Sekolah Dasar

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Pertama

Sekolah Menengah Atas

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Atas

Materi Umum

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak Pengetahuan Umum

Kelas Online

Jika kamu membutuhkan bimbingan untuk belajar online, kamu bisa gabung di kelas online.

Jumat, 31 Mei 2019

Koperasi dan Kesejahteraan Masyarakat

1. Perbedaan Koperasi dan Badan Usaha Lain
Selain kkoperasi ada beberapa badan usaha lain yang bergerak dalam bidang ekonomi, seperti toko, firma, Commanditer Vennooptschaps (CV), dan Perseroan Terbatas. Usaha yang dilakukan koperasi berbeda sengan yang dilakukan badan usaha lain tersebut. Perbedaan koperasi dengan badan usaha lain adalah sebagai berikut:

Koperasi

  • Mengutamakan kesejahteraan anggota
  • Keanggotaan bersifat suka rela
  • Modal dari simpanan anggota
  • Berbadan hukum
  • Pengurus dipilih oleh anggota
Badan Usaha Lain
  • Mengutamakan kepentingan perusahaan
  • Kenggotaan terbatas
  • Modal dari penjualan saham atau perorangan
  • Ada yang tidak berbadan hukum
  • Pengurus ditentukan oleh pemegang saham
2. Jenis dan Usaha Koperasi
Berdasarkan kesamaan usaha dan kepentingan ekonomi anggotanya jenis koperasi dapat dibedakan sebagai berikut ini.
a. Koperasi Simpan Pinjam atau Kredit
Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit usahanya menampung simpanan dari para anggota, dan membantu para anggota untuk memperoleh kredit atau pinjaman uang. Bagi anggota koperasi yang membutuhkan, dapat mengajukan permohonan pinjaman ke koperasi dengan syarat-syarat yang mudah. Pengembalian pinjaman dilakukan dengan cara mengangsur dengan bunga ringan.

b. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi melakukan usaha pertokoan yang menyediakan barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari para anggotanya. Contoh barang tersebut antara lain beras, gula dan sembako lainnya. Barang-barang yang dijual di koperasi harganya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko lain.

c. Koperasi Produksi
Anggota koperasi produksi adalah para produsen. Anggota koperasi produksi berusaha membuat barang-barang serta menjualnya secara bersama. Bagi anggota yang memiliki usaha dapat menjual haisl produksi lewat koperasi. Contoh produk usaha itu, misalnya tahu, tempe, pakaian jadi, kerajianan, dan sebagainya.

d. Koperasi Jasa
Koperasi jasa usahanya memberikan layanan atau jasa kepada para anggota. Koperasi jasa melakukan kegiatan usaha jasa, misalnya Koperasi Jasa Instalasi Listrik, Jasa Transportasi dan sebagainya.

e. Koperasi Serba Usaha
Koperasi serba usaha kegiatannya melayani beberapa macam kepentingan ekonomi para anggotanya. Koperasi serba usaha yang terkenal adalah Koperasi Unit Desa (KUD). Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan pusat pengembangan kegiatan-kegiatan ekonomi di pedesaan. Anggota KUD terdiri atas para petani, nelayan, peternak, perajin, dan agolongan lain warga pedesaan. Seluruh anggota mendapat pelayanan dari KUD. 

Beberapa usaha KUD antara lain:
  • menyediakan sarana produksi untuk  para petani, nelayan, peternak, perajin, dan lain-lain;
  • memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan kepada petani, nelayan, peternak, perajin dan lain-lain.
KUD merupakan wadah semua jenis kegiatan ekonomi pedesaan, dan merupakan unit ekonomi terkecil dalam tatanan perekonomian Indonesia. Tiap KUD diberi bimbingan oleh Pusat Koperasi Unit Desa (PUSKUD), yang berkedudukan di tingkat kabupaten dan provinsi. 

Kamis, 30 Mei 2019

Mengenal Koperasi - Pentingnya Usaha Bersama Melalui Koperasi

Suatu usaha dapat dilakuakn secara bersama-sama. Pada umumnya hasil dari usaha bersama-sama itu lebih baik daripada secara sendiri-sendiri. Usaha bersama melalui koperasi lebih menguntungkan, karena tujuannya mengutamakan kesejahteraan anggota. Kegiatan koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berjiwa gotong-royong, berasaskan kekeluargaan. 
Koperasi mempunyai peranan penting dalam sistem perekonomian di Indonesia. Koperasi merupakan saka guru perekonomian nasional, sehingga dalam kehidupan ekonomi bangsa Indonesia koperasi sangat penting. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting terutama bagi para anggotanya. Peranan tersebut diantaranya yaitu:

  1. Koperasi membantu para anggotanya dalam meningkatkan penghasilan.
  2. Koperasi menciptakan lapangan kerja
  3. Koperasi ikut meningkatkan tingkat pendidikan rakyat.
Kedudukan dan peranan koperasi sangat penting lebih-lebih bagi masyarakat pedesaan dan petani. Di dalam pembangunan segenap kemampuan modal dan sumber-sumber yang ada harus dimanfaatkan. 

Rabu, 29 Mei 2019

Mengenal Koperasi - Tujuan dan Manfaat Koperasi

a. Tujuan Koperasi
Dalam rangka ikut mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, koperasi didirikan dengan tujuan sebagai berikut:

  1. memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat,
  2. ikut membangun tatanan perekonomian nasional.
Untuk mencapai tujuan itu, semua anggota harus setia dan ememnuhi kewajibannya terhadap koperasi. Kegiatan anggota koperasi antara lain sanggup membeli barang dan meminjam modal kerja yang disediakan oleh koperasi. Sedaangkan kewajiban yang harus dipenuhi anggota, misalnya membayar iuran dan melunasi simpanan koperasi. 

b. Manfaat Koperasi
Manfaat menjadi anggota koperasi antara lain:
  1. dapat memperoleh barang kebutuhan dengan harga murah,
  2. sewaktu-waktu dapat meminjam uang dengan jasa ringan,
  3. setiap tutup buku atau setiap tahun para anggota koperasi mendapat sisa hasil ussaha (SHU). SHU adalah keuntungan yang diperoleh koperasi dalam menjalankan usahanya.
Dari beberpa manfaat tersebut para anggota koperasi mendapat kemudahan dan keuntungan, sehingga membawa anggota koperasi hidup lebih baik dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. 

Selasa, 28 Mei 2019

Mengenal Koperasi - Pengertian dan Lambang Koperasi

Warga masyarakat Indonesia menjungjung tinggi semangat kebersamaan dan gotong-royong. Semangat itu diwujudkan dalam berbagai bidang, antara lain bidanng ekonomi. Usaha di bidang ekonomi yang berjiwa kebersamaan dan gotong-royong adalah koperasi. 
Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, disebutkan bahwa pengertian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan  kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. 

Secara sedeehana dapat kita pahami, bahwa pengertian koperasi adalah suatu badan yang mengutamakan usaha bersama yang berasaskan kekeluargaan. Landasan koperasi adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi memiliki lambang yang ditetapkan pada tanggal 12 Juli 1960. Selanjutnya setiap tanggal 12 Juli diperingati sebagai Hari Koperasi. 
Arti lambang koperasi adalah sebagai berikut:
  1. Rantai melambangkan persahabatan yang kokoh.
  2. Tulisan "Koperasi Indonesia" melambangkan kepribadian Indonesia.
  3. Padi kapas melambangkan usaha yang terus menerus.
  4. Bintnag dan perisai melambangkan landasan koperasi Pancasila.
  5. Timbangan melambangkan keadilan bagi seluruh anggota.
  6. Pohon beringin melambangkan sifat kepribadian Indonesia yang kuaat dan berakar.
  7. Warna merah putih melambangkan sifat nasional koperasi.
Tokoh yang berperan dalam berdirinya koperasi di Indonesia adalah Bapak Drs. Mohammad Hatta. Untuk mengenang jasanya, beliau dinyatakan sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Senin, 27 Mei 2019

Pengaruh Kondisi Alam terhadap Kegiatan Ekonomi Bidang Jasa

Tempat pemukiman kita ada yang berupa pedesaan dan perkotaan. Kondisi alam pedesaan dan perkotaan bermacam-macam. Ada yang berupa dataran rendah dengan suhu udara panas. Ada yang berupa dataran tinggi dengan suhu udara segar dan dingin. Ada yang berupa pegunungan Serta ada yang berupa pantai.

Kondisi alam yang beraneka ragam itu menyebabkan kegiatan ekonomi di bidang jasa juga beraneka ragam. Misalnya di daerah pantai ada yang bekerja sebagai nahkoda kapal, buruh angkut, dan lain sebagainya.

Di daerah dataran tinggi yang sejuk, banyak orang yang bekerja di perusahaan perhotelan dan tempat peristirahatan sebagai penerima tamu atau resepsionis, tukang pembersih kamar, tukang taman, koki, tukang cuci, dan pramuladi. Ada pula penyanyi dan musisi yang menghibur tamu hotel, sopir taksi mengantarkan dan menjemput para tamu yang menginap di situ. 

Kota yang berupa dataran rendah dengan suhu udara panas, tidak sedikit penduduk yang bekerja sebagai usaha jasa pencucian atau laundry, tukang politur, dan tukang sablon. Usaha ini banyak memanfaatkan panas matahari. Pengaruh kondisi alam pegunungan dengan suhu udara dingin terhadap kegiatan ekonomi di bidang jasa, hampir sama dengan di daerah dataran tinggi. 

Minggu, 26 Mei 2019

Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia sering juga disebut tenaga kerja. Aktivitas ekonomi yang dilakukan tenaga kerja dalam hal ini adalah melakukan kegiatan di bidang jasa. Untuk meningkatkan pelayanan jasa, sumber daya manusia harus memiliki keterampilan dan kreatifitas.

Keterampilan tenaga kerja diperoleh melalui pendidikan di sekolah, pelatihan, kursus-kursus, dan ada yang melakukan pengembangan diri secara pribadi dengan mencoba-coba sesuatu hal yang baru. Sedang yang di maksud kreatif, yaitu suka bekerja keras, memiliki wawasan yang luas, serta selalu menciptakan sesuatu yang baru. Tenaga kerja dapat dibedakan menurut sifatnya dan menurut tingkat produktifitasnya. 

a. Menurut sifatnya, tenaga kerja ada dua macam
  1. Tenaga Kerja Jasmani. Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang mengutamakan tenaganya dalam bekerja. Pikiran dan perasaannya tidak banyak digunakan.
  2. Tenaga Kerja Rohani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan perasaan dan pikirannya dalam bekerja. 
b. Menurut tingkat produktifitasnya, tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
  1. Tenaga Kerja Terdidik. Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memiliki latar belakang pendidikan tertentu.
  2. Tenaga Kerja Terlatih. Tenaga kerja terlatih,, yaitu tenaga kerja yang memiliki keterampilan tertentu. Keterampilan ini diperoleh melalui pelatihan atau kursus-kursus. 
  3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih. Tenaga kerja jenis ini adalah tenaga kerja yang tidak memiliki latar belakang pendidikan dan keterampilan tertentu. Misalnya tukang becak, atau tukang sapu.

Sabtu, 25 Mei 2019

Aktivitas Ekonomi yang Berkaitan dengan Potensi Lain di Daerah

Aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan potensi lain adalah antivitas ekonomi yang berupa pelayanan jasa. Seseorang yang memberi pelayanan jasa mendapat upah yang berupa uang. Selanjutnya uang digunakan untuk membeli barang kebuthan hidupnya.

Adapun aktivitas ekonomi di bidang pelayanan jasa antara lain sebagai berikut:

  1. Buruh atau Tenaga Kasar. Buruh atau tenaga kasar pada umumnya dalam bekerja hanya mengutamakan tenaga fisik. Misalnya buruh angkut, tukang cuci, tukang sampah, dan tukang gali. 
  2. Pegawai Negeri. Pegawai negeri tuganya memberi pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dalam menjalankan tugas lebih banyak menggunakan pikiran dan perasaan daripada tenaga fisik.
  3. TNI dan POLRI. TNI adalah singkatan dari Tentara Nasional Indonesia. Tugasnya menjaga keselamatan negara dan bangsa dari gangguan bangsa asing. POLRI singkatan dari Kepolisian Negara Republik Indonseia. Tugas POLRI, yaitu menjaga keamanan masyarakat dari gangguan anggota masyarakat lainnya.
  4. Perbengkelan. Perbengkelan adalah kegiatan memberi jasa layanan perbaikan kendraan. Misalnya sepeda, sepeda motor, mobil, kereta api, kapal, dan lain sebagainya. Tenaga kerja yang melayani perbaikan kendaraan disebut montir. Juga ada tukang tambal ban.
  5. Kesehatan. Pemberian layanan kesehatan bertempat di Rumah Sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau klinik. Para petugas layanan kesehatan disebut Paaramedis, seperti dokter, perawat, dan bidan. 
  6. Transportasi. Aktivitas transportasi, yaitu memberi pelayanan angkutan dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber daya manusia yang bekerja di bidang transportasi antara lain sopir, pilot, nahkoda, masinis, dan pramugari.
  7. Pendidikan. Sumber daya manusia di bidang pendidikan adalah guru, dosen, widyaiswara dan tutor. Kegiatan mereka memberi layanan di  bidnag pendidikan, yaitu mendidik, mengajar, dan melatih.
  8. Salon Kecantikan. Salon kencatikan adalah tempat untuk pelayana perawatan kecantikan. Tenaga kerja yang memberi pelayanan antara lain kapster, tukang cukur, dan perias.
  9. Rumah Mode. Rumah mode adalah tempat pelayanan tata busana atau berpakaian. Sumber daya manusia yang bekerja di sini adalah perancang busana, penjahit, tukang sepatu, dan lain-lainnya. 
  10. Perhotelan. Perhotelan adalah aktivitas yang menyangkut pelayanan penginapan dengan menyediakan makanan dan hiburan. Tenaga kerja yang terlibat pada usaha perhotlean antara lain penerima tamu, tukang pemberseih kamar, tukang cuci, tukan taman, juru masak (koki), pramuladi, penyanyi, dan musisi.



Jumat, 24 Mei 2019

Aktivitas Ekonomi yang Berkaitan dengan Potensi Lain di Daerah - Aktivitas Ekonomi - Tempat-tempat Strategis

Selain mengelola sumber daya alam, aktivitas ekonomi yang dilakukan warga masyarakat adalah memanfaatkan potensi lain di daerah setempat. Potensi tersebut misalnya tersedianya sarana dan prasarana di suatu tempat yang strategis. Bentuk aktivitas ekonomi warga sekitar tempat ini sebagian besar adalah pelayanan jasa.

a. Tempat-tempat Strategis
Setiap daerah memiliki tempat-tempat strategis beserta sarana dan prasarananya. Tempat-tempat tesebut antara lain pantai, lautan, sungai, danau, dataran tinggi dan dataran rendah.
1. Pantai
Pantai adalah daratan di tepi laut. Pantai yang landai, berpasir, dan bersih sering dikunjungi para wisatawan. Banyak sekali kegiatan yang dilakuakn, seperti berjemur, bermain layang-layang, olahraga, dan sebagainya.

Masyarakat setempat membuka usaha pariwisata. Ada yang mendirikan tempat penginapan, rumah makan, dan toko cinderamata. Ada pula yang membuka usaha jasa transportasi penyewaan perlengkapan pantai, dan ursus pelatihan olahraga pantai maupun olahraga air.

Saat tidak ada hujan, pantai sering digunakan untuk ajang pentas seni, festival layang-layang dan lomba olahraga. Pada bulan Oktober 2008 Pantai Kuta dan beberapa pantai di Bali dimanfaatkan untuk penyelenggaraan Kejuaraan Asean Beach Games atau kejuaraan olahraga pantai se-Asia.

2. Lautan
Sebagian besar wilayah negara kita berupa lautan. Selain diambil hasilnya, lautan dimanfaatkan untuk wisata bahari Di dalam laut terdapat pemandangan berupa taman laut yang menakjubkan. Ikan berwarna-warni beberang diantara terumbu karang yang indah. 

Para wisatawan menikmati pemandangan bawah laut dengan cara menyelam, atau lewat kaca di dinding lambung kapal bagian bawah.

Masyarakat sekitar membuka berbagai usaha wisata bahari, antara lain penyewaan kapal atau perahu motor, penyewaan perlengkapan selam dan olah raga air. Ada pula yang menjadi pemandu wisaata, mendirikan toko peralatan pancing dan pakaian renang.

3. Sungai
Kondisi sungai di sekitar kita bergam. Manfaat sungai juga beragam. Sungai yang besar dan dalam, dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Masyarakat sekitarnya membuka berbagai usaha, seperti penyewaan perahu, membuka warung apung, dan ada yang menjadi kuli angkut. Sungai yang berjeram-jeram dimanfaatkan untuk rekreasi, misalnya memancing dan olahraga arung jeram. Di sekitar sungai ini, masyarakat ada yang membuka usaha penyewaan perahu karet beserta perlengkapannya. Ada pula yang mendirikan toko alat olahraga arung jeram dan pancing.

4. Danau
Selain untuk pengairan, danau dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi. danau Kelimutu di Nusa Tenggara Timur memiliki pemandangan indah. Permukaan airnya nampak tiga warna, yaitu merah, putih, dan biru. danau Toba di Sumatera Utara dangat indah dan luas. Di tengah danau Toba terdapat Pulau Smosir. danau ini sering digunakan untuk olahraga selancar.

5. Dataran Tinggi
Daerah dataran tinggi adalah tempat yang sejuk dan segar. Sealin untuk perkebunan, daerah dataran tinggi dimanfaatkan untuk peristirahatan. Masyarakat setempat banyak yang membuka usaha perhotelan. Ada bagian dataran bertebing. Di bagian ini dimanfaatkan untuk olahraga panjat tebing dan gantole.

6. Dataran Rendah
Selain untuk lahan pertanian dan peternakan, daerah dataran rendah dimanfaatkan untuk perumahan, perkantoran, pertokoan, rumah sakit, gedung sekolah, gedung pertunjukan, dan sebagainya. Di daerah ini terdapat berbagai sarana dan prasarana. Usaha yang dilakukan anggota masyarakat amat beragam. Pada umumya berupa pelayanan jasa. 

Kamis, 23 Mei 2019

Agresi Militer Belanda II

Belanda terus menekan Indonesia. Padahal, Indonesia saat itu sedang mengalami banyak masalah. Beberapa diantaranya masalah pertikaian akibat Perjanjian Renville di kalangan republik dan pemberontakan PKI yang hendak mengubah republik Indonesia menjadi negara komunis. Masalah ini menyebabkan Belanda mendapat peluang untuk lebih menekan Indonesia. 

Perundingan-perundingan sering dilakukan. Akan tetapi, pihak yang selalu diuntungkan adalah Belanda. Bahkan, pada tanggal 18 Desember 1948, Belanda menyatakan tidak terikat lagi dengan Perjanjian Renville. 

Pada tanggal 19 Desember 1948 pukul 06.00 WIB, Agresi Militer Belanda mulai dilakukan. Pesawat-pesawat tempur Belanda menyerang Yogyakarta (ibu kota Republik Indonesia pada waktu itu). Dengan segera, Belanda menguasai Lapangan Terbang Maguwo dan kemudian seluruh Kota Yogyakarta.

Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta serta beberapa pejabaat tinggi yang waktu itu ada di Yogyakarta ditangkap dan ditawan Belanda. KEdua pimpinan bangsa Indonesia itu oleh Belanda diperlakukan sebagai tawanan perang. Presiden Soekarno dibuang ke Prapat (Sumatra Utara) dan Wakil Presiden Moh. Hatta ke Pulau Bangka. 

Penawanan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia tidak menyebabkan pihak Indonesia mengalah kepada Belanda. Kekuasaan dan pemerintahan tetap dipegang oleh bangsa Indonesia. Pada saat terjadi penyerangan oleh Belanda, pemerintah telah menugasi Menteri Kemakmuran, Mr. Sjarifuddin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi Sumatra Barat.

Sementara itu, TNI telah keluar dari Kota Yogyakarta dan melakukan perang gerilya,. Para penduduk juga telah diungsikan ke luar kota dan beberapa daerah penting di dalam kota dibumihanguskan. Dengan demikian, Belanda hanya mampu menguasai Kota Yogyakarta dalam keadaan kosong. Di luar kota, keadaan tetap dipegang oleh TNI beserta rakyat. 

Dengan dikuasainya Yogyakarta dan ditawannya pemimpin-pemimpin Indonesia, Belanda mengumumkan kepada dunia bahwa Republik Indonesia sudah tidak ada lagi. Tentu saja pengumuman Belanda ini membuat marah TNI dan rakyat.

Pada tanggal 1 Maret 1949, pasukan TNI dan rakyat melancarkan Serangan Umum 1 Maret Mereka berhasil merebut dan menduduki kembali Kota Yogyakarta selama 6 jam. Keberhasilan ini mengagetkan banyak pihak, terutama di luar negeri. Ternyata, Republik Indonesia masih ada bahkan kembali menguasai ibu kotanya, yaitu Yogyakarta.

Sebenarnya, agresi militer ini bagi Belanda tidak menguntungkan. Semua pihak, baik dari dalam maupun luar negeri mengecam tindakan Belanda ini. Dewan Keamanan PBB pun mulai membahasnya. Oleh karena tekanan politik dari negara lain dan perlawanan TNI yang dibantu rakyat sangat gencar, akhirnya pihak Belanda mau menerima perintah Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan agresi militernya. 

Agresi Militer Belanda I

Indonesia yang telah memproklamasikan kemerdekaannya pada tangal 17 Agustus 1945 ternyata masih mendapat banyak tantangan. Tantangan yang pasti adalah keinginan Belanda untuk kembali menguasai Indonesia.

Belanda menafsirkan terhadap pidato Ratu Wihelmina yang menyatakan bahwa Indonesia akan menjadi persemakmuran (commonwealth). Dalam persemakmuran tersebut, Indonesia harus berbentuk federasi dan hal-hal yang berhubungan dengan luar negeri ditangani oleh Belanda. Tentu saja niat Belanda ini sangat ditentang oleh bangsa Indonesia. 

Karena Indonesia menolak keinginan Belanda tersebut, Belanda segera mengirim nota (surat) berisi ultimaatum (ancaman). Ultimatum tersbut harus dijawab oleh Indonesia dalam batas waktu 14 hari. Namun, Indonesia tetap menolak keinginan Belanda. Jawaban pun diberikan oleh pemerintah Republik Indonesia mellauui siaran RRI Yogyakarta. 

Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda menyerang secara serentak daerah-daerah Indonesia. Yogyakarta sebagai ibu kota negara waktu itu tak luput dari serangan pesawat-pesawat Belanda. Ibu kota menjadi sunyi. Para pemuda pun berjaga-jaga dan bersiaga di dalam dan di luar kota terhadap kemungkinan serangan Belanda. Penyerangan Belanda tersebut dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I. 

Pada awalnya, serangan ini mampu membombardir pihak republik. Kekuatan pasukan dan persenjataan Belanda yang lengkap dan modern dikerahkan. Hal ini membuat pasukan TNI terpencar. Akan tetapi, dengan adanya perubahan taktik, yaitu dengan menggunakan taktik gerilya, akhirnya kekuasaan dan gerakan Belanda dapat dibatasi. Belanda hanya menguasai kota-kota besar dan jalan raya saja, selebihnya pasukan TNI yang menguasainya.

Australia dan India mengecam agresi militer Belanda tersebut. Wakil-wakil mereka di PBB mendesak agar masalah Indonesia dibahas dalam sidang Dewan Keamanan. PRR menerima tanggapan wakil kedua negara tersebut. Tembak-menembak pun dihentikan, setelah PBB memerintahkannya. Perundingan bersama Dewan Keamanan dilakukan. Akhirnya, tercetuslah keputusan gencatan senjata antara kedua belah pihak. Keputusan gencatan senjata diumumkan pada tanggal 4 Agustus 1947 dan dianggap secara resmi berakhir pula agresi militer Belanda tersebut. 

Walaupun telah mengadakan gencatan senjata dengan pihak Republik Indonesia, Belana tetap saja melakukan pelanggaran. Belanda terus saja mengadakan serangn dan memperluas wilayah pendudukannya. Bahkan, Belanda pun menuntut garis batas wilayah kekuasaan setelah adanya perintah gencatan senjata dari PBB. Pihak Republik Indonesia tentu saja menolak perluasan wilayah tersebut karena gencatan senjata telah diumumkan. Akibatnya, bentrokan senjata sering terjadi antara pihak Indonesia dan pihak Belanda. 

Pihak PBB terus membantu menyelesaikan persengketaan Indonesia-Belanda secara damai. Mereka membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri dari Australia, Belgia, dan Amerika Srikat. Melalui komisi inilah, PBB mengharaokan masalah Indonesia-Belanda ini dapat segera diselesaikan.

Perundingan kembali diadakan mulai tanggal 8 Desember 1947. Perundingan berlangsung di kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat, yaitu USS Renville yang sedang berlabuh di Teluk Jakarta. Alasan memilih kapal perang tersebut adalah agar perundingan diselenggarakan di tempat yang netral. Delegasi Indonesia oleh R. Abdulkadir Widjojoatmodjo, seorang Indonesia yang memihak Belanda.

Perundingan berjalan dengan lancar dan kedua belah pihak bisa menerima usulan KTN. Pada tanggal 17 Januari 1948, kedua belah pihak menandatangani Perjanjian Renville. Perjanjian tersebut meyebabkan kedudukan Indonesia terkurung oleh daerah pendudukan Belanda. Rakyat Indonesia juga tidak menyetujui. MEreka mengajukan protes keras sehingga menyebabkan Kabinet Amir Sjarifuddin jatuh.

Isi dari Perjanjian Renville adalah:

  1. Belanda hanya mengakui wilayah Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatra;  
  2. Tentara Republik Indonesia harus ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki Belanda.

Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Cara pemanfaatannya melalui aktivitas produksi, distribusi, dan konsumsi. Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati.

a. Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam hayati atau disebut juga sumber daya alam biotik berupa makhluk hidup, terdiri atas tumbuhan dan hewan. 
1. Tumbuh-tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tanaman berumur pendek dan tanaman berumur panjang.

  • Tanaman berumur pendek, seperti padi, jagung kacang, dan melon sudah dapat dipetik hasilnya pada umur tiga sampai enam bulan. Biasnaya tanaman ini dipetik atau dipanen sekali saja.
  • Tanaman berumur panjang, seperti randu, jati, dan kelapa baru dapat dimanfaatkan hasilnya setelah berumur lima sampai sepuluh tahun. Tanaman berumur panjang dapat berbuah beberapa kali.
Hasil dari tumbuh-tumbuhan dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti padi dan jagung untuk makanan, randu dan kapas untuk bahan pakaian, jati untuk bahan rumah, kulit pohon kina untuk obat penyakit malaria, dan sebagainya.

2. Hewan
Hewan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hewan ternak dan hewan liar. 
  • Hewan ternak, yaitu hewan yang dipelihara atau dibudidayakan oleh manusia, seperti ayam, sapi, kerbau, burung puyuh, dan sebagainya.
  • Hewan liar yaitu hewan yang hidup di alam bebas, seperti rusa, banteng, burung, ikan, dan sebagainya.
Hasil hewan yang berupa telur, daging, susu, dan ikan untuk bahan makanan. Sedangkan kulit sapi, kulit banteng dan kulit rusa untuk bahan sepatu, tas dan jaket.

b. Sumber Daya Alam Nonhayati
Sumber daya alam non hayati disebut juga sumber daya alam abiotik berupa benda-benda mati, seperti tanah, air, dan barang tambang.
1. Tanah
Sumber daya tanah di sekitar kita berupa tanah gambut, tanah liat, tanah berpasir, berbatu, pedas dan lain-lainnya.

Bagian tanah yang subur dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan. Tanaman pertanian menghasilkan bahan makanan, sedangkan tanaman perkebunan menghasilkan bahan industri dan perdagangan.

2. Air
Negara Indonesia disebut negara maritim, karena sebagian besar wilayahnya berupa lautan atau peraian. Selain di laut, air terdapat juga di sungai-sungai dan danau.
Sumber daya air dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan perukanan. 

3. Barang Tambang
Barang tambang adalah sumber daya alam yang ada di dalam perut bumi. Persediannya terbatas dan tidak dapat diusahakan kembali. Makin lama barang tambang akan habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus dihemat. Ada sebagian barang tambang yang dimanfaatkan sebagai sumber tenaga, misalnya minyak bumi, gas alam, dan batubara.

Rabu, 22 Mei 2019

Bentuk Aktivitas Ekonomi

Aktivitas ekonomi dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup, dengan cara menggali, mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Bentuk aktivitas ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu aktivitas produksi, aktivitas distribusi dan aktivitas konsumsi.
a. Aktivitas Produksi
Aktivitas produksi adalah kegiatan yang betujuan menghasilkan barang dengan cara mengelola sumber daya alam. Misalnya pertanian, peternakan, perindustrian, dan perikanan.

1. Pertanian
Negara kita disebut dengan negara agraris, karena sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Sekarang sudah banyak para petani mengolah tanah menggunakan traktor. Hasil pertanian berupa bahan pangan. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik dilaksanakan program Panca Usaha Tani, yaitu pemilihan bibit unggul, pengairan cukup, pemupukan tepat, pemberantasan hama penyakit, serta pengolahan tanah yang baik.

Aktivitas Pertanian

2. Peternakan
Sekarang usaha peternakan semakin maju, seperti peternakan ayam dan sapi. Para peternak ayam mampu menetaskan anak ayam sampai beribu-ribu ekor. Alat penetasannya menggunakan mesin penetas. Untuk meningkatkan kualitas ternak sapi, dilakuan kawin silang antara sapi lokal dengan sapi luar negeri melalui program inseminasi atau kawin suntik. Hasil peternakan ayam dan sapi antara lain telur, daging, susu, dan kulit.

Peternakan Ayam Broiler

3. Perikanan
Aktivitas di bidang perikanan meliputi perikanan darat dan perikanan laut. Usaha perikanan sudah semakin maju. Penangkapan ikan di laut menggunakan perahu mesin dan kapal. Hasil tangkapan yang berupa ikan, dijual di tempat pelelangan ikan (TPI). Selain itu ada yang dikemas dalam kaleng berupa ikan kalengan.

4. Perindustrian
Perindustrian di negara kita telah mampu memproduksi barang-barang yang berkualitas bagus. Banyak produk, seperti tekstil, radio, dan televisi di ekspor ke luar negeri. Bahkan para putra bangsa sekarang telah mampu membuat kendaraan berteknologi tinggi, seperti kereta api, kapal laut, dan pesawat terbang. 

b. Aktivitas Distribusi
Aktivitas distribusi adalah kegiatan menyampaikan atau menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen. Kegiatan ini memfungsikan transportasi dan perdagangan.

1. Transportasi
Transportasi atau pengangkutan, yaitu kegiatan mengirim barang. Fungsi pengangkutan adalah barang dari produsen cepat diterima oleh konsumen. Contohnya: Petani mengangkut sayuran dan buah-buahan dari perkebunan dibawa ke pasar atau toko. Nelayan mengangkut ikan dari laut dibawa ke pasar, ke toko atau langsung ke rumah-rumah penduduk. Caranya ada yang dipikul atau digendong. Ada pula menggunakan alat angkut seperti sepeda, gerobag, becak, pick up dan truk. Sekarang alat angkutan barang banyak menggunakan kendaraan bermesin dan bermuatan banyak, seperti truk peti kemas, truk tangki, kereta api, kapal tangker, dan pesawat terbang kargo. Truk tangki mengangkut bahan bakar minyak dari pabrik dibawa ke agen penyalur minyak. Kapal tangker mengangkut bahan bakar minyak dan gas alam.

2. Perdagangan
Perdagangan merupakan aktivitas penyaluran barang. Para pedagang mengambil barang dari produsen disampaikan kepada konsumen dengan cara jual beli. Ada pedagang eceran, ada pedagang grosir. 
  • Pedagang eceran atau pengecer adalah pedagang yang menjual barang secara eceran langsung kepada konsumen. Pedagang eceran atau pengecer disebut retailer. Misalnya pedagang sayuran di pasar tradisional dan pedagang keliling di kampung-kampung.
  • Pedagang grosir adalah pedagang yang membeli barang dalam jumlah banyak dari produsen, kemudian dijual kepada pedagang eceran. Misalnya pedagang ikan di pasar induk.
c. Aktivitas Konsumsi
Aktivitas konsumsi adalah kegiatan memakai atau menggunakan barang. Manusia menggunakan barang untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti makan, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, rekreasi, dan komunikasi. Aktivitas konsumsi atau menggunakan secara langsung sumber daya alam misalnya: makan buah-buahan, mandi di laut, panjat tebing dan sebagainya. Sedangkan aktivitas konsumsi bentuk lain misalnya bermain bola, membaca koran, mendengarkan guru mengajar dan sebagainya.


Pertempuran Medan Area

Sumatra Utara adalah daerah yang terlambat menerima informasi tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Mr. Teuku Mohammad hasan yang diangkat menjadi gubernur menyampaikan kabar gembira itu pada tanggal 27 Agustus 1945. Atas perintah pemerintah pusat di Jakarta, beliau menegakkan kedaulatan republik di Sumatra.

Pada tanggal 13 September 1945, seorang bekas perwira Tentara Sukarela yang bernama Achmad Tahir memelopori pembentukan Barisan Pemuda Indonesia. Beliau menggalang para pemuda unttuk mengambil alih kekuasaan dan senjata dari tangan Jepang pada tanggal 4 Oktober 1945.

Sebelum Sekutu tiba di sana, sekelompok komando Belanda yang dipimpin oleh Westerling telah tiba. Baru kemudian, tanggal 9 Oktober 1945 Sekutu (tentara Inggris atau Gurkha) tiba di Medan dengan membonceng tentara Belanda dan NICA. Melihat gelagat yang kurang baik, para pemuda di sana segera membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Perkiraan para pemuda itu ternyata benar. Pertempuran pun pecah pada tanggal 13 Oktober 1945. Pertempuran ini merupakan awal dari perjuangan bersenjata dari rakyat di Medan. Pertempuran ini dikenal dengan nama PErtempuran Medan Area.

Bentrokan antara rakyat Indonesia dengan Belanda kemudian menjalar ke seluruh Kota Medan. Karena sering terjadi bentrokan, Sekutu seperti biasa mengeluarkan ultimatum yang tidak berarti. Isi dari ultimatum tersebut adalah 
"Melarang rakyat membawa senjata dan semua senjata yang ada harus diserahkan kepada Sekutu".
Pertempuran dengan tentara Sekutu pun tidak dapat dihindari lagi. Pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu melancarkan serangan besar-besaran dengan melibatkan pesawat-pesawat tempurnya. Banyak korban jiwa berjatuhan di kedua belah pihak.

Perjuangan rakyat Indonesia melawan kekuatan asing dalam rangka mempertahankan kemerdekaan dilakukan hampir di seluruh kota di Indonesia. Mereka bahu-membahu mengusir Belanda yang dibantu Sekutu untuk menguasai kembali tanah airnya. 

Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa terjadi tanggal 21 November 1945. Pecahnya pertempuran ini bermula dari tindakan Sekutu dan NICA yang membebaskan interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa tanpa berunding terlebih dahulu dengan pihak republik. Rakyat Indonesia sebenarnya tidak menyangka akan hal itu. Ketika datang ke Semarang tanggal 20 Oktober 1945, tujuan Sekutu adalah untuk mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang ada di sana.

Pembebasan interniran itu dinilai sewenang-wenang. Oleh karena itu terjadilah bentrokan senjata antara pihak republik dan Sekutu di Magelang yang meluas menjadi pertempuran. Pertempuran ini kemudian dikenal dengan Pertempuran Ambarawa.

Pertempuran melawan Sekutu tersebut banyak menelan korban jiwa, salah satunya adalah Letnan Kolonel Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Gugurnya komandan ini secara tidak langsung mendorong Panglima Divisi Banyumas, Kolonel Soedirman untuk turun ke medan pertempuran di Ambarawa dan membawa semangat baru di antara pejuang.

Pada tanggal 12 Desember 1945, para pejuang kembali menyerang Sekutu secara serempak pada waktu yang bersamaan. Pertempuran berlangsung selama empat hari, pasukan Sekutu yang merupakan tentara Inggris akhirnya dapat diusir dari Ambarawa

Bandung Lautan Api

Pasukan Sekutu memasuki Kota Bandung pada bulan Oktober 1945. Di Bandung, Sekutu juga bersikap sewenang-wenang dengan mengeluarkan ancaman agar orang-orang Bandung menyerahkan senjata hasil lucutan dari tentara Jepang. Selain itu juga, Sekutu meminta pihak pejuang dan rakyat meninggalkan Kota Bandung dengan alasan penjagaan keamanan. Ultimatum itu tidak dihiraukan oleh para pejuang sehingga sering terjadi bentrokan dengan pohak Sekutu. Kota Bandung pun kemudian dibagi dua menjadi bagian utara dan selatan yang dibatasi oleh rel kereta api.

Setelah ultimatum pertama tidak dihiraukan. Datang ultimatum yang kedua pada tanggal 23 Maret 1946. Isinya meinta segera mengosongkan seluruh Kota Bandung. Pemerintah Republik Indonesia di Jakarta memerintahkan agar ultimatum kedua dipatuhi oleh masyarakat Bandung.

Akhirnya, para pejuang yangtergabung dalam TRI (Tentara Republik Indonesia) di Bandung dengan berat hati meninggalkan Kota Bandung menuju arah selatan, yakni Baleendah Dayeuhkolot, Soreang dan daerah lain di sekitarnya. Sebelum meninggalkan Kota Bandung, pejuang-pejuang Republik Indonesia melancarkan serangan umum ke arah posisi Sekutu di Bandung Utara. Pada tanggal 24 Maret 1946, mereka mambakar semua bangunan dan barang yang ada di Kota Bandung bagian selatan. Mereka tidak rela jika Bandung yang sangat mereka bela dan cintai diduduki dan dikuasai oleh Sekutu secara utuh. Lebih baik dibakar sampai habis daripada harus dikuasai musuh. 

Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya

Kedatangan Sekutu pada mulanya disambut dengan sikap terbuka. Harapan rakyat Indonesia, tentara Jepang yang selama ini sangat mengganggu dapat dilucuti oleh Sekutu. Akan tetapi kedatangan Sekutu yang disertai dengan orang-orang NICA (Nederlands Indies Civil Administration atau Pemerintahan Sipil Hindia Belanda) akan membangun kembali kekuasaan kolonial Belanda. Sikap rakyat Indonesia kemudian beerubah curiga dan selanjutnya memusuhi Sekutu. 

Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu di bawah komando Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby mendarat di Surabaya. Hanya dalam waktu satu hari, pasukan Sekutu dapat dihancurkan. Namun, pemimpin republik segera memerintahkan penghentian tembak-menembak. Sebaliknya, penghentian tembak-menembak itu tidak dihormati oleh pihak Sekutu.

Dalam satu kejadian, Brigjen Mallaby ditemukan telah tewas. Hal ini menyebabkan Sekutu berani mengeluarkan ultimatum yang sangat menyinggung perasaan bangsa Indonesia. Bunyi ultimatum tersebut adalah
"Pemimpin dan orang-orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya. Selanjutnya, mereka harus menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas waktu ancaman itu adalah pukul 06.00 tanggal 10 November 1945."
Tentu saja ultimatum itu tidak dipatuhi oleh rakyat Indonesia. Sebaliknya, justru membakar semangat juang bangsa Indonesia untuk mempertahankan kehormatan sebagai bangsa yang merdeka.

Pada tanggal 10 November 1945, pecahlah pertempuran besar di Surabaya, Sekutu mengerahkan pasukan darat berkekuatan 10.000-15.000 tentaranya. Di samping itu, pihak Sekutu mengerahkan meriam-meriam dari kapan penjelajah Sussex dan beberapa kapal laut lain dari arah pantai Surabaya. Pasukan Sekutu juga mengerahkan pesawat tempur Angkatan Udara Kerajaan Inggris, yakni RAF (Royal Air Force).

Pertempuran Surabaya ini berlangsung sangat tidak seimbang. Namun karena semangat juang, tekad untuk mempertahankan kemerdekaan tidak dapat membuat para pejuang mundur atau mengalah. Mereka justru semakin bergelora melawan Sekutu yang baru saja memenangkan peperangan dalam Perang Dunia II.

Sepanjang pertempuran, semangat juang bangsa Indonesia terus dibakar oleh pemimpin perjuanan rakyat Surabaya, yaitu Bung Tomo. Dengan suaranya yang lantang, Bung Tomo membakar semangat dan berseru:"Maju terus pantang mundur! Allahu Akbar! Allahu Akbar!" Suara Bung Tomo ini terdengar pula melalui radio-radio. Pertempuran Surabaya ini berlangsung sampai awal bulan Desember 1945 dengan ribuan pejuang yang gugur. Mereka rela berkorban demi kehormatan dan kemerdekaan tanah airnya. Untuk memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya yang mencerminkan seluruh bangsa Indonesia, pemerintah kemudian menetapkan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan.

Sikap Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Pejuang dalam Memproklamasikan Kemerdekaan

Kemerdekaan adalah jembatan emas untuk menuju Indonesia yang dicita-citakan. Cita-cita itu adalah terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur. Hal tersebut sesuai dengan apa yang tercantum dalam tujuan negara Indonesia sebagai berikut:

  1. melindungi segenap tumpah darah Indonesia;
  2. meningkatkan kesejahteraan umum;
  3. mencerdaskan kehidupan bangsa;
  4. turut serta di dalam menciptakan perdamaian dunia.
Untuk terwujudnya cita-cita tersebut di atas, masyarakat Indonesia bekerja keras dan saling bekerja sama. Seperti halnya telah dicontohkan oleh para pahlawan bangsa dalam perjuangannya mencapai kemerdekaan Indonesia.

Sebagai generasi penerus bangsa, sudah merupakan suatu kewajiban untuk meneruskan perjuangan itu. Tentu saja bentuk perjuangan itu harus disesuaikan dengan keadaan zaman dan kemampuan kita masing-masing. Yang jelas, kita berkewajiban mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat.

Untuk menghargai jasa para pahlawan tersebut, ada hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan dalam kehidupan  sehari-hari, antara lain sebagai berikut.

  1. Bertanggung jawab sebagai warga negara. Sebagai warga negara kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap negara. Misalnya, hal pembelaan negara dan menghormati lambang-lambang negara sebagai simbol pemersatu bangsa serta ketaatan membayar pajak tepat pada waktunya. Selain itu juga ikut mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang ada.
  2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Untuk kepentingan bangsa dan negara, kita harus mempunyai sikap rela berkorban dengan tidak mementingkan pribadi atau golongan. Contoh dari sikap ini adalah merelakan sebagian tanahnya untuk digunakan sebagai gang/jalan umum. 
  3. Menanamkan pengertian di dalam hati, bahwa perjuangan untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan merupakan ibadah sebagaimana diajarkan oleh agama.
  4. Adanya sikap saling menghormati antarmanusia.
  5. Bersikap dan berbuat adil terhadap sesama manusia.

Tokoh-tokoh Bangsa dalam Mempersiapkan Kemerdekaan

Perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia untuk kemerdekaan bangsa telah melahirkan tokoh-tokoh pejuang. Mulai dari tokoh-tokoh yang berjuang melawan kekuasaan Belanda sampai tokoh-tokoh yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Adapun tokoh-tokoh bangsa yang terlibat langsung dalam mempersiapkan kemerdekaan itu, antara lain sebagai berikut.

  1. Ir. Soekarno, ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator dengan sapaan akrabnya Bung Karno. Beliau dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Beliau mulai aktif berjuang pada masa pergerakan nasional dengan memimpin Partai Nasional Indonesia (PNI). Pada masa pendudukan Jepang, beliau menjadi salah seorang pemimpin organisasi Putera (Pusat Tenaga Rakyat). Di dalam keanggotann BPUPKI, beliau menjadi ketua Panitia Sembilan. Selanjutnya menjadi ketua PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebagai pengganti BPUPKI. 
  2. Drs. Muhammad Hatta, ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator. Panggilan akrabnya adalah Bung Hatta. Dilahirkan di Sumatra Barat pada tanggal 12 Agustus 1902. Beliau berjuang sejak zaman pergerakan nasional, dimulai di negeri Belanda. Beliau mendirikan organisasi Perhimpunan Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang, beliau dikenal dengan julukan Dwi Tunggal bersama Bung Karno. Beliau aktif dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, menghadiri rapat PPKI di rumah Laksamana Maeda, dan mendampingi Bung Karno dalam pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
  3. Mr. Achmad Soebardjo, merupakan golongan tua pada saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ia dilahirkan tanggal 23 Maret 1897 di Karawang Indonesia. Ia aktif dalam perjuangan pergerakan nasional, termasuk anggota PPKI, serta terlibat dalam perumusan rancangan Undang-Undang Dasar. 
  4. Laksmana Tadashi Maeda, seorang Perwira Angkatan Laut Jepang dengan jabatan wakil Komandan Angkatan Laut Jepang di Jakarta. Ia merupakan teman baik Mr. Akhmad Soebardjo dan bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu, rumahnya dijadikan sebagai tempat pertemuan para pejuang Indonesia untuk merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945.
  5. Fatmawati adalah istri Bung Karno, dilahirkan di Bengkulu pada tahun 1923. Ia berjasa menjahitkan Bendera Pusaka Merah Putih. Bendera tersebut dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di halaman rumahnya yang sekaligus tempat dibacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
  6. Latif Hendranigrat, seorang pejuang kemerdekaan. Pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Peta (Pembela Tanah Air). Beliau adalah penggerek Bendera Merah Putih tanggal 17 Agustus 1945. Beliau membawa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke Rengasdengklok.
  7. Chaerul Saleh, seorang aktivis pemuda dalam pergerakan nasional. Ia dilahirkan tanggal 13 September 1916 di Sawahlunto, Sumatera Barat. Ia menjadi pemimpin pertemuan di gedung Bakteriologi Jakarta (sekarang Universitas Indonesia) yang menginginkan kemerdekaan tanpa ada peran dari PPKI. Menurutnya, PPKI merupakan bentukan Jepang.
  8. Wikana, aktif dalam organisasi kepemudaan pada masa Jepang. Ia dilahirkan tanggal 13 September 1916 di  Sumedang, Jawa Barat. Ia merupakan wakil dari golongan muda yang menghadap Ir. Soekarno bersama Darwis  untuk menyampaikan hasil rapat para pemuda Indonesia di gedung Bakteriologi. Ia juga ikut mengusulkan agar proklamasi diadakan di Jakarta.
  9. Sukarni, dilahirkan tanggal 14 Juli 1916 di Blitar, Jawa Timur. Ia aktif sebagai anggota organisasi pemuda Angkatan Baroe Indonesia dan Gerakan Rakyat Baru yang bertujuan Indonesia Merdeka. Selama pendudukan Jepang, ia bekerja di kantor berita Domei, Sandenbu, dan kantor pusat Seinendan. Ia juga mengusulkan agar naskah proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia.

Sikap Menghargai Jasa Tokoh Pejuang dalam Mempersiapkan Kemerdekaan

Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai para pahlawannya, demikianlah pepatah yang berlaku. Tokoh-tokoh bangsa Indonesia telah memberi teladan bagaimana caranya berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Begitu juga tidak ada persoalan, baik kecil maupun besar yang tidak diselesaikan apabila kita semua mempunyai itikad untuk menyelesaikan dengan cara musyawarah.

Selain meneladani sikap yang telah diperlihatkan oleh para tokoh bangsa Indonesia, kita juga harus menghargai hasil karya mereka. Pancasila dan UUD 1945 adalah hasil karya besar para tokoh bangsa Indonesia yang harus dijaga keberadaannya. Namun, bukan berarti kita tidak dapat menyesuaikan hasil karya mereka itu dengan keadaan zaman yang terus berkembang dari waktu ke waktu. 

Pancasila dan UUD 1945 dibuat oleh tokoh bangsa Indonesia dalam waktu yang singkat dan dalam keadaan masa-masa genting. Terlebih pada saat itu pemerintah pendudukan Jepang terus mengawasinya. Untuk itu, kewajiban kitalah sebagai generasi penerus bangsa menjaga hasil karya besar para tokoh bangsa Indonesia. Kita juga harus melanjutkan cita-cita mereka menuju Indonesia yang maju dalam segala hal. 

Pembentukan PPKI

Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan karena dinyatakan telah selesai melaksanakan tugasnya. Untuk menggantikan lembaga tersebut dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan INdonesia) atau dalam bahasa Jepang dinamakan Dokuritsu Junbi Iinkai. Tokoh-tokoh bangsa Indonesia pada saat itu, yakni Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr. Radjiman Wedyodiningrat. Untuk kepentingan peresmian, lembaga PPKI ini dipanggil oleh Panglima Tentara Jepang untuk wilayah Asia Tenggara Jenderal Terauchi yang berkedudukan di Dalat, Vietnam pada tanggal 9 Agustus 1945.

Jenderal Terauchi pada saat itu bukan saja meresmikan pembentukan PPKI, tetapi juga menunjuk Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai ketua dan wakil ketua PPKI. Selain itu juga ada hal yang sangat penting dan menunjukkan bahwa kedudukan Jepang pada saat itu sudah lemah. Hal itu adalah pernyataan bahwa pelaksanaan kemerdekaan Indonesia diserahkan kepada bangsa Indonesia sendiri. 

Peristiwa yang cukup penting setelah pembentukan PPKI, yaitu penyerahan Jepang terhadap Sekutu yang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Suasana kemerdekaan yang penuh dengan gejolak tidak memungkinkan jalannya pemerintahan negara Indonesia yang baru merdeka dapat dilaksanakan sesuai dengan kehidupan negara pada umumna yang sudah mapan. Untuk itulah bapak pendiri negara kita berinisiatif untuk segera membentuk alat kelengkapan negara melalui lembaga PPKI.

PPKI dalam sidangnya yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah negara Indonesia terbentuk berhasil membuat ketetapan sebagai berikut:
a. menetapkan UUD 1945 sebagai UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai presiden dan wakil presiden;
c. Komite Nasional Indonesia sebagai pembantu presiden sebelum MPR dan DPR dibentuk.

Selasa, 21 Mei 2019

Perumusan Dasar Negara

Untuk membuktikan bahwa Jepang bersungguh-sungguh memerhatikan keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka, dibentuklah Badan Penyelidk Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. BPUPKI diketuai oleh dr. Radjiman Wedyodiningrat, dibantu oleh dua ketua muda yakni Icibangase, seorang Jepang dan R. Surono orang Indonesia. Tugas pokoknya melakukan penyelidikan terhadap usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. Untuk itulah BPUPKI membentuk panitia, yaitu:

  1. Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir. Soekarno, tugasnya merumuskan rancangan pembukaan undang-undang dasar;
  2. Panitia Perancang UUD yang diketuai oleh Ir. Soekarno (dalam panitia ini dibentuk lagi panitia kecil yang diketuai oleh Prof. Dr. Soepomo);
  3. Panitia Ekonomi dan Keuangan yang diketuai oleh Drs. Moch. Hatta;
  4. Panitia Pembela Tanah Air yang diketuai oleh Abikusno Cokrosuyoso.
BPUPKI dalam melaksanakan tugasnya telah berhasil mengadakan 2 kali sidang. 
a. Sidang Pertama (29 Mei - 1 Juni 1945)
Dasar negara merupakan pembahasan pokok dalam sidang pertama ini. Ketua BPUPKI pada masa sidang ini meminta kepada seluruh anggota BPUPKI untuk memberi masukan, baik saran, usul maupun pendapat tentang dasar negara Indonesia yang akan dipakai apabila sudah merdeka. 

Permintaan dari Ketua BPUPKI itu disambut baik oleh seluruh anggota, terutama oleh 3 tokoh bangsa Indonesia. Mereka adalah Muhammad Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

Dari 3 tokoh Indonesia ini yang pertama mendapat kesempatan menyampaikan pendapatnya adalah Mohammad Yamin pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan azas dasar negara kebangsaan Indonesia. Isinya adalah:
  1. Perikebangsaan,
  2. Perikemanusiaan,
  3. Periketuhanan,
  4. Perikerakyatan,
  5. Kesejahteraan Rakyat.
Pada tanggal 31 Mei 1945 giliran Prof. Dr. Soepomo diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Gagasannya sebagai berikut:
  1. Persatuan,
  2. Kekeluargaan,
  3. Keseimbangan lahir dan batin,
  4. Masyarakat,
  5. Keadilan rakyat.
Terakhir, pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pendapatnya tentang dasar negara. Pidatonya dinamakan Pancasila, yaitu sebagai berikut:
  1. Kebangsaan Indonesia,
  2. Internasionalisme atau perikemanusiaan,
  3. Mufakat atau demokrasi,
  4. Kesejahteraan sosial,
  5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Pada saat itu, seluruh anggota hanya diminta untuk mendengarkan tentang pandangan umum pembentukan dasar negara. Setelah itu, sidang memasuki masa istirahat (reses) selama 1 bulan. Sebeleum masa reses itu dilaksanakan, BPUPKI membentuk panitia kecil. Panitia kecil itu diketuai oleh Ir. Soekarno, dengan anggotanya yaitu:
  1. Drs. M. Hatta,
  2. Sutarjo Kartohadikusumo,
  3. K.H Wachid Hasyim,
  4. Ki Bagus Hadikusumo,
  5. Otto Iskandardinata,
  6. Moh. Yamin,
  7. A. A Maramis.
Panitia kecil ini mempunyai tugas menampung saran, usul, gagasan dari deluruh anggota BPUPKI tentang dasar negara yang nantinya diserahkan kepada Sekretariat BPUPKI.

Pada sebuah pertemuan, panitia kecil membentuk sebuah panitia kecil lainnya yang berjumlah 9 orang. Panitia kecil ini disebut Panitia Sembilan dan dikeuati oleh Ir. Soekarno.

Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan maksud dan tujuan pembentukan negara Indonesia Merdeka. Hasil kerja panitia kecil ini dinamakan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Isinya adalah sebagai berikut:
  1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya;
  2. (menurut) dasar kemanusiaan yang adil dan beradab;
  3. Persatuan Indonesia;
  4. (dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
  5. (serta dengan mewujudkan suatu) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Sidang Kedua (10-17 Juli 1945)
Pembahasan pokok di sidang yang kedua ini adalah rencana undang-undang dasar dan pembukaannya. Untuk itulah BPUPKI membentuk sebuah panitia yang bernama Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Panitia ini diketuai oleh Ir. Soekarno dengan jumlah anggota 18 orang.

Di akhir sidang yang kedua ini, Ir. Soekarno menyampaikan hasil kerja seluruh panitia, antara lain:
1) Pernyataan Indonesia merdeka;
2) Pembukaan Undang-Undang Dasar;
3) Batang Tubuh Undang-Undang Dasar.

Berjiwa Besar dalam Kehidupan Sehari-hari

Berjiwa besar adalah sikap yang dapat menerima kenyataan secara ikhlas, bersedia menerima saran dan kritik, tabah, sabar, bertanggung jawab, serta suka bekerja keras.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang memiliki jiwa besar dapat menghargai jasa para pahlawan, bersedia menerima kekalahan dan kemenangan, serta bersedia meminta dan memberi maaf.

1. Menghargai Jasa Para Pahlawan
Negara kita terbebas dari belenggu penjajah berkat perjuangan para pahlawan kemerdekaan. Negara menjadi makmur berkat perjuangan para pahlawan pembangunan. Warga negara berbudi pekerti luhur cerrdas dan terampil berkat perjuangan para pahlawan pendidikan. Berkat perjuangan para pahlawan olahraga nama negara dan bangsa Indonesia menjadi harum di dunia internasional.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghormati dan menghargai jasa para pahlawannya. 
Menghargai jasa para pahlawan dapat dilakukan, seperti berikut ini:
a. Mengikuti upacara bendera Hari Pahlawan.
b. Berziarah ke makam pahlawan.
c. Mengunjungi museum perjuangan.
d. Mempelajari proses perjuangan para pahlawan.
e. Mengunjungi monumen perjuangan atau monumen pahlawan.

2. Bersedia Menerima Kekalahan dan Kemenangan dengan Jiwa Besar
Perjuangan meraih cita-cita membutuhkan kerja ketekunan, kesabaran, dan pantang menyerah. Cita-cita ada yang dapat tercapai dan ada yang tidak tercapai. Demikian pula dalam pertandingan, untuk meraih kemenangan kita harus banyak berlatih dengan tekun, sabar, dan pantang menyerah. 

Dalam pertandingan tentu ada yang kalah dan menang. Kita harus bersedia menerima kenyataan dengan jiwa besar. 

3. Bersedia Meminta dan Memberi Maaf dengan Jiwa Besar
Dalam pergaulan sehari-hari, kita kadang-kadang melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak sengaja. Kesalahan bertutur kata, bertingkah laku dan bertindak akan berakibat orang lain tersinggung, sakit hati, atau celaka. Seseorang yang berjiwa besar akan berani meminta maaf ketika menyakiti hati orang lain dan akan mudah memberi maaf ketika orang lain menyakiti hatinya.

Masa Pendudukan Jepang

Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour di bom oleh tentara Jepang pada tanggal 8 Desember 1941. Gubernur Jenderal Hindia Belanda van Starkenborgh menyatakan perang terhadap Jepang. Bala tentara Jepang dengan cepat bergerak masuk ke wilayah Asia Tenggara. Untuk menghadapai serangan Jepang tersebut dibentuklah ABDACOM (American British Ducth Australian Command) dipimpin oleh Jenderal Sir Archibald Wavell dan bermarkas di Lembang, Bandung. Namun kenyataannya, pada tanggal 8 Maret 1942 pemerintah Hindia Blanda menyerah tanpa syarat ke Jepang. Penyerahan ini ditandatangani oleh Letnan Jenderal Terpoten sebagai Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda kepada Letnan Jenderal H. Imamura sebagai pimpinan angkatan perang Jepang. Semenjak itu Jepang berkuasa di Indonesia.

Kedatangan Jepang ke Indonesia oleh bangsa Indonesia semula disambut dengan gembira sebagai bangsa pembebas penjajahan Belanda. Hal ini ditandai dengan adanya pembebasan pemimpin pergerakan kemerdekaan oleh Jepang, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Ki Hajar Dewantara.
Selanjutnya, Jepang memeras rakyat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan perang dengan Sekutu. Caranya dengan mewajibkan rakyat Indonesia untuk menyerahkan kekayaan yang dimilikinya dan memeras tenaga dan waktu. Rakyat Indonesia harus bekerja tanpa adanya jaminan keselamatan dan perbekalan. Rakyat dipaksa membuat benteng-benteng pertahanan, Lubang-lubang persembunyian dan perlindungan serta goa-goa untuk menyimpan perbekalan dan pertahanan Jepang. Selain itu, diterapkan juga sistem kerja paksa dengan nama romusa.

Untuk membantu tentara Jepang dalam perang melawan Sekutu, pemuda Indonesia dikerahkan menjadi pembantu prajurit dengan sebutan Heiho.

Gatot Mangkupraja mengusulkan pembentukan Peta (Pembela Tanah Air) untuk menjaga keadaan Indonesia dari serangan musuh (Sekutu). Usul ini disetujui oleh Jepang. Berduyun-duyunlah para pemuda Indonesia mendaftarkan diri untuk menjadi tentara Peta.

Selama di Indonesia, Jepang telah bertindak keterlaluan dan menyebabkan segala aturan yang ada di masyarakat terinjak-injak. Mereka pun telah menyebabkan penderitaan yang sangat berat, baik lahir maupun batin. Oleh karena itu, timbullah perlawanan dari rakyat Indonesia.

Perlawanan rakyat Indonesia ini dapat digolongkan dalam 3 bagian sebagai berikut:
a. Melalui perjuangan organisasi yang dibentuk oleh Jepang, antara lain:

  1. perjuangan dari Gerakan 3A yang dipimpin oleh Syamsudin SH, tahun 1943;
  2. Putera (Perjuangan Pusat Tenaga Rakyat) yang dipimpin oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, Kiai Haji Mas Mansur tahun 1943;
  3. perjuangan Peta (Pembela Tanah Air) tahun 1943.
b. Melalui pergerakan bawah tanah, yaitu perjuangan yang bertentangan dengan kehendak pemerintah Jepang, antara lain:
  1. perjuangan yang dipimpin oleh Amir Sjarifudin tahun 1943;
  2. perjuangan yang dipimpin oleh Sutan Sahrir tahun 1943;
  3. perjuangan yang dipimpin Sukarni;
  4. perjuangan yang dipimpin oleh Ahmad Subarjo, SH tahun 1943.
c. Perjuangan yang dilakukan rakyat, yaitu:
  1. perjuangan rakyat Aceh yang dipimpin oleh Teungku Abdul Jalil tahun 1942;
  2. perjuangan rakyar Karangampel Sindang Kabupaten Indramayu yang dipimpin oleh Haji Hadriyan tahun 1944;
  3. perjuangan rakyat Sukamanah Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpin oleh haji Zaenal Mustofa tahun 1943;
  4. perjuangan rakyat Blitar yang dipimpin oleh Supriadi tanggal 14 Februari 1945.

Perlawanan pada Abad ke-20 Masa Penjajahan Belanda [7] Otto Iskandardinata

Dilahirkan di Kota Bandung tanggal 31 Maret 1897. Pada masa Belanda beliau menamatkan pendidikan di sekolah guru. Kemudian menjadi guru SMA di Purworejo dan Banjarnegara, aktif di dalam organisasi Budi Utomo di Pekalongan dan menjadi wakil di dalam organisasi Budi Utomo di Pekalongan juga menjadi Dewan Kota. Di lembaga inilah beliau mengkritik Belanda yang mengakibatkan penderitaan bagi rakyat. Oleh karena itu, beliau berselisih paham bahkan sampai bertengkar hebat dengan Residen Pekalongan pada waktu itu. 

Otto Iskandardinata pindah ke Jakarta dan mengajar di Perguruan Tinggi Muhamadiyah. Ia aktif pula dalam kepengurusan Pguyuban Pasundan cabang Jakarta. Berkat usahanya, Paguyuban Pasundan banyak mendirikan sekolah. Akhirnya, beliau terpilih menjadi wakil rakyat dalam Volstraad. Pada bulan Oktober 1945, beliau diculik oleh sekelompok pengkhianat bangsa. Beliau tewas dibunuh di daerah Mauk Banten tanggal 20 Desember 1945, makamnya kemudian dipindahkan ke Bandung.

Senin, 20 Mei 2019

Sikap Positif terhadap Para Pahlawan

Para pahlawan berjuang dengan gagah berani, pantang menyerah, dan dilandasi dengan rasa ikhlas. Pahlawan bukan hanya yang memanggul senjata. Pada masa sekarang orang yang berjasa dan berjuang untuk kejayaan bangsa dan negara pantas mendapat sebutan pahlawan.

Selain pahlawan perang, ada pahlawan pembangunan, pahlawan pendidikan, pahlawan olahraga, dan sebagainya. Mereka adalah tokoh-tokoh yang ada di lingkungan kita. Semangat perjuangan mereka harus kita hargao dengan cara menunjukkan sikap positif.

Sikap positif terhadap para pahlawan antara lain:

  1. sanggup mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan wilayah negara Indonesia,
  2. bersedia meneruskan perjuangan dan cita-citanya dengan cara belajar giat,
  3. bangga terhadap prestasi dan jawa perjuangannya, selalu mengenang dengan mengdakan kunjungan ke museum perjuangan,
  4. mencintai karya mereka, dengan cara mengadakan kunjungan dan memberi santunan kepada veteran perang,
  5. berdoa agar seluruh amalannya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa, dengan melakukan ziarah ke makam pahlawan.

Perlawanan pada Abad ke-20 Masa Penjajahan Belanda [6] Muhammad Husni Thamrin

Dilahirkan di Jakarta tanggal 16 Februari 1894. Setelah tamat dari HBS (setingkat SMP), beliau bekerja pada pemerintahan Belanda. Beliau sangat memerhatikan kemajuan bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Betawi (Jakarta). 

Pada tahun 1919, beliau menjadi anggota Dewan Kota Batavia (Jakarta). Di Dewan Kota, ia banyak menyuarakan kemajuan bagi bangsa Indonesia. Karena kemampuannya, beliau diangkat menjadi wakil wali kota, namun tidak menyurutkan kecamannya terhadap penjajah Belanda yang menindas bangsa Indonesia.

Tahun 1927, beliau diangkat menjadi anggota Volstraad (DPR) dan  membentuk fraksi nasionalis untuk memperkuat golongan nasionalis. Sebagai wakil rakyat, beliau bersama Kusumo Utomo mengadakan peninjauan ke Sumatra untuk meninjau nasib buruh perkebunan yang sangat menderita. Kegiatannya di Partai Indonesia Raya (Parindra) menjadikan beliau dicurigai oleh Belanda. pada tahun 1939, beliau mengajukan mosi agar istilah Nedelands Indie diganti menjadi istilah Indonesia. Sebagai akibatnya, Belanda mengenakan tahanan rumah pada tanggal 6 Januari 1941. Beliau meninggal dunia karena sakit pada tanggal 11 Januari 1941 dan dimakamkan di pemakaman Karet, Jakarta.

Perlawanan pada Abad ke-20 Masa Penjajahan Belanda [5] Haji Samanhudi

Nama kecilnya adalah Sudarno Nadi, dilahirkan di Solo pada tahun 1886. Beliau belajar agama sambil berdagang batik. Pada tahun 1911, terjadi persaingan yang tidak sehat antara pedagang pribumi dan pedagang Cina. Pedagang pribumi sering mendapatkan tekanan dari pemerintah Belanda, sedangkan pedagang Cina mendapat bantuan dari Belanda. 

Melihat keadaan yang demikian, Haji Samanhudi menghimpun kekuatan di bidang  perdagangan dan agama. Pada tahun 1911, beliau mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI) di Kota Solo. Anggota awalnya hanya terdiri atas pedagang batik di Solo saja. Lahirnya SDI mendapat sambutan yang luas. Dalam waktu yang sangat singkat cabang-cabang SDI muncul di berbagai tempat di luar kota Solo. Pada tanggal 10 September 1912, nama Seriktar Dagang Islam diubah menjadi Serikat Islam (SI). Haji Samanhudi diangkat menjadi ketuanya sampai tahun 1914. Sesudah itu, SI dipimpin oleh Haju Oemar Said Cokroaminoto.

Sejak tahun 1920, beliau tidak aktif lagi di daalam kegiatan partai karena kesehatannya sering terganggu. Namun perhatiannya terhadap perjuangan pergerakan nasional tidak pernah surut. Beliau meninggal pada 28 Oktober 1956 di Klaten dan dimakamkan di Desa Banaran Kecamaran Grogol Sukaharjo Jawa Tengah.

Perlawanan pada Abad ke-20 Masa Penjajahan Belanda [4] Douwes Dekker

Beliau mempunyai nama panggilan Danudirdja Setiabudhi. Seorang Indo keturunan campuran antara Belanda Indonesia. Dilahirkan tanggal 8 Oktober 1879 d Pasuruan, Jawa Timur. Pada usia 18 tahun, beliau mulai bekerja menjadi pegawai perkebunan. Sering terjadi perselisihan paham dengan atasannya yang lebih banyak membela pemerintah Hindia Belanda. Sementara Douwes Dekker sendiri ingin membela kepentingan buruh pribumi.

Setelah keluar dari pekerjaannya, beliau menjadi wartawan dan pimpinan redaksi surat kabar De Express dan Het Tijdchrift. Melalui media tersebut, beliau menyerukan kaum Indo dan kaum pribumi untuk bersatu bersama-sama menentang penjajahan Belanda.

Pada tanggal 25 desember 1912, ia bersama teman-temannya, yaitu Dr. Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar dewantara mendirikan partai politik bernama Indische Partij. Akan tetapi sangat disayangkan, beliau dianggap membahayakan pemerintah kolonial Belanda. Beliau dibuang dengan tokoh organisasi lainnya. Beliau meninggal di Bandung pada tahun 1949.


Perlawanan pada Abad ke-20 Masa Penjajahan Belanda [3] Ki Hajar Dewantara

Nama lain dari beliau adalah Suwardi Suryadiningrat. Lahir pada tanggal 2 Mei 1889 dan dibesarkan di lingkungan keluarga bangsawan Yogyakarta. Bersama Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan Indische Partij. Beliau pernah dibuang ke negeri Belanda pada tahun 1913 selama 6 tahun. Pada saat itulah beliau banyak mempelajari masalah-masalah pendidikan. Setelah partainya mengalami kemunduran, alat perjuangan beliau adalah melalui jalur pendidikan. Menurutnya, kemunduran, kemerosotan, dan ketertinggalan rakyat Indonesia adalah masalah pendidikan yang belum ditangani dengan baik. 

Pada tahun 1922, beliau mendirikan Taman Siswa. Sekolah itu untuk mendidik penduduk supaya menjadi warga negara yang mempunyai derajat dan semangat kebangsaan. Semboyan dari Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodo Ing Madya Mangun Karso Tut Wuri Handayani. Jerih payah perjuangan beliau sangat dirasakan sekali oleh rakyat Indonesia dari saat memasuki masa kemerdekaan sampai sekarang. 

Perlawanan pada Abad ke-20 Masa Penjajahan Belanda [2] Dewi Sartika

Dewi Sartika adalah putri dari Raden rangga Somanagara dan Raden Ayu Rajapermas. Lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di Cicalengka, Jawa Barat. Beliau merupakan tokoh perempuan Indonesia. Selama hidupnya, ia berusaha memperjuangkan kemajuan kaum wanita Indonesia agar memiliki kedudukan dan derajat yang sama dengan kaum pris. Sejak itulah, beliau bercita-cita ingin mendirikan sekolah perempuan. 

Akhirnya, cita-cita tersebut dapat dicapai pada usia ke-18 tahun. Tepatnya dengan didirikannya Sakola Istri (sekolah perempuan) pada tanggal 16 Januari 1904. Pada tahun 1910, sekolah ini berganti nama menjadi Sakola Kautamaan Istri. Gerakan yang dilakukan beliau diikuti oleh tokoh-tokoh lain di Jawa Barat dan Sumatera.

Perlawanan pada Abad ke-20 Masa Penjajahan Belanda [1] Raden Ajeng Kartini

R.A Kartini adalah putri Bupati Jepara, Raden Mas Arion Adipati Sostroningrat. Dilahirkan tanggal 21 April 1879 di Mayong Kabupaten Jepara. Beliau adalah perintis kemajuan wanita Indonesia dengan perjuangan emansipasi wanita. Beliau mempunyai cita-cita mengangkat derajat kaum wanita agar mempunyai hak dan kecakapan yang sama dengan kaum pria. Beliau berkeinginan untuk sekolah, namun dilarangg oleh orang tuanya.

Sampai seorang gadis, beliau harus menjalani masa pingitan sampai masa pernikahan. Hal ini merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh setiap perempuan pada masa itu.

Kegemaran beliau adalah membaca. Dengan membaca, pikiran menjadi terbuka lebar. R.A Kartini dapat membandingkan kemajuan yang di capai wanita yang ada di negeri Barat dengan wanita di Indonesia. Sejak saat itulah muncul niatnya untuk mendirikan sekolah bagi kaum wanita. Bersamaan dengan itu, ayahnya meminta agar RA Kartini menikah dengan Bupati Rembang yang bernama Adipati Joyodiningrat.

Untung saja R.A Kartini mendapat suami yang baik. Beliau menikah dengan orang yang memahami betul keinginannya. Sebagai permulaan dibukalah sekolah Kartini di rumahnya. Selanjutnya, bermunculan sekolah Kartini di berbagai daerah, seperti Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Madiun, Cilacap, dan lain-lain. 

Sejak masih muda R.A Kartini selalu melakukan korespondensi dengan teman-temannya di negeri Belanda. Di dalam suratnya, R.A Kartini selalu menuliskan keinginannya untuk memajukan kaum wanita di Indonesia. Sekarang, isi surat-suratnya itu diterbitkan dalam sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. 

R.A Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 dalam usianya yang masih muda, yaitu 25 tahun. Sebagai penghargaan dan penghormatan kepada beliau, setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. 

Minggu, 19 Mei 2019

Rela Berkorban dalan Kehidupan Sehari-hari

Para pejuang rela berkorban harta benda, tenaga, bahkan seluruh jiwa raganya. Berkat pengorbanan para pahlawan tersebut kita sekarang dapat menikmati kemerdekaan. Kita wajib meneruskan dan mencontoh perjuangannya, dengan cara rela berkorban dalam kehidupan sehari-hari di berbagai lingkungan.
a. Rela Berkorban di Lingkungan Keluarga
Setiap anggota keluarga rela berkorban demi keluarganya, seperti orang tua bekerja mencari nafkah, mendidik dan mengasuh anak. Anak berbakti dan membantu orang tua tanpa pamrih, dan sebagainya.

b. Rela Berkorban di Lingkungan Sekolah
Para warga sekolah rela berkorban demi kemajuan sekolahnya, seperti guru mengajar di luar jam pelajaran tanpa mengharapkan imbalan, murid kerja bakti membersihkan halaman sekolah, menyumbang buku perpustakaan, membantu temannya yang kena bencana dan sebagainya.

c. Rela Berkorban di Lingkungan Masyarakat
Demi kesejahteraan para warga masyarakat rela berkorban, misalnya kerja bakti memperbaiki jalan, membangun tempat ibadah, mengadakan ronda malam, membantu korban bencana alam, mendirikan dapur umum, menyelenggarakan posyandu, dan sebagainya.

d. Rela Berkorban untuk Kepentingan Bangsa dan Negara
Setiap warga negara siap dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, misalnya mengikuti upacara hari besar nasional, membayar berbagai macam pajak, bersedia ditugaskan di mana saja, merelakan tanahnya untuk proyek pembangunan negara, dan sebagainya.

Perubahan Kenampakan Langit

Selain bumi, di alam semesta terdapat benda-benda langit. Kenampakan yang umumnya dapat diamati dari bumi adalah bintang, matahari, dan bulan.

1. Kenampakan Bintang
Benda langit yang banyak terlihat jelass saat langit cerah di malam hari adalah bintang. Bintang tersebut nampak berkedip-kedip. Bintang merupakan salah satu benda langit yang mengeluarkan cahaya. Bintang tidak terlihat di siang hari karena letaknya sangat jauh, lebih jauh daripada letak matahari, maka cahaya bintang pada siang hari kalah kuat dengan cahaya matahari.
Kenampakan Bintang


2. Kenampakan Matahari
Matahari termasuk salah satu contoh bintang karena dapat menghasilkan cahaya sendiri. Matahari merupakan bola gas yang sangat panas serta berukuran sangat besar. Matahari adalah bintang yang paling terang bila dilihat dari bumi. Hal ini disebabkan jaraknya paling dekat dengan bumi. 

Negara kita termasuk negara tropis. Artinya, matahari terbit setiap hari. Matahari terbit setiap hari. Matahari terbit dari arah timur dan terbenam di arah barat. di Indonesia bagian timur, matahari akan terbit lebih dulu daripada di Indonesia bagian tengah dan Indonesia bagian barat. Demikian pula saat matahari terbenam.
Kenampakan Matahari


3. Kenampakan Bulan
Saat langit cerah di malam hari (tidak hujan dan tidak berawan), ada benda langit yang tampak terang tetapi tidak seterang matahari. Benda langit tersebut adalah bulan. Sebenarnya bulan tidak memancarkan cahaya sendiri, bulan hanya memantulkan sebagian cahaya matahari yang diterimanya. Kenampakan bulan tidak selalu sama setiap harinya. Itu disebabkan karena bulan mengelilingi bumi. 
Kenampakan Bulan

Perlawanan pada Abad ke-17 dan Abad ke-18 Masa Penjajahan Belanda [1] Pattimura

Rakyat Maluku telah lama mengalami penindasan dari bangsa Portugis, Spanyol dan Belanda sejak abad ke-16. Rakyat Maluku sadar betul apa makna penjajahan yang selama ini dialaminya. Betapa hebatnya penderitaan rakyat Maluku ketika masa Pelayaran Hongi.

Rakyat Maluku semakin gelisah ketika adanya paksaan untuk menjadi serdadu (tentara) Belanda yang akan dikirimkan ke Pulau Jawa. Rakyat Maluku berencana untuk melancarkan perlawanan.

Pada tanggal 3 Mei 1817, ratusan pemuda Haria mengadakan pertemuan di dalam hutan yang terletak antara negeri Tiow dan negeri Paperu. Pertemuan itu memutuskan untuk menyerang dan menyerbu Benteng Duurstede di Pantai Saparua yang merupakan lambang penjajahan Belanda. Pertemuan itu juga memutuskan untuk mengajak seluruh rakyat Maluku untuk melawan penjajahan Belanda.

Rakyat Maluku bangkit menentang Belanda pada tanggal 16 Mei 1817 di bawah pimpinan pttimura. Beliau adalah seorang Kristen yang taat, pandai dan cekatan. dilahirkan pada tanggal 8 Juni 1783 dengan nama Thomas Matulessy. Ia pernah menjadi tentara Inggris dengan pangkat sersan mayor. Kemudian ia terkenal dengan sebutan Kapitan Pattimura.

Di dalam pertempuran itu semua penghuni benteng mati terbunuh. Benteng dihansurkan, bahkan Residen Belanda yang bernama Van den Berg tewas dalam peristiwa itu. Kemudian Belanda mengirimkan pasukan di bawah pimpinan Mayor Beetjes. Begitu pasukan bantuan itu mendarat di Muara Sungai Wasisil, langsung dipukul mundur oleh Pattimura. Mayor Beetjes tewas dalam pertempuran tersebut. Pasukan Belanda lainnya dipimpin oleh Meyer dan Laksamana Buykes juga dapat dipukul mundur.

Raja-raja kecil di Maluku turut membantu perjuangan Pattimura, seperti Raja Lha, Noot, Tuhaja, Itawaku dan Ihamaku. Selain itu juga Pattimura dibantu oleh Philip Latumahimma dan seorang putri raja Maluku yang bernama Martha Khristina Tiahahu yang berusia 18 tahun.

Belanda merasa kewalahan dengan perlawanan dari pasukan Pattimura ini. Lalu, Belanda mengajak Pattimura untuk berunding, namun ditolaknya dengan tegas. Belanda semakin meningkatkan serangannya untuk mendesak Pattimura. Akibatnya beberapa pimpinan pasukan Pattimura dapat ditangkap. Pattimura juga akhirnya dapat ditangkap, beliau dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung di depan Benteng Viktoria pada tanggal 16 Desember 1817. Penangkapan Pattimura disebabkan adanya pengkhianatan dari Raja Boi. Ia menunjukkan tempat pertahanan Pattimura kepada Belanda.

Begitu juga dengan Raja Paulus Tiahahu, ayah Martha Khristina Tiahahu ditembak mati di hadapan rakyatnya. Martha Khristina Tiahahu sendiri diasingkan ke Pulau Jawa, namun sebelum sampai di Pulau Jawa beliau wafat, yaitu pada tanggal 2 Januari 1818.



Perlawanan pada Abad ke-17 dan Abad ke-18 Masa Penjajahan Belanda [2] Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol adalah pemimpin Perang Padri tahun 1821-1837. Penyebab timbulnya Perang Padri adalah adanya pertentangan antara kaum adat dengan kaum Islam (ulama). Kaum adat terdiri atas raja dan para pengikutnya, sebagian besar masyarakat Minangkabau dikuasai oleh kaum adat.

Tuanku Imam Bonjol

Perbuatan dan adat kebiasaan para penghulu adat sangat bertentangan dengan hukum-hukum Islam. Seperti kebiasaan berjudi, minum-minuman keras dan sabung ayam.

Sikap hidup yang demikian menimbulkan kerawanan sosial. Di dalam masyarakat sering terjadi pencurian, perampokan, serta menimbulkan kegelisahan masyarakat. Akibat yang lebih jauh lagi adalah membawa kemelaratan terhadap rakyat. 

Pada awal abad ke-19 terjadi perubahan. Pada saat itu mulai banyak orang Minangkabau yang pergi menunaikan ibadah haji. Selama menunaikan rukun Islam yang ke-5 itu. Di tanah suci Arab sedang terjadi gerakan Wahabi, yaitu gerakan yang menghendaki agar ajaran Islam dilaksanakan secara murni sesuai dengan Alquran dan hadis Rosul. Sepulangnya dari haji, orang Minangkabau menyebarkan ajaran Wahabi tersebut. Pada pengikutnya disebut Kaum Padri.

Kaum Padri menentang kebiasaan yang merusak masyarakat, terutama yang bertentangan dengan ajaran Islam. Pimpinan kaum Padri adalah Peta (Peto) Syarif/ Malin Basa (Malim Besar)/ Datuk Bagindo Suman/Tuanku Imam Bonjol. Beliau dilahirkan pada tahun 1772 di Tanjung Bungan Pasaman, Sumatera Barat. Seorang Imam bernama asli Muhammad Syahab ini mewajibkan pengikutnya memakan pakaian dan sorban putih. Oleh karena itu, mereka disebut kaum Putih.

Perbedaan antara kedua kaum itu menimbulkan permusuhan yang akhirnya meningkat menjadi perang saudara. Perang saudara ini menjadi meningkat setelah kekuasaan asing campur tangan. Belanda memanfaatkan pertentangan yang sedang terjadi di Minagkabau saat itu. Pada tanggal 10 Februari 1821, Belanda mengadakan perjanjian antara kaum adat dengan Gubernur Jenderal Belanda. Atas dasar perjanjian itulah beberapa daerah dikuasai oleh Belanda. Mereka pun bersiap-siap untuk menghadapi kaum Padri.

Kaum Padri mengetahui rencana tersebut, mereka segera membuat benteng yang besar dan luas di daerah Bonjol. Akhirnya, Belanda menyerang kaum Padri dengan pasukan yang dipimpin oleh Kolonel Raaf. Pertempuran dahsyat pun tak bisa dihindarkan lagi.

Tuanku Imam Bonjol menyambut Belanda dengan perlawanan yang gigih. Imam Bonjol dibantu oleh sejumlah ulama dan penghulu yang memihak kepadanya, seperti Tuanku Nan Renceh, Haji Miskin, Haji Piabang, dan Haji Sumanik. Belanda mendirikan benteng di Bukittinggi dan Batusangkar. Walaupun demikian, Belanda tidak dapat mengalahkan pasukan kaum Padri. Dalam pertempuran itu Tuanku Nan Renceh gugur dan menjadi pahlawan bangsa. 


Pada tahun 1825, di Pulau Jawa sedang terjadi Perang Diponegoro. Belanda menghadapi kesulitan. Mereka harus mengerahkan kekuatan militernya ke Pulau Jawa. Oleh karena itu, Belanda bermaksud mengadakan perjanjian damai dengan Imam Bonjol. 


Pada tanggal 29 Oktober 1825, Belanda berhasil mengadakan perjanjian damai dengan kaum Padri yang dikenal dengan Perjanjian Padang. Isi perjanjian tersebut adalah "Kedua belah pihak sepakat mengadakan gencatan senjata." Setelah perjanjian itu, selama 4 tahun tanah Minangkabau aman, tidak ada peperangan antara kaum Padri dengan kaum Belanda.

Ketika Perang Diponegoro selesai pada tahun 1830, pasukan Belanda dialihkan untuk menyerang Imam Bonjol. Pada pertengahan tahun 1832, Belanda mengirimkan pasukannya ke Sumatera Barat. Benteng Padri yang kuat itu pun berhasil direbut Belanda. Namun, pada tahun 1833 benteng itu dapat direbut kembali oleh pasukan Imam Bonjol dari tangan Belanda.

Belanda terus berusaha menundukkan Imam Bonjol. Kini, Belanda menggunakan siasat Benteng. Pasukan Belanda dipimpin oleh Jenderal Michiels. Ketika itu, kaum Padri sudah bersatu dengan kaum adat untuk bersama-sama melawan Belanda.

Walaupun senjata pasukan Belanda lengkap dan banyak, tetapi mereka baru berhasil menguasai benteng Bonjol pada bulan Oktober 1837. Imam Bonjol berhasil ditangkap Belanda pada tanggal 25 Oktober 1837. Pada tanggal 19 Januari 1839, Tuanku Imam Bonjol dipindahkan ke Ambon Maluku. Kemudian pada tahun 1841, dipindahkan ke Manado di Sulawesi Utara. Pada tanggal 6 November 1864, beliau wafat dalam usia 92 tahun. Dimakamkan di kampung Pineleng dekat Kota Manado.