Selasa, 20 Agustus 2024

Cahaya dan Sifat-sifatnya

A. Pengertian Cahaya

Dalam kehidupan sehari-hari, kita membutuhkan cahaya untuk melihat. Tumbuhan dan hewan pun membutuhkan cahaya untuk keberlangsungan hidup mereka. Misalnya, tumbuhan membutuhkan cahaya matahari untuk proses tumbuh. Oleh sebab itu, cahaya merupakan hal yang penting bagi semua makhluk.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), cahaya adalah sinar atau terang (dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan, lampu) yang memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda di sekitarnya. Jika dijelaskan menurut ilmu Fisika, cahaya adalah bentuk gelombang elektromagnetik dalam kurun frekuensi getar tertentu yang ditangkap oleh mata manusia. 

B. Sumber Cahaya

Cahaya dapat dihasilkan dari benda yang dapat menghasilkan cahaya, yaitu sumber cahaya. Sumber cahaya terdiri dari sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan.

  1. Sumber cahaya alami : sumber cahaya alami adalah sumber cahaya yang tidak dibuat oleh manusia. Contoh dari sumber cahaya alami adalah matahari, kunang-kunang dan ubur-ubur.
  2. Sumber cahaya buatan : Sumber cahaya buatan adalah sumber cahaya yang dibuat oleh manusia. Contoh dari sumber cahaya buatan adalah senter, lampu, dan lilin.

C. Sifat-sifat Cahaya

Sebagai gelombang elektromagnetik, cahaya memiliki beberapa sifat, yaitu sebagai berikut:
  1. Cahaya merambat lurus : Sifat cahaya yang pertama adalah cahaya merabat lurus. Hal ini dapat dibuktikan dengan cara menyalakan senter. Cahaya senter akan cenderung terpancar lurus. Selain itu, fenomena gerhana matahari juga menunjukkan bahwa cahaya dapat merambat lurus.
  2. Cahaya dapat dipantulkan : Cahaya dapat dipantulkan dengan terpancarnya kembali cahaya tersebut dari permukaan benda yang terkena cahaya. Proses melihat menerapkan sifat cahaya  ini, yaitu cahaya yang datang pada satu benda akan dipantulkan ke mata sehingga kita dapat melihat benda-benda di sekitar saat ada cahaya.
  3. Cahaya dapat menembus benda bening : Benda yang bening atau transparan dapat ditembus oleh cahaya. Hal ini disebabkan oleh benda yang bening dapat meneruskan cahaya. Contoh lainnya adalah kaca pada jendela yang biasanya bening agar cahaya dapat masuk ke dalam rumah.
  4. Cahaya dapat dibiaskan atau dibelokkan : Saat cahaya bergerak miring melalui medium yang berbeda kepadatannya, cahaya dapat dibiaskan atau dibelokkan. Sifat cahaya ini sering kita temui di kehidupan sehari-hari, misalnya kolam yang terlihat dangkal karena airnya jernih. Eksperimen sederhana juga dapat membuktikan sifat cahaya ini. Caranya adalah meletakkan pensil ke dalam segelas air yang berisi air. Pensil tersebut akan terlihat bengkok karena cahaya matahari melewati udara dan air dalam gelas tersebut dan mengalami pembengkokan arah rambat.
  5. Cahaya dapat diuraikan : Proses penguraian cahaya atau dinamakan dispersi cahaya terjadi secara alami. Contohnya saat terjadi pelangi. Warna-warna dalam pelangi tersebut asalnya dari satu warna saja, yaitu putih dari matahari. Namun, warna putih tadi dibiaskan oleh titik air hujan sehingga cahaya putih tersebut diuraikan menjadi berbagai macam warna.
  6. Cahaya memiliki energi : Panas atau kalor yang diterima kulit ketika berjemur di bawah matahari dalam waktu lama menunjukkan bahwa cahaya memiliki energi kalor.
  7. Cahaya bisa merambat tanpa medium : Cahaya bisa merambat bahkan di ruang hampa sekalipun. Contohnya saja cahaya matahari yang bisa sampai ke bumi tanpa adanya media perantara apapun.

0 Comments:

Posting Komentar