Sabtu, 13 April 2019

Ciri, Klasifikasi, dan Peranan Fungi

Jamur (fungi) secara sepintas mirip tumbuhan. Namun, jamur tidak dapat berfotosintesis. Jamur bersifat eukariotik, heterotrof, uniseluler, dan beberapa bersifat multiseluler. Jamur berkembangbiak secara generatif dan vegetatif (fragmentsi dan spora). 
Kingdom fungi diklasifikasikan menjadi empat divisi sebagai berikut:
1. Ascomycotina
Jamur ini ada yang ber sel satu, ada juga yang bersel banyak, memiliki hifa bersekat, bertinti banyak, ada yang bersifat saprofit, ada yang bersifat parasit, serta sporanya tidak berflagela. Contoh Ascomycotina sebagai berikut:

  • Penicillium vermiculatum, penghasil antibiotik penisilin.
  • Saccharomyces cerevisiae, digunakan sebagai ragi roti dan tapai.
  • Neurospora crassa, dimanfaatkan dalam pembuatan oncom.
2. Basidiomycotina

Jamur ini bersifat heterotrof, ada yang berukuran mikroskopis, ada pula yang berukuran makroskopis, hifanya bersekat, dan umumnya dapat dimakan. Contoh Basidiomycotina sebagai berikut:

  • Valvariella valvacea (jamur merang).
  • Auricularia polytricha (jamur kuping).
  • Pleurotus (jamur tiram).
3. Deuteromycotina

Jamur ini hidup secara saprofit dan parasit, hifa bersekat, dan dinding  sel terbuat dari zat kitin. Contoh  Deuteromycotina sebagai berikut:

  • Aspergillus oryzae, dimanfaatkan dalam pembuatan alkohol.
  • Aspergillus wentii, dimanfaatkan dalam pembuatan kecap.
4. Zygomycotina

Jamur ini hidup secara saprofit dan parasit, hifanya tumbuh di tempat lembap, hifa tidak bersekat, dinsding sel tersusun dari zat kitin, serta ada yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Contoh Zygomycotina sebagai berikut:

  • Beauveria bassiana, dimanfaatkan sebagai insektisida alami.
  • Rhizopus oryzae, dimanfaatkan dalam pembuatan tempe.
  • Mucor himealis, digunakan dalam fermentasi susu kedelai.

0 Comments:

Posting Komentar