Kamis, 02 Mei 2019

Manfaat Kenampakan Alam serta Ciri-ciri Sosial Budaya Daerah Setempat - Ciri-ciri Sosial dan Budaya Daerah Setempat

a. Kondisi Sosial
Kenampakan alam di negara kita Indonesia bermacam-macam. Akibatnya tempat tinggal penduduk bermacam-macam pula. Ada penduduk yang tinggal di pantai, di sekitar sungai dan waduk. Ada pula penduduk yang tinggal di daerah dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan. Keadaan alam tersebut mempengaruhi segi kehidpan masyarakat setempat. Kehidupan mereka sangat bergantung pada keadaan alam dan sumber daya di lingkungannya. Pada umumnya lingkungan tempat tinggal masyarakat dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan pedesaan dan lingkungan perkotaan.

Lingkungan pedesaan sebagian besar berupa lahan pertanian, perikanan, atau peternakan. Warga masyarakat pedesaan pada umumnya memiliki pekerjaan yang sejenis, yaitu sebagai petani, nelayan, atau peternak. Mereka sering dan senang bekerja sama, tolong-menolong dan gotong-royong dalam menyelesaikan pekerjaan. Sumber daya alam yang ada di sekitarnya dimanfaatkan untuk memiliki kebutuhan hidupnya. 

Lingkungan perkotaan sebagian besar berupa pertokoan, perkantoran, rumah sakit, perindustrian, perhotelan, tempat hiburan, dan sebagainya. Pada umumnya masyarakat perkotaan terdiri atas berbagai suku bangsa. Mereka memilik pekerjaan yang beragam anatara lain, berdagang, pengusaha, karyawan, dan jasa seperti dokter, notaris, sopir, dan salon. Warga masyarakat perkotaan sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Ikatan kekerabatan mereka tidak begitu erat. Adat istiadat sudah banyak ditinggalkan. Masyarakat perkotaan jarang sekali menjalankan kegiatan adat istiadat.

b. Kondisi Budaya
Setiap daerah memiliki budaya yang khas. Masing-masing memiliki corak yang berbeda. Hal ini karena dipengaruhi keadaan alami setempat. Budaya di suatu daerah dapat dikenali pada bentuk rumah tradisional, pakaian tradisional, tarian daerah, dan sebagainya.
1) Rumah Tradisional
Keadaan alam masing-masing daerah tidak sama. Keadaan alam suatu daerah mempengaruhi bentuk tempat tinggal masyarakat. Bentuk rumah tradisional itu beragam. Atapnya ada yang berbentuk limas, kerucut, dan setengah bola. Bahannya juga ada yang menggunakan genteng dan kayu sirap. Ada yang menggunakan ijuk, jerami, daun nipah, daun lontar atau rumbia.
Salah Satu Rumah Adat di Indonesia


Bentuk rumah tradisional sebagian besar disesuaikan dengan keadaan alam setempat. Di daerah rendah dan sekitar hutan, rumah dibangun di atas tiang atau bentuk panggung. Hal ini dirancang untuk menghindari banjir dan gangguan binatang liar. Bahan baku rumah menggunakan benda-benda yang terdapat di lingkungan sekitar, seperti kayu, bambu, rotan daun nipah, rumbia dan sebagainya.

2) Pakaian Tradisional
Pakaian tradisional, disebut juga pakaian adat atau pakaian daerah. Setiap daerah memiliki pakaian adat yang berbeda dengan daerah lain. Bentuk dan bahan yang digunakan bergantung pada keadaan alam setempat. 

Pakaian Tradisional Indonesia

Di daerah yang berhawa panas menggunakan bahan yang mudah menyerap keringat. Di daerah yangberhawa dingin menggunakan bahan yang tebal. Warna dan corak serta model pakaian adat antara daerah yang satu berbed-beda dengan daerah yang lain. Ada yang massih sederhana, tetapi banyak juga pakaian tradisional yang diperbaharui modelnya. 
Pakaian tradisional atau pakaian adat biasanya dipakai pada acara khusus, misalnya pada pesta pernikahan.

3) Tarian Daerah
Tarian daerah di negara kita Indonesia amat beragam. Gerak langkah tarian daerah dipengaruhi oleh keadaan alam. Ada tarian daerah yang memiliki gerak langkah lemah gemulai, dengan pandangan mata yang teduh. Ada pula tarian daerah yang gerak langkahnya lincah dan dinamis dengan pandangan mata yang menebar. 

0 Comments:

Posting Komentar