Sekolah Dasar

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Pertama

Sekolah Menengah Atas

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Atas

Materi Umum

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak Pengetahuan Umum

Kelas Online

Jika kamu membutuhkan bimbingan untuk belajar online, kamu bisa gabung di kelas online.

Minggu, 24 Maret 2024

Menyusun Bahan Ceramah

Mengonstruksi informasi dalam teks eksplanasi dapat dilakukan dengan menceritakan kembali atau memberi tanggapan teks tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang dapat kita lakukan adalah komentar. Pada bagian sebelumnya, kita telah mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi. Dengan informasi yang sudah didapatkan kita dapat memberi komentar. Dengan memberi komentar, secara tidak langsung kita telah mengonstruksi (membangun kembali) informasi dalam teks tersebut karena komentar tentu berlandaskan informasi. Ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum memberi komentar, yaitu bentuk, isi, dan cara menyampaikannya. 

1. Mengenali Konteks

Mengenali konteks berarti mengenal peserta ceramah dan situasinya. Isu atau topik yang disampaikan tentu akan berbeda jika audiensinya berbeda pula. Sebagai contoh, topik untuk siswa akan berbeda dengan topik untuk orang dewasa. Demikian pula dengan situasinya. Gaya ceramah yang akan disampaikan tentu akan berbeda antara gaya berceramah dalam situasi resmi dan suasana santai.

2. Menentukan Topik

Penentuan isu ceramah sebaiknya mempertimbangkan:

  • sesuai dengan latar belakang dan pengetahuan pendengar;
  • menarik minat;
  • ruang lingkup jelas dan spesifik, dan
  • sesuai dengan waktu dan situasi
Pada hakikatnya , ceramah berfungsi menambah pengetahuan pendengar. Sebagai contoh, ceramah tentang pemanfaatan waktu yang efektif, peranan pelajar pada era global, atau isu faktual lainnya.

3. Menyusun Kerangka Ceramah

Kerangka cceramah memuat pokok-pokok materi yang akan diceramahkan. Kerangka akan memudahkan kita dalam menyusun ceramah. Ceramah menjadi lebih sistematis, pengulangan pembahasan dapat dihindari, serta pengumpulan data dan sumber-sumber menjadi lebih terukur. Adapun kerangka ceramah yang baik memiliki ciri-ciri berikut:

  • meliputi tiga bagian pokok, yakni pengenalan isu, rangkaian argumen, dan penegasan kembali
  • mengungkapkan maksud yang jelas
  • setiap bagian dalam kerangka hanya mengandung satu gagasan
  • bagian-bagian dalam kerangka karangan harus tersusun secara logis.

4. Mengumpulkan dan Memilih Bahan

Pengumpulan bahan dapat dilakukan dari sumber-sumber berikut:

  • surat kabar atau buku yang berhubungan ddengan materi yang akan dipidatokan atau teknik-teknik dan gaya berpidato;
  • contoh naskah pidato;
  • istilah-istilah populer, cerita, atau humor-humor yang relevan.
Adapun pemilahan materi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

  • pilihlah materi yang aktual (sedang hangat diperbincangkan);
  • pisahkan materi pokok dengan materi penunjang, dan 
  • usahakan materi padat sehingga ceramah tidak terlalu dan membosankan.

Sabtu, 23 Maret 2024

Batu Bara - Energi Tidak Terbarukan

Energi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan ketersediaannya yaitu sumber energi tidak terbarukan dan sumber energi terbarukan.

Energi Tidak Terbarukan

Energi tidak terbarukan adalah energi yang dihasilkan oleh sumber energi yang ketersediaanya terbatas di alam. Jika telah habis, sumber energi ini tidak dapat diperbarui kembali. Contoh sumber energi tidak terbarukan adalah batu bara, minyak bumi, dan gas alam.

Batu Bara

Batu bara merupakan salah satu bahan bakar fosil yang terbentuk dari batuan sedimen yang berasal dari sisa tumbuhan pada masa prasejarah. Selain itu, batu bara merupakan senyawa hidrokarbon yang dapat dibakar, memiliki bentuk fisik seperti batu, dan berwaarna hitam. Umumnya, unsur utama batu bara terdiri atas hidrogen, karbon, dan oksigen. 

Batu bara terbentuk melalui proses pembatubaraan (coalification). Pada proses tersebut terjadi penggabungan proses biologi, kimia, dan fisika. Kualitas setiap batu bara ditentukan oleh tiga faktor, yaitu suhu, lama waktu pembentukan, dan tekanan. Berikut adalah jenis-jenis batu bara berdasarkan kualitasnya.

  1. Lignit (batu bara muda) umumnya memiliki kandungan kalori sekitar 2500 kkal/kg dan kandungan air sekitar 35%-75%.
  2. Sub-bituminous adalah batu bara yang memiliki kandungan kalori sekitar 2500-4000 kkal/kg dan kandungan air 25%-35%. Batu bara sub-bituminous mengalami pengaruh suhu dan tekanan secara terus-menerus selama jutaan tahun.
  3. Bituminous adalah batu bara yang mengandung kalori sekitar 4000-5000 kkal/kg dan kandungan air sekitar 10%-25%. Batu bara bituminous terbentuk karena terjadi perubahan kimia dan fisika sehingga batu bara menjadi lebih keras dan berwarna lebih hitam.
  4. Antrasit merupakan jenis batu bara yang memiliki kandungan kalori di atas 5000 kkal/kg dan kandungan air dibawah 10%. Selain itu, jenis batu bara antrasit merupakan jenis batu bara dengan kualitas tertinggi dan berwarna hitam berkilau.
Potensi batu bara di Indonesia sebagian besar tersebar di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumattra serta sebagian kecil tersebar di Pulau Sulawesi, Papua, dan Jawa. Oleh sebab itu, Indonesia merupakan salah satu negara produsen batu bara. Pada tahun 2013, Bagan Geologi Kementrian ESDM melaporkan Indonesia memiliki cadangan batu bara sebanyak 31 milyar ton. Saat ini, eksplorasi dan eksploitasi terbesar dilakukan di Pulau Kalimantan.

Dalam bidang industri, pemanfaatan batu bara dibagi menjadi dua jenis, yaitu coking coal dan thermal coal. Coking coal merupakan batu bara yang dimanfaatkan sebagai bahan baku proses peleburan baja dan besi, sedangkan thermal coal adalah batu bara yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Pembangkit listrik yang memanfaatkan batu bara adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Panas yang dihasilkan dari pembakaran batu bara digunakan untuk memanaskan air sehingga menghasilkan uap. Selanjutnya, uap tersebut digunakan untuk menggerakan turbin yang akan memutar generator sehingga dapat menghasilkan energi listrik.

Konsumsi listrik di Indonesia akan terus meningkat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2014-2017, konsumsi listrik di Indonesia meningkat sekitar 26%. Untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut, Indonesia sangat bergantung dengan pembangkit listrik yang bersumber dari fosil. Batu bara merupakan sumber eneergi terbesar untuk pembangkit listrik di Indonesia saat ini, yaiitu sekitar 60%.

Jumat, 22 Maret 2024

Energi

Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Energi memiliki peran penting dalam kehidupan makhluk hidup karena hampir semua aktivitas manusia, hewaa, dan tumbuhan memerlukan energi. Misalnya, tumbuhan memerlukan energi Matahari untuk fotosintesis, aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti berjalan, bekerja, dan belajar memerlukan energi yang berasal dari makanan atau berbagai alat elektronik yang ada di rumah kita dapat difungsikan jika ada energi.

Selain itu, energi juga didefinisikan sebagai suatu hal yang tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, Namun, energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk energi lain. Adapun bentuk-bentuk dari energi, di antaranya energi potensial, energi kinetik, energi kalor, energi bunyi, energi cahaya, energi kimia, dan energi yang dihasilkan dari sumber energi, seprti energi Matahari, energi air, energi panas bumi, dan energi fosil.

Suatu energi dapat diperoleh dari sumber energi. Sumber energi merupakan segala sesuaatu yang dapat menghasilkan energi. Dengan adanya sumber energi, semua aktivitas dalam kehidupan manusia dapat dilakukan. Sumber energi dapat diklasifikasikan berdasarka pemakaiannya, yaitu energi primer dan energi sekunder.

1. Energi Primer

Energi primer merupakan energi yang berasalh dari sumber energi di alam tanpa mengalami perubahan energi. Contoh dari sumber energi primer, diantaranya batu bara, nuklir, minyak bumi, angin, air, dan Matahari.

2. Energi Sekunder

Energi sekunder adalah energi yang berasal dari sumber energi primer. Dengan kata lain, energi sekunder merupakan eneergi primer yang sudah mengalami proses tertentu. Contoh dari energi sekunder adalah listrik yang dihasilkand ari peembangkit listrik.

 

Kamis, 21 Maret 2024

Solusi Mengatasi Pemanasan Global

Pemabahasan sebelumnya mengenai dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global memberikan gambaran kepada kita tentang permasalahan yang akan terjadi atau sudah terjadi, tetapi belum kita sadari.Oleh karena itu, berikut beberapa tindakan mitigasi yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak dari pemanasan global.

  1. Mengurangi konsumsi daging dan menggantinya dengan sumber makanan nabati. Hal tersebut karena pola konsumsi daging untuk setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2 menurut United Nations Environment Programme (UNEP).
  2. Penanaman hutan kembali atau reboisassi, karena hutan memiliki fungsi vital bagi keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di dunia.
  3. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan transportasi umum. Jika jarak tempat yang ingin dikunjungi tidak terlalu jauh, Anda dapat berjala kaki atau menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Selain mengurangi polusi udara, hal tersebut juga baik untuk kesehatan tubuh Anda.
  4. Menghemat energi. Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam menghemat energi, seperti mematikan lampu pada siang hari, menggunakan lampu hemat energi, atau mematikan alat elektronik yang sudah tidak digunakan. Bahkan, kita dapat memulai untuk menggunakan sumber energi alternatif (angin, Matahari, air, dan lainnya).
  5. Mengurangi pennggunaan plastik, seperti sedotan plastik, air minum dalam kemasan palstik, dan kantong plasstik. Selalu sediakan tas belanja jika bepergian agar mengurangi kantong plastik saat berbelanja.
  6. Melakukan pengelolaan sampah yang benar. Pengelolaan sampah yang dimaksud meliputi pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, hingga pendaur ulang. Hal sederhana yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dalam pengelolaan sampah adalah dengan memisahkan sampah berdaasarkan jenisnya.
  7. Melakukan aksi menjaga alam dan lingkungan kepada keleuarga, teman, kerabat, atau masyarakat luas, misal dengan memberikan pengetahuan untuk menjaga alam. Selain itu, Anda juga dapat ikut serta dalam komunitass menjaga Bumi.

Timbulnya Wabah Penyakit - Dampak Pemanasan Global

Dampak selanjutnya dari pemanasan global adalah perubahan iklim yang dapat mengubah siklus hidup beberapa hama sehingga terjadi wabah penyakit. Ketidakseimbangan ekosistem juga dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air atau penyebaran alainnya. Seperti meningkatnya kasus demam berdarah karena munculnya  ruang baru untuk berkembang biaknya nyamuk demam berdarah. Kondisi lain, perubahan iklim yang menyebabkan bencana alam disertai perpindahan penduduk ke tempat pengungsian sehingga dapat memicu munculnya penyakit, seperti diare, malnutrisi, dan penyakit kulit.

Selain itu, pada daerah yang ditutupi es terdapat permukaan tanah yang membeku dengan suhu di bawah titik beku, yang disebut permafrost atau ibun abadi. Tanah tersebut telah membeku selama berabad-abad dan menyimpan patogen, yaitu agen biologis yang menyebabkan penyakit. Saat metafrost mencair, terdapat banyak patogen yang terlepas dan menyebar ke banyak wilayah sehingga terjadi wabah penyakit. Contoh kasusnya adalah penyakit antraks. Penyakit tersebut menyebabkan kematian sekitar 2000 ekor rusa di Siberia pada tahun 2016 akibat mencairnya bangkai rusa, yang diprediksi telah membeku selama 75 tahun pada musim panas.

Punahnya Flora dan Fauna

Dampak pemanasan global terhadap makhluk hidup, khsuusnya flora daan fauna, yaitu dapat menyebabkan kepunahan spesies. Hal tersbut disebabkan rusaknya keseimbangan ekosistem akibat perubahan iklim. Flora dan dauna akan kehilangan habitat aslinya. Jika tidak mampu beradaptasi untuk hidup, risiko kepunahan flora dan fauna pun akan terjadi.

Lingkungan pegunungan es merupakan lingkungan yang sangat sensitif terhadaap peningkatan suhu permukaan Bumi. tanaman yang berada di lingkungan tersebut, akan kehilangan ruang untuk bertumbuh akibat mencairnya glester. Jika tanaman tidak dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah, tanaman tersebut akan lebih rentan menegalami kepunahan. 

Salah satu contoh kasusnya, yaitu flora yang terancam punah di Pegunungan Alpen, Eropa. Akibat mencairnya gletser Pegunungan Alpen, para ahli memprediksi terdapat 22% spesies yang diteliti akan punah 150 tahun lagi setelah gletser menghilang. Beberapa contoh tanaman endemik yang terancam punah di Pegunungan Alpen, antara lain Mossy saaxifraga, Saxifraga oppositifolia, dan Cardaamine resedifolia.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)

Intergovernmental panel on Climate Change (IPCC) atau Panel Antar-Pemerintah tentang Perubahan Iklim merupakan salah satu badan internasional di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dibentuk pada tahun 1988. IPCC terbentuk karena adanya inisiasi dari United Nations Environment Programme (UNEP) dan World Metereological Organization (WMO). Badan ini berperan penting dalam upaya mminimalkan dampak dari pemanasan global karena IPCC dibentuk sebagai reaksi untuk mengurangi penggunaan gas rumah kaca.

Setiap tahunnya, perwakilan dari 195 negara yang ikut serta menjadi anggota IPCC beerkumpul untuk mengkaji tentang perubahan iklim. Proses pengkajian dilakukan dalam durasi tertenru, yang disebut dengan istilah siklus, di mana satu siklus berkisar enam hingga tujuh tahun. Hasil dari pengkajian tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang komprehensif tentang perubahan iklim dan dipublikasikan di akhir siklus. Pengkajian tersebut meliputi dampak negatif dari perubahan iklim, risiko perubahan iklim di masa depan, upaya adaptasi, dan mitigassi terhadap perubahan iklim. hasil pengkajian dari IPCC menjadi referensi yang sangat penting bagi pemerintah seluruh negara dalam menyusun kebijakan mengenai perubahan iklim.

Sustainable Development Goals (SDGs)

Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) merupaan kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan ke arah pembangunan berkelanjutan berdasarkan Hak Asasi Manusia (HAM), kesetaraan untuk pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup. Kesepakatan ini diprakarsai oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Terdapat tujuh belas tujuang pembangunan berkelanjutan. Inti dari ketujuh belas tujuan tersebut adalah siring dengan straategi peningkatan kualitas kesehatan daan pendidikan, mengurangi kesenjangan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan perubahan iklim.

Asia-Pasifik Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)

Asia-Pasific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC) merupakan sebuah kerja sama internasional yang bersifat sukarela. Kerja sama ini diumumkan pada pertengahan tahun 2005 dan diluncurkan pada wal tahun 2006. Negara-negara yang terlibat dalam kerja sama ini addalah Australia, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, India, dan Korea Selatan. Dalam kerja sama ini, para menteri luar negeri serta menteri lingkungan dan energi dari negara-negara tersebut bersepakat untuk bekerja sama dan melakukan alih teknologi yang barkaitan dengan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Protokol Kyoto

Protokol Kyoto adalah amandemen dari Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) yaitu sebuah persetujuan internasional dari negara-negara dunia tentang pemanasan global. Ratifikasi protokol ini dilakukan oleh berbagai negara anggota sebagai wujud komitmen dalam upaya mengurangi emisi atau pengeluaran karbondioksida dan lima gas rumah kaca lainnya.

Protokol ini juga kemungkinan ada kerja sama dalam perdagangangan emisi terkait emisi gas yang telah dikaitkan dengan pemanasan global.

Sejarah Protokol Kyoto

Sejarah Protokol Kyoto berawal dari Konferensi Iklim Dunia pertama pada tahu 1979. Konferensi Iklim Dunia tersebut membahas beberapa kegiatan manusia yang dinilai telah memicu terjadinya perubahan iklim. Seluruh anggota konferensi berupaya mencari solusi dalam mengatasi masalah tersebut. 

Hasilnya, para peserta konferensi sepakat untuk lebih serius dan berkomitmen dalam melakukan penelitian dan aksi lainnya sebagai upaya dalam mengatasi masalah perubahan iklim.

Namun, isu pemanasan global mencuat pada sekitar tahun 1985-an di Amerika Serikat. Tak hanya Amerika, Perdana Menteri Inggris, Marganet Thatcher pun sempat menginformasikan isu pemanasan global ini kepada rakyatnya. Isu menggelinding bak bola salju, sampai pada tahun 1990 telah menggema di berbagai belahan dunia.

Dunia internasional tak bisa berpangku tangan. Pada Desember 1990, Majelis Umum PBB sepakat untuk membentuk perjanjian dalam upaya menangani perubahan iklim. Mereka pun membentuk The Intergovernmental Negotiating Committee for a Framework Convention on Climate Change (INC/FCCC). INC/FCCC menjadi jembatan dalam proses negosiasi antar pemerintah di bawah naungan Majelis Umum PBB.

Komite ini mengadakan empat kali pertemuan, dimulai dari Februari 1991 sampai dengan Mei 1992 guna menyusun kerangka kerja perubahan iklim yang akan dibawa ke kolam Konferensi Tingkat Tinggi Bumi (KTT Bumi) di Rio de Janeiro, Brasil, pada 1992.

Pada Mei 1992, INC/FCCC mengajukan draft akhir untuk diadopsi di New York. Satu minggu setelahnya, draft dibuka untuk penandatanganan para pihak dalam KTT Bumi. Terdapat 154 negara yang menandatangani kerangka kerja perubahan iklim yang di sebut The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC). Selanjutnya, pada Maret 1994 Konvensi Perubahan Iklim pun milai berlaku.

Seluruh negara menandatangani UNFCC rutin menggelar pertemuan tahunan guna membahas strategi menghadapi perubahan iklim atau disebut dengan Conference of the Parties (COP).

UNFCCC merupakan respon atas diskusi demi diskusi dan penelitian tentang perubahan iklim yang telah dibahas selama lebih dari 10 tahun. Dari konvensi ini, negara peserta sepakat untuk mengumpulkan dan berbagi informassi tentang emisi gas rumah kaca.

Mereka juga berkomitmen untuk berpartisipasi dalam rencana tindakan pencegahan emisi gas rumah kaca secara global, sekaligus aktif dalam upaya meminimalisirnya. Ketika itu, target ditetapkann tahun 2000. Hasil konvensi ini telah disetujui oleh KTT Bumi (Earth Summit).

Untuk lebih merinci hasil konvensi tersebut, pada tahun 1997 sebuah konferensi kembali diadaakan oleh negara-negara peserta. Kali ini Kyoto, Jepang dipilih sebagai lokasi konferensi. Konferensi inilah yang melahirkan apa yang kita kenal dengan Protokol Kyoto yang ditetapkan secaara resmi pada 12 Desember 1997.

Hasil Protokol Kyoto

Protokol Kyoto bisa disebut perangkat peraturan yang diadopsi sebagai pendekatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Kepentingannya jelas untuk mengatur pengurangan emisi gas rumah kaca dari negara-negara yang meratifikasi.

Semua negara peserta Protokol Kyoto terikat secara hukum untuk mengurangi emisi karbondioksida, metana, nitrogen oksida, sulfur hexaflourida, senyawa hidro fluoro (HFC), dan perfluorokarbon (PFC).

Ketentuannya, semua negara peserta harus mengurangi emisi tersebut mulai dari tahun 2008 sampai 2012 dengan berbagai metode. 

Acuan dasar dari Protokol Kyoto ini adalah tahun 1990. Sehingga semua kesepakatan yang diambil pasti dieprhitungkan dari massa tersebut. Termasuk kesepakatan bahwaa seluruh negara ANNEX I wajib menurunkan emisi gas rumah kaca mereka rata-rata ssebesar 5,2% dari tingkat emisi di tahun 1990.

Negara ANNEX I adalah negara-negara (baik negara maju maupun negara industri) yang telah mengkontribusikan emisi gas rumah kaca sejak tahun 1850-an, atau sejak masa revolusi industri. Negara ANNEX I berjumlah 40 negara di Amerika, Eropa, dan Australia.

Sedangkan untuk negara NON ANNEX I tidak diwajibkan melakukan penurunan emisi gas rumah kaca, tetapi mekanisme partisipasi untuk penurunan emisis tetap terdapat di dalamnya, atau disebut dengan tanggung jawwab bersama degan porsi yang berbeda (common but differentiated responsibility).

Mekanisme Protokol Kyoto

Beberapa mekanisme dalam Protokol Kyoto adalah sebagai berikut:

1. Joint Implementation (JI)

Mekanisme ini memungkinkan negara-negara maju untuk melakukan proyek bersama yang dapat menghasilkan penyerapan emisi gas rumah kaca atau kredit peenurunan.

2. Emission Trading (ET)

Mekanisme yang memungkinkan satu negara maju untuk menjual kredit penurunan emisi gas rumah kaca mereka kepada negara maju lainnya. Hal ini dapat dilakukan ketika negara maju yang menjual kredit penurunan emisi gas rumah kaca memiliki kredit penurunan emisi yang melebihi target negaranya.

3. Clean Development Mechanism (CDM)

Sebuah mekanisme yang memungkinkan negara non-ANNEX I atau negara-negara berkembang untuk aktif dalam membantu penurunan emisi gas rumah kaca. Keaktifan tersebut dapat dilakukan melalui proyek yang diimplementasikan oleh salah satu negara maju. Kredit penurunan emisi yang dihasilkan dari proyek ini dapat dimiliki oleh negara maju tersebut.

Mekanisme CDM ini bertujuan agar negara berkembang dapat mendukung pembangunan berkelanjutan. hal ini merupakan satu-satunya mekanisme yang membeerikan jalan kepadda negara berkembang untuk berpartisipasi dalam Protokol Kyoto.

Agar memiliki kekuatan hukum. Protokol Kyoto harus diratifikasi oleh sekurang-kurangnya 55 negara peratifikasi Konvensi Perubahan Iklim. Kedua, jumlah emisi total dari negara-negara ANNEX I peratifikasi protokol minimal 55% dari total emisi mereka di tahun 1990.

Syarat pertama terpenuhi setelah pada tanggal 23 Mei 2002, Islandia menandatangani protokol tersebut. Kemudian di susul oleh Rusi yang meratifikasi Protokol Kyoto pada 18 November 2004. Bergabungnya Rusia menggenapi jumlah emisi total dari negara ANNEX I menjadi sebesar 61,79%, yang artinya semua syarat telah dipenuhi.

Pada 16 Februari 2005, atau 8 tahun setelah Protokol Kyoto lahir dan 90 haru setelah ratifikasi Rusia, Protokol Kyoto resmi memiliki kekuatan hukum yang mengikat para negara pesertanya.

Penolakan terhadap Protokol Kyoto

Jika dilihat dari tujuannya, kesepakatan Kyoto memiliki tujuan yang luhut, tapi pelaksanaannya tidak semudah yang diharapkan. Amerika Serikat, Australia, Italia, Tiongkok, India dan negara-negara berkembang lain sempat bersatu untuk melawan kemungkinan adanya Protokol Kyoto II atau persetujuan lainnya yang bersifat mengekang.

Tetapi, awal Desember 2007, Australia bersedia meratifikasi protokol tersebut setelah terjadinya pergantian pemimpin di negaranya.

Protokol Kyoto menghadapi ratifikasi dari Amerika Seritkat dan Kazakastan pada tahun 2007. Point penolakan Amerika Serikat adalah mengenai tingkat emisi yang ditoleransi untuk negara-negara berkembang.

Mereka khawatir Protokol Kyoto yang bersifat snagat mengikat ini akan berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi. Seperti diketahui, pembangunan di negara-negara maju tidak dapat lepas dari konsumsi energi dari sektor kelistrikan, transportasi, dan industri.

Meski menolak ratifikasi, kedua negara tersebut pada akhirnya bersedia menandatangani Protokol Kyoto.

Protokol Kyoto di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara yang ikut meratifikassi Protokol Kyoto. Oleh sebab itu, aturan dalam Protokol Kyoto turut menjadi hukum positif di negara kita. Implikasi dari Protokol Kyoto di Indonesia tersebut mengakibatkan pelaksanaan pembangunan secara berkelanjutan dengan landasan wawasan lingkungan di seluruh daerah di Indonesia.

Akan tetapi ada pendapat lain, meski ikut meratifikasi namun Indonesia dinilai masih abai terhadap kesepakatan global tersebut. Fakta di lapangan membuktikan jika tingkat emisi di Indonesia sebagai negara berkembang cenderung tinggi. Selain itu, adanya berbagai konflik kepentingan ssehingga menjadi penghambat kebijakan.


Perubahan Iklim - Dampak Pemanasan Global

Perubahan iklim merupakan perubahan pola perilaku iklim yang meliputi perubahan tekanan udara, curah hujan, dan arah serta kecepatan angin. Perubahan iklim dapat terjadi secara alami dalam waktu relatif panjang. Namun, dengan adanya kenaikan suhu Bumi, dapat mengubah sistem iklim yang berdaampak luas bagi kehidupan makhluk hidup di Bumi. Contohnya pada daerah subtropis, salju yang menyelimuti pegunungan akan cepat mencair. Selain itu, musim tanam akan menjadi lebih panjang serta suhu pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat. Sementara pada daerah tropis, udara akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Dengan kelembapan yang semakin tinggi, curah hujan juga akan semakin tinggi.

Selain itu, pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem. Dampaknya, akan timbul bencana alam, seperti banjir, longkos, badai, dan kekeringan. hal ini tentunya dapat merugikan kehidupan manusia, salah satunya pada bidang pertanian. Musim hujan yang berkepanjangan akan menimbulkan banjir, akibatnya tanaman menjadi busuk atau rusak. Sebaliknya, musim kemarau yang berkepanjangan akan merusak tanah dan tanaman menjadi kering. Dua kondisi tersebut tentu merugikan bagi para petani, yaitu terancam gagal panen.

Dampak lainnya dari perubahan iklim adalah gangguan ekosistem dengan punahnya beberapa spesies, perubahan siklus hidup flora dan fauna, serta peningkatan keasaman air laut.

Rabu, 20 Maret 2024

Meningkatnya Permukaan Air Laut

Apakah Anda tahu dampak dari mencairnya es di kutub Bumi? Ya, salah satunya dapat meningkatkan permukaan air laut. Hal itu disebabkan bongkahan es yang pecah dan terbawa aliran air laut, akan mencair di lautan. Akibat peristiwa tersebut, wilayah daratan mengalami penyusutan serta terjadinya erosi pantai, badai, dan banjir rob. Bencana-bencana tersebut tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi, tetapi terjadinya peningkatan permukaan air laut sangat merugikan kehidupan masyarakat, khususnya yang berada di wilayah pesisir pantai. 

Selasa, 19 Maret 2024

Mencairnya Es di Kutub-Kutub Bumi

Salah satu bukti nyata terjadinya pemanasan global adalah mencairnya es dibagian kutub-kutub Bumi. Data studi terbaru dari salah satu universitas di Kolombia menunjukkan gletser di Bumi kehilangan 267 miliar ton es per tahun (2000-2019). Selain itu, pada tahun 2021 sekelompok peneliti mengungkapkan perihal gletser terbesar di Antartika, yaitu gletser Thwaites, Gletser tersebut berpotensi meleleh 5-10 tahun mendatang. Apabila hal itu terjadi dan seluruh gletser mencair, diperkirakan akan ada kenaikan permukaan air laut setinggi 65 cm. Sebelumnya pada tahun 2019, para peneliti juga mengungkapkan fakta tentang Pegunungan Himalaya. Pegunungan tertinggi di dunia itu, sejak tahun 2000 ketinggian gletsernya rata-rata mencair sebesar 0,5 meter setiap tahun. Bahkan para peneliti mengungkapkan dalam 40 tahun terakhir intensitas lelehan gletser meningkat dua kali lipat dari sebelumnya.

Dengan adanya peristiwa es mencair di kutub-kutub di Bumi, tentu kurang menguntungkan bagi keberlangsungan kehidupan manusia. Faktanya, daratan es berwarna putih yang luas membentang memiliki kemampuan untuk memantulkan sinar Matahari. Dengan demikian, daratan es memiliki peranan dalam menjaga kestabilan suhu Bumi. Dengan hilangnya daratan es di kutub, dapat memicu terjadinya peningkatan suhu permukaan Bumi.

Deforestasi - Penyebab Pemanasan Global

Hutan Indonesia merupakan hutan yang sering disebut salah satu paru-paru dunia, karena menyumbangkan oksigen untuk keberlangsugan makhluk hidup di Bumi. Namun seiring waktu, hutan di Indonesia mengalami deforestasi atau penggundulan hutan. Deforestasi adalah kondisi penurunan luas hutan yang disebabkan oleh konversi lahan untuk infrastrukur, permukiman, pertanian, pertambangan, dan perkebunan. Perubahan lahan tersebut sering berakibat pada kebakaran hutan sehingga terbuangnya emisi gas karbon ke atmosfer. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab terjaadiya pemanasan global. Jika deforestasi dan kebakaran hutan terjadi terus-menerus dan tidak segera ada pencegahan, akan mempercepat terjadinya pemanasan global. Emisi yang tinggi akibat deforestasi dapat menyebabkan berbagai dampak serius, di antaranya suhu Bumi mengalami peningkatan, meningkatnya intensitas curah hujan per tahun yang mengakibatkan bencana, menimbulkan ancaman pangan dari perubahan iklim yang ditimbulkan, dan permukaan air laut menjadi naik.

Sampah - Penyebab Pemanasan Global

Seberapa sering Anda membuang sisa makanan ke tempat sampah? Saat sisa makanan berada di paling bawah pada tempat pembuangan sampah (TPA), sampah tersebut akan membusuk dan terbentuk gas metana, yang merupakan gas rumah kaca. Dengan semikian, sisa makanan yang Anda buang dapat menyumbang kadar gas rumah kaca di atmosfer.

Selain itu, metode pengelolaan sampah yang kurang efektif juga dapat memengaruhi kadar gas rumah kaca di atmosfer. Salah satunya adalah pembakaran sampah secara terbuka. Pengelolaan sampah dengan ccara tersebut menghasilkan sampah dengan cara tersebut menghasilkan gas-gas yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan, di antara CO2 dan CH4.

Kotoran Ternak - Penyebab Pemanasan Global

Manusia membutuhkan energi untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Energi tersebut diperoleh dari asupan nutrisi yang dikonsumsi. Secara umum, asupan nutrisi tersebut diperoleh dari makanan yang berasal dari makanan nabati dan hewani. Makanan nabati merupakan makanan yang berasal dari tumbuhan, sepeerti sayur dan buah. Sementara itu, makanan hewani merupakan makanan yang dihasilkan dari hewan, seperti daging , ikan, dan telur. Untuk mencukupi kebutuhan makanan hewani manusia, diperlukan adanya peternakan yang memproduksi komoditas hasil peternakan. Salah satunya peternakan sapi.

Sapi merupakan hewan ruminansia yang memiliki rumen dengan didalamnya terdapat mikroorganisme yang memcah selulosa pada dinding sel tumbuhan. Dalam proses tersebut, terjadi fermentasi yang menghasilkan gas metana. Gas metana yang dihasilkan dalam rumen sapi dikeluarkan dalam bentuk feses dan gas buangan (kentut serta sendawa). Gas metana (CH4) ini memiliki kontribusi dalam menyebabkan pemanasan global.

Gas metana adalah gas yang terbentuk dari dekomposisi anaerob limbah organtik dan juga penyumbang emisi gas rumah kaca. Gas ini memiliki potensi pemanasan global 25 kali dibansingkan dengan karbondioksida. Artinya, gas metana yanng dihasilkan oleh kegiatan peternakan memiliki dampak yang lebih signifikan daripada gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil.


Pengukuran Besaran dan Satuan

Dalam ilmu Fisika dan teknologi selalu dilakukan pengukuran besaran fisis, seperti panjang, massa, waktu, jarak, kecepatan, kuat arus listik, dan tegangan listik. Pengukuran besaran fisis merupakan pembandingan besaran tersebut dengan besaran serupa yang telah didefinisikan secara tepat. Misalnya, ketebalan sebuah buku dapat diukur dengan membandingkan tebal buku dengan jarak antara dua hgaris yang berdekatan pada mistar sebesar 1 mm. Jika angka pembanding yang diperoleh 15, artinya tebal buku = 15 x 1 mm = 15 mm. Jadi, komponen hasil suatu pengukuran ada dua, yaitu nilai pembanding dan satuan yang digunakan.

Dalam setiap pengukuran selalu terjadi ketidakpastian nilai yang didapatkan, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti berikut.

1. Nilai skala terkecil, pada setiap alat ukur selalu terdapat nilai skala terkecil. Misalnya, nilai skala terkecil dari mistar adalah 1 mm, maka besaran panjang yang kurang dari 1 mm tidak dapat ditentukan secara pasti.

2. Ketidakpastian sistem pengukuran adalah sebagai berikut.

    a. Kesalahan kalibrasi (pemberian nilai skala ketika alat dibuat ternyata kurang tepat).

    b. Kesalahan titik nol (sebelum alat digunakan ternyata tidak menunjukkan angka nol atau jarum tidak kembali ke titik nol ketika diatur ulang).

    c. Kelelahan alat (neraca pegas menjadi tidak akurat karena setelah lama digunakan, pegas tidak dapat kembalil ke bentuk semula).

    d. Kesalahan paralaks (kesalahan arah pandang) dalam membaca skala.

3. Ketidakpastian acak, dalam pengukuran ektidakpastian acak adalah sebagai berikut.

    a. Gerak Brown molekul udara mengganggu penunjukan jarum alat yang snagat halus dan berbasis mikroskopik.

    b. Fluktuasi tegangan jarigan listrik dapat mengganggu alat-alat listrik.

    c. Noice (gangguan bising) dari alat-alat elektronik.

4. Keterbatasan keterampilan pengamat, peralatan yang semakin canggih dan kompleks seperti mikroskop elektron, osiloskop, spektrometer, pencacah partikel menuntut, keterampilan yang lebih dari pengguna atau pengamat.

Senin, 18 Maret 2024

Peran Fisika dalam Kehidupan

Fisik merupakan salah satu cabang sains yang mempelajari sifat-sifat materi beserta interaksi antara materinya. Ilmu fisika terbentuk berdasarkan fakta bukan berdasarkan pendapat atau opini dimana fakta-fakta trsebut didapatkan dari hasil data penelitian. Oleh karena eratnya hubungan ilmu fisika dengan kehidupan manusia, banyak sekali penerapan dari ilmu fisika yang baik kita sadari ataupun tidak telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk penerapan teknologi. 

Apakah Anda tahu manfaat mempelajari fisika? salah satu manfaat mempelajari ilmu fisika adalah dapat mempermudah pekerjaan manusia dengan adanya alat-alat canggih. Alat-alat itu merupakan hasil penerapan ilmu fisika yang diimplementasikan dalam teknologi canggih.

Salah satu pembahasan mendasar dalam fisika yang memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan adalah pengukuran. Hal tersebut karena objek fisika yang didapatkan dari data hasil penelitian diamati oleh para ilmuwan adalah nyata, yaitu teramati oleh indera dan dapat terukur. Kegiatan pengukuran berarti membandingkan besaran objek yang tidak diketahui ukurannya dengan besaran objek lain yang telah diketahui ukuran dan dijadikan acuan.

Kegiatan pengukuran banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari karena kegiatan ini telah memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari maupun bidang profesinya dan apapun kepentingannya. Sebagai contoh, pada aktivitas jual beli yang dilakukan di pasar, seberapa banyak sayur yang dieli diukur dengan menggunakan timbangan. Berikut beberaa contoh kegiatan pengukuran yang tanpa disadari telah kita lakukan atau sering kita amati dalam kehidupan sehari-hari.

Sabtu, 16 Maret 2024

Yuk Kenali Jenis-jenis Beasiswa Baik dari Dalam Negeri maupun Luar Negeri

1. Beasiswa Akademis

    Beasiswa yang menanggung biaya kuliah pelajar dan mahasiswa. Beasiswa jenis ini bisa menanggung hanya sebagian biaya kuliah atau bahkan seluruh biaya kuliah. Faktor penentu untuk menilai apakah seorang mahasiswa layak memperoleh beasiswa jenis ini adalah beberapa hal seperti prestasi akademik, atau kontribusi yang telah diberikan pelajar terhadap komunitas lokal.

2. Sport Scholarship atau Beasiswa Olahraga

    Beasiswa ini diberikan kepada mereka yang memiliki keahlian olahraga yang luar biasa. Di Amerika, beasiswa ini sangat umum, di mana olahraga universitas sangatlah popular dan dapat menjadi sumber penghasilan yang sangat besar melalui penjualan tiket, souvenir, dan lain-lain. Namun, mahasiswa yang mendapatkan beasiswa ini harus tetap menjaga atau mempertahankan nilai akademis mereka dengan batas tertenu. Jika berada di bawah wajar, tentu saja beasiswa mereka bisa dihentikan.

3. Dermasiswa

    Dermasiswa ini kalau di Indonesia sering disebut sebagai beasiswa. Perbedaan sebenarnya adalah kalau beasiswa jenis ini penilaiannya berdasarkan kebutuhan atau finansial mahasiswa yang memang tidak cukup jika harus membayar biaya kuliah yang besar. Dermasiswa atau bursary adalah bantuan keuangan yang diberikan oleh institusi atau kelompok akademis lain untuk membantu pendidikan mahasiswa. Di Inggris, sebutan bursary sering digunakan daripada scholarship.

4. Fellowship

    Fellowship adalah bantuan dana bagi mahasiswa berprestassi untuk melakukan penelitian di suatu institusi. Untuk mendappatkan fellowship ini, mahasiswa harus mengajukan tesis mereka, apa yang ingin mereka pelajari dan mengapa penelitian tersebut berguna bagi bidang studi tersebut. Biasanya beasiswa jenis ini diperuntukkan untuk mahasiswa Ph.D.

5. Grant

    Grant adalah sejenis beasiswa berupa bantuan dana finansial baik dari perusahaan negeri maupun pmerintah bagi mahasiswa, hanya saja, akan dibayarkan kembali oleh mahasiswa penerima grant kepada kepala badan yang memberikan begitu mereka lulus kuliah. Meski demikian, ada beberapa grant yang  memang diberikan secara cuma-cuma.

    Grant kadang juga diberikan oleh perusahaan dengan syarat mahasiswa tersebut nantinya akan bergabung dengan perusahaan tersebut setelah lulus kuliah.

6. Pinjaman

    Pinjaman atau loan adalah bantuan finansial berupa pinjaman untuk membiayai kuliah umum, biasanya ini di luar negeri. Biasanya tidak diberikan kepada mahasiswa internasional, tetapi kalaupun ada harus ada pinjaman dari mahasiswa senior lain.

    Sama seperi pinjaman bank biasa, pinjaman ini harus dikembalikan dengan cara dicicil beserta bunga pada saat lulus kuliah.

7. Beasiswa Bidik Misi

    Bidik Misi merupakan program pemerintah yang ditujukan untuk siswa berprestasi yang ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi namun tidak mampu secara finansial yang nantinya bila mendapat beasiswa Bidik Misi semua biaya sekolah akan di tanggung oleh pemerintah.

8. Beasiswa Unggulan

    Beasiswa unggulan merupakan beasiswa untuk mahasiswa yang telah menamatkan sarjana kemudian ingin melanjutkan S2 dan S3. Beasiswa ini ditujukan untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan studi sekaligus ingin menjadi tenaga pengajar atau dosen. Beasiswa ini tak hanya mencakup dalam negeri saja melainkan luar negeri juga.

9. Beasiswa Swasta

    Beasiswa swasta adalah beasiswa yang diadakan oleh pihak yang bersifat nonpemerintah atau pihak-pihak swasta. Beasiswa seperti ini biasa diadakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang memang memiliki investasi yang besar untuk memberikan beasiswa kepada para pengajar.

Kamis, 14 Maret 2024

10 Latihan Soal Cerita/Aritmetika Bag 1

1. Adi berangkat dari kota X pukul 08.45 dan sampai di kota y pukul 11.15. Jika dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam dan dia beristirahat satu jam untuk makan, berapa km jarak X ke Y?
A. 200 km
B. 175 km
C. 150 km
D. 135 km
E. 90 km

2. Jika seorang berjalan menempuh jarak 2/5 km dalam 20 menit, berapa kecepatan rata-rata perjalanan orang tersebut dalam 1 jam?
A. 6,7 km
B. 50 km
C.2 km
D.1,2 km
E.8 km

3. Sebuah garis sumbu siku-siku x dan y dengan titik pusat O, dengan sumbu x+ ke arah timur dan y+ ke arah utara, diputar dengan titik O sebagai pusat putaran ke arah lawan jarum jam. Sehingga sumbu x+ posisi awal dengan sumbu y_ posisi akhir membentuk sudut 150 derajat. Berapa derajat sudut x+ posisi akhir dengan sumber y+ posisi awal?
A. 30
B.45
C. 60
D. 90
E.120

4. Ani memperoleh nilai 86, 82, 90, dan 85 pada empat mata pelajaran. Berapa nilai yang harus diperoleh untuk mata pelajaran kelima agar Ani memperoleh nilai rata-rata 87?
A. 90
B. 91
C. 92
D. 93
E. 94

5. Sebuah bejana berisi air 1/8 nya. Jika di tambah air sebanyak 2,5 liter lagi, bejana ini menjadi berisi 3/4 nya. Berapa liter kapasitas bejana itu?
A. 16
B. 8
C. 4
D. 2
E. 0,4

6. Perhatikan data berikut.
Tanggal hari ini : 10-11-2011
Tanggal lahir : 15-2-1972
Berdasarkan data diatas, usia orang tersebut adalah ...
A. 40 tahun, 8 bulan, 24 hari
B. 39 tahun, 8 bulan, 26 hari
C. 39 tahun, 6 bulan, 25 hari
D. 38 tahun, 6 bulan, 22 hari
E. 38 tahun, 8 bulan, 22 hari

7. Hasan berangkat dari rumah pukul 07.00 menuju rumah Hamdan yang terletak 5 km di sebelah utara rumahnya. Pada waktu yang bersamaan, Husein juga berangkat menuju rumah Hamdan yang terletak 5 km di sebelah timur rumahnya. Ternyata, Hussei tiba di rumah Hamdan pada pukul 09.00. Setengah jam kemudian, Hasan tiba di rumah Hamdan. selisih kecepatan keduanya adalah ...
A. 2,5 km/jam
B. 2 km/jam
C. 1,5 km/jam
D. 1 km/jam
E. 0,5 km/jam

8. Jika tabung A tingginya tiga kali tabung B dan jari-jarinya setengah dari tabung B, perbandingan isi tabung A terhadap isi tabung B adalah ....
A. 1:2
B. 2:3
C. 3:4
D. 4:5
E. 5:6

9. Lantai seuah kamar berbentuk persegi panjang, kelilingnya 40 m. Jika panjang lantai kamar itu 12 m, luas kamar tersebut ... meter persegi.
A. 144
B. 100
C. 96
D. 64
E. 32

10. Seorang pekerja dibayar Rp1.200,- per jam. Dia bekerja dari pukul 08.00 sampai pukul 15.00. Dia akan dibayar tambahan 50% per jam untuk selewatnya pukul 15.00. Jika dia memperoleh gaji Rp10.200,- pada hari itu, pukul berapa dia selesai bekerja?
A. 16.00
B. 16.40 
C. 17.00
D. 17.30
E. 18.00

Coba Latihan Soal Tes Padanan Kata (Sinonim)