Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dipimpin oleh Raymon Westerling. Sebagian besar anggota APRA adalah prajurit Koninklijk Nederlands-Indisch Leger (KNIL) dan Koninklijk Leger (KL) yang dipersenjatai.
Pemberontakan APRA didalangi oleh golongan kolonialis Belanda yang ingin mengamankan kepentingan ekonominya. Mereka berupaya untuk mempertahankan berdirinya Negara Pasundan dengan APRA sebagai pasukan militer resminya. Hal ini karena menjelang 1950, keinginan negara bagian Republik Indonesia Serikat (RIS) untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) semakin kuat. Satu per satu negara bagian memilih bergabung dengan NKRI. Namun, hal ini dianggap sebagai suatu ancaman bagi Belanda karena menginginkan Indonesia terpecah belah melalui negara-negara bagiannya dalam RIS.
Pemberontakan atau gerakan APRA diberi nama Ratu Adil karena ingin mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat. Dalam ramalan Jayabaya, nama Ratu Adil dikatakan sebagai orang yang akan membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
0 Comments:
Posting Komentar