1. B.J. Habibie
Bacharuddin Jusuf Habibie dilahirkan di Pare Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juli 1936. Ia merupakan Presiden RI ke-3 yang telah berjasa dalam memberikan kehidupan demokratis bagi bangsa Indonesia. Pada masa pemerintahannya, dikeluarkan UU otonomi daerah dan UU politik yang lebih demokratis. Beberapa tahanan politik yang selama masa Orde Baru ditangkap tanpa diadili pun diberikan kebebasan setelah melalui proses hukum, seperti Sri Bintang Pamungkas. Salah satu kebijakannya yang menjadi kontroversi dan menimbulkan kekecewaan banyak pihak adalah referendum Timor-Timur pada 1994 yang menyebabkan lepasnya Timor-Timur dari NKRI.
2. Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid dikenal dengan panggilan Gus Dur adalah Presiden RI ke-4 dan juga Bapak Pluralisme. Ia dilahirkan di Jombang, Jawa Timur, pada 7 September 1940. Pada saat menjabat presiden, ia telah melakukan langkah-langkah sebagai upaya mereformasi kehidupan politik kebangsaan Indonesia, seperti membubarkan Departemen Penerangan dan Departemen Sosial yang dianggap sebagai lembaga yang mengekang demokrasi.
Gus Dur juga berhasil merintis upaya perdamaian dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dan melakukan hubungan yang lebih baik dengan negara-negara lain. Selain itu, ia mengeluarkan kebijakan yang membebaskan etnis Tionghoa untuk beribadah dan menjadikan tahun baru Tionghoa sebagai hari libur nasional.
Meskipun sering mengeluarkan kebijakan yang dianggap kontroversial, pandangan Gus Dur terhadap pluralisme telah memberikan kemajuan dalam kehidupan bangsa Indonesia.
3. Megawati Soeakrnoputri
Megawati Soeakrnoputri dilahirkan di Yogyakarta pada 23 Januari 1947 dan menjadi Presiden RI ke-5 dan juga presiden wanita pertama Indonesia. Ia mampu menunjukkan kebijakan-kebijakan yang memberikan kemajuan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah pembentukan lembaga negara, seperti KPK dan MK. Kedua lembaga ini berperan penting dalam penanganan kasus korupsi pejabat negara dan perundang-undangan. Hinga saat ini, kedua lembaga negara tersebut masih memiliki peran penting dalam penegakan hukum di Indonesia.
4. Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono atau sering dipanggil SBY merupakan Presiden RI pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Ia dilahirkan di Pacitan, Jawa Timur, pada 9 September 1949.
Pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri, SBY menjabat sebagai menteri koordinator bidang politik dan keamanan. Ia kemudian mengundurkan diri dari jabatan menteri dan mempersiapkan diri untuk menjadi calon presiden dalam Pilpres 2004.
Semasa pemerintahan SBY, pemberantasan korupsi melalui lembaga KPK semakin digiatkan. Presiden memberikan icin bagi KPK, untuk menyelidiki pejabat negara yang diduga terlibat korupsi demi terciptanya pemerintahan yang bersih. Ia juga berhasil merundingkan upaya perdamaian dengan GAM sehingga sempat masuk nomunasi penerima Nobel Perdamaian pada 2006.