Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan ekonomi adalah kondisi tidak seimbang yang terjadi di masyarakat berdasarkan aspek ekonomi, dimana aspek ekonomi dapat terlihat dari tidak seimbangnya pendapatan masyarakat. Di satu daerah bisa terdapat kelompok masyarakat yang memiliki pendapatan yang sangat tinggi, bahkan di atas rata-rata, tetapi adda juga kelompok masyarakat yang memiliki pendapatan rendah di bawah rata-rata dan tinggal di daerah yang sama.
Kesenajngan ekonomi dapat terjadi karena adanya perbedaan batas kemampuan finansial yang besar antara kelompok pendapatan tinggi dengan kelompok pendapatan rendah. Tentu saja ini bukan merupakan hal yang baik bagi suatu negara, sebab besarnya kesenjangan finansial antara kelompok pendapatan tinggi dengan kelompok pendapatan rendah menunjukkan masih tingginya ketimpangan ekonomi yang tejadi di negara tersebut. Kesenjangan ekonomi dapat memicu timbulnya kemiskinan di masyarakat. Adapaun penyebab kesenjangan ekonomi diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Penyebab Kesenjangan Ekonomi
Kondisi Demografi
Kondisi Pendidikan
Pendidikan adalah elevator bagi masyarakat agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Meski memiliki kurikulum yang sama, tetapi setiap daerah tidak memiliki kualitas yang sama dalam pendidikan. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan fasilitas maupun mutu pendidikan. Perbedan kondisi pendidikan akan menghasilkan perbedaan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat menjadi salah satu modal dalam menghasilkan standar ekonomi yang tinggi bagi masyarakat.
Pendapatan yang Tidak Merata
Tingkat pendapatan atau upah di setiap daerah berbeda-beda. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan ekonomi sebab masyarakat di daerah perkotaan atau daerah industri akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan upah yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat di daerah pedesaan. Tingkat pendapatan ini akan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup dari setiap individu. Dengan memperoleh pendapatan yang tinggi, maka kemampuann pemenuhan kebutuhan masyarakat akan semakin tinggi, sedangkan tingkat upah yang rendah akan membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pembangunan yang Tidak Merata
Pembangunan yang merata merupakan salah satu langkah negara untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Salah satu contoh bentuk pembangunan yang dilakukan pemerintah adalah pembangungan infrastruktur. Jika pembangunan infrastruktur dilakukan ddengan baik, maka ketercapaian pembangunan ekonomi yang merata, maka masyarakat di setiap wilayah dapat melakukan kegiatan ekonomi dengan efisien.
Rendahnya kemampuan pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi, akan mengakibatkan rendahnya pendapatan yang akan mereka terima. Rendahnya pendapatan menjadi pemicu ketidakmampuan masyarakt memenuhi kebutuhannya, sehingga akan timbul permasalahan kesenjangan ekonomi di masyarakat.
Kurangnya Lapangan Kerja
2. Ketimpangan Ekonomi
Ketimpangan pendapatan dapat terjadi akibat tidak meratanya distribusi pendapatan. Distribusi pendapatan menjelaskan dan meenilai bagaimana pemerataan pendapatan di suatu negara. Menurut Bank Dunia ketimpangan pendapatan merupakan dimensi penting untuk mengukur kesejahteraan negara karena implikasinya pada kemampuan mengurangi kemiskinan. Dibandingkan dengan indikator lain, ketimpangan pendapatan menjadi aspek kesejahteraan yang penting karena juga melihat distribusi pendapatan berdasarkan dari berbagai golongan masyarakat dan tidak hanya fokus pada satu kelompok masyarakat saja.
Distribusi yang tidak merata di suatu negara akan menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan. Untuk mengetahui ketimbapangan distribusi pendapatan dapat digunakan indikator yaitu koefisien gini (gini ratio) dan kurva lorentz.
Koefisien Gini
Koefisien gini atau indeks gini merupakan ukuran dari distribusi pendapatan. Teori koefisien gini dikembangkan oleh ahli statistik dari Italia bernama Corrado Gini pada tahun 1912. Tidak hanya mengukur distribusi pendapatan,koefisien gini juga digunakan untuk mengukur ketidaksetaraan ekonomi dan mengukur distribusi kekayaan di suatu populasi.
Nilai dari koefisien gini berkisar di angka 0 (0%) hingga 1 (100%). Jika angka koefisien gini mendekati angka nol (0) maka pendapatan terdistribusi secara merata, tetapi semakin mendekati angka satu menunjukkan pendapatan tidak terdistribusi secara merata. Koefisien gini memang diugnakan sebagai alat ukur dari distribusi pendnapatan, tapi tidak menjadikan sebagai ukuran mutlak pendapatan atau kekayaan negara. Sebuah negara yang memiliki pendapatan yang tinggi dengan negara yang berpendapatan rendah bisa saja memiliki nilai koefisien gini yang sama. Hal tersebut terjadi apabila kedua negara tersebut distribusi pendapatannya sama.
Kurva Lorenz
Kurva lorenz adalah kurva yang meenunjukkan hubungan antara pesentase pendapatan dengan persentase penerima pendapatan sselama kurun waktu tertentu, dan biasanya berbagai negara mengukurnya dalam waktu setahun. Kurva Lorenz akan disertai angka kemiringan 1 yang disimbolkan dengan garis diagonal. Semakin jauh kurva dari garis diagonal, maka distribusi pendapatan tidak merata, ssebaliknya jika kurva mendekati garis diagonal maka distribusi pendapatan merata.
0 Comments:
Posting Komentar