Berikut cara-cara peningkatan produksi pangan melalui bioteknologi pertanian.
- Kultur Jaringan
- Insektisida dari Bakteri
- Pembastaran (Persilangan)
- Teknologi Nuklir
- Pengolahan Lahan Pertanian
- Teknologi Hidroponik
- Rekayasa Genetika
1. Kultur Jaringan
Kultur artinya pembudidayaan, sedangkan jaringan artinya sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Dengan demikian, kultur jaringan (tissue culture) berarti membudidayakan suatu jaringan makhluk hidup menjadi individu baru yang mempunyai sifat sama seperti induknya.
Pelaksanaan teknik kultur jaringan tumbuhan dilakukan berdasarkan teori sel seperti yang dikemukakan oleh Schleiden dan Schwann, yaitu sel tumbuhan mempunyai kemampuan totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel tumbuhan (dari bagian mana saja sel tersebut diambil) yang jika diletakkan dalam lingkungan yang sesuai, akan tumbuh menjadi tumbuhan sempurna.
Kultur jaringan akan lebih besar keberhasilannya apabila menggunakan jaringan meristem. jaringan meristem adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang selalu membelah, dindingnya tipis, belum mempunyai penebalan dan zat pektin, plasmanya penuh, dan vakuolanya kecil.
Teknik kultur jaringan sebenarnya sangat sederhana, yaitu suatu sel atau irisan jaringan tanaman yang disebut eksplan secara aseptik (berish dari hama atau bakteri) diletakkan dan dipelihara dalam medium yang mengandung unsur makromolekul, mikromolekul, asam amino, gula, vitamin, dan hormon. Dengan pemberian nutrisi, sebagian sel pada permukaan irisan tersebut akan membentuk gumpalan sel yang disebut kalus. Kalus dapat dipisah-pisahkan, kemudian dipindahkan ke dalam medium khusus sehingga tumbuh membentuk tanaman kecil yang berakar, berbatang, dan berdaun (planlet). Planlet kemudian diaklimatisasi di rumah kaca. Dengan teknik kultur jaringan ini, hanya dari satu irisan kecil suatu jaringan tanaman dapat dihasilkan planlet dalam jumlah besar.
Baca juga :
0 Comments:
Posting Komentar