Sabtu, 13 April 2019

Ciri, Klasifikasi, dan Peranan Protista

Protista merupakan organisme eukarotik yang tidak dapat digolongkan ke dalam kelompok jamur, tumbuhan, atau hewan. Protista dibagi menjadi tiga kelompok berikut:

1. Algae (Protista Mirip Tumbuhan)
Algae mempunyai klorofil, dapat berfotosintesis, bersifat uniseluler, dan ada yang bersifat multiseluler. Algae bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reprodukasi aseksual pada Algae terjadi dengan cara pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan spora. Reproduksi seksual pada Algae terjadi dengan penyatuan dua gamet yang berbeda jenis. Penyatuan dua gamet terjadi dengan perantara air. Penyatuan tersebut menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi individu baru.
Algae memiliki peran sebagai berikut:

  • Gelidium, digunakan sebagai bahan pembuat agar-agar.
  • Laminaria, digunakan sebagai bahan makanan gel dan kosmetik.
  • Chiorella, dimanfaatkan sebagai bahan makanan tambahan (berprotein tinggi).
  • Ulva, dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
  • Beberapa spesies anggota Dinoflagellata memproduksi toksin yang berbahaya bagi Vetebrata.
2. Protozoa (Protista Mirip Hewan)

Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos (pertama) dan zoon (hewan) sehingga Protozoa dapat diartikan sebagai hewan permulaan atau awal. Protista bersifat heterotrof, dapat bergerak aktif, dan tubunya belum teridentifikasi secara jelas. Protozoa melakukan reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner dan melakukan reproduksi seksual dengan cara konjugasi. dalam kondisi yang tidak menguntungkan, beberapa Protozoa membentuk sel tidak aktif yang disebut kista. Setelah lingkungan membaik, dinding kista pecah dan Protozoa dapat hidup secara normal.
Protozoa memiliki peran sebagai berikut.

  • Protozoa, umumnya berperan sebagai zooplankton yang merupakan konsumen tingkat pertama dalam ekosistem perairan.
  • Foraminifera, fosilnya dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian minyak bumi di laut.
  • Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria.
  • Trypanosoma rhodensiense, penyebab penyakit tidur pada manusia.
  • Toxoplasma gondii, penyebab penyakit toxoplasmasis pada manusia.
3. Jamur Lendir dan Jamur Air (Protista Mirip Jamur)

Jamur lendir atau jamur air disebut sebagai Protista mirip jamur karena mempunyai ketampakan dan tipe hidup yang menyerupai jamur sejati. Struktur tubuh berbentuk filamen, bersifat heterotrof dan hidup di lingkungan lembap. Kelompok Protista ini dibedakan menjadi beberapa filum yaitu Myxomycota, Oomycota, dan Acrasiomycota. Jamur lendir dan jamur air memiliki peran sebagai berikut:

  • Saprolegnia, hidup parasit pada bangkai ikan dan serangga.
  • Phytophthora infestan, menyebabkan penyakit busuk pada kentang.
  • Phytophthora faber, menyebabkan kanker pada batang karet.
  • Plasmospora viticola, hidup parasit pada buah-buahan.

0 Comments:

Posting Komentar