Jumat, 15 Februari 2019

Pengertian Daerah Aliran Sungai (DAS)

Pengertian Daerah Aliran Sungai

Pengertian DAS dapat diartikan bermacam-macam, meskipun sebenarnya yang dimaksud adalah sama. Pengertian DAS antara lain sebagai berikut.

  1. DAS adalah daerah yang berada di sekitar sungai, apabila terjadi turun hujan di daerah tersebut, airnya mengalir ke sungai yang bersangkutan.
  2. DAS adalah selurh wilayah daratan yang secara topografik dibatasi oleh punggung-punggung gunung (gigir) yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian mengalirkannya ke muara melalui sungai utama.
  3. DAS adalah wilayah di sekitar sungai yang dibatasi oleh punggung gunung dan jika terjadi hujan airnnya mengalir ke sungai utama.
  4. DAS adalah sebuah kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis, yang menampung, menyimpan, dan mengalirkan air ke anak sungai dan sungai utama yang bermuara ke danau atau ke laut.
DAS dibedakan menjadi dua, yaitu DAS gemuk dan DAS kurus.
  1. DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya tampung air yang besar. Sungai dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap bila dibagian hulu terjadi hujan deras.
  2. DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan lebat.
Sebuah DAS terdiri dari sebuah sungai utama dan anak sungai. Anak sungai di bagian atas akan bersambung dengan anak sungai yang lebih besar dibawahnya. Saat turun hujan, air yang mengalir di anak-anak sungai pada sebuah DAS akan masuk ke sungai utama dan selanjutnya diteruskan ke muara, baik danau maupun laut.

Setiap DAS memiliki ukuran yang berbeda-beda, baik ukuran panjang, lebar, maupun luasnya. Ukurannya DAS di Pulau Jawa tentu berbeda dengan ukuran DAS di Pulau Kalimantan. Hal itu dapat diketahui juga bawha panjang sungai di Pulau Jawa berbeda dengan panjang sungai di tempat yang lain.

Ekosistem DAS merupakan bagian yang penting karena berfungsi melakukan perlindungan terhadap DAS itu sendiri. Oleh karena itu, adanya aktivitas dalam wilayah DAS yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan ekosistem akan berdampak pada daerah hilir, yaitu berupa perubahan fluktuasi debit air serta kandungan sedimen dan material terlarut lainnya. Contoh aktivitas yang dapat berpengaruh terhadap perubahan ekosistem adalah adanya perubahan tata guna lahan, terutama di daerah hulu.

0 Comments:

Posting Komentar