Sekolah Dasar

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Pertama

Sekolah Menengah Atas

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Atas

Materi Umum

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak Pengetahuan Umum

Kelas Online

Jika kamu membutuhkan bimbingan untuk belajar online, kamu bisa gabung di kelas online.

Rabu, 28 Februari 2024

Pengertian, Unsur-unsur, Kriteria, Karakteristik, dan Langkah-langkah dalam Metode Ilmiah

Metode ilmiah atau prosedur ilmiah merupkan suatu cara sistematis yang digunakan untuk mengembangkan dan menemukan suatu ilmu pengetahuan. Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan yang timbul terhadap suatu fenomena atau gejala alam dapat terjawab dengan penalaran dan pembuktian secara objektif melalui hasil penelitian. Namun, suatu pengetahuan dapat dikaatakan sebagai penelitian jika memenuhi empat karakteristik berikut.

  1. Objektif. Pengetahuan sesuai dengan objek yang diamati dan didukung oleh fakta empiris, tidak didasarkan atas persepsi peneliti atau orang lain.
  2. Metodik. Pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol.
  3. Sistematik. Pengetahuan disusun dalam suatu sistem yang saling berkaitan dengan pengetahuan lainnya dan merupakan satu kesatuan yang utuh.
  4. Berlaku Umum. Pengetahuan berlaku untuk semua orang, tidak perorangan atau kelompok tertentu dengan cara eksperimen yang sama dan memperoleh hasil yang sama.
A. Unsur-Unsur Metode Ilmiah
Unsur-unsur metode ilmiah adalah pengulangan lima langkah berikut:
  1. Karakteristik (pengamatan dan pengukuran).
  2. Hipotesis penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran.
  3. Prediksi berupa penjabaran secara logis dari hipotesis.
  4. Eksperimen merupakan pengujian dari pengamatan, pengukuran, dan hipotesis.
  5. Evaluasi dan pengulangan berupa simpulan hasil dari semua langkah sebelumnya.
B. Kriteria Metode Ilmiah
Kriteria metode ilmiah adalah sebagai berikut:
  1. Berdasarkan fakta.
  2. Bebas dari  prasangka dan tidak bersifat pertimbangan subjektif. Menggunakan prinsip analisis dengan menggunakan pemecahan secara logis.
  3. Perumusan masalah yang dimulai dengan menyusun hipotesis sehingga dapat mencapai sasaran dengan tepat dan akurat.
  4. Menggunakan ukuran yang objektif.
  5. Menggunakan teknik kuantitatif atau kualitatif.
C. Karakteristik Metode Ilmiah
  1. Bersifat kritis dan analisis
  2. Bersifat logi
  3. Bersifat objektif
  4. Bersifat empiris
  5. Bersifat konseptual

Fisika Sebagai Sikap


Pemikiran dan argumentasi para ilmuwan dalam bekerja menjadi rambu-rambu penting yang berkaitan dengan hakikat fisika, yaitu fisika sebagai sikap (a way of thinking). Pemikiran para ilmuwan sains termasuk fisika, dipandang sebagai kegiatan kreatif karena ide-ide dan penjelasan dari suatu gejala alam disusun dalam pikiran dan sikap. dengan demikian alam disusun dalam pikiran dan sikap. Dengan demikian, setiap langkah dalam prosees harus diiringi dengan sikap ilmiah yang baik.

Adapun sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan antara lain sebagai berikut.

  1. Seorang iluwan harus selalu memiliki rasa ingin tahu dan suka bertanya tentang objek atau suatu peristiwa serta peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
  2. Dalam pengambilan data, diperlukan sikap yang teliti sehingga dapat menghasilkan daata yang akurat.
  3. Seorang ilmuwan harus bersikap objektif ketika sedang mengamati, melihat, atau merasakan suatu hal yang beerkaitan dengan percobaannya. Sikap ini juga dapat diartikan jujur, seperti ketika penyajian data. Data yang disajikana adalah data yang sebenarnya berdaasarkan pengamatan yang dilakukan.
  4. Seorang ilmuwan dapat bertanggungjawab atas hasil penelitiannya.
  5. Dalam membuat kesimpulan, seorang ilmuwaan tidak tergesa-gesa, sehingga diperlukan pemikiran yang kritis dan kreatif.
  6. Seorang ilmuwan harus memiliki pemikiran yang terbuka, ditunjukkan dengan menghargai pendapat orang lain atau menghargai hasil penelitian oranag lain yang tidak sesuai dengan hasil penelitiannya. 
  7. Seorang ilmuwan harus memiliki ssikap tekun dan tidak mudah putus asa dalam melakukan penelitian ketika menghadapi kendala atau kegagalan.

Senin, 26 Februari 2024

Penggunaan Klorofluorokarbon (CFC) dalam Kehidupan Sehari-hari

Klorofluorokarbon atau CFC merupakan senyawa kimia yang terdiri atas atom karbon, klorin, dan fluorin. Gas CFC digunakan untuk berbagai kebutuhan peralatan rumah tangga, yaitu pada alat-alat pendingin, seperti kulkas dan pendingin ruangann atau AC sebagai refrigeran. Selain itu penggunaan gas CFC juga dapat dijumpai pada bahan rumah tangga yang dikemas dalam botol aerosol, seperti parfum, pewangi ruangan, pembassmi nyamuk, dan hair spray.

Gas CFC termasuk senyawa kimia yang stabil dan tidak musah diuraikan. Hal ini menyebabkan gas CFC dapat mencapai kelapisan straatosfer di mana pada lapisan ini terdapat ozon. Ozon (O3) merupakan molekul yang terdiri aras tiga atom oksigen yang berbentuk gas pada suhu kamar. Ozon memiliki kemampuan untuk menyerap radiasii sinar UV yang dipancarkan oleh Matahari. Dengan demikian, lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung Bumi dari radiasi sinar ultraviolet (UV) terutama UV-B yang berbahaya bagi makhluk hidup di Bumi.

Pada lapisan stratosfer, gass CFC dipecah oleh radiasi sinar UV, kemudian terurai dan melepaskan atom-atom klorin. Setelah itu, atom klorin bereaksi dengan ozon yang berlangsung secara terus-menerus. Akibatnya, terjadai penipisan lapisan ozon bahkan terjadi lubang ozon. Hal tersebut yang menyebabkan peningkatan paparan radiasi sinar UV yang masuk ke permukaan Bumi. Adanya peningkatan radiassi sianr UV menimbulkan massalah pada kesehatan manusia, antara lain kerusakan pada jaringan kulit, seperti kanker kulit dan kerusaka pada mata, seperti katarak.

Penggunaan Bahan Bakar Fosil


Pesatnya kemajuan ilmu pengetahua dan teknologi mempercepat proses pertumbuhan industri dan sarana transportasi. Peningkatan jumlah industri dan sarana transportasi tersebut selalu diikuti dengan peningkatan penggunaan bahan bakar, terutama bahan bakar dari fosil, seperti minyak bumi dan gas alam. Hasil dari pembakaran bahan bakar fosil tersebut berupa gas-gas rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Sebagian besar dari gas tersebut adalah gas karbon dioksida (CO2), yang merupakan suatu gas inert, tidakberwarna, dan tidak berbau. Gas ini akan menurunkan nilai pembakaran (heating value) dari gas alam. Jika dikombinasi dengan adanya air akan membentuk senyawa korosif yang berpotensi mencemarkan tanah dan air. 

Menurut UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang disebut dengan bahan bakar minyak adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari minyak bumi. Hasil pengolahan minyak bumi adalah produk migas berupa BBM (bahan bakar minyak) dan NBBM (Non-bahan bakar minyak). Adapun yang termasuk bahan bakar minyak adalah avgas (aviation gasoline), avtur (aviation turbin), bensin, minyak tanah, solar, diesel, dan minyak bakar (fuel oil).

Penyebab Pemanasan Global


Dalam kehidupan manusia, berbagai kegiatan dapat dilakukan mulai dari kegiatan sehari-hari hingga kegiatan proses industri. Tanpa kita sadari, kegiatan-kegiatan tersebut dapat memberikan dampak buruk bagi ligkungan. Salah satunya, meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang mengakibatkan suhu rata-rata di permukaan Bumi juga meningkat. 

Hal tersebut selaras dengan pernyataan yang dinyatakan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) bahwwa peningkatan suhu rata-rata di permukaan Bumi disebabkan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer Bumi akibat aktivitas manusia. Adapun gas rumah kaca yang dimaksud adalah karbon dioksida (CO2), uap air (H2O), metana (CH4), klorofluorokarbon (CFC), dinitrogen oksida (N2O) dan ozon (O3). Gas-gas tersebut paling banyak dihasilkan dari kegiatan industri dan juga penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak. Namun, secara alami, gas rumah kaca juga dihasilkan dari sumber penguapan dan erupsi gunung vulkanik yang aktif.

Dengan adanya gas-gas rumah kaca di atmosfer yang melebihi batas normal, sebagian panas yang seharusnya dipantulkan permukaan Bumi terperangkap oleh gas-gas tersebut. Proses inni terjadi berulang sehingga suhu Bumi terus meningkat. Peristiwa tersebut dikenal dengan istilah efek rumah kaca. Namun, dalam konsentrasi seimbang, efek rumah kaca memiliki peran penting dalam melindungi makhluk hidup di Bumi, yaitu sebagai penghangat. Tanpa adanya efek rumah kaca, Bumi akan diselimuti es dengan suhu mencapai -18 derajat celcius. 

Pemanasan Global


Proses industrialisasi dan modernisasi yang semakin menningkat menyebabkan mobilitas manusia juga semakin meningkat. Namun, proses tersebut belum diimbangi dengan menjaga ekosistem Bumi. Setiap hari, miliaran tos gas karbon dioksida (CO2) dilepaskan ke atmosfer Bumi. Meningkatnya gas CO2 yang terperangkap oleh atmosfer menyebabkan terjadinya peningkatan suhu Bumi. Gas tersebut menghalangi sinar Matahari yang tiba di permukaan Bumi sehingga sinar tersebut tidak bisa dipantulkan kembali ke angkasa. Peristiwa itulah yang disebut dengan pemanasan global (global warming).

Pemanasan global adalah suatu bentuk keetidakseimbangan ekosistem di Bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata permukaan Bumi. Selama kurang lebih seratus tahun terakhir, suhu rata-rata di permukaan Bumi telah meningkat 0,74 plus minus 0,18 derajat celcius. Peningkatan suhu permukaan Bumi dihasilkan oleh adanya radiasi sinar Matahari menuju atmosfer Bumi. Setelah itu, sebagian sinar tersebut berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar inframerah. Sinar inframerah tersebut sebagian ada yang diserap oleh permukaan Bumi dan sebagian lagi dipantulkan kembali ke atmosfer. Namun, sebagian sinar yang akan dipantulkan tersebut tidak dapat dipantulkan karena tertahan oleh gas rumah kaca. Hal tersebut yang menyebabkan suhu Bumi meningkat. 


Sabtu, 24 Februari 2024

Perangkat Jaringan Komputer

Jaringan komputer dibangun untuk menghubungkan komputer-komputer yang ada dan berbagai perangkat yang ada di dalam jaringan tersebut. Pada jaringan kabel, hal ini dilakukan dengan menggunakan kabel-kabel dan konektor serta dukungan darii berbagai periferal. Sedangkan pada jaringan nirkabel, koneksi dilakukan dengan menggunakan sinyal elektromagnetik.

Pengiriman data dalam jaringan dilakukan dengan menggunakan protokol-protokol. Masing-masing protokol berperan untuk mengatur agar koneksi antara dua node dapat terjadi dan proses pengiriman data dapat berjalan dengan baik.

Pada subbab ini, akan dibahas beerbagai perangkat yang digunakan untuk membangun jaringan, bagaimana mekanisme pengiriman data dalam jaringan dan berbagai masalah dalam jaringan yang terjadi.

1. Perangkat Jaringan Komputer

Untuk menghubungkan komputer-komputer dalam satu jaringan dan membuat komputer-komputer tersebut dapat saling berkomunikasi diperlukan beberapa perangkat keras. Selain komputer, berbagai periferal lain, seperti printer, scanner, dan perangkat lain dapat terhubung dalam satu jaringan.

Untuk membuat jaringan yang lebih besar, suatu jaringan seringkali memerlukan perangkat tambahan seperti repeater, hub, bridge, switch, router, dan firewall. Perangkat-perangkat yang ada dalam jaringan (termasuk komputer, printer, scanner, dan lain-lain) sering juga disebut dengan node. Node-node tersebut dihubungkan menggunakan berbagai koneksi, seperti kabel, sinyal WiFi, dan kabel backbone.

a. Komputer Server

Komputer server adalah komputer yang memberikan layanan pada komputer klien. Komputer server dapat menyediakan berbagai layanan, seperti layanan penyimpanan file, data, aplikasi, dan sebagainya yang biasa digunakan bersama-sama oleh klien. Seiring dengan kemajuan teknologi, ada beberapa jenis komputer server, seperti server basis data, server web, server aplikasi, gateway server, dan sebagainya.

Pada umumnya dalam suatu jaringan LAN, di mana komputer ingin dihubungkan ke internet, komputer erver berfungsi sebagai gatewat atau gerbang komputer klien untuk mengakses internet.

b. Komputer Klien

Komputer klien adalah komputer yang berada di dalam jaringan komputer yang digunakan oleh pengguna (end user) untuk mengakses data dan informasi. Komputer klien menerima layanan dari komputer server. Layanan tersebut dapat berupa layanan koneksi ke internet, layanan data, dan informasi, maupun layanan koneksi dan komunikasi komputer lain yang ada dalam jaringan. Jumlat komputer klien yang terdapat dalam jaringan biasanya dapat mencapai puluhan dan bahkan ratusan. Jika dalam jaringan terdapat perangkat lain, seperti printer, scanner, atau perangkai lainnya, perangkat-perangkat tersebut juga dapat dianggap sebagai klien. Ketika kita membahas jaringan, komputer-komputer atau perangkat-perangkat tersebut sering juga disebut sebagai node.

c. Kartu Jaringan

Kartu jaringan atau LAN card adalah perangkat keras jaringan yang dipasang pada motherboard komputer-komputer yang terdapat di jaringan (baik server maupun klien). Pada saat ini, beberapa motherboard sudah dilengkapi dengan LAN card sehingga tidak perlu lagi dibeli secara terpisah. Kartu jaringan memungkinkan komputer-komputer yag terdapat dalam jaringan saling berkomunikasi dan bertukar data. Kartu jaringan sering juga disebut dengan istilah NIC (Network Interface Card).

d. Kabel dan Konektor

Kabel dan konektor dalam jaringan LAN berfungsi untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lain atau satu komputer dengan perangkat jaringan lain, misalnya hub. Ada beberapa tipe kabel yang digunakan di jaringan, diantaranya sebagai berikut.

  • Kabel koaksial
Kabel koaksial (coaxial) mempunyai konduktor tembaga tunggal dibagian tengahnya yang digunakan sebagai penghantar sinyal. Bagian ini dilindungi oleh lapisan plastik yang digunakan untuk mengisolasi konduktor tembaga dengan pelindung logam yang dikepang. Pelindung logam digunakan untuk melindungi sinyal dari gangguan luar, seperti lampu neon, induksi motor listrik, gangguan dari komputer, dan sebagainya.
Kabel koaksial mempunyai kelebihan, yaitu tahan terhadap gangguan sinyal dari luar dan adapat digunakan untuk jarak yang lebih jauh dibanding dengan kabel UTP maupun STP. Kekurangannya adalah suliti untuk dipasang. 
Ada dua tipe kabel koaksial yang umum digunakan, yaitu kabel koaksial tebal dan tipis. Kabel koaksial tipis atau sering disebut thinnet menggunakan kode standar 10Base2, denngan angka 2 mengacu kepada panjang kabel yang dapat digunakann mencapai 200 meter (pada praktiknya maksimum 1185 meter). Adapun kabel koaksial tebal atau sering disebut thicknet menggunakan kode standar 10Base5, dengan panjang maksimum yang dapai dicapai adalah 500 meter. Kelemahan dari kabel koaksial tebal adalah sulit ditekuk dan tidak mudah dipasang.
  • Kabel UTP
Kabel UTP atau Unshielded Twisteed Pair merupakan kabel standar yang digunakan untuk LAN. Kabel UTP terdiri dari delapan kwat tembaga yang dipilin secara berpasangan. Masing-masing pasang kabel tidak dipisahkan dengan menggunakan pembungkus. Kabel tersebut dihubungkan dengan perangkat jaringan menggunakan sebuah konektor yang disebut RJ-45 merupakan singkatan dari Registered Jack, merupakan standar konektor yang dipinjam dari industri telepon. Standar konektor tersebut mencakup juga masing-masing pin yang ada di dalamnya.
  • Kabel STP
Meskipun kabel UTP mempunyai harga yang lebih murah dibangingkan dengan kabel STP, kabel UTP mempunyai kelemahan. Oleh karena tidak memiliki pembungkus di antara pasangan twisted kabelnya, kabel tersebut rentan terhadap gangguan listrik dan sinyal radio. Oleh karena itu, pada lingkungan dengan gangguan listrik yang banyak, kabel STP lebih cocok digunakan.
Sesuai dengan namanya, kabel STP (Shielded Twisted Pair) mempunyai pembungkus pada masing-masing pasangan kabel sehingga lebih tahan terhadap gangguan. Selain itu, pembungkus yang ada membuat jarak gangguan dari kabel STP menjadi lebih jau. Sseperti halnya dengan kabel UTP, kabel STP juga dapat menggunakan konektor RJ-45. Kekurangan dari kabel STP adalah harganya yang mahal dan instalasi yang lebih sulit.
Sesuai dengan namanya, kabel STP mempunyai pembungkus pada masing-masing pasangan kabel sehingga lebih tahan terhadap gangguan. Selain itu, pembungkus yang ada membuat jarak penggunaan dari kabel STP menjadi lebih jauh. Seperti halnya kabel UTP, kabel STP juga dapat menggunakan konektor RJ-45. Kekurangan dari kabel STP adalah harganya yang mahal dan instalassi yang lebih sulit.
  • Kabel Fiber Optic
Kabel fiber optic (serta optik) terdiri atas kabel dengan inti kacca yang dibalut oleh beberapa lapis material pelindung. Kabel serat optik biasanya terdiri atas inti yang terbuat dari kaca atau serat plastik, lapisan plasstik penyangga, kemudian serat kevlar yang membantu untuk memperkuat kabel dan mencegah kerusakan. Pada bagian paling luar diberikan isolasi pembungkus yang terbuat dari teflon atau bahan PVC.
Berbeda dengan kabel lain yang menggunakan sinyal elektronik untuk mentransmisikan data, kabel serat optik menggunakan cahaya. Cara ini sangat ideal, terutama pada lingkungan yang mempunyai banyak intervensi listrik Selain itu, kabel serat optik juga cocok digunakan untuk jaringan yang menghubungkan beberapa gedung karena kekebalannya terhadap efek kelembapan dan serangan petir.
Kabel serta optik mempunyai kemampuan mentransmisikan sinyal dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan kabel koaksial dan twisted pair. Kabel jenis ini juga mempunyai kapasitas untuk membawa informasi dengan kecepatan yang jauh lebih besar, Kapasitas yang lebih besar memungkinkan jaringan untuk memberikan layanan transfer data yang lebih besar, seperti konferensi video dan layanan interaktif.
Kelemahan yang mungkin dimiliki oleh kabel serat optik adalah sulitnya pemasangan dan modifikasi. Biasanya, hal ini hanya dilakukan oleh profesional karena membuthkan tingkat ketelitian yang tinggi.
Ada  dua tipe kabel serat optik yang umum digunakan, yaitu single mode dan multimode. Kabel single mode dapat digunakan pada jarak yang lebih jauh, tetapi mempunyai harga yang lebih mahal dibandingkan kabel multimode. Kabel multimode mempunyai diameter yang lebih besar. Kedua mode menyediakan bandwidth dan kecepatan yang tinggi. 
Oleh karena kemampua yang dimilikinya, kabel serat optik banyak digunakan untuk membangun jaringan WAN. Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan transfer data yang lebih cepat dan ketahanan terhadap gangguan (misaalnya petir), banyak organisasi menggunakan kabel serat optik pada jaringan yang mereka gunakan.
  • Repeater
Kekuatan sinyal yang dilewatkan melalui jaringan, baik jaringan yang menggunakan kabel ataupun nirkabel akan melemah dengan berambahnya jjarak yang harus dilalui. Sebagai contoh, kabel UTP hanya mampu mengirimkan sinyal sampai jarak 100 m. Jika jarak pengiriman data lebih dari 100 m, data yang dikirimkan dapat mengalami kerusakan atau hilang. Oleh karena itu, pada jaringan yang mempunyai area yang cukup luas, diperlukan perangkat yang berfungsi untuk memperkuat sinyal. Sesuai fungsinya, perangkat ini diberi nama repeater.
Repeater menguatkan sinyal yang diterima dari komputer pengirim sehingga kekuatan sinyal sama dengan kekuatan aslinya. Dengan menempatkan repeater, jarak antara komputer dalam jaringan dapat dibuat lebih jauh sehingga area jaringan dapat dibuat semakin luas.

Jumat, 23 Februari 2024

Fisika sebagai Proses


Sains sebagai proses memberikan gambaran mengenai pendekatan yang digunakan untuk menyusun pengetahuan dan menggunakan berbagai metode untk menyelesaikan berbagai masalah. Objek-objek dan kejadian-kejadian alam itu harus diselidiki dengan melakukan eksperimen dan observasi serta dicari penjelasannya melalui proses pemikiran untuk mendapatkan alasan dan argumentasinya.

Pemahaman fisika sebagai proses adalah pemahaman mengenai bagaimana informasi ilmiah dalam fisika, diperoleh, diuji, dan daivalidasikan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman fisika sebagai proses sangat berkaitan dengan fenomena, dugaan, pengamatan, pengukuran, penyelidikan, dan publikasi. Dengan demikian, pembelajaran fisika sebagai proses hendaknya berhasil mengembangkan keterampilan proses sains. Indikator dari setiap keterampilan proses meliputi mengamati, mengklasifikasi, mengukur, mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan penyelidikan, menafsirkan, dan mengomunikasikan.

A. Mengamati (Observasi)

  1. Memberi penjelasan apa yang diamati melalui pengamatan kuantitatif atau kualitatif
  2. Mencatat persamaan, perbedaan, keteraturan, dan membandingkan
  3. Membuat pengamatan dalam periode tertentu dan mencatat hal-hal yang tidak sesuai
  4. Menjelaskkan suatu pola

B. Mengklasifikasi
  1. Memberi urutan pada peristiwa yang terjadi
  2. Mencari persamaan dan perbedaan
  3. Menentukan kriteria dan menempatkan kelompok berdasarkan kriteria dengan cara memilih dan memisahkkan dengan kelompo tertentu berdasarkan ciri-cirinya yang ditemukan dalam pengamatan.
C. Mengukur
  1. Memilih alat ukur yang sesuai dengan penelitian atau percobaan yang akan dilakukan.
  2. Menggunakan alat ukur dengan ketepatan tertentu dan memastikan alat-alat ukur tersebut berfungsi dengan baik.
  3. Menemukan ketidakpastian pengukuran dengan menggunakan aturan angka penting.
D. Mengajukan Pertanyaan
  1. Mengajukann sebanyak mungkin pertanyaan sesuai dengan penelitian
  2. Mengidentifikassi pertanyaan yang dapat dijawab dengan penemuan ilmiah.
  3. Merumuskan pertanyaan berlatar belakang hipotesis.
E. Merumuskan Hipotesis
    Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah yang diteliti sehingga kebenarannya harus diuji secara empiris, yaitu sebagai berikut.
  1. Menjelaskan pengamatan dalam terminologi konsep dan prinsip
  2. Menggunakan penjelasan untuk membuat prediksi dari masalah yang dapat diamati atau dibuktikan
  3. Merencanakan penelitian/peercobaan
F. Merumuskan Masalah
  1. Merancang cara melakukan pengamatan untuk memecahkan masalah.
  2. Memilih alat dan bahan yang sesuai dengan penelitian atau percobaan yang hendak dilakukan.
  3. Menentukan langkah-langkah percobaan secara teliti, benar, dan maksimal.
  4. Menentukan cara yang tepat untuk mengumpulkan data sesuai dengan teknis atau proses yang telah direncanakan sebelumnya.
G. Menginterpretasi/menafsirkan Informasi
  1. Menyimpulkan hasil penelitian atau percobaan yang bersifat tentatif.
  2. Membuat dan mencari pembenaran dari kesimpulan sementara.
  3. Membuat prediksi berdasarkan pola terntentu dan dari hasil penelitian ini memunculkan penelitan-penelitian terkait berikutnya.
H. Berkomunikasi
  1. Menjelaskan kegiatan secara lisan, menggunakan diagram
  2. Menggunakan tabel, grafik, atau model untuk menyajikan informasi.
  3. Memilih cara yang paling tepat untuk menyajikan informasi dengan menggunakan metode yang tepat.
  4. Menggunakan teknologi informasi yang tepat atau menggunakan sumber tidak langsung untuk memperoleh informasi.

Fisika sebagai Produk


Hasil penemuan dari berbagai penyelidikan dikumpulkan dan disusun secara sistematis menjadi sebuah kumpulan pengetahuan yang kemudian disebut sebagai produk. Fisika juga dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari materi dan energi, serta interaksi antara keduanya. Dalam Fisika, kumpulan pengetahuan dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori, dan model.

A. Fakta
    Fakta adalah suatu kenyataan atau keadaan yang sesungguhnya dari suatu benda atau fenomena yang terjadi di alam. Fakta ini juga menjadi dasar dari konsep/prinsip, hukum, teori, dan model.

B. Konsep
    Konsep adalah abstraksi dari berbagai kejadian, objek, fenomena, daan fakta. Konsep memiliki lima elemenn atau unsur penting, yaiitu nama, definisi, atribut, nilai (value), dan contoh.

C. Prinsip
    Prinsip adalah pola umum atau generalisasi dari hubungan antara fakta dengan konsep.

D. Hukum
    hukum adalah prinsip-prinsip khusus atau spesifik yang diterimam secara meluas setelah dilakukan pengujian berulang kali dan kebenarannya telah diakui dengan didukung oleh bukti-bukti ilmiah.

E. Rumus
    Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Dalam rumus kita dapat melihat saling keterkaitan antara konsep-konsep dan variabel-variabel. Pada umumnya, prinsip dan hukum dapat dinyatakan secara matematis.

F. Teori
    Teori disusun untuk menjelaskan sesuatu yang tidak dapat langsung diamati, bersifat tentatif sampai terbukti tidak benar atau diperbaiki. Contohnya, teori Newton mengenai gravitasi dapat menjelaskan mengapa buah yang berada di pohonnya dapat jatuh ke permukaan tanah.

G. Model
    Model sangat berguna untuk membantu memahami, suatu fenomena alam, juga berguna untuk membantu memahami suatu teori. 

Senin, 19 Februari 2024

Elastisitas Zat Padat

 A. Slide Elastisitas Zat Padat


B. Pengertian Elastisitas Zat Padat
Elastisitas zat padat merupakan kemampuan suatu benda padat untuk kembali ke bentuk awalya segera setelah gaya yang diberikana kepada benda tersebut dihilangkan atau dibebaskan. Molekul-molekul zat padat tersusun rapat sehingga ikatan di antara mereka relatif kuat. Inilaha sebabnya mengapa zat padat relatif sulit dihancurkan. 

Sebuah pegas yang kita gantungkan dengan sebuah beban pada salah saatu ujungnya, akan kembali ke panjangnya semula jika beban tersebut diambil kembali. Sifat sebuah benda yang dapat kembali ke bentuk semula seperti itu disebut elastisitas

Benda-benda yang memiliki elastisitas misalnya karet, baja, dan kayu, disebut benda elastis. Sebaliknya, benda-benda yang tidak memiliki sifat elastis, misalnya plastisin, lumpur dan tanah liat disebut benda plastik.

Pemberian gaya tekan atau pemampatan dan gaya tarik dapat mengubah bentuk suatu benda tegar. Jika suatu benda tegar diubah bentuknya atau dideformasi, maka benda tersebut akan segera kembali ke bentuk semula. Benda tegar yang telah melampaui batas elastisitasnya, tidak akan kembali ke bentuk awal melainnkan berubah bentuk secara permanen.

C. Besaran Elastisitas
Terdapat besaran-besaran yang berkaitan dengan elastisitas zat padat, yakni tegangan (stress), regangan (strain) dan modulus elastisitas.
  • Tegangan
Tegangan yaitu besarnya gaya yang bekerja pada suatu permukaan benda persaatuan luass.
Rumus tegangan elastisitas yaitu :


Satuan SI untuk tegangan adalah pascal (Pa)
  • Regangan
Regangan merupakan ukuran mengenai seberapa jauh batang tersebut berubah bentuk. Adapun regangan (strain) didefinisikan sebagaai perbandingan antara pertambahan panjang batang dengan panjang mula-mula. 

  • Modulus Young
Definisi dari modulus young, yaitu perbandingan antara tegangan dengan regangan.

D. Drilling Soal Fisika - Elastisitas Zat Padat

Sabtu, 17 Februari 2024

Integral


A. Pengertian Integral Secara Umum 
Jika F(x) adalah fungsi umum yang bersifat F'(x)=f(x), maka F(x) merupakan anti turunan atau integral dari f(x).

Pengintegralan fungsi f(x) terhadap x dinotasikan sebagai berikut:


Keterangan :

 : notasi integral (yang diperkenalkan oleh Leibniz, seorang matematikawan Jerman)
f(x) : fungsi integran (fungsi yang dicari antiturunannya/ integralnya)
F(x) : fungsi integral umum yang bersifat F'(x) = f(x)
c : konstanta