Sekolah Dasar

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Pertama

Sekolah Menengah Atas

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Atas

Materi Umum

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak Pengetahuan Umum

Kelas Online

Jika kamu membutuhkan bimbingan untuk belajar online, kamu bisa gabung di kelas online.

Jumat, 31 Mei 2024

Penyusunan Jurnal Penyesuaian

Sebagaimana kamu ketahui, bahwa neraca sisa juga merupakan dasar penyusunan laporan keuangan. Namun, pada kenyataannya belum menyajikan informasi yang lengkap. Oleh karena itu, dalam penyusunan laporan keuangan terlebih dahulu harus diadakan penyesuaian yang bertujuan agar informasi yang dimunculkan benar-benar baru dan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Atau dengan kata lain, ayat jurnal penyesuaian berfungsi untuk mengubah akun melalui proses pencatatan transakssi sehingga sisa yang diperlihatkan adalah saldo sebenarnya. 

Nah, untuk memberimu pemahaman lebih jelas, selanjutnya perhatikan contoh penyusunan jurnal berikut ini.

Contoh:

Data-data akuntansi di bawah ini diambil dari pembukuan PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005.

  1. Perlengkapan yang tercantum dalam neraca sisa sebesar Rp1.000.000,00 (debit). Pada akhir periode perlengkapan yang masih ada sebesar Rp400.000,00.
  2. Masih harus diterima bunga atas wesel tagih sebessar Rp150.000,00.
  3. Gaji dan upah yang berlum dibayar untuk bulan Desember 2005 sebesar Rp2.400.000,00.
  4. Sewa diterima di muka sebelum penyesuaian menunjukkan jumlah sebesar Rp18.000.000,00 (kredit). Sewa tersebut untuk jangka waktu 1 April 2005 sampai dengan 1 April 2006.
  5. Asuransi dibayar di muka dalam neraca saldo menunjukkan debit sebesar Rp2.400.000,00. Asuransi tersebut untuk pembayaran dari tanggal 1 Mei 2005 sampai dengan 1 Mei 2006.
  6. Dari jumlah piutang dagang sebesar Rp50.000.000,00 ditaksir ssebesar 5% kemungkinan tidak dapat ditagih.
  7. Penyusutan atas peraltan toko ditetapkan sebesar Rp4.000.000,00.
  8. Persediaan barang dagangan sebelum penyesuaian sebesar Rp15.000.000,00 dan persediaan barang dagangan akhir ssebesar Rp20.000.000,00 (menggunakan akun ikhtisar laba/rugi).
Diminta:
Susunlah jurnal penyesuaian per 31 Desember 2005 untuk transaksi-transaksi di atas!

Kamis, 30 Mei 2024

Pencatatan Jurnal Penyesuaian (Adjusment Journal)

Setiap akhir periode atau akhir tahun, suatu perusaahaan diwajibkan menyusun laporan keuangan untuk disampaikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangn tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, suatu perusahaan harus terlebih dahulu membuat kertas kerja sebagai pertolongan untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.

Penyusunan kertas kerja diawali dengan membuat jurnal penyesuaian untuk menyesuaikan kondisi harta, utang, dan modal agar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada setiap akhir periode. Jadi, jurnal penyesuaian (adjusment journal) adalah jurnal untuk mengadakan penyesuaian catatan-catatan dengan keadaan atau fakta yang sebenarnya pada akhir peeriode. Tujuannya agar ssetiap perkiraan riil dan perkiraan nominal dapat menunjukkan besarnya harta, utang, modal, pendapatan, dan beban yang sebenarnya dan seharusnya diakui pada akhir periode. 

Sekadar mengingatkan kembali, dalam perusahaan jasa seperti yang telah dibahas pada kelas XI semester II terdapat tujuh macam jurnal penyesuaian yaitu sebagai berikut.

  1. Penyesuaian untuk pemakaian perlengkapan, artinya penurunan nilai perlengkapan dikarenakan adanya pemakaian, sehingga harus disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya pada akhir periode.
  2. Penyesuaian untuk beban yang masih harus dibayar atau utang beban, artinya beban yang sudah saatnya untuk dibayar tetapi belum dilakukan pembayaran atau belum dilunasi.
  3. Peyesuaian untuk pendapatan yang masih harus diterima atau piutang pendapatan, artinya pendapatan yang seharusnya sudah diterima, tetapi belum diterima pelunasannya.
  4. Penyesuaian untuk beban dibayar di muka atau persekot biaya, artinya beban yang sudah dibayar tetapi sebenarnya beban tersebut untuk beban di masa yang akan datang.
  5. Penyesuaian untuk pendapatan diterima di muka atau utang pendapatan, artinya pendapatan yang sudah diterima, tetapi sebenarnya pendapatan tersebut untuk pendapatan di masa yang akan datang.
  6. Penyesuaian untuk kerugian piutang tak tertagih, artinya takssiran kerugian yang timbul karena sebagian dari jumlah piutang tidak dapat ditagih.
  7. Pennyesuaian untuk penyusutan aktiva tetap, artinya pembebanan akan pemakaian aktiva tetap, sehingga susut nilai dan disesuaikan dengan harga pada setiap akhir periode. 
Berbeda dengan perusahaan dagang, selain menyusun jurnal penyesuaian seperti yang telah disebutkan diatass, masih terdadpt jurnal penyesuaian untuk akun persediaan barang dagangan, yaitu persediaan barang dagangan yang belum laku dijual dan masih terdapat di gudaang, untuk dapat dijual pada periode mendatang.
Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode, seperti yang telah dilakukan dalam akuntansi perusahaan jasa. Untuk itu, saldo-saldo yang tampak di neraca sisa atau neraca saldo masih perlu dibuat jurnal penyesuaian. Akan tetapi tidak setiap perkiraan dalam neraca sisa atau neraca saldo dibuat jurnal penyesuaian. 

Rabu, 29 Mei 2024

Neraca Sisa atau Daftar Sisa (Trial Balance)

Setelah disusun posting atau pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar, baik buku besar utama maupun buku besar pembantu, maka langkah berikutnya adalah menyusun sebuah daftar yang dinamakan Neraca Sisa atau Daftar Sisa. Neraca sisa atau daftar sisa adalah daftar tempat mencatat saldo-saldo yang terdaapat pasa setiap perkiraan buku besar yang disusun setiap akhir periode. Saldo-saldo yang terdapat pada perkiraan buku besar, pada dasarnya merupakan saldo normal tiap perkiraan, diantaranya sebagai berikut.

  1. Untuk perkiraan harta, mempunyai saldo normal debit.
  2. Untuk perkiraan utang atu kewajiban, mempunyai saldo normal kredit.
  3. Untuk perkiraan modal, mempunyai saldo normal debit.
  4. Untuk perkiraan pendapatan, mempunyai saldo normal kredit.
  5. Untuk perkiraan beban, mempunyai saldo normal kredit.

Selasa, 28 Mei 2024

Buku Besar Umum atau Buku Besar Utama

Kamu telah mengetahui bahwa dalam akuntansi perusahaa dagang terdapat dua macam buku besar, yaitu buku besar umum dan buku besar pembantu.

1. Pengertian Buku Besar Umum atau Buku Besar Utama

Buku besar umum atau buku besaar utama adalah tempat mencatat seluruh perubahan harta, utang, modal, pendapatan dan beban. Dengan kata lain, buku besar utama merupakan perkiraan kontrol atau perkiraan pengendali dan buku besar pembantu merupakan rincian dari perkiraan kontrol. Jadi, buku besar umum (ledger) adalah kumpulan perkiraan-perkiraan yang berfungsi sebagai tempat untuk mencatat perubahan harta, utang, modal, pendapatan, dan beban.

Pencatatan ke buku besar umum dilakukan secara berkala atau setiap akhir bulan berdasarkan jurnal khusus atau hasil rekapitulasi jurnal khusus, sedangkan pencatatan buku besar pembantu dilakukan setiap terjadi transaksi berdasarkan buku transaksi.

2. Posting ke Buku Besar Umum atau Buku Besar Utama

Posting adalah proses memindahkan catatan dari jurnal ke buku besar. Adapun langkah-langkah melakukan posting (memindahkanbukukan) dari jurnal khusus ke buku besar utama dalah sebagai berikut.

a. Menutup jurnal khusus dengan cara menjumlahkan angka dalam kolom masing-masing perkiraan.

b. Memindahkan ke dalam buku besar dari hasil penjumlahan tersebut sesuai dengan perkiraan yang digunakan, baik sebelah debit maupun sebalah kredit.

c. Mengisi kolom ref pada jurnal khusus dengan memberi tanda cek atau nomor kode perkiraan, dan mengisi kolom ref pada buku besar dengan halaman jurnal.

  1. Jurnal Penerimaan Kas diberi kode JKM
  2. Jurnal Pengeluaran Kas diberi kode JKM
  3. Jurnal Penjualan diberi kode JB
  4. Jurnal Pembelian diberi kode JB
  5. Jurnal Umum diberi kode JU
d. Tanggal posting yang digunakan yaitu tanggal akhir bulan yang bersangkutan
e. Bentuk buku besarnya sama dengan buku besar yang lazim dipergunakan.

Senin, 27 Mei 2024

Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)

Dalam perusahaan dagang terdapat dua macam buku besar, yaitu buku besar utama (ledger) dan buku besar pembantu (subsidiary ledger). 

Buku besar pembantu adalah buku tempat mencatat informasi lain yang diperlukan, di samping informasi yang terdapat pada buku besar utama. Secara singkat, buku besar pembantu merupakan pencatatan secara rinci nama-nama pelanggan beserta jumlahnya dari perkiraan buku besar umum. Adapun macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut.

a. Buku pembantu piutang dagang adalah buku tempat mencatat rincian piutang perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur.

b. Buku pembantu utang dagang adalah buku tempat mencatat rincian utang perusahaan menurut nama kreditur.

c. Buku pembantu persediaan barang dagangan adalah buku tempat mencatat secara rinci persediaan barang dagangan, baik jenis, jumlah, harga per unit, maupun harga pokok secara keseluruhan.

1. Sumber Pencatatan Buku Besar Pembantu

Setelah mencatat transaksi ke dalam khusus langkah berikutnya adalah memindahkan (posting) ke buku besar, baik buku besar utama maupun buku besar pembantu. Nah, dalam materi kali ini kita hanya akan membahas sumber pencatatan untuk buku besar pembantu piutang dagang dan buku besar pembantu utang dagang.

a. Sumber buku besar pembantu piutang dagang adalah:

  1. Bukti transaksii penjualan kredit atau jurnal penjualan,
  2. Bukti transaksi retur penjualan atau jurnal umum,
  3. Bukti transaksi pelunasan piutang atau jurnal penerimaan kas.
b. Sumber buku besar pembantu utang dagang adalah:
  1. Bukti transaksi pembelian kredit atau jurnal pembelian
  2. Bukti transaksi retur pembelian atau jurnal umum
  3. Bukti transaksi pelunasan utang atau jurnal pegeluaran kas

2. Bentuk Buku Besar Pembantu

Bentuk buku besar pembantu dalam perusahaan dagang sama dengan bentuk buku besar yang lazim digunakan yaitu bentuk perkiraan/ huruf T dan bentuk kolom atau saldo. Sementara itu, pencatatan transaksi ke dalam buku besar pembantu dilakukan setiap terjadi transaksi keuangan, sedangkan untuk buku besar utama, pencatatan dilakukann sebulan sekali tiap akhir bulan.

Minggu, 26 Mei 2024

Jurnal Khusus

Dalam proses pencatatan transaksi untuk perusahaan kecil, jurnal yang dibuat adalah jurnal umum. Akan tetapi bagi perusahaan besar dengan transaksi keuangan yang banyak dan sering terjadi, maka proses pencatatan tidak mungkin menggunakan jurnal biasa/umum yang biasa dikerjakan oleh satu orang saja. 

Oleh sebab itu, untuk menghemat waktu dan memudahkan pembagian pekerjaan,maka perlu dirancang suatu sistem pencatatan transaksi yang khusus untuk itu, yaitu jurnal khusus.

Jadi, jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.

Jurnal khusus (special journal) yang biassa digunakan dalam akuntansi perusahaan dagang terdiri atas empat macam:

1. Jurnal penerimaan kas, untuk mencatat transaksi penerimaan kas,

2. Jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat transaksi pengeluaran kas,

3. Jurnal pembelian, utuk mencatat transaksi pembelian secara kredit,

4. Jurnal penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan barang daagangan secara kredit.

Di samping keempat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang harus tetap mempunyai jurnal umum untuk mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung dalam jurnal khusus yang tersedia.

Perbedaan antara jurnal khusus dan jurnal umum antara lain:

1. Jurnal umum biasanya terdiri atas dua kolom, sedangkan jurnal khusus terdiri atas banyak kolom,

2. Jurnal umum untuk mencatat transaksi yang bersifat insidental, sedangkan jurnal khusus untuk mencata transaksi yang bersifat sama atau sering terjadi.

1. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)

Suatu transaksi keuangan yang sering terjadi berkaitan dengan penerimaan uang tunai yang berasal dari berbagai sumber perusahaan, perlu dibuatkan kolom khusus untuk akun Kas (debit), sehingga pencatatannya dilakukan pada jurnal penerimaan kas. Jurnal penerimaan kas adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan uang atau uang tunai. 

Transaksi yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas antara lain sebagai berikut.

a. Penjualan tunai

b. Penerimaan pelunasan piutang.

c. Penerimaan pendapatan (Pendapatan bunga, dividen, sewa, dan lain-lain).

d. Retur pembelian secara tunai.

Bentuk jurnal penerimaan kas adalah 

Contoh :

Buatlah jurnal penerimaan kas PD Asiih Jaya Bandung, yang selama bulan Juni 2006 mempunyai transaksi sebagai berikut.

01 Juni Pemilik perusahaan (Tuan Asih Nuryanto) menginvestasikan sebagai modal pertama berupa uang tunai sebesar Rp10.000.000,00 (BKM no.002)

03 Juni Dijual barang dagangan secara tunai kepada Tuan Mugiyono Salatiga seharga Rp5.000.00,00. (BKM no.003)

06 Juni Diterima pelunasan piutang-piutang dari Fa. Gurun Bandung sebesar Rp6.000.000,00 dikurangi potongan 2%(BKM no.004)

10 Juni Diterima dividen tunai dari PT FARUH sebesar RP3.000.000,00 (BKM no. 005)

15 Dijual barang dagangan secara tunai kepada Tuan Arman Surya, Semarang seharga Rp3.500.000,00 (BKM no. 006)

20 Juni Diterima pembayaran dari Tuan Yoga Asmara Salatiga atas hutangnya yang jatuh tempo hari ini sebesar Rp5.000.000,00 dikurangi potongan 2%. (BKM no.007)

2. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)

Suatu transaksi keuangan yang seriing terjadi berkaitan dengan pengeluaran uang tunai untuk berbagai kegiatan perusahaan, perlu dibuatkan kolom khusus untuk akun Kas (kredit), sehingga pencatatannya dilakukan pada jurnal pengeluaran kas. Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran uang kas/pembayaran uang tunai. 

Transaksi yang dicatat dalam jurnal pengeluaran kas antara lain sebagai berikut.

a. Pembelian secara tunai

b. Pembayaran atau pelunasan utang dagang

c. Pembayaran beban-beban

d. Retur penjualan secara tunai

e. Pengembalian uang tunai untuk pribadi.

3. Jurnal Pembelian (Purchases Journal)

Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian secara kredit. Transaksi pembelian yang sering dilakukan oleh perusahaan adalah pembelian barang dagangan, pembelian perlengkapan, pembelian peralatan, inventaris, dan sebagainya. Jadi, jurnal pembelian adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian secara kredit, baik pembelian barang dagangan maupun bukan barang dagangan.

Transaksi yang dicatat dalam jurnal pembelian antara lain sebagai berikut.

a. Pembelian barang dagangan secara kredit

b. Pembelian perlengkapan, peralatan, dan aktiva lain secara kredit.



4. Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Suatu perusahaan dagang sering melakukan transaksi penjualan barang dagangan, terutama penjualan barang dagangan secara kredit. Untuk itulah diperlukan pencatatan khusus atas transaksi tersebut dalam jurnal penjualan. Jurnal penjualan adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.



5. Jurnal Umum (General Journal)

Suatu transaksi yang tidak dapat dimasukkan ke dalam jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian dan jurnal penjualan, akan dicatat dalam jurnal umum. Jurnal umum (jurnal memorial) adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidakd apat dicatat dalam keempat jurnal khusus diatas,

Transaksi yang dicatat dalam jurnal umum antara lain sebagai berikut.

a. Transaksi lain yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus, misalnya : retur pembelian kredit, retur penjualan kredit, perubahan utang atau piutang menjadi wesel, dan lain-lain.

b. Ayat jurnal penyesuaian (adjustment entry)

c. Ayat jurnal koreksi (correcting entry)

d. Ayat jurnal penutup (closing entry)

e. Ayat jurnal pembalikan (reversing entry)


Contoh: Selama bulan Juni 2006 PD Asih Jaya Bandung mempunyai transaksi sebagai berikut.
Juni 15 Dikirim kembali barang dagangan karena rusak seharga Rp500.000,00
Juni 20 Diterima kembali sebagian barang dagangan yang telah dijual secara


Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal Umum

Seluruh transaksi keuangan yang timbul akibat kegiatan perdaagangan dapat dicatat pada jurnal umum dan jurnal khusus. Nah, pada materi kali ini akan dibahas mengenai pencatatan transaksi keuangan ke dalam jurnal umum. Ada dua metode pencatatan transaksi keuangan dalam perusahaan dagang, yaitu metode fisik/periodik dan metode perpetual.

1. Metode Fisik/ Periodik

Metode fisik atau periodik pada umumnya digunakan perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relatif murah, tetapi sering terjadi. Menurut metode ini, akun Persediaan barang dagangan tidak boleh didebit untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan, dna tidak boleh dikredit untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan. Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun Pembelian, sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun Penjualan.

2. Metode Perpetual

Metode peerpetual atau terus-menerus pada umumnya digunakan perusahaan nyang menjual barang dagangannya dengan harga relatif mahal, dan tidak sering terjadi. Dalam metodde ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun Persediaan barang dagangan sebesar harga beli (harga perolehan), sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun persediaan barang dagangan sebesar harga pokoknya.


Sabtu, 25 Mei 2024

Metode Pencatatan Persedian Barang Dagangan

Pencatatan persediaan barang dagangan dapat dilakukan dengan dua metode yakni metode fisik dan metode perpetual.

1. Metode fisik atau periodik (Physical Inventory Method)

Metode fisik artinya pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang tidak dilakukan secara kontinu, sehingga persediaan barang dagangan akhir dihitung secara fisik yang ada di gudang.

2. Metode perpetual atau terus-menerus (Perpetual Inventory Method)

Metode perpetual artinya pencatatan yang berkaitann dengan persediaan barang dagangan yang dilakukan secara kontinu, sehingga bila terjadi pembelian akan menambah persediaan barang dagangan dan bila terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang dagangan.

Beberapa macam metode pencatatan persediaan barang badangan:

  1. Metode FIFO (First In First Out)
  2. Metode LIFO (Last in First)
  3. Metode rata-rata tertimbang
  4. Metode rata-rata bergerak
  5. Metode taksiran
  6. Metode harga terendah antara harga pokok dengan harga pasar.

Jumat, 24 Mei 2024

Akun-akun Khusus dalam Perusahaan Dagang

Dalam perusahaan dagang terdapat akun-akun khusus yang tidak dijumpai pada perusahaan jasa. Akun-akun khusus yang biasanya terjadi pada perusahaan dagang antara lain sebagai berikut.
  1. Akun pembelian barang adalah akun yang digunakan untuk membeli barang dagangan baik secara tunai maupun secara kredit, jika pembeliannya secara kredit akan menimbulkan utang dagang.
  2. Akun penjualan barang adalah akun yang digunakan untuk menjual barang dagangan, baik secara tunai maupun secara kredit. Jika penjualannya dilakukan secara kredit, maka akan menimbulkan piutang dagang.
  3. Akun reetur pembelian dan pengurangan harga adalah akun yang timbul karena mengembalikan sebagian barang yang telah diberli kepada penjual karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
  4. Akun retur penjualan dan pengurangan harga adalah akun yang timbul karena menerima kembali sebagian barang yang telah dijual dari pembeli karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
  5. Akun utang dagang adalah akun yang terjadi karena pembeli barang dagangan atau aktiva lain secara kredit dan melunasi kewajiban atas pembelian secara kredit.
  6. Akun piutang dagang adalah akun yang digunakan untuk menjual barang dagangan secara kredit dan menerima pelunasan piutang atas penjualan kredit.
  7. Akun potongan pembelian adalah akun yang digunakan untuk mencatat potongan yang diterima pembeli karena melunasi utang dalam massa potongan.
  8. Akun potongan penjualan adalah akun yang digunakan untuk mencatat porongan yang diberikan oleh penjual karena menerima pelunasan piutang dalam masa potongan.
  9. Akun beban angkut pembelian adalah akun yang timbul karena pembarayan beban angkut barang dagangan yang ditanggung pembeli.
  10. Akun beban angkut penjualan adalah akun yang timbul karena pembayaran beban angkut untuk mengirim barang yang ditanggung oleh penjual.

Kamis, 23 Mei 2024

Syarat Penyerahan Barang dan Syarat Pembayaran Barang

Dalam kegiatan pembelian dan penjualan barang dagangan, pihak yang terlibat dalam perdagangan mengajukan syarat-syarat yang disepakati bersama (pembeli dan penjual), baik syarat penyerahan barang (pengiriman barang) maupun syarat pembayaran barang (pelunasan jika transaksi dilakukan secara kredit).

1. Syarat Penyerahan Barang

Ada dua syarat yang dilakukan penjual untuk menyerahkan barang kepada pembeli, yaitu:

a. FOB Shipping Point (Franco Gudang Penjual) artinya beban angkut barang sejak dari gudang penjual sampai dengan gudang pembeli menjadi tanggung jawab pembeli. Sehingga syarat ini akan menimbulkan beban angkut pembelian artinya beban angkut yang timbul akibat pembelian dagangan dari penjual

b. FOB Distinationt Point (Franco Gudang Pembeli) artinya beban angkut barang sejak dari gudang penjual sampai dengan gudang pembeli menjadi tanggung jawab penjual. Sehingga syarat ini akan menimbulkan beban angkut penjualan artinya beban angkut yang timbul akibat penjualan barang dagangan kepada pembeli.

2. Syarat Pembayaran Barang

Dalam perjanjian jual beli barang dagangan terdapat beberapa syarat pembayaran, antara lain sebagai berikut.

a. Tunai atau kontan artinya pembayaran dilakukan saat terjadi transaksi, baik secara langsung (dengan uang tunai) maupun pembayaran dengan cek atau giro bilyet.

b. n/30 (n adalah singkatan dari netto) artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah terjadi transaksi.

c. n/EOM (end of Month) artinya pembayaran dilakukan paling lambat akhir bulan.

d. n/10 EOM artinya pembayaran dilakukan paling lambar 10 hari setelah akhir bulan.

e. 2/10, n/30 artinya bisa pembayaran dilakukan dalam waktu kurang atau sama dengan 10 hari setelah tanggal transaksi, terdapat potongan 2%, jangka waktu kredit 30 hari.

Rabu, 22 Mei 2024

Perusahaan Dagang

Dikelas XI semester II kamu telah mempelajari mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa, yaitu suatu perusahaan yang memberikan pelayanan jasa untuk mendapatkan penghasilan. Adapun jasa itu sendiri merupakan barang yang tidak berwujud, sehingga penghasilannya berasal dari penjualan jasa dan tidak memerlukan penghitungan harga pokok penjualan, seperti yang dijumpai pada perusahaan dagang. 

Pada pembahasan siklus akuntansi perusahaan jasa tentu kamu juga mengenal ciri-ciri perusahaan jasa. Untuk mengingat kembali, simak ciri-ciri perusahaan jasa berikut ini.

  1. Kegiatannya memberi pelayanan jasa.
  2. Pendapatannya berasal dari hasil penjualan jasa.
  3. Tidak terdapat penghitungan harga pokok penjualan.
  4. Beban operasionalnya terdiri atas beban usaha.
Nah, setelah kamu memahami berbagai hal mengenai siklus akuntansi perusahan jasa, maka pada pembelajaran kali ini kita lanjutkan dengan membahas siklus akuntansi pada perusahaan dagang. 

Sebagaimana kamu ketahui, dalam dunia usaha dikenal berbagai perusahaan dagang, baik pedagang besar maupun pedagang kecil/ pedagang eceran. Tahukah kamu apa yang dimaksud perusahaan dagang itu? Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembelian barang dagangan (produk jadi/ finished goods) dan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan (laba). Sementara itu, yang dimaksud barang dagangan (merchandise inventory) adalah barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang dagangan tanpa mengubah bentuk.
Nah, dari definisi tentang perusahaan dagang di atas, dapat kamu ketahui ciri-ciri perusahaan jasa. Adapun ciri-ciri perusahaan dagang di antaranya sebagai berikut.
  1. Kegiatannya melakukan pembelian dan penjualan barang dagangan
  2. Pendapatnnya berasal dari hasil penjualan barang dagangan.
  3. Terdapat penghitungann harga pokok penjualan, untuk menentukan besarnya laba atau rugi.
  4. Beban operasionalnya terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi umum.

Selasa, 21 Mei 2024

Evaluasi Kebijakan Ekonomi

Kebijakan ekonomi pemerintah dilakukan dengan tujuan utama yaitu mengatasi pengangguran, meningkatkan kesempatan kerja, dan mengendalikan inflasi. Pada dasarnya, Bank Indonesia selaku penganggung jawab bank sentral sudah melakukan pekerjaannya dengan baik dalam mengendalikan jumlah uang beredar. Begitu juga dengan kementrian keuangan, sudah menerapkan kebijakan fiskal yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Akan tetapi dari sekian banyak kebijakan yang diterapkan, ada yang tepat sasadan dan belum. 

Senin, 20 Mei 2024

Manfaat dan Dampak Kebijakan Ekonomi

Secara umum, terdapat tiga manfaat yang bisa diambil dari penerapan kebijakan ekonomi, diantaranya yaitu:

1. Stabilitas Ekonomi

Stabilitas ekonomi tercermin dari seimbangnya jumlah peredaran barang dan jumlah peredaran uang.

2. Mengatasi Pengangguran dan Meningkatnya Kesempatan Kerja

Kestabilan ekonomi bisa dicapai salah satunya dengan kebijakan moneter. Apabila kondisi ekonomi stabil akan mengundang banyak investor untuk membuka usaha maupun melakukan perluasan usaha sehingga semakin meningkatnya kesempatan kerja yang berimbas pada tersedianya lapangan pekerjaan. Dengan demikian, pengangguran juga akan berkurang.

3. Inflasi Terkendali

Hal ini menjadi tujuan utama setiap negara dalam kegiatan ekonomi, karena inflasi yang terkendali merupakan cerminan stabilitas ekonomi. 


Minggu, 19 Mei 2024

Kebijakan Fiskal

1. Konsep Kebijakan Fiskal

Setelah mempelajari kebijakan moneter, kalian akan mempelajari kebijakan fiskal. Meskipun keduanya termasuk dalam kebijakan pemerintah dalam ranah ekonomi makro, tetapi aplikasi atau penerapannya berbeda satu sama lain. Terdapat banyak sekali perbedaan antara kebijakan fiskal dan moneter. Lalu apa perbedaannya? Apakah kebijakan ini bisa diterapkan di waktu bersamaan? Apakah kebijakan fiskal juga merupakan tugas dari Bank Indonesia?

Kebijakan fiskal merupakan upaya pemerintah untuk memengaruhi perekonomian secara makro melalui sistem penerimaan dan belanja negara. Komponen penerimaan diantaranya diperoleh melalui pajak dan hibah sedangkan komponen pengeluaran meliputi pengeluaran konsumsi pemerintah dan pembayaran transfer.

Menurut Mankiw (2002), kebijakan fiskal merupakan aktivitas pemerintah terkait upaya (pengumpulan) penerimaan negara dan membelanjakannya. Sadono Sukirno (2015), menyatakan bahwa kebijakan fiskal merupakan langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam perjalanannya dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi perekonomian melalui penerimaan atau pengeluaran negara. Instrumen kebijakan fiskal di Indonesia tercermin dalam pengelolaan anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN). Di Indonesia, yang berwenang untuk melaksanakan kebijakan fiskal adalah kementrian keuangan.

2. Jenis Kebijakan Fiskal

Terdapat dua jenis kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah yaitu:

a. Kebijakan Fiskal Ekspansif

Kebijakan ini bisa diterapkan dengan cara:

  • Menaikkan pengeluaran pemerintah
  • Menaikan pembayaran transfer (transfer payment)
  • Menurunkan pajak

b. Kebijakan Fiskal Kontraktif

Kebijakan ini bisa diterapkan dengan cara:
  • Menurunkan pengeluaran pemerintah
  • Menurunkan pembayaran transper (transfer payment)
  • Menaikkan pajak

3. Instrumen Kebijakan Fiskal

Instrumen kebijakan fiskal di Indonesia tercermin dalam pengelolaan anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN). Terdapat 3 instrumen kebijakan fiskal, yaitu:

a. Pengeluaran pemerintah (Government Expenditure)

Instrumen ini bisa digunakan dengan cara menambah atau mengurangi pengeluaran pemerintah atau belanja negara.

b. Pembayaran Transfer (Transfer Payment)

Instrumen ini bisa digunakan dengan cara menambah atau mengurangi pembayaran transfer. Pembayaran transfer merupakan pembayaran atau pemberian dana dari pemerintah tanpa perlu adanya balas jasa atau timbal balik. Contoh: pemberian jaminan sosial dan beasiswa kepada mahasiswa.

c. Pajak (Tax)

Penerapan kebjiakan fiskal menggunakan instrumen pajak dapat diterapkan dengan cara menaikan atau menurunkan pajak.

Sabtu, 18 Mei 2024

Kebijakan Moneter

1. Konsep Kebijakan Moneter

Uang memiliki peranan yang sangat penting di dalam suatu perekonomian. Tidak ada kegiatan ekonomi yang tidak memerlukkan uang. Apakah uang yang kalian gunakan di dalam transaksi kehidupan sehari-hari akan memengaruhi jumlah peredaran uang di masyarakat? Jawabannya tentu saja iya. Mengapa jumlah uang yang beredar harus diatur? Lalu apa dampaknya apabila jumlah peredaran uang tidak diatur?

Apabila jumlah peredaran uang tidak diatur atau dikendalikan, hal ini akan memberikan pengaruh buruk terhadap perekonomian. Peningkatan jumlah uang beredar yang berlebihan dapat mendorong kenaikan harga dan dalam jangka panjang dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Sebaliknya jika peningkatan jumlah uang beeredar sangat rendah, kelesuan kegiatan ekonomi akan terjadi sehingga akan berdampak pada penurunan kesejahteraan masyarakat. Kondisi tersebut yang melatarbelakangi otoritas moneter, dalam hal ini Bank Indonesia selaku bank sentral berpeeran untuk mengambil kebijakan pengendalian jumlah uang beredar dalam perekonommian yang dikeknal dengan istilah kebijakan moneter.

Mengapa wewenang dalam mengatur peredaran uang merupakan tugas dari Bank Indonesia? Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memeliharan kestabilan nilai rupiah. Dalam rangka mencapai kestabilan rupiah tersebut, Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneteer secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.

Lalu apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter? Pernahkan kalian mendengar kata tersebut? Menurut Bank Indonesia, kebijakan moneteer merupakan kebijakan bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter yang meliputi jumlah peredaran uang, uang primer, dan kredit moneter, serta pengendalian tingkat suku bunga untuk mencapaii stabilitas ekonomi makro.

Adapun indikator stabilitas ekonomi maksro, yaitu:

  1. Pertumbuhan ekonomi
  2. Penurunan pengangguran
  3. Laju inflasi rendah (kestabilan harga)
Pengertian lain dari kebijakan moneter adalah suatu kebijakan ekonomi yang menjadi bagian integral dari kebijakan ekonomi makro yang bertujuan menjaga kesseimbangan kegiatan ekonomi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
Kebijakan moneter di setiap negara dikendalikan oleh otoritas moneter, dalam hal ini adalah bank sentral. Dalam konteks Indonesia, kebijakan moneter dikendaalikan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral negara Republik Indonesia.

2. Jenis Kebijakan Moneter
Terdapat dua jenis kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yaitu:
a. Kebijakan Moneter Ekspansif
Kebijakan ini dikenal juga dengan kebijakan uang longgar (easy money policy). Kebijakan moneter ekspansif dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini bisa diterpkan dengan cara:
  • Menurunkan tingkat suku bunga
  • Membeli surat berharga pemerintah
  • Menurunkan cadangan wajib minimum
  • Memberlakukan kebijakan kredit longgar
b. Kebijakan Moneter Kontraktif
Kebijakan ini dikenal juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy). Kebijakan ini bisa diterapkan ketika ekonomi suatu negara megalami resesi dan tingkat inflasi yang tinggi dengan cara menurunkan jumlah uang beredar. Kebijakan ini bisa diterapkan dengan cara:
  • Menaikkan tingkat suku bunga
  • Menjual surat berharga pemerintah
  • Menaikan cadangan wajib minimum
  • Memberlakukan kebijakaan kredit ketat
3. Instrumen Kebijakan Moneter
Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 pasal 10 ayat 1, disebutkan bahwa dalam rangkak menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia berwenang:
a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada:
  • Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing
  • Penetapan tingkat diskonto
  • Penetapan cadangan wajib minimum
  • Penganturan kredit atau pembiayaan.

Jumat, 17 Mei 2024

Latihan Soal Sosiologi - Sosiologi sebagai Ilmu yang Mengkaji Perilaku Sosial dalam Masyarakat

Sumber Soal : Widianti, Wida. 2009. "Sosiologi 1 untuk SMA dan MA Kelas X". Habsa Jaya Bandung. 

1. Jelaskan pengertian sosiologi secara harfiah!
Jawaban :
Sosiologi berasal dari dua kata, yaitu "socius" (bahasa Latihn) yang berarti kawan dengan "logos" (bahasa Yunani) yang bermakna ilmu pengetahuan.
2. Lakukan perbandingan terhadap beberapa definisi sosiologi menurut : Auguste Comte, Max Weber, Peter L. Berger, Roucek Warren, Emile Durkheim, Pitirim Sorokin, serta Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi! Tunjukkan kekuatan dan sekaligus kelemahan dari masing-masing pedapat sosiolog tersebut!
Jawaban :
NoNama SosiologDefinisi Sosiologi
1Auguste ComteSosiologi terdiri atas dua bagian penting, yaitu social statistic dan social dynamic. Sebagai social statistic, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan timbal balik antara lembaga-lembaga sosial. Sedangkan sebagai social dynamic, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari perkembangan lembaga-lembaga sosial yang ada dii tengah-tengah masyarakat.
2Max WeberSosiologi merupakan ilmu yang berhubungan dengan pemahaman terhadap tindakan-tindakan sosial dan sekaligus berhubungan dengan suatu penjelasan kausal mengenai arah, tujuan, dana konsekuensi dari tindakan sosial.
3Peter L. BergerSosiologi merupakan studi ilmiah mengenai hubungan antara masyarakat denga individu.
4Roucek WarrenSosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok.
5Emile DurkheimSosiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial. Selanjutnya tokoh ini menjelaskan bahwa fakta sangat berbeda dengan fakta individual. Fakta sosial bukanlah fakta individual.
6Pitirim SorokinSosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang :
1. hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial
2. hubungan antara gejala-gejala sosial dengan gejala-gejala non sosial
3. ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial lainnya
7Selo Soemardjan dan Soelaeman SoemardiSosiologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial. termasuk perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

3. Berikan penjelasan logis, mengapa terjadi bermacam-macam definisi sosiologi?
4. Jelaskan karakteristik sosiologi sebagai ilmu!
Jawaban :
  • Sosiologi tidak memiliki konsep maupun teori yang tetap dan passti karena objek kajiannya adalah masyarakat yang bersifat dinamis dan majemuk. Pada dasarnya ilmu-ilmu sosial memang tidak memiliki konsepp dan teori yang tetap dan pasti. Hal ini berbeda dengan ilmu-ilmu alam yang memiliki rumus, dalil, konsep, dan teori yang relatif lebih pasti. Misalnya, dalam mengkaji masalah perilaku menyimpang atau kenakalan remaja akan terdapat beberapa pendapat sesuai dengan sudut pandang yang dipergunakan oleh sosiolog yang bersangkutan.
  • Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat kategoris, yakni terbatas dalam hal mengkaji sesuatu yang telah terjadi dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian sosiologi tidak memiliki kemampuan untuk membuat suatu prediksii terhadap sesuatu yang belum terjadi. Sosiologi bukan merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji segala sesuatu yang seharusnya terjadi. Misalnya, keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang dimiliki oleh bangsa Indonesia memang merupakan suatu yang secara turun-temurun diwarisi dari nenek moyang bangsa Indonesia.
  • Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat umum, yakni memusatkan perhatiannya terhadap gejala-gejala sosial yang bersifat universal.
  • Sebagai konsekuansi dari poin sebelumnya, maka sosiologi merupakan ilmu murni (pure science) yang bersifat teoritis. Sebagai ilmu murni, sosiologi membatasi diri dari persoalan-persoalan yang bersifat penilaian. Artinya, teori-teori sosiologi tidak dipergunakan untuk menilai atau menjelaskan segi-segi moral dari suatu fenomena sosial. Sosiologi sebatas mendeskripsikan fenomena sosial berdasarkann hukum sebab akibat (kausalitas). Sosiologi bersifat teoritis, bahwa fenomena kehidupan masyarakat sebagai objek sosiologi dikaji secara ilmiah, konseptual, dan teoritis. 
5. Berikan penjelasan bahwa sosiologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan sosial!
Jawaban :
Sosiologi termasuk ilmu sosial, karena mengkaji dan mempelajari masyarakat baik interaksi maupun permasalahannya.
6. Menurut pendapat kalian, mengapa sosilogi tidak bersifat menilai?
Jawaban :
Sosiologi bersifat non etis sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat karena sosiologi tidak menilai baik atau buruknya suatu fenomena sosial. Sosiologi hanya berfokus pada penjelasan dan analisis fenomena sosial secara objektif, berdasarkan fakta dan data yang ada. Etika, di sisi lain, merupakan ilmu yang mempelajari tentang moral dan norma-norma yang mengatur perilaku manusia.
7. Jelaskan objek kajian dari sosiologi!
Jawaban :
Objek kajian sosiologi adalah fenomena sosial secara umum. Dengan demikian, sosiologi tidak berfokus pada bidang-bidang kajia yang spesial seperti ilmu hukum, ilmu ekonomi, ilmu polotik, sejarah, antropologi, dan lain sebagainya.

8. Apakah yang membedakan antara metode kualitatif dengan metode kuantitatif?
Jawaban :
  • Metode kualitatif adalah metode sosiologi yang menekankan pengumpulan data berupa kata-kata. Terdapat tiga macam metode kualitatif, yakni metode historis, metode komparatif, dan metode studi kasus.
  • Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang menekankan pengumpulan data dalam bentuk angka-angka. Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk mengukur gejala-gejala sosial dengan ukuran-ukuran yang jelas. Terdapat dua macam metode kuantitatiif, yaitu metode statistik dan metode sociometry.
9. Apakah yang membedakan antara metode induktif dengan metode deduktif?
Jawaban : 
Metode induktif adalah metode penelitian yang dipergunakan untuk mengkaji fenomena masyarakat dengan suatu proses yang dimulai dari kajian-kajian terhadap fenomena-fenomena yang secara khusus terjadi dalam kehidupan masyarakat untuk dipergunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil kesimpulan umum.
Metode deduktif adalah metode penelitian yang dipergunakan untuk mengkaji fenomena masyarakat dengan suatu proses yang dimulai dari kaidah-kaidah umum untuk dijadikan alat dalam mengkaji fenomena-fenomena yang secara khusus terjadi dalam kehidupan masyarakat. 

10. Berikan contoh tentang pernyataan yang bersifat induktif dan pernyataan yang bersifat deduktif!
11. Tuliskan beberapa masalah sosial yang berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat di mana kalian berada!
12. Sebut dan jelaskan beberapa teknik yang dapat dipergunakan untuk menggali data dalam penelitian sosiologi!
13. Pilihlah salah satu masalah yang kalian anggap paling menarik, lalu buatlah daftar wawancara terhadap nara sumber untuk menggali data yang sebanyak-banyaknya sehubungan masalah yang kalian pilih!
14. Jelaskan manfaat mempelajari sosiologi menurut pandangan kalian sendiri!
15. Seperti yang telah kita ketahui di berbagai media massa, belakangan ini budaya pornografi semakin sulit dibendung:
    a. Uraikan pandangan kalian terhadap budaya pornografi!
    b. Jelaskan bagaimanakah pengaruh budaya pornografi bagi kehidupan masyarakat kita?
16. Berikan penjelasan tentang hubungan antara penemuan-penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan proses industrialisasi!
17. Berikan penjelasan tentang hubungan antara proses industrialisasi dengan urbanisasi!
18. Berikan penjelasan tentang dampak-dampak urbanisasi bagi kehidupan manusia, baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif!
19. Berikan argumentasi kalian, mengapa revolusi industri terjadi di Inggris pada abad ke-18?
20. Apa sesungguhnya yang dimaksud dengan revolusi industri tersebut?
21. Apakah yang dimaksud dengan masalah sosial menurut Talcot Parsons?
22. Jelaskan, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial!
Jawaban : 
Beberapa faktor penyebab masalah sosial yang terjadi di masyarakat:
  • Faktor ekonomi : ekonomi adalah faktor paling besar penyebab terjadinya masalah sosial. Krisis global serta PHK bisa memicu tindakan kriminal. Masalah ini muncul karena dorongan oleh ketidakmampuan seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak. Faktor ekonomi bisa menjadi acuan tentang maju atau tidaknya suatu negara. Hal ini bisa memngaruhi masalah sosial politik dalam aspek psikologis serta biologis masyarakat.

23. Apakah yang dimaksud dengan kemiskinan menurut ilmu sosiologi?
Jawaban : 
Kemiskinan merupakan masalah multidimensi karena berkaitan dengan ketidakmampuan akses secara ekonomi, politik, sosial budaya, dan partisipasi dalam masyarakat.
24. Berikan contoh-contoh yang menunjukkan bahwa kemiskinan sangat erat kaitannya dengan kriminalitas!
Jawaban : 
Faktor ekonomi menjadi salah satu hal yang mendasari seseorang untuk melakukan tindak kejahatan, biasanya para pelaku tindak kejahatan adalah mereka yang berpenghasilan rendah, berstatus sebagai pengangguran atau penduduk miskin. Kebutuhan dasar sehari-hari seperti sandang, pangan, dan papan tidak dapat terpenuhi dengan penghasilan yang terbilang pas-pasan atau tidak mencukupi. Seadngkan kebutuhan keluarga yang semakin hari semakin meningkat, dan jumlah tanggungan keluarga yang tidak sedikit. 
25. Apakah yang dimaksud dengan disorganisasi keluarga?
Jawaban :
Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sesuai dengan peranan sosialnya. 
26. Sebutkan bentuk-bentuk disorganisasi keluarga menurut William J. Goode!
Jawaban :
Secara sosiologis, bentuk-bentuk disorganisasi keluarga (William J. Goode, 1991 : 184 - 185) antara lain adalah :
  • Ketidaksahan : ini merupakan unit keluarga yang tak lengkap. Dapat dianggap sama dengan bentuk-bentuk kegagalan peran lainnya dalam keluarga, karena sang ayah/suami tidak ada dan karenanya tidak dapat menjalankan tugasnya seperti apa yang ditentukan oleh masyarakat atau oleh sang Ibu. Tambahan pula, setidak-tidaknya ada satu sumber ketidaksahan dalam kegagalan anggota-anggota keluarga baik ibu maupun bapak untuk menjalankan kewajiban perannya.
  • Pembatalan, perpisahan, perceraian dan meninggalkan; terputusnya keluarga disini disebabkan karena salah satu atau kedua pasangan itu memutuskan untuk saling meninggalkan dan dengan demikian berhenti melaksanakan kewajiban perannya.
  • "Keluarga selaput kosong"l disini anggota-anggota keluarga tetap tinggal bersama tetapi tidak saling menyapa atau bekerjasama satu dengan yang lain dan terutama gagal memberikan dukungan emosional satu kepada yang lain.
  • Ketidaasaan seorang dari pasangan karena hal yang tidak diinginkan; Beberapa keluarga terpecah karena sang suami atau istri telah meninggal, dipenjarakan atau terpisah dari keluarga karena peperangan, depresi atau malapetaka yang lain.
  • Kegagalan peran penting yang 'tak diinginkan'; malapetaka dalam keluarga mungkin mencakup penyakit mental, emosional atau badaniah yang parah. Seorang anak mungkin terbelakang mentalnya atau seorang anak, seorang istri atau suami mungkin menderita penyakit jiwa. Penyakit yang parah dan terus menerus mungkin juga menyebabkan kegagalan dalam menjalankan peran utama.
27. Apakah yang dimaksud dengan rumah kaca?
Jawaban :
Rumah kaca (disebut juga rumah hijau atau rumah tanaman) adalah sebuah bangunan di mana tanaman dibudidayakan. Sebuah rumah kaca terbuat dari gelas atau plastik. Dia menjadi panas karena radiasi elektromagnetik yang datang dari matahari memanaskan tumbuhan, tanah, dan barang lainnya di dalam bangunan ini. 
28. Jelaskan dampak negatif yang ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi rumah kaca!
Jawaban : 
Dampak dari pemanfaatan teknologi rumah kaca adalah pemanasan global, mencairnya es di kutub, kerusakan ekosistem dan tingginya tingkat keasaman laut serta menipisnya lapisan ozon.
29. Apakah yang dimaksud degan kriminalitas?
Jawaban : 
Kriminalitas atau tindak kejahatan adalah suatu tindakan yang melanggar hukum, undang-undang, norma, dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Tindak kejahatan tersebut merugikan dan mengancam keselamatan serta jiwa seseorang. 
30. Sebutkan contoh-contoh perilaku kriminal yang terdapat di tengah-tengah masyarakat!

Kebijakan Ekonomi Makro

Pada bab sebelumnya, kalian sudah mempelajari materi teori uang, indeks harga dan inflasi. Inflasi memiliki hubungan eerat dengan kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal, sebab pada dasarnya inflassi bisa diatasi dengan dua kebijakan tersebut. Dua kebijakan ini termasuk kedalam ranah kebijakan ekonomi makro.

Ekonomi makro merupakan ilmu yang mempelajari kegiatan ekonomi secara agregat/keseluruhan. Adapun tujuan akhir atau prestasi makro ekonmi yang ingin dicapai dari penerapan dua kebijakan ini yaitu:

  1. Tingkat inflasi yang terkendali
  2. Kesempatan kerja yang tinggi
  3. Nilai ekspor yang berimbang dengan nilai impor
  4. Nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing berada pada kondisi yang stabil
  5. Tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi dan terus mengalami peningkatan.
Terdapat dua jenis kebijakan makro ekonomi pemerintah, yaitu:
1. Kebijakan moneter
Kebijakan ini merupakan upaya pemerintah melalui otoritas moneter (bank sentral) untuk memengaruhi perekonomian secara makro dengan cara mengendalikan jumlah uang beredar, tingkat bunga, dan kredit.

2. Kebijakan fiskal
Kebijakan ini merupakan upaya pemerintah untuk memengaruhi perekonomian secara makro melalui sistem perpajakan dan belanja nnegara yang meliputi pengeluaran konsumsi pemerintah dan pembarayan transfer.

Kamis, 16 Mei 2024

Cara Mengatasi Inflasi

Terdapat beberapa kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengatasi inflasi, diantaranya yaitu:

a. Kebijakan moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah utuk memengaruhi jumlah uang yang beredar dan daya beli uang. Kebijakan moneter yang dapat digunakan untuk mengatasi atau mengendalikan laju inflasi yang semakin tinggi adalah dengan pengurangan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Adapun kebijakan moneter yang bisa diterapkan yaitu:

  1. Menaikan tingkat duku bunga
  2. Menjual surat berharga
  3. Menaikan cadangan kass (GWM)
  4. Pemberlakuan kredit ketat
  5. Moral suasion
b. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah utuk memengaruhi pemenerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah. Kebijakan fiskal yang dapat digunakan untuk mengatasi dan mengendalikan laju inflasi yang semakin tinggi adalah dengan cara meningkatkan tarif pajak dan mengurangi pengeluaran atau anggaran pemerintah.

c. Kebijakan lainnya
Dalam mengatasi atau mengendalikan laju inflasi, tidak hanya kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang dapat digunakan oleh pemerintah, tapi juga bisa menerapkan kebijakan yang lain. Berikut adalah kebijakan lainnya yang dapat digunakan:
  1. Mneingkatkan produksi atau menambah jumlah barang di pasar.
  2. Memberlakukan kebijakan penetapan harga tertinggi untuk jenis barang tertentu.

Rabu, 15 Mei 2024

Dampak Inflasi

Perekonomiann suatu negara pada dasarnya massih membutuhkan inflasi dalam tingkat yang wajar sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tingkat inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Oleh sebab itu, inflasi sangat penting untuk dikendalikan sebab tingkat inflasi yang tinggi dan berlebihan akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat dan dapat merusak perekonomian suatu negara dalam jangka panjang. Adapun dampak inflasi secara umum diantaranya:

  1. Turunnya nilai mata uang
  2. Turunnya pendapatan riil masyarakat ssehingga standar hidup masyarakat juga mengalami penurunan
  3. Ketidakpastian bagi pelaku usaha
  4. Menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, produksi, dan distribusi sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi.
  5. Selain memberikan dampak umum, inflassi juga bisa membeerikan dampak khusus. Pada tingkat inflasi tinggi, inflasi akan membeerikan pengaruh yang sngat buruk bagi perekonomian. Namun pada tingkat inflasi tertentu, inflassi dapat menguntungkan beberapa pihak dengan syarat tingkat inflasi pada kategori ringan. Adapun pihak yang bisa diuntungkan maupun dirugikan oleh inflasi antara lain:
    1. Penabung
    2. Pemberi pinajaman (kreditur)
    3. Pemilik pendapatan tetap
    4. Produsen

Selasa, 14 Mei 2024

Inflasi

1. Pengertian Inflasi

Setelah kalian memahami indeks harga, materi selanjutnya yang akan dipelajari adalah inflasi. Indeks harga merupakan indikator yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat inflasi. Seiring bertambahnya waktu, jumlah barang dan jasa yang dibeli dengan uang tertentu semakin berkurang. Kondisi tersebut merupakan sebuah fenomena yang disebut dengan inflasi.

Menurut Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id), inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus di dalam suatu perekonomian. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai uang. Dengan demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

Secara umum kondisi inflasi terjadi jika:

a. Terjadi kenaikan harga

Ketika harga mengalami kenaikan, maka akan mengakibatkan jumlah peredaran uang naik, jumlah peredaran uang yang semakin naik, akan mengakibatkan berkurangnya nilai uang.

b. Bersifat umum

Maksudnya adalah kenaikan harga terjadi pada semua barang. Apabila kenaikan harga terjadi hanya pada satu atau dua jenis barang itu belum termasuk inflasi. Dengan kata lain, inflasi harus menggambarkan kenaikan harga sejumlah besar barang dan jasa yang dipergunakan atau dikonsumsi dalam suatu perekonomian.

c. Berlangsung secara terus-menerus

Kenaikan yang bersifat umum belum akan menimbulkan inflasi, jika terjadinya hanya sesaat. Oleh karena itu, perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktu minimal bulanan. Sebab, dalam sebulan akan terlihat apakah kenaikan harga bersifat umum dan terus-menerus atau tidak. Apabila kenaikan harganya hanya rentang harian, belum termasuk kategori inflasi.

2. Penyebab Inflasi

Terdapat dua penyebab inflasi, yaitu:

a. Tarikan permintaan (Demand pull inflation)

Inflasi disebabkan karena adanya tarikan permintaan barang dan jasa yang lebih tinggi dibandingkan denga kapasitas produksi. Dengan kata lain, penawaran barang lebih sedikit dibandingkan dengan permintaannya yang pada akhirnya menjadikan harga semakin tinggi. Hal ini tercermin dari perilaku pembentukan harga di tingkat produsen dan pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar keagamaan (lebaran, natal, dan tahun baru)

b. Kenaikan biaya (Cost pull inflation)

Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan biaya produksi. Misalnya disebabkan adanya kenaikan bahan bakar ataupun kenaikan upah tenaga kerja. Selain itu, faktor yang menyebabkan terjadinya cost pull inflation yaitu depresiasi nilai tukar, adanya peningkatan harga-harga komoditas yang diatur oleh pemerintah, dan terjadinya kekurangan stok akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.

3. Jenis-jenis Inflasi

Berdasarkan penyebabnya terdapat dua jenis inflasi, yaitu: 

  • Tarikan permintaan (demand pull inflation)
  • Kenaikan biaya produksi (cost push inflation)
Berdasarkan tingkat keparahan, inflasi dapat digolongkan sebagai berikut:
  • Inflasi ringan (di bawah 10%)
  • Inflassi sedang (antara 10% s/d 30%)
  • Inflasi berat (antara 30% s/d 100%)
  • Hiperinflasi (di atas 100%)
Berdasarkan asalnya, inflasi terdiri dari:
  • Inflasi domestik atau inflasi dalam negeri (domestic inflation): jenis inflasi ini dapat terjadai karena defisitnya anggaran belanja negara yang diatasi dengan mencetak uang baru. Ketika pemerintah mencetak uang baru, maka akan mengakibatkan jumlah peredaran uang naik sehingga nilai uang menjadi semakin turun.
  • Inflasi luar negeri (import inflation) : jenis inflasi yang terjadi karena naiknya harga barang impor, karena adanya kenaikan harga di negara asal barang tersebut diproduksi.

4. Menghitung Inflasi

Salah datu indikator yang bisa digunakan untuk menghitung laju inflasi adalah dengan menggunakan indeks harga konsumen (IHK). Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung laju inflasi yaitu:
(masukan rumus)

Senin, 13 Mei 2024

Indeks Harga

1. Konsep Perubahan Harga

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), harga merupakan nilai barang yang ditentukan dengan uang. Dalam kegiatan ekonomi, harga suatu barang akan mengalami perubahan. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi perubahan harga, antara lain:

a. Perubahan permintaan konsumen,

b. Perubahan pendapatan konsumen,

c. Perubahan biaya produksi

Untuk mengetahui perubahan harga barang atau melihat perbandingan harga barang dari waktu ke waktu, kalian dapat menghitungnya dengan menggunakan indeks relatif harga. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

(masukan rumus)

2. Konsep Indeks Harga

Pernahkah kalian melihat harga barang-barang yang selalu mengalami perubahan harga? Apa jenis barang di lingkungan kalian yang sering mengalami perubahan harga? Secara statistik, perubahan harga barang dapat dikur dan dihitung dengan menggunakan indeks harga.

Indeks harga merupakan sebuah rataan dari perubahan harga yang proporsional pada suatu barang atau jasa tertentu antara dua periode waktu. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), indeks harga merupakan suatu ukuran statistik untuk menyatakan perubahan-perubahan harga yang terjadi pada suatu periode ke periode yang lainnya.

Indeks harga sangat diperlukan untuk mengetahui peerubahan kondisi ekonomi suatu negara. Salah satu indeks harga yang sering dijadikan indikator inflasi adalah indeks harga konsumen. 

Menurut The Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP), indeks harga konsumen dikeoompokkan dalam 7 kelompok pengeluaran yang terdiri dari:

a. Bahan makanan

b. Makanan jadi, minuman, dan tembakau

c. Perumahan

d. Sandang

e. Kesehatan

f. Pendidikan dan olahraga

g. Transportasi dan Komunikasi

3. Fungsi Perhitungan Indeks Harga

Adapun manfaat dari perhitungan indeks adalah:

a. Mengetahui perubahan harga dari sekelompok tetap barang dan jaasa yang pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat.

b. Indneks harga konsumen memungkinkan konsumen untuk menentukan perubahan harga terhadap daya beli.

c. Perubahan indeks harga konsumen dapat dijadikan sebagai indikator terjadinya inflasi dan deflaasi.

d. Menentukan target inflasi

e. Menghitung indeks biaya hidup

4. Menghitung Indeks Harga

Inddeks harga bisa dihitung menggunakan beberapa metode, diantaranya yaitu:

a. Metode tidak tertimbang (agregatif sederhana)

Dalam metode agregatif sederhana, semua barang dianggap sama dan dijumlahkan secara agregatif (keseluruhan) baik untuk tahun dasar maupun tahun yang akan dihitung angka indeksnya. Dengan kata lain, indeks agregatif sederhan menunjukan perbandingan harga atau produksi dari sekelompok jenis barang. Angka indeks dengan metode sederhana dirumuskan sebagai berikut:

(masukan rumus)

b. Metode tertimbang

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tahun dasar untuk perhitungan indeks harga, diantaranya yaitu:

  • Pada tahun tersebut, kondisi perekonomian suatu negara sedang stabil. Artinya tingkat inflassi berada dalam kondisi rendah.
  • Jarak antar tahun tidak terlalu jauh. Misalnya ketika akan menghitung indeks harga 2020, tahun dasar (based year) yang digunakan hendaklah dalam rentang waktu 5 sampai 10 tahun terakhir.
  • Penentuan tahun dasar (based year) juga bisa diambil berdasarkan peristiwa penting seperti adanya pergantian pemimpin.

Minggu, 12 Mei 2024

Teori Penawaran Uang

Jika permintaan uang dilakukan oleh masyarakat, tentunya kalian bertanya siapakah yang melakukan penawaran uang? Berapa banyak uang yang ditawarkan pada masyarakat?. Penawaran uang adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Bank Indonesia selaku otoritas moneter di Indonesia memiliki tugas untuk mengatur jumlah uang berdar. Menurut Bank Indonesia komponen uang beredar terdiri dari uang kartal yang dipegang masyarakat, uang giral, uang kuasi, dan surat berharga selain saham yang diterbitkan oleh sistem moneter.

Komponen uang dibagi menjadi dua, yaitu uang dalam arti sempit (M1) dan uang dalam arti luas (M2). Menurut Bank Indonesia, kommponen uang dalam arti sempit (M1) terdiri dari uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral, termasuk uang elektronik yang diterbitkan bank, sedangkan uang beredar dalam arti luas (M2) adalah komponen M1 ditambahkan uang kuasi, uang kuasi sendiri terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan (rupiah dan valas) serta simpanan giro valas.

Sabtu, 11 Mei 2024

Pengangguran

1. Konsep Pengangguran

Pengangguran adalah kelompok angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Pengangguran dapat terjadi karena jumlah penawaran tenaga kerja lebih besar daripada permintaan tenaga kerja. Dengan kata lain, terjadi surplus atau kelebihan penawaran di pasar tenaga kerja.

Pengangguran menjadi salah satu masalah yang sering muncul di negara-negara berkembang. Hal ini disebabkann karena tingginya jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan, sehingga memicu terjadinya ketimpangan pendapatan. Untuk melihat jumlah pengangguran di Indonesia, kalian dapat mencarinya melalui situs resmi BPS.

2. Jenis-jenis Pengangguran

Pengangguran dibagi menjadi beberapa jenis, berdasarkan lamanya waktu bekerja dan penyebabnya. Adapun jenis-jenis pengangguran adalah sebagai berikut:

a. Pengangguran Berdasarkan Lamanya Waktu Bekerja

1) Pengangguran Terbuka

Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang sama sekali tidak mempunyai pekerjaan. Contohnya yaitu mahasiswa yang baru lulus kuliah dan belum bekerja. Menurut BPS, pengangguran terbuka terdiri atas kelompok orang yang:

  • tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan
  • tidak memiliki pekerjaan dan sedang mempersiapkan usaha
  • tidak memiliki pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin memperoleh pekerjaan
  • sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja

2) Setengah Pengangguran

Setengah pengangguran adalah angkatan kerja yang sudah bekerja namun tidak bekerj secara optimal atau bekerja di bawah jam kerja normal. Contohnya petani yang meenganggur karea menunggu musim panen tiba.

3) Pengangguran Terselubung

Pengangguran terselubung adalah angkatan kerja yang sudah bekerja namun tidak bekerja secara optimal karena ketidaksesuaian latar belakang pendidikan, atau pekerjaan tidak sesuai dengan bakat dan kemampuan pekerja. Contohnya adalah seorang sarjana hukum yang bekerja sebagai customer service di salah satu bank padahal idealnya seorang sarjana hukum dapat bekerja sebagai pengacara, jaksa, atau notaris.

b. Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya

1) Pengangguran Struktural

Pengangguran struktural terjadi karena perubahan struktur ekonomi suatu negara, misalnya perubahan dari negara yang berstruktur agraris menjadi negara industri. Pengangguran ini disebabkan karena keahlian yang dimiliki oleh tenaga kerja tidak sesuai dengan pekerjaan yang dibutuhkan saat ini.

2) Pengangguran Friksional

Pengangguran friksional adalah angkatan kerja yang tidak bekerja karena mengharapkan pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya. Pengangguran friksional bersifat sementara karena pada dasarnya pengangguran ini bukan disebabkan oleh ketidakmampuan memperoleh pekerjaan, melainkan karena adanya keinginan untuk mendapatkan pekerjaan dan gaji yang lebih baik.

3) Pengangguran Siklis

Pengangguran siklis terjadi karena adanya penurunan kegiatan ekonomi. Ketika permintaan barang dan jasa dalam perekonomian menurun, hal ini akan memaksa perusahaan untuk memberhentikan pekerja dalam upaya untuk memotong biaya. Perusahaan menghasilkan pendapatan dari penjualan barang dan jasa, dan ketika pendapatan menurun drastis, maka bisnis akan mengalami penurunan laba. Dalam upaya menjaga bisnis tetap bertahan, perusahaan memberhentikan pekerja untuk mengurangi biaya tenaga kerja.

3. Upaya Mengatasi Pengangguran

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengangguran tentunya dengan membuka lapangan pekerjaan, karena masalah pengangguran timbul akibat penawaran tenaga kerja yang lebih tinggi dibandingkan permintaannya, maka solusinya adalah meningkatkan permintaan tenaga kerja. Adapun upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mengingkatkan Investasi

Investasi bagi perusahaan akan meningkatkan modal perusahaan untuk membuka usaha-usaha baru, dengan begitu penyerapan tenaga kerja dapat dilakukan oleh perusahaan. Dengan mempermudah alur investasi akan menimbulka dampak yang luas. Karena selain dapat menyerap tenaga kerja, investasi juga dapat menggerakkan perekonomian dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

2. Pelatihan Kerja

Pengagguran dapat timbul karena angkatan kerja tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, untuk mengatasinya perlu diberikan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan masyarakat sehingga mereka memiliki keahlian atau kualifikasi yang diperlukan di perusahaan. Pelatihan kerja juga dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja sehingga bisa bekerja dengan optimal.

3. Program Kerja Sama Luar Negeri

Pemanfaatan kerja sama dengan negara lain dapat dilakukan sebagai usaha penyerapan tenaga kerja Indonesia. Kerja sama ini dapat dilakukann oleh pihak swasta maupun pemerintah. Dengan kerja sama tersebut, kesempatan kerja masyarakat semakin terbuka, dan permintaan tenaga kerja yang tidak seimbang di dalam negeri dapat teratasi.

4. Menggalakan Usaha UMKM

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggiatkan UMKM adalah salah satu upaya mengatasi pengangguran. Masyarakat dibina dan diberikan bantuan modal untuk membuka lapangan kerja sendiri sehingga tidak hanya berusaha mecari pekerjaan bagi dirinya sendiri tapi juga dapat membuka lapangan usaha baru yang dapat membantu mengurangi angka peengangguran dan meningkatkan kegiatan ekonomi.

Jumat, 10 Mei 2024

Sistem Upah

Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, upah adalah hak pekerja/ buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/ buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/ buruh dan keluargaya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

1. Jenis Upah

Indonesia mengenal beberapa jenis upah diantaranya yaitu:

  • Upah menurut waktu adalah sistem upah yang didasarkan pada berapa lamanya kerja seseorang.
  • Upah menurut satuan hasil adalah sistem upah yang didasarkan pada jumlah produk yang dihasilkan oleh seorang pekerja.
  • Upah borongan adalah sistem upah yang didasarkan pada kesepakatan dari yang memberi kerja dengan penerima kerja.

2. Upah Minimun

Dalam upaya mewujudkan penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan layak bagi masyarakat, pemerintah menerapkan kebijakan dalam sistem pengupahan yaitu kebijakan upah minimum. Upah minimum adalah standar penghasilan yang harus diberikan noleh pengusaha kepada pekerja yang tingkatannya disesuaikan dengan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

3. Dewan Pengupahan

Menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 107 tahun 2004 tentang Dewan Pengupahan, dewan pengupahan adalah suatu lembaga non struktural yang bersifat tripartit. Dewan pengupahan terdiri dari dewan pengupahan nasional (Depenas), dewan pengupahan provinsi (Depeprov), dan dewan pengupahan kabupaten/kota (Depekab/Depeko).

a. Dewan Pengupahan Nasional

Dewan pengupahan nasional (Depenas) dibentuk oleh presiden. Lembaga ini bertugas memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam rangka perumusan kebijakan pengupahan dan pengembangan sistem pengupahan nasional. Dalam menjalankan tugasnya, Depenas bekerja sama dengan pemerintah, pihak swasta, dan pihak-pihak lain yang terkait. Keanggotaan Depenas terdiri dari unsur pemerintah, organisasi pengusaha, serikat pekerja/ serikat buruh, perguruan tinggi, dan pakar komposisinya disesuaikan dengan kebutuhan.

b. Dewan Pengupahan Provinsi

 Dewan pengupahan provinsi (Depeprov) dibentuk oleh gubernur. Tugas Depeprov yakni memberikan saran dan pertimbangan kepada gubernur dalam rangka:
  1. Penetapan upah minimum provinsi (UMP)
  2. Penetapan upah minimum kabupaten/ kota (UMK) dan upah minimum sektoral (UMS)
  3. Penerapan sistem pengupahan di tingkat provinsi.
Selain itu, Depeprov juga bertugas menyiapkan bahan perumusan pengembangan sistem pengupahan nasional. Depeprov bekerja sama dengan pemerintah, lembaga swasta, dan pihak-pihak terkait yang dianggap perlu. Keanggotaan Depeprov terdiri dari pihak pemerintah, organisasi pengusaha, serikat pekerja/ serikat buruh dengan komposisi perbandingan 2:1:1. Keanggotaan Depeprov dari unsur perguruan tinggi dan pakar jumlahnya disesuaikan menurut kebutuhan.

Kamis, 09 Mei 2024

Ketenagakerjaan

Pada bab sebelumnya kalian telah mempelajari pendapatan nasional dan kesenjangan ekonomi. Salah satu penyebab terjadinya kesenajngan ekonomi adalah tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dengan ketersediaan lapangan kerja. Pada bab ini, kalian akan mempelajari konsep ketenagakerjaan.

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai pembangunan ekonomi. Permasalahan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan seringkali dihadapi oleh banyak negara termasuk Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan guna meningkatkan keterampilan tenaga kerja sehingga dapat mengurangi masalah ketenagakerjaan.

1. Konsep Ketenagakerjaan

A. Tenaga Kerja

Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Sedangkan tenaga keerja adalah setiap orang yang mampu melakukann pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Tenaga kerja dapat diklasifikasikann menjadi tiga kriteria yaitu:

Tenaga Kerja Terdidik

Tenaga kerja terdidik adalah seseorang yang memiliki keahlian atau pengetahuan di bidang tertentu. Keahlian dan pengetahuan tersebut didapatkan melalui pendidikan formal. Contohnya adalah dokter, guru, dan akuntan.

Tenaga Kerja Terlatih

Tenaga kerja terlatih adalah seseorang yang memiliki keterampilann atau keahlian yang didapatkan melalui pendidikan non-formal. Pendidika tersebut bisa berupa kursus maupun pelatihan. Contohnya adalah sopir, montir, dan tukang jahit.

Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Terlatih

Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan pelatihan secara khusus. Kemampuan tenaga kerja pada kelompok ini didasarkan pada kebiasaan dan pekerjaan yang tidak menuntut keahlian tertentu. Contohnya adalah buruh cuci, kuli panggul, dan kuli bangunan.

B. Angkatan Kerja

Menurut International Labour Organization (ILO), angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja dan yang sedang mencari pekerjaan (menganggur). Angkatan kerja sering disebut sebagai penduduk yang aktif secara ekonomi (economically active population). Sejalan dengan ILO, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja atau punya pekerjaan, sementara tidak bekerja, dan pengangguran. Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang masih sekolah, mengurus rumah tangga, atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.

C. Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan akan tenaga kerja. Ketika memproduksi barang dan jasa, rumah tangga produssen memerlukan tenaga kerja dan mosal sebagai input untuk proses produksi. Permintaan tenaga kerja dalah prinsip ekonomi yang berasal dari permintaan untuk output perusahaan.

Jika permintaan terhadap output (barang dan jasa) perusahaan meningkat, perusahaan akan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja sehingga akan mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja. Sebaliknya jika permintaan terhadap output menurun, maka perusahaan akan membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja sehingga permintaan tenaga kerja akan turun. Dampaknya adalah perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungankerja (PHK). Agar lebih memahami tentang konsep ketenagakerjaan.

Masalah Ketenagakerjaan

Masalah dalam ketenagakerjaan berkaitan tentang bagaimana tenaga kerja mendapatkan hak dan menjalankan kewajiban. Indonesia yang memiliki jumlah masyarakat yang banyak tentunya memunculkan masalah ketenagakerjaan yang beragam. Mulai dari rendahnya kualitas tenaga kerja, tingginya penawaran tenaga kerja, hingga masalah kesehatan dan keselammatan tenaga kerja.

Rabu, 08 Mei 2024

Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita adalah ukuran pendapatan dari rata-rata jumlah penduduk yang ada di suatu daerah atau wilayah geografis. Pendaapatna per kapita juga dapat menjadi tolok ukur atau evaluasi standar hidup di suatu daerah. Pendapatan per kapita untuk suatu negara dihitung dengan membagi pendapatan nasional negara dengan jumlah penduduknya. 

Manfaat dari menghitung pendapatan per kapita yang paling umum adalah memastikan kekayaan suatu daerah atau sebaliknya. Misalnya, pendapatan per kapita sebagai sumber data yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memberi peringkat daerah terkaya di Indonesia dan juga untuk menghitung pendapatan rata-rata masyarakat.

Pendapatan per kapita juga dapat menilai keterjangkauan harga rata-rata di daerah. Daerah dengan harga yang tinggi, biasannya memiliki pendapatan per kapita yang tinggi pula. Untuk melihat keberagaman pendapatan per kapita di Indonesia kalian dapat membuka situs BPS dan carilah berapa pendapatan per kapita di daerah tempat kalian tinggal.

Data pendapatan per kapita dapat juga dimanfaatkan oleh pengusaha untuk menentukan daerah atau wilayah yang dijadikan sasaran pasarnya. Jika di suatu daerah memiliki populasi dengan pendapatan per kapita yang tinggi tentunya akan menguntungkan yang tinggi. Jika orang-orang memiliki banyak uang maka mereka akan lebih banyak melakukann konsumsi.