Senin, 20 Mei 2019

Perlawanan pada Abad ke-20 Masa Penjajahan Belanda [1] Raden Ajeng Kartini

R.A Kartini adalah putri Bupati Jepara, Raden Mas Arion Adipati Sostroningrat. Dilahirkan tanggal 21 April 1879 di Mayong Kabupaten Jepara. Beliau adalah perintis kemajuan wanita Indonesia dengan perjuangan emansipasi wanita. Beliau mempunyai cita-cita mengangkat derajat kaum wanita agar mempunyai hak dan kecakapan yang sama dengan kaum pria. Beliau berkeinginan untuk sekolah, namun dilarangg oleh orang tuanya.

Sampai seorang gadis, beliau harus menjalani masa pingitan sampai masa pernikahan. Hal ini merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh setiap perempuan pada masa itu.

Kegemaran beliau adalah membaca. Dengan membaca, pikiran menjadi terbuka lebar. R.A Kartini dapat membandingkan kemajuan yang di capai wanita yang ada di negeri Barat dengan wanita di Indonesia. Sejak saat itulah muncul niatnya untuk mendirikan sekolah bagi kaum wanita. Bersamaan dengan itu, ayahnya meminta agar RA Kartini menikah dengan Bupati Rembang yang bernama Adipati Joyodiningrat.

Untung saja R.A Kartini mendapat suami yang baik. Beliau menikah dengan orang yang memahami betul keinginannya. Sebagai permulaan dibukalah sekolah Kartini di rumahnya. Selanjutnya, bermunculan sekolah Kartini di berbagai daerah, seperti Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Madiun, Cilacap, dan lain-lain. 

Sejak masih muda R.A Kartini selalu melakukan korespondensi dengan teman-temannya di negeri Belanda. Di dalam suratnya, R.A Kartini selalu menuliskan keinginannya untuk memajukan kaum wanita di Indonesia. Sekarang, isi surat-suratnya itu diterbitkan dalam sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. 

R.A Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 dalam usianya yang masih muda, yaitu 25 tahun. Sebagai penghargaan dan penghormatan kepada beliau, setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. 

0 Comments:

Posting Komentar