Rabu, 15 Mei 2019

Jenis-jenis Peninggalan Sejarah di Lingkungan Setempat

Bangsa Indonesia terkenal memiliki budaya yang tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya peninggalan budaya yang bernilai sejarah, yang sampai sekarang masih dapat kita nikmati keindahannya. Jenis-jenis peninggalan sejarah itu antara lain, sebagai berikut.
a. Prasasti
Prasasti adalah piagam yang tertulis di batu atau tembaga. Prasasti biasanya ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa sanskerta. Di Kalimantan Timur terdapat prasasti berbentuk yupa yang menerangkan sejarah kerajaan Kutai. Yupa adalah tugu batu bertulis.
Di Jawa Barat terdapat prasasti Ciaruteun, prasasti Kebon Kopi dan prasasti Tugu peninggalan kerjaan Tarumanegara. Di Sumatera Selatan terdapat prasasti Nalanda yang bertuliskan silsilah raja kerajaan Sriwijaya. Di Jawa timur terdapat prasasti Padlegan dan prasasti Panumbangan peninggalan kerajaan Kediri.

b. Karya Sastra
Pada masa kerajaan Hindu-Buddha banyak sastra yang berupa kitab sastra dan cerita rakyat. Kitab sastra karangan para pujangga seperti Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca yang memuat istilah Pancasila. Kitab Jangka Jayabaya yang ditulis oleh raja Jayabaya yang berisi ramalan-ramalan tentang masa depan bangsa Indonesia. Kitab Kutaramanawa yang disusun oleh Mahapatih Gajah Mada dan dipergunakan sebagai dasar hukum kerajaan Majapahit. Karya sastra yang berupa cerita rakyat atau legenda rakyat misalnya cerita rakyat Bandung Bondowoso dari Jawa Tengah Malin Kundang dari Sumatera Barat, Putri Cendana dari Nusa Tenggara, Sangkuriang dari Jawa Barat, dan sebagainya.

c. Istana, Keraton, Gedung, Rumah
Istana, keraton, gedung, dan rumah yang memiliki nilai sejarah, seperti Istana Merdeka di Jakarta dan Istana Bogor. Keraton Kasunanan di Surakarta, Keraton Kasultanan di Yogyakarta, dan Keraton Kasepuhan di Cirebon. Gedung kantor berita Domei. Rumah Laksamana Maeda dan rumah Ir, Soekarno di Jakarta, dan lain sebagainya.

d. Monumen
Monumen dibangun sebagai penghormatan terhadap jasa perjuangan para pahlawan, seperti Monumen Proklamator dan Monumen Pancasila Sakti di Jakarta serta Monumen TEmpat Tinggal Jenderal Soedirman di Purbalingga. Selain itu monumen dibangun untuk memperingati peristiwa penting, seperi Monumen Palagan di Ambarawa, Monumen Yogya Kembali di Yogyakarta, dan Monumen Tugu di Semarang.

e. Mesjid dan Gereja
Mesjid dan Gereja yang bernilai sejarah antara lain Mesjid Agung Demak dan Gereja Portugis di Jakarta. Mesjid Agung Demak di Jawa Tengah dibuat oleh wali songo. Mesjid ini memiliiki keunikan, yaitu salah satu tiangnya terbuat dari tatal (serpihan kayu). Gereja Portugis di Jakarta dibangun antara tahun 1963 dan 1696. Gereja ini disediakan bagi orang-orang Batavia yang berbahasa Portugis.

f. Makam
Makam yang memiliki nilai sejarah antara lain makam raja-raja Tallo di Makasar, makam raja-raja Kasunanan dan Kasultanan di Imogiri Yogyakarta, makam Sentot Alibasa di Bengkulu, makam Sunan Gunungjati di Cirebon, makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik Jawa Timur, dan makam Ir. Soekarno di Blitar.

g. Benteng
Benteng adalah bangunan yang mempunyai nilai sejarah perjuangan, seperti Benteng Otanah di Gorontalo, Benteng Fort de Kock di Bukittinggi Sumatera Barat, Benteng Holandia, dan BEnteng Bommel di Jakarta, Benteng Saint John di Ternate serta Benteng Barombon dan Rotterdam di Makassar Sulawesi Selatan.

h. Candi 
Candi adalah bangunan kuno terbuat dari batu. Candi digunakan sebagai tempat pemujaan, ibadah atau makam raja-raja. Di Jawa Timur terdapat berbagai candi peninggalan Kerajaan Singosari dan Kerajaan Majapahit. Candi peninggalan Kerajaan Singosari antara lain: Candi Jago (Jajaghu) sebagai makam Raja Wisnuwardhana, Candi Jawi sebagai makam Raja Kertanegara, dan Candi Kidal sebagai makam Raja Anusapati. Sedangkan candi peninggalan Kerajaan Majapahit antara lain Candi Panataran di Blitar, Candi Tikus di Trowulan dan Candi Jabung di Kraksaan.



0 Comments:

Posting Komentar