Kamis, 26 September 2024

Latihan Soal Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara

1. Apakah definisi jejak historis dan jejak nonhistoris?
Penjelasan:
a. Jejak historis yaitu jejak sejarah yang menurut para sejarawan memiliki atau mengandung informasi tentang kejadian yang historis sehingga dapat dipergunakan untuk menyusun penulisan sejarah.
b. Jejak nonhistoris yaitu suatu kejadian pada masa lampau yang didalamnya tidak memiliki nilai sejarah atau hanya merupakan kejadian semata, tidak ada kaitan dengan peristiwa sejarah. 

2. Sebutkan berbagai macam rekaman tertulis yang Anda ketahui!
Penjelasan:
Rekaman tertulis di Indonesia terbagi menjadi sumber tertulis sezaman dan setempat, sumber tertulis sezaman tetapi tidak setempat, dan sumber tetulis setempat tidak sezaman. 

3. Apa sebab sumber tertulis sezaman dan setempat dapat dipercaya?
Penjelasan:
Karena sumber tersebut ditulis oleh orang yang mengalami peristiwa itu, atau ditulis waktu, atau ditulis tidak lama setelah peristiwa itu terjadi. Seumber setempat maksudnya adalah penulisannya di dalam negeri sendiri. 

Sumber tertulis sezaman dan setempat sering dianggap lebih dapat dipercaya dalam penelitian sejarah dan kajian ilmu sosial karena beberapa alasan kunci. Beberapa alasan mengapa sumber-sumber tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi:
  • Kedekatan waktu
    • Relevansi kontekstual: sumber tertulis sezaman berasal dari periode waktu yang sama dengan peristiwa atau situasi yang dilaporkan. Ini memberikan konteks yang lebih langsung dan relevan terhadap kejadian yang dicatat. 
    • Pengurangan Distorsi Waktu : semakin dekat waktu pembuatan sumber dengan peristiwa yang dilaporkan, semakin kecil kemungkinan distorsi atau perubahan informasi yang disediakan oleh ingatan yang tidak akurat atau interpretasi yang distorsi oleh waktu.
  • Kedekatan lokasi
    • Akses informasi langsung : sumber yang berasal dari lokasi yang sama dengan peristiwa atau fenomena yang dilaporkan seringkali mencerminkan pengalaman dan pandangan lokal secara langsung, memberikan detail yang mungkin tidak diakses oleh penulis dari luar daerah.
    • Perspektif lokal : menggunakan sumber dari tempat yang sama membantu dalam memahami perspektif dan konteks budaya atau sosial yang khas dari lokasi tersebut.
  • Akurasi dan detail
    • Detail yang spesifik : sumber lokal dan sezaman sering memberikan detail yang lebih spesifik dan akurat mengenai kehidupan sehari-hari, adat-istiadat, dan peristiwa yang tidak selalu dicatat dalam sumber yang lebih umum atau dari luar daerah.
    • Kesaksian langsung : sumber yang ditulis oleh orang yang secara langsung mengalami atau terlibat dalam peristiwa memberikan kesaksian langsung yang dapat lebih akurat dibandingkan dengan laporan yang disampaikan melalui generasi atau jarak yang jauh.
  • Relevansi budaya dan sosial
    • Pemahaman Budaya : penulis yang berasal dari tempat yang sama cenderung memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya, bahasa, dan norma sosial, yang memungkinkan mereka untuk mencatat peristiwa dengan lebih tepat sesuai dengan konteks lokal.
    • Pengaruh sosial dan politik : informasi dalam sumber lokal mungkin lebih mengungkapkan bagaimana peristiwa dipengaruhi oleh atau memperngaruhi struktur sosial dan politik setempat.
  • Kredibilitas dan validitas
    • Pemeriksaan fakta : sumber yang sezaman dan setempat sering kali dapat diverifikasi melalui cross-referencing dengan sumber lain dari periode atau lokasi yang sama. Ini membantu memastikan bahwa informasi yang diebrikan adalah akurat dan tidak bias.
    • Otoritas Lokal : penulis lokal mungkin memiliki otoritas atau keahlian dalam subjek yang mereka tulis, memberikan tingkat keandalan yang lebih tinggi dalam informasi yang mereka sediakan.
  • Contoh dalam penelitian sejarah
    • Dokumen Resmi : misalnya, arsip pemerintahan atau catatan resmi dari periode sejarah tertenru sering memberikan data yang akurat tentang kebijakan, administrasi, dan kegiatan sehari-hari.
    • Jurnal Pribadi dan Surat : jurnal pribadi atau surat dari individu yang hidup pada waktu tertentu memberikan pandangan pribadi dan langsung tentang kehidupan dan peristiwa pada saat itu.
4. Apa bedanya penulisan sejarah kolonial dan penulisan sejarah nasional?
Penjelasan:
Penulisan sejarah kolonial adalah penulisan sejarah yang bersifat eropasentris. Tujuan penulisan ini adalah untuk memperkukuh kekuasaan mereka di Nusantara. Penulisan sejarah yang berfokus barat ini jelas merendahkan derajat bangsa Indonesia dan mengunggulkan derajat bangsa Eropa. Sedangkan penulisan sejarah nasional adalah penulisan sejarah yang bersifat Indonesia sentris, dengan metodologi sejarah Indonesia dan pendekatan multidimensional. Jadi, penulisannya dilihat dari sisi kepentingan nasional. 

5. Uraikan konsep pendekatan dalam penulisan sejarah menurut Dr. Sartono Kartodirjo!
Penjelasan:
a. Pendekatan sosiologi untuk melihat segi sosial peristiwa yang dikaji, misalnya golongan masyarakat mana yang memelopori.
b. Pendekatan antropologi untuk mengungkapkan nili yang mendasari perilaku para tokoh sejarah, status, gaya hidup, dan sistem kepercayaan.
c. Pendekatan politik untuk menyoroti struktur kekuasaan, jenis kepemimpinan, tingkat sosial, dan pertentangan kekuasaan. 

0 Comments:

Posting Komentar