1. Peninggalan-peninggalan Sejarah di Lingkungan Setempat
Peninggalan sejarah banyak dimanfaatkan sebagai objek penelitian dan wisata Di Indonesia banyak sekali peninggalan sejarah yang tersebar di seluruh wilayah. Peninggalan sejarah tersebut antara lain berupa tulisan, bangunan dan peralatan yang digunakan pada masa lalu. Peninggalan sejarah yang berupa bangunan, misalnya candi, mesjid, gereja, pura, istana, keraton, benteng, dan lain sebagainya. Peninggalan sejarah berupa tulisan atau karya sastra seperti naskah, kitab, surat perjanjian, dokumen, dan prasasti tersimpan di museum. Peninggalan sejarah berupa peralatan seperti kapak lonjong dan kapak genggam terbuat dari batu. Sedangkan kapak corong dan kapak panjang terbuat dari tulang. Kapak ini digunakan sebagai alat pemotong.
2. Asal-usul Nama Suatu Tempat
a. Asal-Usul Nama Kota Jakarta
Ada cerita yang mneyebutkan bahwa pada abad 14 di suatu daerah ada sebuah pelabuhan yang diberi nama Sunda Kelapa. Pelabuhan ini sangat ramai, banyak pedagang dari negara lain yang singgah di sana.
Portugis berkeinginan untuk menguasai Sunda Kelapa. Namun pasukan Portugis dikalahkan oleh pasukan muslim gabungan demak-Cirebon yang dipimpin oleh Fatahillah. Sebagai tanda kemenangan, Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta pada tanggal 22 Juni 1527. Jayakarta berkembang pesat. Pada tahun 1619 Jayakarta direbut Belanda dan namanya diganti menjadi Batavia atau diganti menjadi Jakarta. Selanjutnya tanggal 22 Juni ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Jakarta.
b. Asal-Usul Nama Desa Rogoselo di Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah
Pada suatu hari terjadi perkelahian antara Baron Skeber dari Spanyol dengan Kiai Natas Angin dari Mataram. Karena merasa kalah, Baron Skeber melarikan diri, namun dikejar terus oleh Kiai Natas Angin. Baron Skeber bersembunyi di kaki bukit dan menjelma menjadi patung. Sejak peristiwa itu, tempat di kaki bukit tersebut dikenal dengan nama Rogoselo. Rogo berarti tubuh, selo berarti batu.
0 Comments:
Posting Komentar