Bab 1 Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup
1. Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan
2. Jaringan-jaringan pada Hewan dan Tumbuhan
3. Organ-organ pada Hewan dan Tumbuhan
4. Sistem Organ dan Organisme
Pada hirearki organisasi kehidupan, sel berada di tingkatan terendah yang masih mampu menjalankan semua fungsi kehidupan. Sel mampu melakukan regulasi terhadap dirinya sendiri, memproses energi, tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap lingkungan serta melakukan reproduksi untuk melestarikan jenisnya.
Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara struktural berbeda. Kedua jenis sel tersebut adalah sel prokariotik dan sel eukariotik. Pada sistem lima kingdom, hanya monera (bakteri dan ganggang biru) yang memiliki sel prokariotik. Protista, jamur, tumbuhan, dan hewan semuanya terdiri atas sel eukarioik.
Sel prokariotik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Prokaryote, pro berarti "sebelum" dan karyote berarti nukleus. Sel prokariotik memiliki nukleus/inti sel, tetapi inti sel tersebut tidak diselubungi membran inti. Sel eukariotik (bahasa Yunani, eu berarti "sejati/sebenarnya") merupakan sel yang memiliki inti sel dan ini sel tersebut dibungkus oleh membran inti.
Sel prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri. Sel Prokariota strukturalnya lebih sederhana daripada struktur sel eukariota, karena tidak mempunyai organel yang terbungkus membran. Batas sel ialah membran plasma. Di luar membran plasma terdapat dinding sel yang cukup kaku dan seringkli berupa kapsul luar yang biasanya mirip jeli. Sebagian bakteri memiliki flagela (organel pergerakan), pili (struktur pelekatan), atau keduanya yang menonjol dari permukaan selnya.
Sel-sel tersebut akan menyususn tubuh makhluk hidup melalui pengorganisasian yang sistematis. Dalam organisasi ubuh, sel memiliki peranan yang sangat penting. Kamu tidak dapat mengamati sel secara jelas pada tanaman atau hewan hanya dengan mata telanjang. Kamu membutuhkan alat bantu berupa mikroskop.
0 Comments:
Posting Komentar