Senin, 20 Mei 2019

Perlawanan pada Abad ke-20 Masa Penjajahan Belanda [5] Haji Samanhudi

Nama kecilnya adalah Sudarno Nadi, dilahirkan di Solo pada tahun 1886. Beliau belajar agama sambil berdagang batik. Pada tahun 1911, terjadi persaingan yang tidak sehat antara pedagang pribumi dan pedagang Cina. Pedagang pribumi sering mendapatkan tekanan dari pemerintah Belanda, sedangkan pedagang Cina mendapat bantuan dari Belanda. 

Melihat keadaan yang demikian, Haji Samanhudi menghimpun kekuatan di bidang  perdagangan dan agama. Pada tahun 1911, beliau mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI) di Kota Solo. Anggota awalnya hanya terdiri atas pedagang batik di Solo saja. Lahirnya SDI mendapat sambutan yang luas. Dalam waktu yang sangat singkat cabang-cabang SDI muncul di berbagai tempat di luar kota Solo. Pada tanggal 10 September 1912, nama Seriktar Dagang Islam diubah menjadi Serikat Islam (SI). Haji Samanhudi diangkat menjadi ketuanya sampai tahun 1914. Sesudah itu, SI dipimpin oleh Haju Oemar Said Cokroaminoto.

Sejak tahun 1920, beliau tidak aktif lagi di daalam kegiatan partai karena kesehatannya sering terganggu. Namun perhatiannya terhadap perjuangan pergerakan nasional tidak pernah surut. Beliau meninggal pada 28 Oktober 1956 di Klaten dan dimakamkan di Desa Banaran Kecamaran Grogol Sukaharjo Jawa Tengah.

0 Comments:

Posting Komentar