Minggu, 06 Januari 2019

Stratifikasi Sosial

Stratifikasi Sosial

A. Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokkan para anggota masyarakat secara bertingkat (vertikal). Dasar kata dari stratifikasi adalah stratum yang artinya tingkatan.

Stratifikasi Sosial

B. Dasar-dasar Pembentukan Stratifikasi Sosial
1. Ukuran Kekayaan
Kekayaan dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada. Orang yang memiliki kekayaan paling banyak akan masuk ke lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial tersebut. 

2. Ukuran Kekuasaan dan Wewenang 
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem stratifikasi sosial di masyarakat yang bersangkutan. Biasanya ukuran kekuasaan ini tidak terlepas dari ukuran kekayaan.

3. Ukuran Kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistemstratifikasi sosial masyarakatnya. Biasanya ukuran kehormatan ini terasa pada masyarakat tradisional. Orang yang sangat dihormati adalah orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat atau memiliki budi pekerti luhur. 

4. Ukuran Pendidikan/ Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan aka menempati lapisan tinggi dalam sistem stratifikasi sosial masyarakat yang bersangkutan. 

C. Fungsi Stratifikasi Sosial
1. Sebagai alat untuk mendistribusikan hak-hak istimewa dan kewajiban yang obyektif seperti menentukan penghasilan, kekayaan, keselamatan, jabatan, wewenang, pangkat, kedudukan, dan lain sebagainya.

2. Agar mempersatukan dengan cara mengkoordinasikan pada bagian yang terdapat pada struktur sosial yang betujuan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian, stratifikasi sosial berperan dalam memengaruhi fungsi dari berbagai unit dalam lapisan yang ada.

3. Sistem tingkatan diciptakan masyarakat yang menyangkut prestise dan penghargaan.

4. Sebagai penempatan individu pada lapisan tertentu di dalam struktur sosial.

5. Sebagai penentu lambang-lambang  atau kedudukan, seperti tingkah laku, model berpakaian dan bentuk rumah, hobi dan lain sebagainya.

6. Sebagai penentu tingkatan mudah atau tidak bertukar sttaus serta kedudukan di dalam struktur sosial.

7. Mendorong masyarakat agar bergerak sesuai dengan fungsinya.

8. Untuk memecahkan berbagai permasalahan dan persoalan yang terjadi dalam masyarakat.

9. Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat.

10. Menyusun, mengatur, dan mengawasi hubungan-hubungan diantara anggota masyarakat.  

0 Comments:

Posting Komentar