Selasa, 27 Agustus 2024

Kependudukan dan Lingkungan

A. Penyebab Perkembangan Penduduk

Pernahkah kamu menghitung jumlah orang-orang yang ada di lingkunganmu? Populasi manusia yang menempati areal atau wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu berkaitan erat dengan masalah kependudukan. Jumlah penduduk dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Perubahan jumlah penduduk di suatu daerah dari waktu ke waktu disebut dinamika penduduk. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :
  1. Jumlah kelahiran (natalitas)
  2. Jumlah kematian (mortalitas)
  3. Jumlah perpindahan (migrasi)
1. Kelahiran
Kelahiran mendorong terjadinya pertumbuhan populasi penduduk. Tingkat kelahiran digunakan untuk mengukur banyaknya bayi lahir, dan dinyatakan dalam angka yang disebut angka kelahiran atau natalitas. Natalitas adalah jumlah kelahiran bayi yang hidup tiap 1000 penduduk. 
Kriteria angka kelahiran adalah sebagai berikut.
  • Natalitas tinggi bila angka kelahiran >30
  • Natalitas sedang bila angka kelahiran antara 20 - 30
  • Natalitas rendah bila angka kelahiran <20
2. Kematian
Angka kematian (mortalitas) dihitung dari jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun. Laju kematian penduduk erat kaitannya dengan keadaan negara, misalnya dengan tingkat kemakmuran, kesehatan atau peperangan. Negara yang kaya dan maju, penduduknya dapat memelihara kesehatan dengan baik sehingga angka kematiannya rendah.
Kriteria angka kematian adalah sebagai berikut.
  • Mortalitas tinggi jika angka kematian >18
  • Mortalitas sedang jika angka kematian antara 14-18
  • Mortalitas rendah jika angka kematian <14
3. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi pada umumnya dipengaruhi oleh keadaan yang terus-menerus berubah-ubah. 
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya migrasi adalah sebagai berikut.
  • Keadaan ekonomi yang sulit dan rendahnya pendapatan di daerah asal
  • Keadaan sosial budaya di daerah asal, misalnya karena adanya kawin paksa, atau lingkungan budaya yang dianggap terlalu menginkat
  • Sarana pendidikan di daerah asal belum lengkap
  • Kesempatan kerja di daerah tujuan lebih banyak dan mudah
  • Adanya kesempatan di daerah tujuan untuk mendapatkan pendidikan atau karir yang lebih baik
  • Ada pendapat bahwa kegiatan hidup di kota besar lebih menarik sebab tersedia banyak sarana rekreasi, hiburan, dan pusat pembudayaan.
Menurut macamnya migrasi dapat dibedakan dalam 5 kelompok berikut.
  • Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri
  • Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri
  • Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulauyang padat penduduknya ke pulau yang kurang padat penduduknya.
  • Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota
  • Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali ke negeri asalnya.
Pertumbuhan penduduk di suatu negara akan meingkat bila natalitas lebih besar dari pada mortalitas atau imigrasi lebih besar daripada emigrasi.

B. Dampak Perkembangan Penduduk Bagi Lingkungan

Kepadatan populasi manusia adalah jumlah populasi manusia yang menempati suatu luas (areal) tertentu dalam kurun waktu tertentu. Kepadatan populasi manusia di berbagai daerah umumnya tidak sama dan selalu berubah-ubah, kareana penyebaran penduduknya tidak merata. Hal ini disebabkan karena adanya dinamika penduduk yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.
Jumlah penduduk yang semakin meningkat berbanding lurus dengan kebutuhan. 
1. Kesejahteraan
Tingkat kesejahteraan penduduk ditentukan oleh gizi dan kesehatan yang baik, pendidikan yang memadai, dan pemukaiman yang layak. Usaha pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sangat besar, yaitu dengan cara sebagai berikut.
  • Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang terpadu dengan usaha kesehatan dan kesejahteraan keluarga, yaitu dengan didirikannya BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak)
  • Meningkatkan pendapatan perkapita, khususnya pada golongan masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi dan kesejahteraan sosial rendah. 
  • Untuk meningkatkan kualitar fisik manusia, pemerintah melakukan program peningkatan produksi pangan
  • Meningkatkan pendidikan dengan memberantas buta huruf melalui kejar paket A dan mencanangkan program wajib belajar 9 tahun bebas SPP
2. Ketersediaan Usaha Bersih
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak julah penduduk berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.

Jadi dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka kebutuhan oksigen semakin banyak. Oleh karena itu pemerintah kota di setiap wailayah gencar mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat pencemaran udara.

3. Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi, kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan.

4. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk emngatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan jguga sering dilakukan untuk membangun sreal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.

5. Ketersediaan Air Bersih
Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang semakin meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan. 

Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks perumahan mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan pemukiman padat penduduk sering hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah serapan air hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan beton membuat air tidak dapat meresap ke lapiran tanah, sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada musim kemarau sering kekurangan air bersih. 

Untuk menjaga ketersediaan air, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah :
  • Menghemat pemakaian air
  • Memelihara tumbuh-tumbuhan di sekitar kita yang berfungsi menyerap air
  • Membuat sumur-sumur resapan
  • Melestarikan danau, telaga, dan waduk dan daerah resapannya
6. Pencemaran Lingkungan
Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin.

Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah. Kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.

C. Solusi untuk Menghindari Dampak Perkembangan Penduduk bagi Lingkungan

  1. Adanya penanaman kembali hutan yang diubah menjadi lahan perkotaan agar terbebas dari Pencemaran Udara
  2. Jangan membuang sumber daya alam secara sia-sia dan gunakanlah dengan bijak dan sesuai keperluan dan kecukupannya
  3. Kurangi Lahan perindustrian dan lahan perumahan yang sebenarnya ingin dibuat namun tidak jadi dibuat karena masalah biaya dan masalah lainnya
  4. Adanya Pembudidayaan Tanaman dengan membudidayakan tanaman di tempat lahan yang tersedia
  5. Adanya Penanaman pepohonan untuk menurunkan tingkat pencemaran udara
  6. Menggalakan Produksi pangan sehingga bisa mencegah terjadinya orang yang busung lapar dan kurang gizi
  7. Kurangi lahan perindustrian dan usahakan agar tidak mencemari lingkungan
  8. Adanya sistem KB untuk mengurangi angka kelahiran dengan motto dua anak lebih baik

0 Comments:

Posting Komentar