara merdeka yang dapat menentukan nasibnya sendiri.

Pada awal kebangkitan nasional, seluruh gerakan dan pemikiran kaum muda disalurkan melalui organisasi-organisasi dengan berbagai macam ideologi. Segala peristiwa yang dialami pada masa kolonial tidak hanya sekedar dijalani, tetapi juga dijasikan sebagai sesuatu yang dapat mendewasakan wawasan, sikap, dan tindakan dari para pemuda. 

Kaum muda terpelajar menjadi perintis utama dari munculnya ide tentang kemerdekaan. Bukan hanya kaum terpelajar yang ada di Indonesia saja yang bergerak untuk menantang penjajahan, tetapi juga para pemuda yang memperolah kesempaan untuk belajar di negeri Belanda. Mereka ikut mendirikan organisasi perintis yang mempunyai inisiatif bagi masa depan bangsa. Organisasi tersebut diberi nama Perhimpunan Indonesia.

Pada awal 1920-an, lahir sejumlah organisasi kepemudaan yang bersifat kedaerahan, seperi Jong (muda) Java, Jong Sumatranen, Jong Celebes, Jong Ambon, dan lain-lain. Organisasi-organisasi ini masih terikat pada solidaritas kesukuan dan mulai menyadari arti pentingnya persatuan dan kesatuan. Dari pemikiran kaum muda ini lahirlah sebuah peristiwa penting, yaitu Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928. Peristiwa ini telah menjadi puncak pencapaian para pemuda dalam mencari identitas dari sebuah bangsa. 

Ketika masa pendudukan Jepang, pemerintah memperkenalkan organisasi yang bertujuan membela kepentingan Jepang. Akan tetapi, bagi mereka yang ingin tetap berjuang sesuai dengan tuntutan hati nurani lebih menyukai bentuk organisasi yang bergerak secara sembunyi-sembunyi atau yang lebih dikenal dengan gerakan bawah tanah.

Satu hal penting yang kita peroleh dari pemerintahan fasis ini adalah diajarkannya para pemuda Indonesia tentang kemiliteran. Mereka diajarkan kemiliteran melalui berbagai organisasi milter bentukan Jepang, seperti Sainendan dan Gokukotai atau Laskar Pelajar. Hal ini membuat para pemuda sadar bahwa perjuangan mencapai kemerdekaan tidak hanya melalui diplomasi, tetapi juga melalu perjuangan fisik. Hal yang nantinya menjadi salah satu faktor dari saluran perjuangan bangsa. Selanjutnya, peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar proklamasi dan pada masa perang kemerdekaan telah memperlihatkan arti dari pengalaman kaum muda yang diperoleh pada masa Pendudukan Jepang.

Gerakan kaum mudah tidak berhenti sampai kemerdekaan saja. Ketika akhirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk, muncul persoalan politik dan ketatanegaraan. Contohnya, upaya-upaya mempertahankan kemerdekaan, disintegrasi, dan penyelewengan terhadap UUD 1945 serta Pancasila. Sejarah telah mencatat, berakhirnya Demokrasi Terpimpin menjadi Orde Baru dan pada masa Orde Baru yang digantikan era Reformasi tidak dapat lepas dari peran para pemuda sebagai pelaku sejarah.

0 Comments:

Posting Komentar