Sekolah Dasar

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Pertama

Sekolah Menengah Atas

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Atas

Materi Umum

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak Pengetahuan Umum

Kelas Online

Jika kamu membutuhkan bimbingan untuk belajar online, kamu bisa gabung di kelas online.

Kamis, 29 Desember 2022

Bagaimana Membuat Judul Penelitian yang Menarik?

A. Pengertian Penelitian 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penelitian diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis serta penyajian data secara sistematis dan obyektif, untuk memecahkan masalah atau menguji hipotesis (dugaan sementara). 



B. Ciri Penelitian

1. Bersifat Sistematis dan Logis : Penelitian harus dilakukan dengan langkah-langkah yang beraturan serta dibuat secara logis dengan tidak memanipulasi hal apapun di dalamnya. 

2. Bersifat Ilmiah : Penelitian harus menyajikan berbagai data atau temuan fakta agar bisa dipertanggungjawabkan dan dibuktikan kebenarannya.

3. Efisien dan Bermanfaat : Penelitian harus dibuat seefisien mungkin agar mudah dipahami banyak kalangan serta memiliki kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan.

4. Analitis : Penelitian harus dilakukan, dibuktikan, serta dijelaskan melalui proses metode ilmiah. Tidak hanya itu, hubungan sebab akibat antar variabel juga harus diuraikan dengan jelas dalam penelitian.

C. Sikap Penelitian

Menurut Sandu Siyoto dan Ali Sodik dalam Buku Dasar Metodologi Penelitian (2015), seorang peneliti harus memiliki tiga sikap, yakni

1. Obyektif : peneliti harus bersifat obyektif. Artinya peneliti harus bisa membedakan masa fakta atau temuan data serta opini atau pendapatnya. Dalam analisis hasil penelitian, peneliti harus menguraikan dengan jelas temuan fakta tanpa menggunakan pendapat pribadi.

2. Kompeten : peneliti harus bersikap kompeten. Artinya peneliti harus memiliki keterampilan untuk melakukan penelitian dengan metode ilmiah serta teknik tertentu.

3. Faktual : peneliti harus bersikap faktual. Artinya peneliti harus mengumpulkan, menjelaskan dan menganalisis temuan datanya berdasarkan fakta yang diperoleh, tanpa menggunakan anggapan atau harapan yang bersifat abstrak.

D. Jenis dan Syarat Penelitian

1. Penelitian Murni : penelitian murni merupakan salah satu jenis penelitian yang dilakukan secara mendalam untuk mengembangkan terhadap suatu fenomena.

2. Penelitian Terapan : penelitian terapan merupakan salah satu jenis penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dan menggunakannya sebagai langkah pemecahan masalah. Penelitian ini umumnya digunakan untuk kepentingan masyarakat. 

3. Penelitian Tindakan : penelitian tindakan merupakan salah satu jenis penelitian yang diterapkan pada objek yang memutihkan pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari informasi dan memperbaiki situasi.

4. Penelitian Evaluasi : penelitian evaluasi merupakan salah satu jenis penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan, merencanakan dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat alternatif keputusan.

5. Penelitian Pengembangan : penelitian pengembangan merupakan salah satu jenis penelitian yang dilakukan untuk mengambangkan sebuah produk yang biasanya berkaitan dengan pendidikan atau penakaran. 

6. Penelitian Historis : penelitian historis merupakan salah satu jenis penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan informasi di masa lalu atau yang berkaitan dengan sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambar ulang kejadian atau peristiwa besar di masa lalu.

E. Membuat Judul Penelitian yang Menarik

Judul yang menarik harus mengandung 3 unsur : Problem, Method, dan Result.
Contoh : Increase the accuracy of the tracking user location indoor using extreme machine learning

Dari judul peneilitian di atas dapat kita urai sebagai berikut:
Problem : Tracking user location indoor
Method : Extreme Machine Learning
Result : Increase the Accuracy


Mengenal Seismograf, Perangkat yang Mengukur dan Mencatat Gempa Bumi

Akhir-akhir ini di Indonesia, khususnya pulau Jawa sering sekali terjadi gempa bumi. Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang disebabkan oleh adanya retakan dan pelepasan sistem di suatu tempat yang bergerak dan berubah demikian cepat sebagai akibat desakan tenaga dari dalam bumi (endogen) maupun dari luar bumi (eksogen). Karena merupakan salah satu bencana alam, gempa bumi ini tidak dapat dihindarkan, namun kerugian terhadap material bisa kita minimalisasi dengan lebih awal mendeteksi terjadinya gempa bumi tersebut, yaitu dengan cara mengukur menggunakan seismograf.

Seismograf adalah sebuah perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi. Pada prinsipnya, seismograf terdiri dari gantungan pemberat dan ujung lancip seperti pensil. Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang dicatat dalam bentuk seismogram. 

Alat atau sensor getaran yang biasa digunakan untuk mendeteksi gempa atau getaran pada permukaan tanah dikenal dengan nama seismometer (bahasa Yunani : seismo : gema bumi dan metero : mengukur). 





Selasa, 13 Desember 2022

Penerapan Artificial Intelligence di Bidang Pendidikan

Apa itu Artificial Intelligence?
Istilah Artificial Intelligence (AI) pertama kali dikenalkan pada tahun 1956 oleh John McCharty dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Menurut John McCarthy Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan merupakan proses memodelkan cara berpikir manusia dan mendesain suatu mesin agar dapat berperilaku layaknya manusia atau istilah lainnya disebut cognitive tasks, yaitu bagaimana mesin bisa belajar secara otomatis dari data dan informasi yang sudah diprogramkan.
John McCharty

Dalam lingkup pendidikan, AI bisa berperan dalam banyak aspek, seperti yang dikatakan oleh Direktur SEAMEO, Ethel Agnes yang meyakini AI dapat mempermudah kinerja guru terutama dalam urusan administrasi seperti menentukan nilai akhir berdasarkan bobot penilaian. AI juga dapat mempermudah guru dalam melangsungkan KBM dan berbagai aktivitas pembelajaran lainnya.

AI diyakini dapat membantu manusia untuk belajar dengan lebih baik dan mencapai tujuan pendidikan dengan lebih efektif. Sehingga tidak heran saat ini banyak inovasi dan terobosan berbasis AI yang sedang dan akan diterapkan dalam menunjang proses pembelajaran agar lebih praktis dan efektif.

Berikut beberapa contoh penerapan AI yang mungkin dapat menginspirasi institusi pendidikan dalam mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Penerapan AI di berbagai kehidupan melahirkan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Perguruan tinggi berkejaran dengan waktu untuk mencetak sebanyak mungkin sarjana dengan kualifikasi di bidang AI demi memenuhi kebutuhan industri. Penerapan AI, di sisi lain, juga telah merambah sektor pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, bahkan pendidikan profesi. AI diyakini dapat membantu manusia untuk belajar dengan lebih baik dan mencapai tujuan pendidikan yang diinginkannya.

Salah satu tantangan terbesar didunia pendidikan adalah cara dan kecepatan belajar yang berbeda-beda pada tiap individu. Misalnya, ada murid yang lebih kuat otak kirinya. Sementara yang lain memiliki kecerdasan lebih tinggi untuk bidang-bidang yang mengandalkan otak kanan. Ada pula orang yang harus menghadapi kendala fisik maupun mental dalam proses belajar. Bagaimana Artificial Intelligence dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan ini?

A. Personalisasi
Contoh penerapan AI di bidang pendidikan adalah sistem yang dapat mempersonalisasi pembelajaran untuk tiap orang atau murid. Sistem AI dapat membantu membuatkan learning profile untuk tiap murid dan menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan, cara belajar, dan pengalaman tiap murid.

Sistem AI memungkinkan para profesional di bidang pendidikan memanfaatkan intelligence assistance yang dapat menyajikan berbagai materi pembelajaran berbasis kurikulum yang sudah ditetapkan tetapi materi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan khusus tiap murid.

Konten-konten pembelajaran digital yang terpersonalisasi juga dapat dihadirkan berkat AI dan machine learning. Buku-buku teks yang tebal kini dapat dipilah-pilah menjadi konten yang lebih ringkas, lebih enak dibaca dan dipahami, seperti panduan belajar, ringkasan, flashcard, atau catatan pendek.

Sistem AI juga memungkinkan orang belajar dengan bantuan education assistant seperti bot. Selain membantu dari sisi proses belajar, kehadiran education assistant ini juga menghadirkan adaptive learning di mana tiap orang dapat belajar dengan kecepatan masing-masing.

B. Voice Assistant
Teknologi AI yang satu ini memiliki kemiripan dengan mentor virtual. Hanya saja Voice Assistant lebih mengandalkan fungsi suara sebagai pusat interaksi dan komunikasi.

Voice Assistant juga merupakan salah satu teknologi AI yang paling banyak dikenal dan dimanfaatkan diberbagai bidang, termasuk pendidikan. 

Contoh penerapan AI lainnya di bidang pendidikan adalah pemanfaatan voice assistant di kelas. Kehadiran voice assistant, seperti Amazon Alexa, Google Home, Google Assistant (Google), Apple Siri, dan Microsoft Cortana. Voice Assistant memungkinkan murid berinteraksi dengan materi pembelajaran tanpa harus berinteraksi dengan guru atau dosen, baik di ruang kelas maupun di rumah. Para murid bisa mencari materi, referensi soal, artikel, sampai buku dengan hanya berbicara atau menyebutkan kata kunci.

Selanjutnya VA akan memunculkan informasi yang hendak dicari sesuai dengan kata kunci yang disebutkan. Selain menyajikan informasi dalam bentuk teks dan gambar, Voice Assistant juga bisa berbicara dan menjelaskan informasi yang Anda butuhkan layaknya asisten pribadi.

Dengan begitu, para murid bisa belajar dengan mandiri tanpa khawatir akan mengalami kebingungan walaupun tanpa didampingi guru/ tutor, karena dengan memanfaatkan VA, segala hal dan informasi yang kurang dipahami bisa disajikan hanya dengan suara.

Beberapa platform Edutech saat ini juga sudah mengadopsi teknologi Voice Assistant untuk membantu murid menemukan konten serta materi dengan lebih cepat dan praktis.

Di lingkungan pendidikan tinggi, voice assistant berbasis AI dimanfaatkan untuk memberikan informasi seputar kampus. Dengan cara ini, mahasiswa tidak perlu lagi menenteng-nenteng buku panduan yang tebal atau bolak balik harus mengunjungi situs web ketika mencari informasi tentang kampus. 

Contoh penerapan seperti ini ditemui di Arizona State University, AS. Universitas memberikan Amazon Alexa kepada tiap mahasiswa baru agar dapat memperoleh informasi seputar kampus pada waktu yang tepat dan lebih detail.

C. Tugas-tugas Administratif
Di luar urusan pengajaran, para pendidik juga menghadapi tantangan pengelolaan kelas dan tugas-tugas lain. Tak jarang pendidik terbebani dengan tanggung jawab yang tidak terkait pengajaran, misalnya membuat laporan, isu-isu SDM, pemesanan barang-barang kebutuhan kelas,  merespon orang tua murid, dan lain-lain. 

Contoh penerapan AI di sisini adalah mengelola aktivitas back o ffice. Misalnya, sistem AI digunakan untuk membuat penilaian dan memberuikan respon terpersonalisai kepada tiap murid. Tugas-tugas yang sifatnya rutin dan repetititf juga dapat diserahkan pada sistem AI. Bahkan AI dapat menjadi lini terdepan dalam merespon orang tua murid dengan memberikan akses ke sumber-sumber informasi yang dibutuhkan orang tua, bahkan memberikan feedback kepada orang tua murid untuk hal-hal yang bersifat rutin. Sementara guru dapat lebih memerhatikan kebutuhan murid yang lebih memerlukan perhatian langsung. 

Dan tentu saja sistem AI dapat dimanfaatkan institusi pendidikan untuk tugas-tugas administratif, seperti budgeting, penerimaan murid baru, pengelolaan SDM, aktivitas pembelian barang, pengelolaan pengeluaran, dan pengelolaan fasilitas pendidikan. Sistem cerdas berbasis AI diyakini dapat membantu institusi pendidikan meningkatkan efisiensi, memangkas biaya operasional, memberikan visibilitas yang lebih komprehensif terhadap pemasukan dan pengeluaran, dan meningkatkan kemampuan merespon permintaan dengan cepat. 

D. Mentor Virtual
Fungsi Ai yang saat ini sudah cukup banyak diterapkan pada berbagai platform teknologi pendidikan terutama yang berbasis daring yaitu sebagai mentor virtual.

AI bisa memberikan umpan balik dari aktivitas belajar dan latihan soal para siswa, kemudian memberikan rekomendasi materi yang perlu dipelajari kembali layaknya seorang guru atau tutor.

Salah satu contoh penerapannya adalah Blackboard yang merupakan alat yang banyak digunakan di perguruan tinggi di Eropa dan Amerika. Alat AI ini banyak digunakan para professor/ dosen untuk mempublikasi catatan, pekerjaan rumah, kuis, dan tes yang memungkinkan siswa dapat mengajukan pertanyaan dan tugas untuk proses penilaian.

Alat ini bisa mengidentifikasi alasan di balik ketidakpahaman siswa dan bisa menawarkan solusi-solisu yang sudah dirilis oleh dosen dan diprogramkan sebelumnya. Sistem AI ini akan ters belajar dan memperbarui informasi secara mandiri sesuai dengan kebutuhan dan kendala yang dihadapi murid.

Konsep Blackboard sebenarnya terinspirasi dari papan tulis konvensional yang ada di setiap ruang kelas dan ruang diskusi. Blackboard dalam pembelajaran menjadi pusat dan medium yang menampilkan inforasi materi dari guru kepada murid dan juga menjadi tempat munculnya ide, diskusi, pemecahan masalah serta wawasan baru. Begitulah bgaimana Blacboard AI bekerja, mengembangkan solusi dan pemecahan masalah secara komprehensif dan kooperatif.

Sumber : 
  • Dian Susatyono, Jarot. 2022. "Contoh Penerapan Artificial Intelligence Di Bidang Pendidikan". http://sistem-komputer-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/Contoh-Penerapan-Artificial-Intelligence-di-Bidang-Pendidikan/689a93dc62f20464ceb70cf30746f363ccf85ec9 . Universitas Sains dan Teknologi Komputer.
  • 2021. "7 Penerapan Penting Artificial Intelligence dalam Pendidikan". https://blog.kejarcita.id/7-penerapan-penting-artificial-intelligence-dalam-pendidikan/ . 

Kamis, 08 Desember 2022

Keterampilan Generik

Dalam konsep kurikulum informatika, dikenal adanya 7 aspek praktik lintas bidang, dimana 2 di antaranya bersifat umum dan akan dipraktikan di mana-mana. Tujuh aspek praktika informatika itu adalah :
  1. Membina dan menumbuhkan budaya kerja masyarakat digital dalam tim yang inklusif
  2. Berkolaborasi untuk melaksanakan tugas dengan tema komputasi
  3. Mengenali dan mendefinisikan persoalan yang pemecahannya dapat didukung dengan sistem komputasi
  4. Mengembangkan dan menggunakan abstraksi
  5. Mengembangkan artefak komputasi, misalnya membuat program sederhana untuk menunjang model komputasi yang dibutuhkan di pelajaran lain.
  6. Mengembangkan rencana pengujian, menguji dan mendokumentasikan hasil uji artefak komputasi.
  7. Mengomunikasikan suatu proses, fenomena, solusi TIK dengan mempresentasikan, memvisualisasikan serta memperhatikan hak kekayaan intelektual.
Bekerja dalam kelompok untuk mengerjakan proyek informatika mencakup hampir semua aspek tersebut, dan hasil kerja kelompok akan dipaparkan baik secara lisan, menjadi bahan presentasi, atau poster atau kerja lainnya. Di zaman digital, komunikasi grafis visual memudahkan informasi tersampaikan. Oleh karena itu, kalian perlu berlatih berkomunikasi lisan, tertulis, maupun menyiapkan bahan paparan dalam bentuk grafis. Mengomunikasikan ide dalam bahasa lisan ataupun tertulis tentunya kalian pelajari mendalam pelajaran bahasa. Ini merupakan salah satu contoh, bahwa mata pelajaran bahasa sangat penting untuk menunjang informatika. Kalian harus mempraktikan apa yang dipelajari dalam pelajaran bahasa untuk mengomunikasikan hasil kegiatan dalam informatika.

Pada bagian ini tidak akan dibahas tentang perkakas untuk berkolaborasi, membuat bahan presentasi ataupun infografis. Bekerja dalam kelompok akan disimulasikan dalam permainan peran, presentasi akan diberikan praktik baiknya, sedangkan infografis akan diberikan arahan tentang apa yang disebut dengan infografis yang baik.

Rabu, 07 Desember 2022

Tentang Informatika di Sekolah Menengah Atas, Tanya Jawab

Apa persamaan dan perbedaan informatika fase SMP dengan fase SMA?

Elemen mata pelajaran informatika sama, tetapi pembahasannya akan lebih mendalam dan praktiknya lebih banyak menggunakan komputer dan perkakas yang sesuai dengan bidang yang dipelajari.

Problem Solving? Jenis apa yang akan dilatih untuk diselesaikan pada fase SMA?

Jika dalam fase sebelumnya persoalan lebih dikaitkan dengan persoalan sehari-hari, pada fase SMA kita akan membahas kasus-kasus yang lebih bernuansa informatika, artinya yang solusinya lebih mengarah ke solusi yang terprogram (bisa dijalankan oleh komputer). Prgram komputer yang dibuat semasa fase SMP lebih sebagai program kreativitas , sedangkan program komputer yang akan dikembangkan di kelas X akan berupa program komputer yang akan berguna untuk mendukung dalam memodelkan komputasi.

Apakah informatika perlu untuk bidang sosial dan humanitas (soshum) dan seni?

BIdang sosial dan humanitas serta seni juga memerlukan komputer. Kalaupun siswa tidak akan memilih karir menjadi pengembang sistem komputasi, pengolahan data dalam suatu riset sosial akan membutuhkan perkakas pengolahan yang pasti membutuhkan informatika. Perkakas informatika ini disederhanakan antarmukanya sehingga pengguna bidang non informatika hanya perlu memandang perkakas informatika sebagai black box. Artinya, pengguna bidang informatika tidak perlu tahu detailnya, tinggal memakai seperti banyak pemakai televisi, memahami struktur dari perkakas dengan baik dan memahami logika pengembangannya akan membantu pengembang perkakas. Sistem sosial banyak dimodelkan dan disimulasikan, untuk mengaitkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Simulasi, memungkinkan kita melakukan percobaan dengan mengubah-ubah parameter, dan melakukan "what if analysis" atau" bagaimana jika..."

Selasa, 06 Desember 2022

Tentang Informatika di Sekolah Menengah Atas, Apa yang akan Dipelajari dalam Mata Pelajaran Informatika?

        Informatika mencakup aspek teoritis dan praktis, mendorong kita untuk mengembangkan daya prikir kritis dan kreatif untuk menghasilkan penemuan (invention) terkait komputer dan sistem komputasi. Kita diharapkan mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip ilmiah yang diplajarinya untuk memahami dunia nyata, kemudian menciptakan perangkat keras dan perangkat lunak yang memudahkan kehidupan. Dengan mengombinasikan dari prinsip, prakti dan penemuan (principles, practice, and invention), kita akan menjadi kreatif dan merasakan manfaatnya. Karena tidak hanya teoritis, penerapan informatika akan memberikan "surprise", kejutan karena produknya menghasilkan sesuatu yang dapat diamati dan berfungsi dengan baik dan dapat digunakan, bahkan dapat memunculkan keindahan ("that is so beautiful").

        Kita akan mempelajari bidang-bidang pengetahuan Informasika, yang dikelompokkan menjadi :

  1. Berpikir Komputasional (BK)/ Computational Thinking (CT) : Fokus ke persoalan yang solusinya membutuhkan program komputer, sehingga perlu belajar tentang strategi penyelesaian persoalan yang tidak intuitif dan naif, tetapi yang didasari bagaimana komputasi akan dilakukan dengan lebih efisien dan optimal.
  2. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)/ Information and Communication Technology (ICT) : Memahami integrasi antar aplikasi, memanfaatkan fitur aplikasi yang lebih advanced (lanjut) dibandingkan fase sebelumnya, dan memanfaatkan fitur otomasi yang tersedia.
  3. Sistem Komputer (SK)/ Computing System (CS) : Belajar mengenai perangkat keras komputer dan menengok lebih dalam serta lebih rinsi ke dalam setiap komponen komputer dan sistem operasi; mempelajari lebih rinsi bagaimana data dan program disimpan dalam memori, dan bagaimana instruksi diproses.
  4. Jaringan Komputer dan Internet (JKI)/ Computer Network (CN)
  5. Analisis Data (AD)/ Data Analysis (DA) : Pengelolaan dan penyajian data bervolume lebih besar dan melakukan analisis yang lebih kompleks dari fase sebelumnya; Bagaimana mengotomasi pengambilan data dari internet.
  6. Algoritma dan Pemrograman (AP)/ Algorithm and Programming (AP) : Membuat program dengan menggunakan bahasa pemrograman tekstual, dengan menerapkan strategi berpikir komputasional yang dikembangkan pada materi Berpikir Komputasional. Peralihan dari program visual ke program tekstual membutuhkan abstraksi yang lebih tinggi dan lebih sulit.
  7. Dampak Sosial Informatika (DSI)/ Social Impact of Informatics (SOC) : Belajar mengenai dampak informatika di berbagai bidang seperti ekonomi, hukum dan keterbukaan informasi; Mendapat gambaran dampak informatika si berbagai bidang serta karir apa saja yang terbuka di bidang informatika.
  8. Praktik Lintas Bidang (PLB)/ Computing Practices (CP) : Belajar bekerjasama secara kolaboratif untuk membuat rancangan solusi persoalan sosial yang harus mengandung perangkat lunak aplikasi.

Senin, 05 Desember 2022

Tentang Informatika di Sekolah Menengah Atas, Apa dan Mengapa Informatika?

Apa dan Mengapa Informatika?

Informatika adalah bidang ilmu mengenai studi, perancangan, dan pembuatan sistem komputasi, serta prinsip-prinsip yang menjadi dasar perancangan tersebut. Komputasi adalah ilmu yang berkaitan dengan pemodelan matematika dan penggunaan komputer untuk memecahkan masalah-masalah sains. Istilah informatika sepadan dengan istilah dalam bahasa Inggris Informatics, Computing, atau Computer Science. Informatika mencakup pemodelan dari "komputasi" dan aplikasinya dalam pengembangan sistem komputer.

Apa itu Komputasi?

Menurut KBBI, komputasi adalah : (1) perhitungan dengan menggunakan komputer; (2) dalam matematika, perhitungan dengan menggunakan bilangan-bilangan atau peubah-peubah yang dilaksanakan berdasarkan urutan langkah yang diberikan.

Landasan berpikir untuk belajar informatika dinamakan berpikir komputasional (Computational Thinking). Berpikir komputasional ini merupakan suatu kerangka dan proses berpikir yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan menalar (reasoning) mengenai sistem dan persoalan. Moda berpikir (thinking mode) ini didukung dan dilengkapi dengan pengetahuan teoritis dan praktis, serta teknik untuk menganalisis, memodelkan dan memecahkan persoalan.

Setelah melalui perkembangan lebih dari 20 tahun, informatika telah menjadi satu disiplin ilmu yang daat ini sudah berdiri sendiri. Informatika dapat dipandang sebagai sebuah cabang ilmu yang tersendiri karena membawa seseorang ke suatu cara berpikir yang unik (computational thinking), dan berbeda dari bidang ilmu lainnya. Ide-idenya tahan lama (20 tahun lebih dan masih terpakai sampai sekarang), dan prinsip-prinsip intinya dapat diajarkan tanpa bergantung kepada teknologi tertentu.