Selasa, 12 April 2022

Perkembangan Anak Usia Dini

Bab : Perkembangan Anak Usia Dini


Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO)anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun. Sedangkan perkembangan anak usia dini adalah kemajuan yang dialami anak secara menyeluruh, mulai dari segi fisik hingga sosio emosional anak. 

Usia dini adalah masa kritis bagi anak karena di periode inilah otak anak berkembang dengan sangat pesat dan amsih bisa berubah sesuai bentukan orangtua hingga faktor lingkungan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan perkembangan anak usia dini yang paling krusial adalah 1000 hari pertama kehidupan (dari awal kehamilan hingga berusia 2 tahun).

Di fase ini, kapasitas otak anak berkembang hingga 80 persen dibanding otak orang dewasa. Bila ada gangguan perkembangan, orangtua harus segera mencari solusinya agar tidak memengaruhi kualitas hidupnya. 

Apa saja aspek perkembangan anak usia dini?

Perkembangan anak usia dini akan lebih mudah Anda pantau ketika digolongkan ke dalam empat kategori dasar, yaitu :

  1. Perkembangan fisik dan motorik
  2. Kemampuan berkomunikasi atau berbahasa
  3. Kognitif (belajar, berfikir, dan memecahkan masalah)
  4. Sosial dan emosional
Untuk mewujudkan anak usia dini yang sehat, keempat aspek ini harus berjalan secara berdampingan. Artinya, prangtua dituntut mengembangkan kecerdasan anak bukan hanya diukur dari kemampuannya di satu aspek saja. 

Misalnya, sosio emosional anak akan terlihat melalui kemampuannya berbahasa dan berkomunikasi dengan teman sebaya. Di sisi lain, kemampuan anak untuk memecahkan masalah dipengaruhi oleh kondisi fisik dan kemampuan motoriknya.

Banyak hal memengaruhi perkembangan dari empat aspek ini, yakni pola asuh yang mengasihi dan menyayangi anak hingga pemenuhan kebutuhan gizinya. Orangtua juga dituntut memastikan lingkungan bermainnya aman dan dapat menjamin anak dapat hidup, belajar, tumbuh, dan mengembangkan potensi dalam dirinya.

0 Comments:

Posting Komentar