Senin, 20 Mei 2019

Perlawanan pada Abad ke-20 Masa Penjajahan Belanda [6] Muhammad Husni Thamrin

Dilahirkan di Jakarta tanggal 16 Februari 1894. Setelah tamat dari HBS (setingkat SMP), beliau bekerja pada pemerintahan Belanda. Beliau sangat memerhatikan kemajuan bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Betawi (Jakarta). 

Pada tahun 1919, beliau menjadi anggota Dewan Kota Batavia (Jakarta). Di Dewan Kota, ia banyak menyuarakan kemajuan bagi bangsa Indonesia. Karena kemampuannya, beliau diangkat menjadi wakil wali kota, namun tidak menyurutkan kecamannya terhadap penjajah Belanda yang menindas bangsa Indonesia.

Tahun 1927, beliau diangkat menjadi anggota Volstraad (DPR) dan  membentuk fraksi nasionalis untuk memperkuat golongan nasionalis. Sebagai wakil rakyat, beliau bersama Kusumo Utomo mengadakan peninjauan ke Sumatra untuk meninjau nasib buruh perkebunan yang sangat menderita. Kegiatannya di Partai Indonesia Raya (Parindra) menjadikan beliau dicurigai oleh Belanda. pada tahun 1939, beliau mengajukan mosi agar istilah Nedelands Indie diganti menjadi istilah Indonesia. Sebagai akibatnya, Belanda mengenakan tahanan rumah pada tanggal 6 Januari 1941. Beliau meninggal dunia karena sakit pada tanggal 11 Januari 1941 dan dimakamkan di pemakaman Karet, Jakarta.

0 Comments:

Posting Komentar