Pada 23 Januari 1950, Westerling menggerakkan pasukan APRA berkekuatan lebih dari 500 orang untuk menyerang Kota Bandung, Westerling dan anak buahnya menembak setiap anggota TNI yang mereka jumpai di jalan-jalan. Mereka juga menyerang Markas Staf Divisi Siliwangi dan berhasil mendudukinya setelah membuhun hampir seluruh prajurit jaga yang hanya berjumlah 15 orang serta Letnan Kolonel Lembong. Hanya tiga orang tentara Siliwangi yang selamat. Sedikitnya, 79 anggota APRIS tewas akibat serangan APRA di Bandung dan juga banyak penduduk sipil yang menjadi korban.
Selain di Bandung, APRA merencanakan gerakan di Jakarta. Menurut rencana, gerakan APRA di Jakarta yang dibantu oleh Sultan Hamid II ini akan dilaksanakan pada 24 Januari 1950. Tujuannya adalah menyerang gedung tempat kabinet bersidang. Bahkan, mereka juga merencanakan untuk membunuh beberapa menteri kabinet, seperti Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Namun, rencana ini tidak terealisasikan karena tercium oleh aparat intelijen.
0 Comments:
Posting Komentar