Sekolah Dasar

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Pertama

Sekolah Menengah Atas

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Atas

Materi Umum

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak Pengetahuan Umum

Kelas Online

Jika kamu membutuhkan bimbingan untuk belajar online, kamu bisa gabung di kelas online.

Jumat, 25 Oktober 2019

Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia

Sejak zaman Pleistosen Bawah telah ada jenis manusia purba yang sudah menghasilkan alat-alat hidup dan budaya. Bukti bahwa Pithecanthropus erectus menghasilkan kebudayaan Pacitan ditemukan Von Koenigswald berupa kapak perimbas atau disebut kapak Pacitan. Alat-alat kebudayaannya terbuat dari batu, tulang, kayu dan ada yang dari tulang binatang. Selain di Pacitan dan Ngandong, alat-alat semacam ini juga ditemukan di Sumatra, Sulawesi, Flores, dan Timor. Hallam L. Movius Jr. mengklasifikasikan alat Paleolitikum sebagai berikut.
1. Kapak perimbas (chopper)
Bagian yang tajam berbentuk cembung digunakan untuk memangkas. Fungsi kapak ini untuk penetak dan pemotong. Kapak ini ditemukan di Pacitan oleh Von Koenigswald tahun 1935 yang diperkirakan pendukung Pithecanthropus erectus, kapak ini disebut juga chopper chopping tool. Kapak ini ditemukan di luar Nusantara, seperti di Pakistan, Myan mar, Malaysia, Thailan, Filipina dan Vietnam.

2. Kapak penetak
Kapak ini mirip kapak perimbas, hanya bentuknya lebih besar, dipergunakan untuk membelah kayu, pohon, atau bambu. Alat ini disebut chopping tool, ditemukan hampir di seluruh wilayah Nusantara.

3. Kapak genggam
Kapak ini memiliki bentuk mirip kapak perimbas, tetapi jauh lebih kecil. Cara pemakaiannya dengan digenggam pada ujungnya yang lebih kecil. Hampir di seluruh Nusantara terdapat alat tersebut.

4. Pahan genggam
Bentuknya lebih kecil dari kapak genggam yang berfungsi untuk menggemburkan tanah dan mencari ubi-ubian. Alat ini sangat tajam.

5. Alat serpih
Alat serpih dipergunakan untuk pisau, mata panah, dan alat pemotong. Alat serpih ini ditemukan oleh Von Koenigswald tahun 1934 di Sangiran, juga di Gua Lawa, (Sampung, Ponorogo), Cabbenge (Sulawesi Selatan), Timor, dan Roti. Alat serpih ini berukuran kecil antara 10--20 cm yang banyak ditemukan di gua-gua. 

6. Alat-alat dari tulang
Alat ini dibuat dari tulang binatang untuk pisau, belati, dan mata tombak yang banyak ditemukan di Ngandong (Ngawi Jawa Timur).

Homo sapiens juga telah memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dari manusia purba. Bahkan jika kita melihat hasil kebudayaannya, sudah tergolong pada budaya Batu Tengah, yakni Mesolitikum. Alat mereka sudah dihaludkan sebagian dan tempat tinggal mereka berada di gua-gua sehingga meninggalkan abris sous roche dan sampah kerang kjokkenmoddinger. Tempatnya berupa kapak Sumatra, kapak pendek, serta pipisan atau batu penggiling. Adapun kjokkemoddinger ditemukan di Gua Sampung (Ponorogo, Jawa Timur) di Timor, di Pulau Roti dan Bojonegoro. Alat-alat mereka selain dari batu sudah ada yang dibuat dari tulang (bone culture).

Jumat, 11 Oktober 2019

Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia

1. Perkembangan teknologi nenek moyang bangsa Indonesia
Perkembangan alat dan teknologi kehidupan pada masa lalu, yaitu pada masa hidup berburu dan mengumpulkan dapat dikatakan masih sangat sederhana, hampir semua alat yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup masih sangat sederhana. Alat yang dibuat sekedar dapat membantu pekerjaan mereka. Alat-alat bantu dibuat dari batu dan tulang. Tujuan pembuatan alat untuk mempermudah memperoleh bahan makanan yang menjadi kebutuhan pokok.

Pada masa bercocok tanam, kebudayaan mereka berkembang pesat, hidup sudah menetap (sedenter) dan sudah menghasilkan makanan (food producing). Peningkatan teknologi ditandai dengan adanya peningkatan alat-alat dari batu kasar menuju batu halus, kemudian menggunakan alat-alat dari logam. Alat-alat sebelum dihaluskan, contohnya kapak perimbas (bagian tajamnya berbentuk cembung), kapak penetak (ketajamannya berbentuk liku-liku), pahat genggam (ketajamannya berbentuk terjal), dan kapak genggam yang bagian tajamnya berbentuk meruncing. Teknologi kemudian meningkat, alatnya sudah dihaluskan seperti kapak persegi dan kapak lonjong. Dengan alat itu, ternyata mereka sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lebih luas dari masa sebelumnya, yaitu bersawah, membuat rumah, bermasyarakat, dan membuat perahu bercadik.

Teknologi kapak patu pun ditinggalkan, kemudian muncul yang lebih maju, yaitu kepandaian menggunakan alat-alat dari logam sebbagai bahan membuat alat yang memerlukan teknik, seperti cara bivalve dan a cire perdue. Semua kapak logam dibuat mirip dengan kapak batu. Dalam perkembangan selanjutnya, kapak logam kemudian mempunyai bentuk lain yang dinamakan kapak sepatu atau kapak corong, yaitu sebagai alat untuk membantu kehidupan mereka. Namun, ada jenis alat logam yang tidak digunakan untuk alat bekerja, misalnya candrasa dipakai untuk alat upacara, begitu juga nekara dan moko. Dengan teknologi yang semakin maju inilah masyarakat semakin mampu membuat hasil budaya yang jauh lebih berharga untuk menciptakan alat yang lebihs empurna seperi di zaman megalit itu.

2. Kebudayaan Batu
Disebut kebudayaan batu karena alatnya terbuat dari batu, yang terdiri dari zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum.
a. Kebudayaan Batu Tua (Paleolitikum)
Disebut kebudayaan Batu Tua sebab alat peninggalannya dari batu yang mssih kasar atau belum dihaluskan. Pendukung kebudayaan ini adalah manusia purba. Berdasarkan daerah pennemuannya Batu Tua dibedakan menjadi kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
1) Kebudayaan Pacitan
Disebut kebudayaan Pacitan sebab hasil budayanya terdapat di daerah Pacitan (oegunungan Sewu, Pantai Selatan Jawa). Alat yang ditemukan berupa chopper (kapak penetak) atau disebut kapak genggam. Pendukung kebudayaannya adalah Ptihecanthropus erectus dan budaya batu ini disebut stone culture. Selain tempat di ats, alat Paleolitikum ini juga ditemukan di Parigi (Sulawesi). JGombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatra Selatan).
2) Kebudayaan Ngandong
Disebut kebudayaan Ngandong sebba hasil kebudayaannya ditemukan di Ngandong, Ngawi Jawa Timur. Disini juga ditemukan kapak seperti di Pacitan dan juga kapak genggam, sedangkan di Sangiran ditemukan batu flakes dan batu chalcedon yang indah. Di Ngandong ditemukan juga alat dari tulang maka disebut bone culture. Pendukung kebudayaan Ngandong adalah Hom soloensis dan Homo Wajakensis. Penghidupan mereka masih mengumpulkan makanan (food gathering). Mereka mencari makanan dari jenis ubi-ubian dan berburu binatang. 

b. Kebudayaan Batu Tengah (Mesolitikum)
Zaman Mesolitikum terjadi pada masa Holosen setelah zaman es berakhir. Pendukung kebudayaanya adalah Homo sapiens yang merupakan manusia cerdas. Penemuannya berupa fosil manusia purba, banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores. Manusia zaman MEsolitikum hidup di gua-gua, tepi pantai atau sengai disebut dalam bahasa Denmark, kjokkenmoddinger (bukit sampah = bukit kerang), yang banyak ditemukan di pantai timur Sumatra. Penemuan alatnya adalah pebble disebut juga kapak Sumatra, kapak pendek (hache courte), dan pipisan (batu penggiling). Selain tempat-tempat di atas, juga terdapat abris sous roche (gua sampah) di Gua Sampung, (Ponorogo, Jawa Timur), Pulau Timor, Pulau Roti, dan Bojonegoro (tempat ditemukannya alat dari tulang).

c. Kebudayaan  Batu Muda (Neolitikum)
Disebut kebudayaan Batu Muda (Neolitikum) sebab semua alatnya sudah dihaluskan . Mereka sudah meninggalkan hidup berburu dan mulau menetap serta mulai menghasilkan makanan (food producing). Mereka menciptakan alat-alat kehidupan mulai dari alat menenun, periuk, membuat rumah, dan mengatur masyarakat. Alat yang dipergunakan pada masa ini adalah kapak persegi dan kapak lonjong. Daerah penemuan kapak persegi di Indonesia bagian barat adalah di Lahat (Sumatra), Bogor, Sukabumi, Karawang, Tasikmalaya, Pacitan, dan Lereng Gunung Ijen. Adapun kapak lonjok banyak ditemukan di Indonesia bagian timur, seperti di Papua, Tanimbar, Seram, Serawak, Kalimantan Utara dan Minahasa. 

d. Kebudayaan Batu Besar (Megalitikum)
Disebut kebudayaan Megalitikum sebab semua alat yang dihasilkan berupa batu besar. Kebudayaan ini kelanjutan dari Neolitikum karena dibawa oleh bangsa Deutro Melayu yang datang di Nusantara. Kebudyaaan ini berkembang bersama dengan kebudayaan logam di Indonesia, yakni kebudayaan Dongson. Ada beberapa alat dan bangunan yang dihasilkan pada zaman Megalitikum.

  • Menhir : tiang tugu batu besar yang berfungsi sebagai tanda peringatan suatu peristiwa atau sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Daerah penemuannya di Sumatra Selatan dan Kalimantan.
  • Dolmen : Dolmen adalah meja batu besar yang biasanya terletak di bawah menhir tempat meletakkan sesaji. Daerah temuannya di Sumba, Sumatra Selattatn, dan Bondowoso (Jawa Timur).
  • Keranda (sarkofagus) : peti mati yang dibuat dari batu. Bentuknya seperti lesung dan diberi tutup dari batu.
  • Peti kubur batu : kuburan dalam tanah yang sisi-sisi, alas, dan tutupnya diberi papan dari lempeng batu. Peti kubur batu ini banyak ditemukan di Kuningan, Jawa Barat.
  • Punden berundak: bangunan dari batu yang disusun bertingkat-tingkat (berundak-undak). Fungsinya sebagai bangunan pemujaan roh nenek moyang yang kemudian menjadi bentuk awal bangunan candi. Bagaimana punden berundak adalah bangunan asli Indonesia.
  • Waruga: kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat. Waruga biasanya dibuat dari batu utuh. Daerah temuannya di Sulawesi Tengah dan Utara. 
  • Arca. Arca-araca megalit merupakan bangunan batu besar berbentuk binatang atau manusia yang banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah, Sumatra Selatan yang menggambarkan sifat dinamis. Contohnya Batu Gajah, sebuah patung batu besar dengan gambaran seorang yang sedang menunggang binatang dan sedang berburu. 

Pada zaman Batu Besar dikenal kebiasaan-kebiasaan berikut.

  • Pemujaan matahari. Di Indonesia, matahari dipuja sebagai matahari, bukan sebagai dewa matahari seperti di Jepang.
  • Pemujaan dewi kesuburan. Dapat kita lihat di candi Sukuh dan candi Ceto sebagai lambang kesuburan. Di Jawa pada umumnya Dewi Sri dipuja sebagai dewi kesuburan dan pelindung padi.
  • Adanya keyakinan alat penolak bala (tumbal). Biasanya dengan menanam kepala kerbau di tengah bangunan atau tempat tertentu, maka akan terlindungi dan terbebas dari marabahaya.
  • Adanya upacara ruwatan. Upacara ruwatan adalah upacara untuk mengembalikan orang atau masyarakat kepada kedudukan yang suci seperti semua, misalnya anak tunggal, anak kembar, pandawa lima, dan bersih desa.
3. Kepercayaan awal masyarakat Indonesia
Sejak masa berburu mengumpulkan makanan, prang mempunyai anggapan bahwa hidup tidak akan berhenti, walaupun orang sudah meninggal. Orang mati dianggap pergi ke suatu tempat yang lebih baik dan tenang dan orang yang ditinggalkannya masih dapat berhubungan dengan yang berada di dunia lain. Masyarakat berburu dan mengumpulkan diperkirakan juga mengenal upacara penguburan sebab soal mati adalah soal yang besar, yaitu adanya sesuatu di luar perhitungan manusia. Kesadaran adanya kekuatan gaib menjadi dasar kepercayaan mereka (animisme), ada juga kepercayaan dinamisme, yaitu adanya benda yang dikeramatkan. Pada masa bercocok tanam, masyarkat sudah mengenal kepercayaan gaib, yaitu kekuatan di luar kekuatan manusia, misalnya gunung meletusatau banjir. Mereka eranggapan adanya kekuatan alam yang luar biasa pasti ada yang menggerakkan dan sedang murka. Mereka juga memuja arwah manusia yang sudah meninggal. Menurut pendapat mereka, tempat rh itu sangat tinggi misalnya di puncak-puncak gunung. Untuk turunnnya roh nenek moyang, mereka mendirikan bangunan batu besar (bangunan Megalitikum), dibuat batu dari yang utuh dan dipahat dalam bentuk tertentu. Bentuk nyata dalam kepercayaan masyarakat bercocok tanam, yaitu menyembah roh nenek moyang (animisme) dan menyembah benda yang memiliki kekuatan gaib (dinamisme). 

Masa bercocok tanam dan perundagian telah menghasilkan bangunan megalit seperti menhir, dolmen, keranda, dan kubur batu. Dalam kubur batu terdapat bekal kubur, yaitu bekal-bekal si mati selama di perjalanan menuju ke tempat alam baka. Selanjutnya keluarga yang ditinggal selalu bersaji di deolmen (tempat pemujaan roh), diatas dolmen terdapat menhir. Pemujaan roh nenek moyang ssangat penting dalam suatu kehidupan rohani pada masa itu. 




Kamis, 10 Oktober 2019

Teori Perkembangan Manusia

Sistem yang dianut untuk memcahkan masalah tentang mnusia itu adalah sistem yang berdasarkan evolusi, yang memperlihatkan jauh dekatnya hubungan berbagai makhluk dalam evolusi. Evolusi biologis tidak meninggalkan bukti lengkap bagi umat manusia sekarang. Hal ini yang sekarang seiring menimbulkan perbedaan pendapat dari para ahli. Teori evolusi biologis adalah perbedaan pendendapat dari para ahli. Teori evolusi biologis adalah perubahan filogenetis, jadi perubahan satu takson menjadi takson lain, atau tetap sebagai takson lama dengan perubahan sedikit, atau bahkan punah. Evolusi manusia bukanlah manusia berasal dari monyet karena monyet sekarang memiliki spesies yang jauh dari manusia. Darwin mengemukakan teori evolusinya, bahwa takson itu tidak statis, tetapi dinamis melalui waktu yang lama dan panjang, dan semua makhluk di muka bumi inni adalah berkerabat.

Pendapat Darwin dalam bukunya The Origin of Species, sebagai berikut.

  1. Bahwa spesies yang sekarang ada berasal dari spesies yang hidup di masa lau dan akhirnya sampai sekarang.
  2. Bahwa evolusi itu terjadi dalam kehidupan melalui seleksi alam sehingga tiak dapat ditolak. Hal itu memperlihatkan bahwa spesies yang sekarang berasal dari spesies yang lalu.
  3. Antara Pithecanthropus erectus dan Homo sapiens terdapat Homo neaderthalensis sebab jenis ini cirinya hampir mendekati Homo sapiens.
dalam evolusi manusia, ciri tubuhnya diwariskan dari orang tua atau nenek moyangnya. Satuan pewarisan terkecil dinamakan gen yang terdapat pada kromosom. Gen inilah yang mengatur ciri atau sifat yang akan diturunkan atau diwariskan kepada keturunan selanjutnya. Mutasi adalah perubahan yang mantap dan dapat diturunkan pada gen suatu organisme. Seleksi alam berpengaruh kepada gen, itulah sebabnya evolusi selalu ada.

Evolusi manusia mengakibatkan terjadinya perubahan sosial, budaya, bahkan bnetuk tubuh dan fungsinya. Misalnya, sebagai berikut:
  1. Evolusi kepala yang berkaitan dengan evolusi muka dan otak. Evolusi ini berkaitan dengan cara makan yang semula diambil dengan mulut berangsur-angsur berubah dan mulai menggunakan tangan.
  2. Cara bergerak tubuhnya mulai berjalan tegak.
  3. Perkembangan hidup biososialnya mulai tampak.
Sejarah awal keberadaann masyarakat di kepulauan Indonesia diketahui dan didukung oleh teori imigrasi.
1. Teori Van Heine Geldern
Menurut teorinya, bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia. Pendapat ini didukung oleh artefak-artefak (bentuk budaya) yang ditemukan di Indonesia yang memiliki kesamaan bentuk dengan yang ditemukan di daratan Asia.

2. Teori Prof. Muhammad Yamin
Ia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. Hal ini dibuktikan dengan penemuan fosil-fosil tertua dengan jumlah terbanyak di daerah Indonesia.

3. Teori Prof. Dr. H. Kern 
Kern menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa, Kochin Cina, dan Kampuchea. Kern juga menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia menggunakan perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung dengan adanya persamaan nama dan abahasa yang dipergunakan di daerah-daerah di Indonesia (yang menjadi objek penelitian Kern adalah persamaan bahasa serta persamaan nama binatang dan alat perang).

4. Teori Prof. Dr Kroom
Ia menyatakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia adala dari daerah Cina Tengah karena di daerah tersebut banyak sungai yang besar. Mereka menyebar ke wilayah Indonesia sampai tahun  1500 SM.

5. Teori Moh. Ali
ia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan daerah Cina Selatan yakni dari hulu sungai besar di Asia yang kedatangannya di Nusantara secara bergelombang. Gelombang pertama adalah gelombang Melayu Tua (Proto Melayu 3000 SM - 1500 SM) dengan ciri busayanya adalah Neolitikum. Mereka datang dengan jenis perahu bercadik satu. Gelombang kedua adalah gelombang Melayu Baru (Deutro Melayu 1500 SM - 500 SM).

6. Teori Dr. Brandes
Ia berpendapat bahwa bangsa yang bermukim di Kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan dengan bangsa-bangsa pada daerah yang terbentang dari sebelah utara Formosa, sebelah barat Madagaskar, sebelah selatan tanah Jawa, dan sebelah timur sampai ke tepi barat Amerika.

7. Teori Willem Smith 
Ia meneliti asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa oleh bangsa Indonesia. Willem Smith membagi bangsa di Asia atas dasar bahasa yang dipergunakannya, yaitu bangsa berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman, dan bangsa yang berbahasa Austria. bangsa yang berbahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa yang berbahasa Austro-Asia dan bangsa yang berbahasa Austronesia. Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami wilayah Indonesia, Melanesia, dan Polinesia. 

8. Teori Hogen
Ia menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatra. Bangsa ini bercampur dengan bangsa Mongol yang kemudian disebut bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu. Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) menyebar di wilayah sekitar Indonesia tahun 1300 SM - 1500 SM. Adapun bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda) menyebar di wilayah Indonesia sekitar tahun 1500 SM - 500 SM. 

9. Teori Max Muller 
Ia menyatakan bahwa asal bangsa Indonesia adalah daerah Asia Tenggara. namun, pendapat Max Muller ini tidak begitu jelas alasannya. Ia menarik kesimpulan dari para peneliti lainnya.

10. Teori Majumdar
Sebagai seorang yang tekun dalam penelitian maka kesimpulan yang diperolehnya adalah bahwa bangsa-bangsa yang berbahassa Austronesia berasal dari India, kemudian menyebar ke Indocina, terus ke daerah Indonesia dan Pasifik. Pendapat Majumdar ini didukung oleh penelitiannya berdasarkan bahasa Austria yang merupakan bahasa muda di India Timur. 

Berdasarkan penyelidikan terhadap penggunaan bahasa yang dipakai di berbagai kepulauan, Kern berkesimpulan bahwa Indonesia berasal dari satu daerah yang menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Campa, dan agak ke utara, yaitu Tonkin. Mereka datang ke Indonesia 1500 SM semuala ke Kampuchea dan melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Malaka. Dari Malaka masuk ke Sumatra, Kalimantan, dan Jawa, sedangkan yang berada di Filipina melanjutkan perjalanan sampai ke Minahasa dan daerah sekitarnya. 

Rabu, 09 Oktober 2019

Kebudayaan Logam di Indonesia

Kebudayaan logam terdiri dari kebudayaan tembaga, kebudayaan perunggu, dan kebudayaan besi.
1. Kebudayaan tembaga
Kebudayaan logam di Indonesia disebut zaman perunggu sebab zaman tembaga tidak dikenal di Indonesia. Kebudayaan di Asia Tenggara disebut kebudayaan Dongson, nama daerah di Indocina yang penduduknya menyebar ke Nusantara pada tahun 500 SM.

2. Kebudayaan perunggu
Perunggu merupakan perpaduan bahan tembaga dengan timah. Cara pembuatan alat dari perunggu ada dua.
a. Cara bivalve, dilakukan dengan menggunakan ceetakan batu yang terdiri atas dua buah bagian, kemusian diikat menjadi satu, lelehan logam dituangkan, dan tunggu hingga beku. Setelah beku, cetakan dapat dibuka. Alat ini dapat digunakan beberapa kali.
b. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, yaitu dengan membuat model benda dari lilin kemudian dibungkus dengan tanah liat dan bagian atasnya diberi lubang, kemudian dibakar hingga lapisan lilin meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan lelehan logam hingga penuh. Setelah logam lelehan membeku, model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam tinggal dirapikan.

Beberapa alat perunggu yang penting.
a. Nekara
Nekara merupakan alat bunyi-bunyian yang digantungkan secara mendatar dan dipukul dari atas. Ada nekara yang ukurannya besar, dengan tinggi 186 cm dan lebar 160 cm, yakni nekara Bulan Pejeng yang terdapat di Bali. Nekara yang ukurannya kecil disebut moko, banyak ditemukan di Alor, Nusa Tenggara Timur. Daerah temuan nekara yang lain adalah Sumatra, Jawa, Sumbawa, Roti, Selayar, dan Kei.

b. Kapak corong
Kapak corong adalah kapak yang bentuknya menyerupai corong. Terdapat lubang di bagian atas dan didalamnya digunakan untuk memasukkan tangkai kapak. Oleh karena itu disebut kapak sepatu, fungsinya sebagai kapak biasa. kapak corng yang panjang disebut candrasa. Kapak corong untuk upacara dihiasi dengan bermacam pola hias. Kapak corong berukuran besar ditemukan di Makassar, Roti, Sentani (Papua), Tuban (jawa Timur) dan Jawa Barat.

c. Arca perunggu
Bentuknya bermacam-macam, ada yang berbentuk manusia dan hewan yang bentuknya sederhana. Patung perunggu kecil ditemukan di daerah Bangkinang (Riau) dan Limbangan (Bogor).

d. Perhiasan perunggu
Antara lain, gelang, cincin, dan bandul kalung yang bisa ditemukan di seluruh Nusantara.

e. Bejana perunggu
Semacam periuk yang ditemukan di Kerinci, Sumatra.

3. Kebudayaan besi
Setelah kebudayaan perunggu maka muncullah kebudayaan besi. Berdasarkan penelitian, manusia praaksara menggunakan alat besi. Berbagai peralatan yang terbuat dari besi, misalnya mata kapak, pisau, sabit, dan pedang. Daerah temuannya di Tuban, Pacitan, dan Madiun. Selain itu, ditemukan bekal kubur logam di kubur batu Wonogiri (Jawa Tengah) dan Besuki (Jawa Timur). 

Selasa, 08 Oktober 2019

Peradaban Romawi Kuno



Peradaban Romawi Kuno berkembang di Italia sekarang dengan Roma sebagai ibu kotanya. Daerah ini terletak di Semenanjung Apenina, tanahnya subur berkat gunung berapi Visuvius, Stromboli, dan Etna. Sungai yang besar adalah Tiber dan Sungai Po yang menyuburkan tanah. 

Menurut mitos Romawi Kuno, kota Roma didirikan oleh Remus dan Romulus pada abad ke 8 SM di tepi Sungai Tiber. Bangsa Romawi telah memiliki kemampuan arsitektur dalam pembuatan akuaduk (saluran air bergantung) serta stadion Amphiteater (tempat olahraga) serta Colosseum untuk gladiator (manusia diadu dengan binatang). Kaisar Yustinianus mendirikan bangunan yang indah, yaitu Gereja Aya Sophia di Bizantium (Turki) yang dibuat dari batu pualam, tetapi setelah Turki jatuh ke tangan Usmani, bangunan tersebut dijadikan Masjid Aya Sophia. 

Wilayah Romawi di sebelah barat dibatasi Laut Tirrenia, sebelah timur dibatasi Laut Ionia dan Laut Adriatik, sebelah utara dibatasi negara Swisss dan Austria, dan sebelah selatan dibatasi oleh Pulau Sisilia dan Laut Tengah. Bangsa Romawi hidup dari bercocok tanam menghasilkan gandum, jagung, anggur, zaitun, sayur-sayuran, serta rajin beternak biri-biri. Bangsa Romawi menyembah banyak dewa. Nama-namanya hampir sama dengan dewa Yunani, misalnya dewa Zeus (diganti dengan Yupiter), dewa Vesta, Dewa Genius, dewa Yuno (Hera), dan dewa Aphrodhite (digantiVenus).

Sistem pemerintahan Romawi sebagai berikut:
a. Kepala pemerintahan dipegang dua orang konsul yang dipilih untuk masa jabatan dua tahun.
b. Senat, mempunyai hak memberi nasihat kepada konsul.
c. Dewan Rakyat (Comitia Curiata).
d. Pntifex Maximus, jabatan sejenis kepala agama.
e. Tribuni Plebis, semacam dewan daerah.

Pemerintah Romawi semula berbentuk kerajaan (750-510 SM). Pada masa Kerajaan Romawi, selau ada keributan di antara rakyat dan penguasa. Pada zaman raja Tarquinus memerintah, sebagai seorang diktator oleh Yunius Brutus, sehingga Romawi berubah menjadi republik (510-27 SM).. Pada masa republik, wilayah Romawi diperluas membentang dari Spanyol sampai Palestina - Jerman - Mesir. Oleh karena itulah, Orang Romawi menamakan "Laut Tengah adalah laut kita" (More Nostrum). Masyarakat Romawi terbagi menjadi dua golongan.

a. Golongan patricia (golongan bangsawan), memegang kekuasaan di Roma sebagai warga penuh.
b. Golongan plebeca (rakyat rendah), golongan ini boleh mendirikan tribun plebis, salah satu konsulnya berasal dari plebeca. Untuk mengatur kehidupan bernegara disusun undang-undang tertulis yang pertama, yakni Lejes Duodecim Tabularum yang berupa 12 lempengan tembaga.

Masyarakat Romawi selau dilanda perang saudara antara senat dengan kaum proletas, perang tersebut akhirnya dimenangkan kaum proletas. Pada masa republik, Romawi diperintah oleh tiga tokoh yang disebut Triumvirat (60 - 44 SM), terdiri atas Pompeyus, Crassus, dan Yulius Caesar. Perang saudara masih terus berlanjut. Pada tahun 55 SM, Crassus meninggal sehingga timbul perselisihan antara Pompeyus dan Yulius Caesar. Perselisihan itu dimenangkan oleh Yulius Caesar. Ia bersemboyan : Vini, Vidi, Vici (saya datang, saya melihat, saya menang). Namun, Triumvirat I gagal sebab terbunuhnya Yulius Caesar oleh Senat Cassius dan Brutus (44SM). Pada waktu itu, rajanya tarquinus.

Rakyat kemudian membentuk Triumvirat II, anggotanya Antonnius, Octavianus, dan Lipidus. Namun, Triumvirat II juga dilanda perselisihan, Lipidus terbunuh dan kedua temannya membagi kekuasaan. Oktavianus berkuasa di sebelah barat Spanyol sampai Yunani, sedangkan Antonius berkuasa di sebelah timur Asia Kecil sampai Mesir. Antonius kemudian mengawini Cleopatra, puti Mesir. Karena takut ditangkap, Antonius bersama Cleopatra bunuh diri dan kekuasaan akhirnya jatuh ke tangan Oktavianus dan Romawi lahir menjadi kekaisaran (27 SM). Kekaisaran Romawi diperintah oleh Oktavianus yang bergelar Augustus, artinya yang mulia. Langkah yang ditempuh adalah 
a. pegawai digaji tetap,
b. rakyat diperingan pajaknya,
c. menempatkan tentara di perbatasan, dan
d. bajak laut dibersihkan.

Wilayah Romawi saat itu meliputi Mesir, Siria, Palestina, Turki, Afrika Utara, Spanyol, Portugis, Prancis, Belgia, Belanda, Inggris, Jerman, dan Balkan. Suatu peristiwa yang besar pada zaman kejayaan Oktavianus adalah lahirnya agama Kristen di Palestina.

Romawi memasuki masa kegelapan saat pemerintahan Kaisar Nero. Ia adalah kaisar yang memerintah paling kejam, bahkan tega membunuh ibunya, istri, dan gurunya demi kepuasan akan cita-citanya. Ia juga membunuh orang Yahudi di Roma Timur dengan cara dibakar hidup-hidup dalam kubur massal (40.000 orang). Tempat itu lalu disebut Catacombe.


Setelah Kaisar Konstantin memindahkan ibu kota dari Roma ke Istambul (Bisantium), mulai berkembanglah agama Kristen ke Romawi. Pada zaman Kaisar Theodoseus, agama Kristen dijadikan sebagai agama negara. Ia membagi Romawi menjadi dua, Romawi Barat pusatnya di Roma dan Romawi Timur pusatnya di Bizantium. Akan tetapi, Romawi Barat akhirnya runtuh (476 M) sebab diserang oleh Odoaker dan Romawi Timur runtuh tahun 1453 M oleh orang Turki Usmani (Muhammad Al-Fatih)

Keruntuhan Romawi disebabkan oleh:
a. kaisar Romawi tidak mampu memberikan contoh pimpinan yang baik, 
b. lemahnya pertahanan Romawi karena mengandalkan tentara sewaan (homoromanicus)d an 
c. pecahnya kekaisaran Romawi Barat dan Timur.

Walaupun demikian, Romawi juga banyak memberi sumbangan terhadap peradaban modern, yakni sebagai berikut:
a. Organisasi negara serta kemiliteran yang cukup disiplin menjadi contoh.
b. Adanya paham Imperium Romanium (kekuasaan Romawi) yang menjadi contoh.
c. Faktor pendidikan yang diselenggarakan dari pendidikan dasar sampai menengah dengan bahasa Latin dan Yunani.
d. adanya kemajuan dalam bidang bangunan, yakni

  1. Limes, rangkaian bangunan benteng;
  2. Colosseum dan Amphiteater;
  3. Pantheon, rumah dewa;
  4. viaduct, jembatan yang dibawahnya ada jalan raya;
  5. aquaduct, saluran pengairan;
  6. Gereja Aya Shopia;
  7. Cloaca maxima, yaitu pembuangan air kota.
e. Kemajuan pengetahuan, antara lain,
  1. Galen, ahli tabib yang mempelajari peredaran darah;
  2. Polibios, ahli tata negara yang menghasilkan Cyclus Polibios, isinbya bahwa bentuk negara akan memengaruhi yang lain.
f. Kemajuan dalam sastra, yakni
  1. sastrawan terkenal adalah Vergilius yang mengarang Aeneis;
  2. Ovidus mengarang Metamorphose, dan
  3. Yulius Caesar mengarang De Bello Gallico yang menjadi tuntunan mempelajrai bahasa Latin.
g. Bangsa Romawi adalah ahli bidang administrasi, buktinya:
  1. memiliki sistem ketatanegaraan dan hukum,
  2. memiliki sistem organisasi militer dan kedisiplinan, dan
  3. kekuasaan pusat di tangan kaisar.
h. Kemajuan hukum, antara lain muncul ahli hukum Yustinianus dengan Codex Yustisianus disebut Corpus Yuris. Ahli hukum lainnya adalah Pompinianus dan Theodoseus. 







Senin, 07 Oktober 2019

Peradaban Yunani Kuno (Sparta dan Athena)

Sebelum mebicarakan kebudayaan Yunani, secara singkat kita akan membicarakan kebudayaan Kreta. Bangsa Kreta ini masih termasuk ras Indo - Jerman. Orang yang menyelidiki kebudayaan Kreta adalah Dr. Arthur Evans. Ia berkesimpulan bahwa:
a. Kebudayaan Kreta berlangsung sekitar 3000 SM;
b. Bangsa Kreta membuat makanan berbentuk bulat;
c. Terdapat peninggalan berupa jambangan (cas) dari batu yang indah, bekas istana di Knosus, dan Labyrinth (tembok berkelok untuk pertahanan).

Kebudayaan Kreta berakhir sekitar tahun 1250 SM, mereka terdesak dan akhirnya menyebar ke Palestina (disebut orang Philistin). Sebagai penguasa baru di Kreta adalah orang Yunani yang menjadikan kebudayaan Eropa.

Daerah Yunani terletak di bagian selatan Semenanjung Balkan yang merupakan kumpulan pulau-pulau di sekitar Laut Eonea, Laut Tengah, dan Laut Aegea. Daerah Yunani di bagian selatan beriklim panas dan sejuk di musim dingin. Wilayah utara beriklim dingin dan bersalju di musim dingin. Daerahnya tandus sehingga penduduknya hidup secara berkoloni, selau datang dari satu daerah ke daerah lain. 

Daerah Yunani Utara dan Yunani Tengah dihubungkan oleh pegunungan, sedangkan Yunani Tengah dengan Yunani Selatan dihubungkan dengan Tanah Gentig Chorento. Nenk moyang bangsa Yunani termasuk bangsa Indo-Jerman yang mulai masuk ke Yunani sekitar 1100 SM, sebagai penduduk aslinya adalah bangsa Yonia. 

Bangsa Yunani terpecah menjadi tiga golongan, yakni
a. bangsa Doria, diam di Jazirah Peloponesos, ibu kotanya Sparta;
b. bangsa Yonia, diam di Jazirah Attica dengan ibu kota di Athena;
c. bangsa Aeolia, diam di Yunani Utara dengan ibu kota di Olympia dan Delphi.

Meskipun terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar, namun bangsa Yunani dapat dipersatukan oleh:
a. adanya kesatuan bahasa, yakni bahasa Yunani;
b. sama-sama memuja dewa Zeus sebagai dewa tertinggi Yunani;
c. adanya olimpiade (pekan olahraga) setiap empat tahun sekali untuk menghormati dewa Zeus;
d. setiap orang Yunani mengenal cerita kepahlawanan hasil karya Homeros, yakni Ilias dan Odisea;
e. kesatuan upacara nujum yang terkenal di Delphi.

Bangsa Yunani Kuno terpecah-pecah dan mendiami kota-kota merdeka yang memiliki pemerintahan sendiri (merdeka). Negara kota ini dikelilingi oleh tembok sebagai pertahanan. Pusat pemerintahan yang paling berkembang adalah Polis Sparta dan Athena.

Setiap polis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Otonomi, yaitu memiliki hukum sendiri;
b. Swasembada (autarki), yakni mandiri di bidang ekonomi;
c. Kemerdekaan politik.

Polis Sparta digariskan oleh Lycurgus sekitar 900 SM yang bersifat otokratis militerisme. Badan legislatifnya disebut Eklesia. Masyarakat Sparta terdiri atas:
a. golongan penguasa, dipegang suku Doria;
b. golongan budak dan masyarakat bawah.

Suku Laconia dan suku Massina disebut Periciken, (peri artinya mengelilingi, ciken artinya mereka). Jadi, mereka yang berdiam mengelilingi suku Doria. Sistem pemerintahan Sparta menurut Lycurgus adalah 
a. pemerintahan dipegang oleh dua raja;
b. Eklesia (dewan rakyat) bertugas mennetukan perang, menyetujui rencana undang-undang dan memilih anggota Dewan Ephoroi;
c. Dewan Ephoroi beranggotakan lima orang yang bertugas sebagai dewan pengawas, mengadili raja, dan membantu pemerintahan jika raja berperang;
d. Gerusia (Dewan Tua-Tua) sebagai penasihat raja;
e. Rakyat Sparta terdiri atas dua golongan, yaitu bangsa Doria sebagai kelas satu, dan golongan militer sebagai golongan istimewa.

Polis Athena digariskan oleh Solon tahun 600 SM, bersifat oligarki demokratis (pemerintahan yang dipegang bangsawan). Untuk membina demokrasi, Clistenes menciptakan sistem "ostracisme" atau sistem pecahan periuk, yakni jika rakyat mengumpulkan pecahan periuk 1/5 jumlah penduduk maka seorang raja dinyatakan tirani dan dibuang ke hutan selama lima tahun. Jika sudah dapat mengubah sikapnya, ia dapat dikembalikan sebagai raja di Athena. Di Athena tidak ada kasta, semnua rakyat sama haknya.

Pada tahun 594 SM, Solon membuat UUD yang isinya:
a. rakyat dibagi menjadi empat tingak (golongan kaya, agak kaya, tidak terlalu miskin, dan miskin);
b. semua laki-laki yang berumur dapat menjadi anggota Eklesia;
c. larangan perbudakan, ekspor gansum,, dan pembatasan hak milik tanah.

Susunan pemerintahan Athena sebagai berikut:
a. Kepala pemerintahan disebut archon (raja ada sembilan orang).
b. Boule (badan mirip dengan parlemen), tugasnya menetapkan seorang menjadi archon, meminta tanggung jawab archon, dan menghukum archon yang bersalah.
c. Badan peradilan dipegang oleh Aeopagus yang mengadili perbuatan yang bertalian dengan pengkhianatan negara dan Haliaea yang mengadili perkara perdata dan pidana yang telah ditetapkan. 

Athena semakin maju dan menjadi penguasa seluruh Yunani, kecuali daerah Sparta. Dengan adanya Ostraca, kehidupan bernegara semakin tinggi, kesadaran pemimpin untuk mengabdikan diri semakin besar, dan rakyat ikut serta dalam pembelaan negara. Yunani, khususnya Athena, mencapai kejayaannya pada masa Pricles di mana hampir seluruh Yunani di bawah Athena. Perdagangan maju meliputi gandum, anggur, minyak zaitun, kayu, tembaga, emas, dan peraj semua menjadi ekspor negara. Kemajuan lain adalah membangun kuil Parthenon di bukit Acropolis, hak pilih diperluas, Boulle garus bersidang empat kali dalam sebualan, dan munculnya ketetapan bahwa sebelum suatu undang-undang berlaku harus dibahas dahulu. 

Orang Yunani menyembah banyak dewa, antara lain dewa Zeus (dewa tertinggi, beristri dewa Hera); Apollo (dewa Seni dan ilmu pengetahuan), Palas Athena (dewa kebijaksanaan), Ares (dewa perag), Aprodhite (dewa cinta dan kecantikan), Hermes (dewa perdagangan), serta Pluto dan Hades (dewa kematian yang tinggal di neraka, dijaga anjing Cerberus).

Masyarakat Yunani Kuno banyak menghasilkan tokoh ilmu pengetahuan.
a. Herodotus, ahli sejarah Yunani yang mengungkap sejarah Mesir Kuno dan menyatakannya sebagai Hadiah Sungai Nil.
b. Thucydides, ahli sejarah yang menulis Perang Peloponesos.
c. Pythagoras, ahli ilmu pasti dengan dalil Pythagoras: jumlah kuadrat kedua sisi segitiga siku-siku sama dengan kuadrat sisi depan sudut siku-siku.
d. Archimedes, ahli ilmu alam yang mengemukakan dalil Archimedes: bahwa berat benda terapung sama dengan benda cair yang dipindahkan.
e. Hippocrates, ahli kedokteran yang menulis kitab Aphorismen dan Prognose yang membentangkan mengenai sebab timbulnya penyakit dan cara mengobati. Ia mewariskan sumpah dokter (kode etik kedokteran).
f. Homeros, ahli sastra kuno dengan hasil karya Ilias dan Odisea, menceritakan kehidupan rakyat sehubungan dengan agama asli dan takhayul.

Ahli filsafat Yunani yang terkenal sebagai berikut:
a. Socrates (469-399 SM), mengajarkan filsafat etika, berfikir bebas dan jujur, serta kebiasaan diskusi dan tanya jawab. Karena dianggap meracuni anak muda, ia dijatuhi hukuman mati tahun 399 SM.
b. Plato (427-346 SM), muris Socrates yang menonjol. Ajarannya terpenting adalah ide bahwa dunia yang berdiri sendiri kedudukannya lebih tinggi dari dunia yang kelihatan. Ajarannya tentang negara ditulisnya dalam buku Republica:negara yang baik adalah oligarki, sedangkan yang jelek adalah tirani.
c. Aristoteles (427 - 346 SM), mengajarkkan filsafat logika. Logika memberi tuntunan dalam mengambil kesimpulan melalui cara berpikir yang runut. Negara yang baik adalah republik konstitusi, dimuat dalam bukunya Politica. 

Minggu, 06 Oktober 2019

Peradaban lembah Sungai Nil (peradaban Mesir Kuno)

Mesir adalah negara yang dilalui Sungai Nila yang bermata air di Banau Albert di  wilayah Negara Uganda. Ahli sejarah Yunani Herodotus mengatakan bahwa "Mesir adalah hadiah sungai Nil". Peradaban Mesir Kuno merupakan peradaban tertua di dunia, diketahui dari penemuan batu Rosetta yang berhasil dibaca oleh asrjana pRancis, Champollion pada 1822. Tulisan bangsa Mesir Kuno adalah hieroglif (tulisan gambar). Tulisan tersebut kemudian disederhanakan menjadi hieratik dan akhirnya menjadi demotik, menulisnya di daun papirus dengan pena dari jerami. 

Peradaban spiritual berupa pemakaman mayat dengan cara mendudukan mayat dalam kubur dan dibalsem (mumi) agar tetap utuh, proses ini disebut hoeker bestafung. Orang Mesir percaya orang mati hidup terus jiwanya maka jasadnya harus tetap utuh sehingga jasadnya perlu diawetkan (mumi).

Susunan masyarakat Mesir sebagai berikut:
a. Raja (firaun) dan keluarganya
b. Pedaganga/pengusaha
c. Kaum burh
d. Para bangsawan
e. Petani
f. Para budak

Semua budak wajib melayani golongan di atasnya sehingga sangat menderita. Mata pencaharian penduduk Mesir adalah bercocok tanam menghasilkan gandum dan kapas serta berdaganh. Orang Mesir menyembah banyak dewa. Dewa R/Re adalah dewa matahari dan tertinggi sebagai sumber kehidupan. Dewa Osiris adalah dewa peradilan di alam baka yang dianggap dewa air dan dewa tanah. Dewa Isis adalah dewa angin yang berdiam di Sungai Nila. Orang Mesir percaya pada binatang keramat seperti burung Elang sebagai penghubung manudia dengan dewa matahari. Lembu dianggap sebagai binatang penyangga dunia. Hewan-hewan yang hidup di sungai Nil dianggap membawa kesuburan. Kerajaan Mesir berhasil dipersatukan oleh Firaun Menes sehingga dilambangkan sebagai raja bermahkota kembar (Nesutbitti).

Sistem kalender Mesir kuno ada 12 bulan, antara tahun bulan dan matahari selisih lima hari. Mesir memperdagangkan gandum keramik, dan kapas. Pusat perdagangan di Thebe, Memphis, dan Alamarna.

Raja Mesir dianggap dewa oleh rakyatnya. Rajanya bergelar Firaun dan ibu kota kereajaannya di Memphis. Pemerintahan Mesir Kuno di bagi menjadi tiga.
a. Mesir Kuno (3400 SM -  2160 SM)
Raja Mesir Kuno adalah Menes yang berhasil menyatukan Mesir dari perang saudara sehingga Mesir dianggap mulai aman. 

b. Mesir Pertengah (2160 SM- - 1788 SM)
Ibu kota Mesir pada masa ini di Thebe, rajanya bernama Sesotris III. Ia berhasil mempersatukan Mesir kembali dari perang saudara. Ia berusaha memperluas wilayah ke Palestina dan Sudan. Setelah diganti Menemhet III, Kerajaan Mesir semakin maju pertaniannya. Mereka sudah mengenal teknologi mengeringkan rawa untuk lahan pertanian. Mesir Pertengahan mundur karena serangan Hykos yang gemar berperang.

c. Mesir Baru (1500 SM - 1100 SM)
Dengan pengalaman serangan Hykos dari Asia, rakyat Mesir sadar dan bangkit di bawah Raja Ahmosis I dan mengusir Hykos dari Mesir sehingga berdirilah Mesir Baru yang kuat dan berlangsung sampai tahun 1100 SM. Rakyat Mesir diajak menyembah Dewa Amon dan oleh Raja Thutmosis III dibangun rumah dewa Amon Re di kota Karnak dan Luxor. Setelah diganti oleh Raja Amenhotep IV, rakyat Mesir mulai menganut monoteisme, yakni hanya menyembah dewa Amon yang digambarkan sebgai bulatan Matahari dianggap universal. 

Keruntuhan Mesir disebabkn oleh faktor-faktor berikut:
a. Serangan bangsa Assiria pada tahun 672 SM.
b. Serangan dari Persia.
c. Diserang Macedonia di bawah Iskandar Zulkarnaen.
d. Jatuh ke tangan Romawi di bawah Oktavianus.
e. Dikuasai oleh Inggris.

Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia)

Peradaban Eufrat dan Tigris dikenal dengan peradaban Mesopotamia yang sekarang ini kawasan negara Irak. Mesopotamia berasal dari kata mesos artinya tengah, dan potamos, artinya sungai. Mesopotamia diartikan daerah di antara dua sungai Eufrat dan tigris yang bermuara di Teluk Persia. Jika daerah Mesopotamia dibuhungkan dengan daerah lembah Sungai Yordan, terbentuklah suatu "tanah bulan sabit yang makmur" disebut The Fertile Crescent.

Musin penghujan jatuh pada bulan Oktober - April sehingga menjadi tanah yang subur. Pendukung kebudayaan Mesopotamia terdiri atas bangsa Sumeria, Babilonia, Assiria, dan Babilonia Baru.
a. Peradaban Sumeria
Orang-orang Sumeria mendirikan kekuasannya sekitar 3000 SM di dekat Sungai Eufrat yang berpusat di Ur. Bentuk pemerintahannya adalah kerajaan. Rajanya bergelar Patesi dan berkuasa mutlak. Raja merangkap kepala agama, kepala militer, dan memegang kekuasaan ekonomi negara. Mata pencahariannya bercocok tanam. Bangsa Sumeria mengikat hubungan dagang dengan bangsa Akadia yang banyak menghasilkan kayu dan batu sebahai bahan bangunan. Untuk memperlancar perdagangan dibuat jalan kafilah, yakni jalan dagang yang menghubungkan antara Sumeria - Akadia melalui Teluk Persia dengan pantai timur Laut Tengah.

Sistem kepercayaan orang Sumeria adalah menyembah dewa Anu sebgai dewa langit, dewa Enlili sebagai dewa bumi, dan dewa Ea sebagai dewa air. Orang Sumeria mengenal huruf paku yang terdiri dari 350 tanda. Hasil sastranya berupa wiracarita kepahlawanan Gilgames. Mereka dapat membuat rumah dan mengenal almanak, mengenal astronomi untuk menghitung waktu, mengenal irigasi, mengenal bajak, serta lingkaran 360 dereajat. Keruntuhan Sumeria sekitar 2500 SM disebabkan serangan bangsa Akadia di bawah Raja Sargon.

b. Peradaban Babilonia Kuno
Babilonia terletak di lembah Sungai Eufrat yang beridir sekitar tahun 2000 SM dengan ibu kotanya Babilonia dan berbentuk kerajaan. Kekuasaan raja absolut, baik sebagai kepala negara dan kepala agama maupun sebagai kepala perekonomian. Babilonia Kuno mencapai puncak kejayaan pada masa Raja Hammurai yang mengeluarkan Kitab Hammurabi sebagai undang-undang tertulis yang pertama. Isinya 4000 baris mengenai masalah pendidikan, masalah hak milik, masalah keluarga, masalah tentara, masalah perkawinan, dan masalah hutang piutang.

Kitab ini ditempatkan di pinggir jalan berupa batu yang tingginya 2 m. Undang-undang yang memuat hukum pidana bersifat pembalasan sesuai dengan pelanggaran hukuman seimbang. Tujuan Kitab hammurabi adalah agar tidak terjadi tindakan sewenang-wenang para pejabat negara. Hukum bagi para bangsawan diperberat. 

Teknologi kemiliteran sudah menggunakan kereta perang, pasukan menggunakan helm tembaga, pasukan penggempur dilengkapi lembing, kapak, dan pedang. Hasil budaya berupa Undang-Undang Hammurabi, mengenal astronomi, mengenal astrologi, mengklasifikasikan hewan dan tumbuhan, menggunakan bilangan 60 sebagai dasar, ditemukannya bangunan berbentuk menara (ziggurat), serta adanya surat perjanjian yang mengatur transaksi perdagangan.

Kepercayaan adalah menyembah banyak dewa. Dewa Marduk dianggap sebagai dewa tertinggi dan dewa penyelamat. Dewa Enlil dipuja sebagai dewa bumi dan dewa kiamat serta penguasa air yang berkedudukan sebagai dewa pemelilhara (Wisnu) di bawah dewa Marduk.

c. Peradaban Assiria
Bangsa Assiria tinggal di lembah Eufrat dan Tigris beribu kota Nineveh (900 SM),. Bangsa ini termasuk suka berkelana dan dikenal sebagai bangsa penggembala ternak. Bangsa ini memiliki sifat yang kejam dan suka membunuh. Negara yang didirikan berbentuk kerajaan di mana raja berkuasa mutlak. Bangsa ini suka perang sehingga banyak musuhnya. Raja terkenal adalah Ashurbananipal yang pada tahun 650 SM berhasil menguasai Mesir. Untuk itulah bangsa media, Persia, dan Khalldea bersatu mengalahkan Assiria (612 SM). Semua rakyatnya dibunuh, kota Nineveh dibakar sehingga berakhirlah kekejaman Assiria.

Pertanian orang Assiria banyak menghasilkan gandum, anggur, sayur mayur, dan perdagangan dianggap rendah. Kepercayaannya menyembah banyak dewa. Dewa Assur sebagai dewa matahari adalah dewa yang tertinggi dan dilambangkan dengan roda, dewa ini sebagai pelindung raja. Mereka percaya roh orang meninggal akan terus hidup terus tetap dijaga, walaupun jasadnya telah meninggal. Oleh karena itu, orang mati diberi pakaian. Hasil budayanya bersifat heroisme yang mencerminkan suasana kepahlawanan. Kemahiran meramal (astrologi) dimiliki bangsa ini dan kemampuan astronomi sudah tinggi, yakni menghitung waktu setahun 365,25 hari.

d. Peradaban Babilonia Baru
Babilonia bangkit kembali dan dikenal sebagai Babilonia Baru tahun 612 SM, pendukungnya bangsa Khaldea dengan raja yang terkenal Nebukadnezar. Ia menyerbu Yerusalem dan memboyong semua orang Yahudi sebagai budak Babilonia, ini yang disebut pembuangan Babil. 

Kepercayaan orang babilonia Baru adalah menyembah banyak dewa, seperi dewa Saturnus, dewa Mars, dewa Venus, dan Pluto. Peninggalan seni budayanya adalah Taman bergantung, yakni taman diatas bukit dilengkapi dengan flora dan fauna, menara Babil yang menambah keindahan kota sebagai mercusuar bagi pedagang yang menuju kota Babil dengan Taman Bergantung. Mereka juga sudah mengenal astronomi, almanak dan nama-nama planet. Selain itu, mereka memiliki ilmu matematika untuk menghitung keliling dan luar lingkaran dengan 360 derajat serta menghitung waktu satu minggu ada 7 hari, satu hari ada 24 jam dan tiap jam ada 60 menit. Bangsa Babilonia runtuh disebabkan serangan bangsa Medan dan Persia tahun 530 SM.

Jumat, 04 Oktober 2019

Peradaban Lembah Sungai Kuning (Cina)

Sungai Hoang Ho jika banjir warna lumpurnya kuning, itulah sebabnya mengapa disebut Sungai Kuning. Penelitian Prof. Davidson Black memastikan kebudayaan kuno Cina di Lembah Sungai Hoang Ho yang pendukungnya ditemukan di Gua Chau Kuo Tien, yakni Sinathropus pekinensis. Kesimpulan dari hasil penelitiannya adalah :

  1. pendukung kebudayaan lembah Hoang-Ho adalah Sinanthropus pekinensis (manusia kera dari Cina);
  2. ditemukan barang tembikar berupa cambung berkaki pejal (ting), cambung berongga (li), dan jembatan tempat abu suci;
  3. mengenal tulisan kuno Cina, yakni tulisan gambar lambang apa yang ditulis;
  4. ditemukan alat pahat, kapak pemukul, dan alat tulang berupa jepitan rambut dan jarum;
  5. orang Cina rajin mempelajari astronomi sehingga muncul penanggalan;
  6. kepercayaan menyembah banyak dewa, misalnya dewa shangti adalah dewa langit, dewa hujan, dewa panen, dan dewa tertinggi yang diwakili Kaisar Cina.
Di Cina dikenal adanya ajaran Tao. Ajaran ini diperkenalkan oleh Lao Tse dalam bukunya Tao-te-Ching dan disebut taoisme (semangat keadilan kesejahteraan yang kekal). Garis besar ajarannya adalah:
  1. adanya kerajaan langit dan yang menjadi rajanya adalah Dewa Ho Tien yang menguasai langit maupun bumi dan mengangkat Kaisar Cina sebagai wakil dewa di dunia;
  2. Cina adalah kerajaan dunia, raja dunia sebagai wakil Ho Tien (atas nama Ho Tien) yang menguasai bumi dan bergelar Huang Ti. Seorang raja Cina harus memiliki li (tindakan yang tepat dan penuh keadilan).
Ahli filsafat Cina Kung Fu Tse mengajarkan kongfusionisme. Ia dalah seorang ahli pemikir, guru, dan negarawan yang ajarannya adalah pemerintahan dan keluarga. Menurutnya, negara yang baika dalah jika raja menjadi raja, menteri menjadi menteri, anak menjadi anak. Mereka harus menjalankan tugas masing-masing sehingga pemerintahan berjalan baik. Jika perbuatan manusia disertai kebijakan (te), akan menimbulkan susunan teratur (li), baik masyarakat negara maupun agama.

Menurut J. Toynbee, pemerintahan Cina Kunno dimulai sejak 3000 SM, sebagai raja tertua adalah Huang Ti yang bijaksana. Kebesaran Cinda tergantung pada kemampuan memanfaatkan sungaui Huang Ho dan Sungai Yang Tse Kiang yang teorinya disebut "Challenge and Response", yaitu hukum tantangan dan jawaban. Berdasarkan cerita kuno, ada tiga zaman raja yakni Yi Sui Yen, Fu Shi, Shen Nung, dan lima kaisar, yakni Huang Ti, Yao, Shun, Yin, dan Lui Tsu. Sesdah itu cina diperintah oleh dinasti-dinasti berikut:

Kamis, 03 Oktober 2019

Kebudayaan Gangga

Pendukung kebudayaan Gangga adalah orang-orang Arya. Mereka berasal dari sekitar Laut kaspia yang datang memasuki India sekitar 2000 SM di daerah India Utara. Akibat kedatangan bangsa Arya, bangsa Dravida terdesak dan menyingkir ke India Selatan. Namun, tidak dapat dihindari adanya percampuran budaya yang akhirnya melahirkan hinduisme.

Bangsa Arya mejadi pendukung kebudayaan Gangga dan menguasai daerah subur di sekitar Sungai Gangga bahkan seluruh daerah di sekitar Lembah Indus. Mereka menyebutnya sebagai daerah Arya Warta atau daerah Hindustan, artinya tanah orang Hindu. Daerahnya meliputi sekitar sungai Gangga, Lembah Yamuna, serta Lembah Indus. Untuk membatasi adanya percampuran ras, maka diciptakanlah Kasta serta kewajiban sattie (wanita ikut suami di waktu upacara pembakaran mayat). Perkawinan antarkasta menjadi salah satu penyebab seseorang dikeluarkan dari kasta. Orang Arya berada pada kasta brahmana, ksatria, dan sedikit pada kasta waisya. Merekalah yang menulis kitab suci Weda.

Rabu, 02 Oktober 2019

Peradaban Lembah Indus

Peradaban Lembah Indus berada di India pada masa lalu dan sekarang berada di kawasan negara Pakistan. Kebudayaan Indus (Sindhu) berlangsung 3000SM - 1000SM, wujudnya berupa kota kuno Mohenjo Daro dan Harappa. Kebudayaan Indus ini didukung oleh orang-orang Dravida yang berhidung pesek, berambut hitam dan keriting. Kebudayaan Indus berhasil diteliti oleh seorang arkeolog Inggris, Sir John Marshal, yang dibantu Banerji (orang India). Dari hasil temuannya dapat disimpulkan sebagai berikut.

  1. Kota Mohenjo Daro dan Harappa dibangun berdasarkan pola kota terencana yang modern.
  2. Terdapat bangunan besar sebagai tempat pertemuan rakyat.
  3. Rumah-rumah dibuat dari batu bata.
  4. Jalan-jalan dibuat lebar-lebar.
  5. Saluran air sesuai perencanaan kota modern.
  6. Ditemukan berkas permandian
  7. Ditemukan perhiasan kalung emas dan perak dihias dengan permata.
  8. Ditemukan senjata yang terbuat dari batu dan tembaga.
Peninggalan tersebut termasuk dalam masa praaksara, namun kita temukan juga tulisan berbentuk gambar belum beraksara sehingga disebut piktografi. Benda kuno yang terdapat di kota Mohenjo Daro dan Harappa, antara lain,
  1. lempeng tanah (terra cotta) yang berbentuk persegi dan bergambar binatang atau tumbuhan, seperti gajah, harimau, sapi, badak, dan pohon beringin;
  2. adanya tembikar yang berbentuk periuk belanga dan pecah-belahh semacam piring dan cangkir;
  3. alat perhiasan berupa kalung, gelang, dan ikat pinggang dari tembaga;
  4. terdapat dewa yang bertanduk, patung dewi Ibu (dewi kesuburan), dan patung pujaan; dewa bumi, dewa langit, dewa bulan, dewa air, serta dewa api.
Mata pendahariannya adalah bercocok tanam yang dibuktikan dari adanya cangkul, kapak, dan patung Dewi Ibu yang dianggap lambang kesuburan. Hasil pertaniannya adalah gandum dan kapas. Pada saat itu, sudah ada saluran irigasi untuk mencegah banjir serta untuk pengairan sawah-sawah rakyat. Dalam perdagangan terlihat adanya hubungan dengan Sumeria di Lembah Eufrat dan Tigris, yang diperdagangkan adalah keramik dan permata.

Kepercayaannya adalah menyembah banyak dewa (politeisme) serta segala sesuatu yang dianggap keramat. Contohnya adalah pohon pipal  dan beringin yang oleh umat Buddha dianggap pohon suci, binatang yang dipuja adalah gajah dan buaya.

Tata kota, sanitasi, serta kebersihan dan kesehatan dari perencanaan kota dapat dibuktikan dengan adanya:
  1. bangunan rumah dibuat tinggi berdasarkan petunjuk kesehatan.
  2. bangunan rumah dibuat seragam dari batu bata.
  3. bangunan tidak ada yang menjorok ke depan.
  4. sauran air dibangun sesuai dengan syarat kesehatan.
Kebudayaan Indus runtuh pada tahun 100 SM disebabkan oleh:
  1. adanya bencana banjir dari Sungai Indus (Sindhu);
  2. karena diserang bangsa Arya

Pengaruh Perkembangan Budaya India dengan Perkembangan Masyarakat Awal di Kepulauan Indonesia

Sejak zaman praaksara, penduduk Indonesia dikenal sebagai pelaut dan sanggup mengarungi lautan luas. Ahli ilmu bumi bangsa Yunani bernama Claudius Ptolomeus menyebutkan bahwa ada sebuah pulau bernama Zabadiu, yang dimaksud adalah Yavadwipa atau Pulau Jawa atau terkenal dengan sebutan Pulau Padi.

Menurut Hornell, perahu-perahu bercadik adalah milik khusus bangsa Indonesia. Perahu bercadi juga ada di India Selatan akibat pengaruh dari Indonesia sebab di sana terdapat suku Thanar yang bermata pencaharian bdi daya kelapa dan berdagang dengan pedagang Indonesia.

Hubungan dagang antara Indonesia - India ternyata menambah kemampuan untuk saling bertukar kebudayaan, pengaruh agama dan budaya India masuk ke Nusantara. Hubungan dagang tersebut merupakan faktor utama terjadinya kontak Indonesia - India yang menyebabkan penyebaran budaya India ke Indonesia. Namun demikian, unsur Indonesia kuno tetap kuat tampak dominan, misalnya kasta tidak berjalan dengan baik di Indonesia, bahkan cenderung tidak ada. Hasil seni candi  Indonesia yang menonjol pada masa Indonesia kuno adalah pembangunan candi-candi besar.

Bukti pengaruh budaya India di Indonesia sebagai berikut.
a. Adanya arca Buddha dari perunggu di Sempaga (Sulawesi Selatan) sebagai bukti tertua bergaya amarawati (gaya India Selatan), arca sejenis juga ditemukan di Jember dan Bukit Siguntang, Sumatra Selatan. Arca Buddha lainnya yang ditemukan di Kota Bangun, Kutai, bergaya gandhara (gaya India Utara).

b. Ditemukan prasasti di Kerajaan Kutai dan Tarumanegara yang terpengaruh India, yaitu berbahasa Sanskerta dan berhuruf Pallawa.

c. Adanya bangunan candi dan arca yang terpengaruh Hindu dan Buddha.

d. Adanya prasasti Sriwijaya yang ditulis dalam bahasa Melayu Kuno berhuruf Pallawa yang seudah menonjol unsur Indonesianya.

e. Adanya bukti arkeologi di Indonesia bahwa pengaruh India ada dalam budaya Nusantara.

f. Dalam berbagai hal pengaruh India itu terlihat. DI bidang pemerintahan muncul kerajaan, dalam bidang kebudayaan pengaruh India melahirkan candi megah di Nusantara, misalnya, candi Borobudur, Prambanan, di bidang sosial melahirkan ikatan-ikatan desa dan ikatan foedal.


Selasa, 01 Oktober 2019

Pengaruh Perkembangan Budaya Dongson dengan Perkembangan Masyarakat Awal di Kepulauan Indonesia

Kebudayaan Dongson diambil dari salah satu nama datu daerah di Tonkin. Kebudayaan perunggu di Asia Tenggara biasa dinamakan Kebudayaan Dongson. Di daerah ini ditemukan bermacam-macam alat yang dibuat dari perunggu. Di samping itu juga ditemukan nekara dan kuburan. Bejana yang serupa dengan yang di temukan di Kerinci dan Madura juga ditemukan disana, di daerah Tonkin itulah kebudayaan perunggu berasal. 

Pengolahan logam menunjukkan taraf kehidupan yang semakin maju, sudah ada pembagian kerja yang baik, masyarakatnya sudah teratur. Teknik peleburan logam merupakan teknik yang tinggi.

Kenyataan tersebut menunjukkan kepada kita mengenai adanya hubungan erar antara Indonesia dengan Tonkin, yaitu kebudayaan logam di Indonesia termasuk kelompok kebudayaan logam di Asia yang berpusat di Dongson. Dari daerah inilah datang kebudayaan logam secara bergelombang lewat jalur barat, yaitu Malaysia. Pendukung kebudayaan ini adalah bangsa Austronesia, juga pendukung kapak persegi. Di Indonesia, penggunaan logam telah dilakukan sejak beberapa abad sebelum Masehi, yaitu pada tahun 500 SM berupa hasil perunggu dan perhiasan perunggu, sedangkan alat dari besi berupa mata kapak, mata pisau, mata pedang dan cangkul. Zaman perunggu di Indonesia masuk kebudayaan perundagian. Peranan perunggu dan besi sangat besar terutama dalam penggunaan alat kehidupan. 

Budaya Dongson sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan budaya perunggu di Nusantara. Nekara perunggu yang telah dibuat di Kepulauan Indonesia seperti Sumatra, Jawa, dan Maluku Selatan sebagai salah satu bukti pengaruh yang kuat dari budaya Dongson. Beberapa nekara yang ditemukan di Indonesi mempunyai nilai yang penting misalnya, di Makalaman dekat Sumba (berisi hiasan gambar menyerupai pakaian Cina dari dinasti Han) dan nekara dari Kepulauan Kei, Maluku (berisi hiasan lajur mendatar bergambar kijang). Berdasarkan kesimpulan para ahli, ada kemugkinan daerah-daerah itu tidak membuatnya sendiri, melainkan berasal dari Cina karena ada gaya hiasan model negeri Cina. Adapun nekara yang ditemukan didaerah Sangeng dekat Sumbawa oleh Heine Geldern mungkin berasal dari Funan. 

Perkembangan budaya logam di Indonesia dapat diketahui dengan jelas adanya pengaruh budaya Dongson yang menyebar ke seluruh Nusantara. Ada bebereapa daerah penting dalam perkembangan logam di Nusantara.
a. Budaya logam awal di Jawa
Di Pulau Jawa terdapat peninggalan logam pada tahap awal, berada di dalam peti kuburan batu (sarkofagus) di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Diperkirakan sebagai bekal kubur yang berupa peralatan dari besi.

b. Budaya logam awal di Sumatra
Di Pasemah, Sumatra Barat, terdapat kubur batu yang dibekali manik-manik kaca dan sejumlah benda logam berupa tombak besi dan peniti emas.

c. Budaya logam awal di Sumba, Nusa Tenggara
Di Sumba, Nusa Tenggara, terdapat tradisi penguburan dengan membawa bekal kubur yang berupa logam yang diletakkan didekat peti di mayat. Namun, di sana juga sudah ditemukan peralatan rumah tangga seperti bejana dan tembikar kecil yang terbuat dari logam.

d. Budaya logam awal di Bali
Tidak berbeda dengan daerah lain, di Bali kita temukan bend alogam sebagai bekal kubur.

Jadi, dapat kita ketahui bahwa budaya logam ternyata sudah berkembang di Nusantara. Banyak kita temukan bekal kubur terbuat dari logam, ini berarti mereka menghormati roh nenek moyangnya yang sudah mati dengan barang yang berharga. Namun, kita juga menemukan alat kehidupan yang terbuat dari logam di tengah masyarakat pada masa lalu, misalnya, pisau, tombak, panah, dan patung.