Minggu, 06 Oktober 2019

Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia)

Peradaban Eufrat dan Tigris dikenal dengan peradaban Mesopotamia yang sekarang ini kawasan negara Irak. Mesopotamia berasal dari kata mesos artinya tengah, dan potamos, artinya sungai. Mesopotamia diartikan daerah di antara dua sungai Eufrat dan tigris yang bermuara di Teluk Persia. Jika daerah Mesopotamia dibuhungkan dengan daerah lembah Sungai Yordan, terbentuklah suatu "tanah bulan sabit yang makmur" disebut The Fertile Crescent.

Musin penghujan jatuh pada bulan Oktober - April sehingga menjadi tanah yang subur. Pendukung kebudayaan Mesopotamia terdiri atas bangsa Sumeria, Babilonia, Assiria, dan Babilonia Baru.
a. Peradaban Sumeria
Orang-orang Sumeria mendirikan kekuasannya sekitar 3000 SM di dekat Sungai Eufrat yang berpusat di Ur. Bentuk pemerintahannya adalah kerajaan. Rajanya bergelar Patesi dan berkuasa mutlak. Raja merangkap kepala agama, kepala militer, dan memegang kekuasaan ekonomi negara. Mata pencahariannya bercocok tanam. Bangsa Sumeria mengikat hubungan dagang dengan bangsa Akadia yang banyak menghasilkan kayu dan batu sebahai bahan bangunan. Untuk memperlancar perdagangan dibuat jalan kafilah, yakni jalan dagang yang menghubungkan antara Sumeria - Akadia melalui Teluk Persia dengan pantai timur Laut Tengah.

Sistem kepercayaan orang Sumeria adalah menyembah dewa Anu sebgai dewa langit, dewa Enlili sebagai dewa bumi, dan dewa Ea sebagai dewa air. Orang Sumeria mengenal huruf paku yang terdiri dari 350 tanda. Hasil sastranya berupa wiracarita kepahlawanan Gilgames. Mereka dapat membuat rumah dan mengenal almanak, mengenal astronomi untuk menghitung waktu, mengenal irigasi, mengenal bajak, serta lingkaran 360 dereajat. Keruntuhan Sumeria sekitar 2500 SM disebabkan serangan bangsa Akadia di bawah Raja Sargon.

b. Peradaban Babilonia Kuno
Babilonia terletak di lembah Sungai Eufrat yang beridir sekitar tahun 2000 SM dengan ibu kotanya Babilonia dan berbentuk kerajaan. Kekuasaan raja absolut, baik sebagai kepala negara dan kepala agama maupun sebagai kepala perekonomian. Babilonia Kuno mencapai puncak kejayaan pada masa Raja Hammurai yang mengeluarkan Kitab Hammurabi sebagai undang-undang tertulis yang pertama. Isinya 4000 baris mengenai masalah pendidikan, masalah hak milik, masalah keluarga, masalah tentara, masalah perkawinan, dan masalah hutang piutang.

Kitab ini ditempatkan di pinggir jalan berupa batu yang tingginya 2 m. Undang-undang yang memuat hukum pidana bersifat pembalasan sesuai dengan pelanggaran hukuman seimbang. Tujuan Kitab hammurabi adalah agar tidak terjadi tindakan sewenang-wenang para pejabat negara. Hukum bagi para bangsawan diperberat. 

Teknologi kemiliteran sudah menggunakan kereta perang, pasukan menggunakan helm tembaga, pasukan penggempur dilengkapi lembing, kapak, dan pedang. Hasil budaya berupa Undang-Undang Hammurabi, mengenal astronomi, mengenal astrologi, mengklasifikasikan hewan dan tumbuhan, menggunakan bilangan 60 sebagai dasar, ditemukannya bangunan berbentuk menara (ziggurat), serta adanya surat perjanjian yang mengatur transaksi perdagangan.

Kepercayaan adalah menyembah banyak dewa. Dewa Marduk dianggap sebagai dewa tertinggi dan dewa penyelamat. Dewa Enlil dipuja sebagai dewa bumi dan dewa kiamat serta penguasa air yang berkedudukan sebagai dewa pemelilhara (Wisnu) di bawah dewa Marduk.

c. Peradaban Assiria
Bangsa Assiria tinggal di lembah Eufrat dan Tigris beribu kota Nineveh (900 SM),. Bangsa ini termasuk suka berkelana dan dikenal sebagai bangsa penggembala ternak. Bangsa ini memiliki sifat yang kejam dan suka membunuh. Negara yang didirikan berbentuk kerajaan di mana raja berkuasa mutlak. Bangsa ini suka perang sehingga banyak musuhnya. Raja terkenal adalah Ashurbananipal yang pada tahun 650 SM berhasil menguasai Mesir. Untuk itulah bangsa media, Persia, dan Khalldea bersatu mengalahkan Assiria (612 SM). Semua rakyatnya dibunuh, kota Nineveh dibakar sehingga berakhirlah kekejaman Assiria.

Pertanian orang Assiria banyak menghasilkan gandum, anggur, sayur mayur, dan perdagangan dianggap rendah. Kepercayaannya menyembah banyak dewa. Dewa Assur sebagai dewa matahari adalah dewa yang tertinggi dan dilambangkan dengan roda, dewa ini sebagai pelindung raja. Mereka percaya roh orang meninggal akan terus hidup terus tetap dijaga, walaupun jasadnya telah meninggal. Oleh karena itu, orang mati diberi pakaian. Hasil budayanya bersifat heroisme yang mencerminkan suasana kepahlawanan. Kemahiran meramal (astrologi) dimiliki bangsa ini dan kemampuan astronomi sudah tinggi, yakni menghitung waktu setahun 365,25 hari.

d. Peradaban Babilonia Baru
Babilonia bangkit kembali dan dikenal sebagai Babilonia Baru tahun 612 SM, pendukungnya bangsa Khaldea dengan raja yang terkenal Nebukadnezar. Ia menyerbu Yerusalem dan memboyong semua orang Yahudi sebagai budak Babilonia, ini yang disebut pembuangan Babil. 

Kepercayaan orang babilonia Baru adalah menyembah banyak dewa, seperi dewa Saturnus, dewa Mars, dewa Venus, dan Pluto. Peninggalan seni budayanya adalah Taman bergantung, yakni taman diatas bukit dilengkapi dengan flora dan fauna, menara Babil yang menambah keindahan kota sebagai mercusuar bagi pedagang yang menuju kota Babil dengan Taman Bergantung. Mereka juga sudah mengenal astronomi, almanak dan nama-nama planet. Selain itu, mereka memiliki ilmu matematika untuk menghitung keliling dan luar lingkaran dengan 360 derajat serta menghitung waktu satu minggu ada 7 hari, satu hari ada 24 jam dan tiap jam ada 60 menit. Bangsa Babilonia runtuh disebabkan serangan bangsa Medan dan Persia tahun 530 SM.

0 Comments:

Posting Komentar