Sabtu, 09 Maret 2019

Teori Permintaan Uang Klasik

Teori Permintaan Uang Klasik

Menurut ahli ekonomi klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat ukur sehingga jumlah uang hanya diminta sebanding atau proporsional dengan tingkat output atau pendapatan. Jika tingkat output atau pendapatan meningkat, maka jumlah uamng yang diminta juga meningkat. Demikian pula jika tingkat output atau pendapatan turun, maka jumlah uang yang diminta juga turun. Jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat tidak hanya nilai nominalnya, tetapi juga daya belinya, yaitu nominal uang dibandingkan tingkat harga yang berlaku (real money balances). Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

 (M/P)d = k. Y

Sebagaiana anggapan kaum klasik bahwa uang hanya sebagai fungsi alat tukar, maka uang bersifat netral, artinya uang hanya memengaruhi tingkat harga. Pendapat ini dinyatakan dalam persamaan kuantitas uang klasik oleh Irving Fisher sebagai berikut.

M x V = P x T atau MV=PT

Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah uang yang beredar dikali velositas uang akan sama dengan tingkat harga umum dikali dengan jumlah transaksi. Velositas uang adalah jumlah perputaran uang dalam setahun dalam suatu perekonomian yang dalam jangka pendek dianggap konstan. Misalnya perekonomian Indonesia yang hanya memproduksi sepatu dalam datu tahun dapat dihasilkan 1.000.000 pasang sepatu yang harga per pasangnya Rp. 240.000,00 dan velositas uang adalah sebesar 12, maka jumlah uang yang beredar adalah sebesar:

M x 12 = 1.000.000 x 240.000
M = 240.000.000.000/12
M = 20.000.000.000

JIka produksi sepatu meningkat sebanyak 20% yaitu menjadi 1.200.000 pasang dan diasumsikan hal lain konstan (ceteris paribus), jumlah uang yang beredar juga akan meningkat sebanyak 20%, yaitu menjadi :

M = 20.000.000.000+20*20.000.000.000/100
M = 24.000.000.000

Model seperti dijelaskan di atas memiliki kelemahan, yaitu sulit untuk menentukan unit transaksi sebenarnya yang terjadi (T) karena di dalam sebuah perekonomian tidak hanya dihasilkan satu produk, tetapi ratusan macam produk. Untuk itu, maka nilai T yang digunakan adalah nilai output riil atau PDB riil sehingga persamaannya menjadi:

M x V = P x T

0 Comments:

Posting Komentar