Sel adalah unit terkecil penyusun makhluk hidup, baik struktural maupun fungsional. Salam hal ini virus tidak tercakup di dalamnya karena virus merupakan makhluk hidup yang tidak berupa sel. Berdasarkan jumlah sel, makhluk hidup digolongkan menjadi makhluk hidup uniseluler (bersel tunggal) dan makhluk hidup multiseluler (bersel banyak).
Berdasarkan keadaan inti sel, sel dibedakan menjadi sel prokariotik (inti sel tidak mempunyai membran) dan sel eukatiorik (inti sel dibatasi oleh membran). Ukuran sel pada setiap organisme hidup memiliki ukuran relative sama. Perbedaan ukuran tubuh organisme bukan disebabkan oleh perbedaan ukuran sel, melainkan oleh jumlah sel yang dimiliki oleh individu yang bersangkuran (Karmana, 2007).
Menurut beberapa ahli, sel memiliki definisi sebagai berikut :
1. Robert Hooke (1665)
Robert hooke mendefinisikan sel sebagai ruangan-ruangan kecil yang dibatasi oleh dinding. Hal tersebut dikatakan Hooke usai melakukan penelitian sederhana terhadap sebuah gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana.
2. Felix Fontana (1781)
Felix Fontana merupakan orang pertama yang menemukan adanya nukleus (inti sel) di dalam sel hewan. Menurut beliau sel terdiri dari nukleus dan nukleolus (anak inti).
3. Rene Dutrochet (1824)
Salam makalahnya untuk akademi Paris, Dutrochet mengatakan bahwasanya semua jaringan organ tumbuhan tersusun atas sel-sel, demikian juga dengan jaringan hewan.
4. Francois Vincent Raspail (1825)
Menurut Raspail setiap sel yang ada pasti berasal dari sel sebelumnya/
5. Robert Brown (1831)
Robert Brown merupakan orang yang pertama kali yang menyatakan bahwasanya nukleus merupakan bagian dari makhluk hidup.
6. Matthias Jacob Schleiden (1838)
Menurut Schleiden, semua tumbuhan tersusun atas sel-sel. Beliau juga mengatakan bahwasanya sel merupakan unit struktural dan fisiologi pada makhluk hidup.
7. Theodor Schwann (1839)
Menurut Schwann semua hewan tersusun atas sel-sel. Semua makhluk hidup tersusun atas sel-sel dan produk-produk sel.
8. Johannes Purkinje (1839)
Purkinje menemukan istilah protoplasma atau bahan pertama. Purkinje meyakini bahwa kunci untuk mempelajari sel terletak di dalam protoplasma.
9. Alenxander Braun (1845)
Braun menyatakan bahwa sel adalah unit dasar kehidupan.
10. Jugo von Mohl (1846)
Von Mohl menyatakan bahwa protoplasma adalah bahan hidup kehidupan.
11. Rudolph Virchow (1855)
Virchow menyatakan bahwa sel-sel merupakan mata rantai terakhir dalam rantai besar yang membentuk jaringan organ, sistem, dam individu. Menurut Virchow, setiap sel berada dari sel (omnis cellula ecellula).
12. Eduard Strasburger dan August Weismann (1855)
Keudanya menyimpulkan bahwa faktor-faktor hereditas berasal dari dalam nukleus.
13. Max Schultze (1861)
Schultze mendefiniskan sel sebagai suatu massa protoplasma yang mengandung sebuah nukleus serta identik pada hewan dan tumbuhan.
14. Rudolf van Klliker (1862)
Von Kolliker mengenalkan istilah sitoplasma yang berarti yang berarti material (bahan-bahan) di dalam sel yang terpisah dari nukleus.