Kamis, 18 Juli 2019

Tanggapan Masyarakat terhadap Bencana Alam

Usaha yang dapat dilakukan dalam menghadapi bencana adalah dengan fisik dan non-fisik. Persiapan fisik dapat berupa penataran ruang atau konstruksi bangunan, misalnya pemberian pedoman untuk membuat bangunan yang tahan gempa. Persiapan non-fisik, dapat berupa pendeteksian datangnya gejala alam melalui Badan Meteorogi dan Geofisika (BMG), pemberitahuan informasi mengenai bencana alam, dan sebagainya.

Kesiapsiagaan, baik dari masyarakat maupun dari pemerintah sangat pending dalam menghadapi bencana alam. Dengan demikian akibat terjadinya bencana alam dapat dikurangi. Kesiapsiagan ini dapat diperoleh melalui pengetahuan dasar mengenai cara mengenali gejala alam dan cara menghadapinya.

a. Cara Menghadapi Gempa Bumi
  1. Jangan panik. Jika berada di dalam rumah, berlindunglah di bawah meja. Jangan terburu-buru untuk keluar, saat gempa bumi terjadi. Sebab, mungkin bangunan atau pohon akan roboh. Setelah gempa bumi mereda, segera keluar dari rumah menuju ke tanah yang kosong. Hal ini untuk menghindari kemungkinan gempa susulan terjadi.
  2. Matikan alat-alat elektronik, kompor, dan alat-alat lainnya yang dapat menimbulkan percikan api. Hal ini untuk mengurangi resiko kebakaran.
  3. Jika di jalan raya, kurangi kecepatan secara bertahap dan berhentikan kendaraan di bahu jalan. Jangan berhenti dibawah pohon besar atau di bawah jembatan penyebrangan. Berhati-hatilah terhadap tiang listik, papan reklame, atau bangunan-bangunan yang berada di sekitar jalan.
  4. Utamakan keselamatan jiwa terlebih dahulu dari pada harta benda. Patikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat yang lebih aman (evakuasi).
b. Cara Menghadapi Banjir
  1. Jangan menebang pohon di hutan sembarangan. Lakukan tebang pilih, artinya jika kita menebang kayu harus diperhatikan ukuran dan usia kayu. Sebab, hutan adalah daerah penyerapan air. Jika hutan menjadi gundul akibat selalu ditebangi, air hujan akan langsung mengalir ke daerah-daerah yang lebih rendah dan mengakibatkan banjir.
  2. Lakukan reboisasi (penanaman kembali/penghijauan) di tanah-tanah yang gundu. Menanam kembali daerah yang gundul merupakan cara yang tepat untuk melindungi dihindari bahaya bajir.
  3. Tidak membuang sampah di selokan, sungai, atau di sembarang tempat. Sebab, sampah dapat menyumbat jalannya aliran air, sehingga air meluap dan akhirnya menimbulkan banjir.
  4. Jangan membuat bangunan atau mendirikan rumah di bantaran atau pinggiran sungai, karena dapat mempersempit aliran sungai. Jika aliran sungai meluap, bahaya banjir menimpanya.
  5. Mengdakan gerakan pengerukan sungai atau pembersihan sampah di musim kemarau, sehingga ketika musim hujan tiba aliran air sungai akan lancar dan tidak akan meluap.
c. Cara Menghadapi Tsunami
  1. Perhatikan tempat-tempat tinggi yang ada disekitarmu. Dengan demikian, kamu tahu harus pergi ke mana saat terjadi tsunami.
  2. Jika kamu berada di pantai, perhatikan situasi pantai. Jika air laut tiba-tiba menyusut jauh setelah terjadi gempa, pergilah sejauh mungkin ke tempat yang tinggi.  



0 Comments:

Posting Komentar