1. Pengertian Bhinneka Tunggal Ika
Kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kitab Sutasoma karya Empu Tantular. Dalam kitab itu tertulis Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Artinya berbeda-beda, tetapi tetap satu jua. Selanjutnya kata Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan bangsa Indonesia, yang tertulis pada lambang negara Burung Garuda Pancasila. Pada perisai dada Burung Garuda Pancasila terdapat gambar-gambar yang melambangkan sila-sila Pancasila. Burung Garuda Pancasila berwarna kuning emas menghadap ke samping kanan, mencengkeram pita yang bertuliskan semboyan negara.
Bhineka Tunggal Ika-Berbeda Tapi Tetap Satu |
2. Pentingnya Persatuan dalam Keanekaragaman
Mematahkan satu batang sapu lidi akan lebih mudah dibandingkan dengan mematahkan seikat sapu lidi. Ini berarti persatuan dapat menambah atau meningkatkan kekuatan.
Warga masyarakat di lingkungan kita banyak dan beranekaragam. Agama, budaya maupun status soaial ekonominya bermacam-macam. Keanekaragaman ini tidak menghambat pergaulan. Mereka hidup berdampingan saling pengertian, saling membantu, saling menghormati dan selalu bekerja sama. Suasana seperti itu menciptakan kerukunan dan persatuan. Persatuan sangat penting dalam hidup bermasyarakat yang beranekaragam. Arti pentingnya persatuan dalam keanekaragaman, di antaranya adalah:
- pergaulan antarwarga masyarakat terjalin akrab,
- setiap ada perselisihan segera dapat diatasi,
- pekerjaan berat dapat diselesaikan dengan cepat,
- kehidupan di masyarakat serasi, tenteram dan damai, serta
- meningkatkan kekuatan dan ketahanan masyarakat.
3. Bentuk-bentuk Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya Setempat
a. Keanekaragaman Suku Bangsa
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan. Setiap pulau dihuni oleh bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa. Selain itu, juga ada suku bangsa keturunan, antara lain Tionghoa, India, Arab, dan Eropa. Suku bangsa ini sebagian sudah menjadi warga negara Indonesia. Menyatu dengan suku bangsa pribumi menjadi bangsa Indonesia.
b. Keanekaragaman Budaya
Masing-masing suku bangsa mempunyai budaya daerah. Budaya daerah sering juga disebut budaya tradisional atau budaya adat. Contoh rumah adat, pakaian adat, tarian adat, lagu dan alat musik daerah, bahasa daerah, makanan khas daerah serta upacara adat.
- Rumah Adat. Di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta terdapat bermacam-macam rumah adat. Rumah adat tersebut merupakan tiruan atau duplikat rumah adat yang ada di provinsi seluruh Indonesia.
- Pakaian Adat. Pakaian adat atau pakaian daerah biasanya dipakai pada acara khusus, misalnya pada pesta perkawinan. Pakaian daerah juga sering digunakan untuk busana duta wisata daerah. Warna, corak dan bentuk potongan pakaian daerah satu dengan yang lain beranekaragam. Nama pakaian adat di Indonesia antar lain: kebaya, beskap dan blangkon dari Jawa Tengah. Baju teluk belango dan saluak dari Sumatra Barat. Baju destar dari Riau, dan baju rompi dari Kalimantan Selatan.
- Tarian Daerah. Setiap daerah mempunyai jenis tarian yang khas. Tarian di pertunjukkan pada saat tertentu, seperti saat upacara adatt, menerima tamu agung, dan menjamu para wisatawan.
- Lagu dan Alat Musik Daerah. Setiap daerah memiliki lagu dan alat musik daerah.
- Bahasa Daerah. Bahasa daerah banyak digunakan untuk percakapan atau berhubungan sesama suku bangsa yang tinggal di daerah. Bahasa daerah yang kita kenal antara lain bahasa Aceh, bahasa Batak, bahasa Minangkabau, bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Madura, bahasa Bali, bahasa Banjar, bahasa Ambon, bahasa Asmat, dan sebagainya. Sebagai bangsa Indonesia, dalam pergaulan antarsuku kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Makanan Khas. Makanan khas setiap daerah berbeda-beda. Hal ini sering dijadikan objek wisata kuliner.
- Upacara Adat. Upacara adat suku bangsa di negara kita beranekaragam, seperti upacara adat perkawinan, kelahiran bayi, dan kematian.
4. Adat Kebiasaan Masyarakat Setempat
a. Adat Kebiasaan yang Mempertahankan Budaya Asli
Kebiasaan ini nampak dalam kehidupannya, seperti cara membangun rumah, berbahasa, serta tradisi-tradisi masyarakat Contoh tradisi masyarakat antara lain sebagai berikut:
- Setelah panen raya, para petani mengadakan syukuran yang berbentuk pesta bersih desa.
- Masyarakat pesisir mengadakan sedekah laut, diiringi permohonan agar hasil tangkapan ikan melimpah dan para nelayan selamat.
- musim giling, masyarakat sekitar pabrik gula mengadakan arak-arakan manten tebu, dengan harapan produksi gula meningkat.
- Saat terjadi gerhana, masyarakat di pedesaan mengadakan kothekan memukul lesung, agar gerhana segera usai dan kembali terang.
b. Kebiasaan dengan Budaya Baru
Dari pergaulan, pendidikan dan pengaruh budaya luar lewat majalah televisi dan lain-lain, kebiasaan sebagian warga masyarakat mengalami perubahan. Cara membangun rumah dan modelnya berubah bentuk, seperti model loji, spanyol, rumah sederhana, dan sebagainya.
Dalam pergaulan menggunakan bahasa Indonesia atau asing. Upacara adat dan tradisi-tradisi yang terkesan pemborosan sudah ditinggalkan atau disederhanakan bentuknya.
0 Comments:
Posting Komentar