Pesatnya kemajuan ilmu pengetahua dan teknologi mempercepat proses pertumbuhan industri dan sarana transportasi. Peningkatan jumlah industri dan sarana transportasi tersebut selalu diikuti dengan peningkatan penggunaan bahan bakar, terutama bahan bakar dari fosil, seperti minyak bumi dan gas alam. Hasil dari pembakaran bahan bakar fosil tersebut berupa gas-gas rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Sebagian besar dari gas tersebut adalah gas karbon dioksida (CO2), yang merupakan suatu gas inert, tidakberwarna, dan tidak berbau. Gas ini akan menurunkan nilai pembakaran (heating value) dari gas alam. Jika dikombinasi dengan adanya air akan membentuk senyawa korosif yang berpotensi mencemarkan tanah dan air.
Menurut UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang disebut dengan bahan bakar minyak adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari minyak bumi. Hasil pengolahan minyak bumi adalah produk migas berupa BBM (bahan bakar minyak) dan NBBM (Non-bahan bakar minyak). Adapun yang termasuk bahan bakar minyak adalah avgas (aviation gasoline), avtur (aviation turbin), bensin, minyak tanah, solar, diesel, dan minyak bakar (fuel oil).
0 Comments:
Posting Komentar