Jumat, 14 Desember 2018

Konsep Geografi

1. Bernand Varen (1622-1650)
Dalam bukunya, Geographia Generalis, Bernand Varen mengatakan bahwa "geografi adalah campuran dari matematika yang membahas kondisi bumi beserta bagian-bagiannya juga tentang benda langit lainnya".

Dalam bukunya ia membagi geografi menjadi dua yaitu: 
a. Geografi Umum
Bagian ini membahas karakteristik Bumi secara umum, tidak tergantung oleh keadaan suatu wilayah. Menurut gagasan Varenius, geografi umum mencakup tiga bagian yaitu:
  • Terestrial, merupakan pengetahuan tentang Bumi secara keseluruhan, bentuk, dan ukurannya.
  • Astronomis, membicarakan hubungan Bumi dengan bintang-bintang yang merupakan cikal bakal ilmu Kosmografi.
  • Komparatif, menyajikan deskripsi lengkap mengenai Bumi, letak, dan tempat-tempat di permukaan Bumi.
b. Geografi Khusus

Bagian ini mendeskripsikan tentang wilayah tertentu menyangkut wilayah luas maupun sempit. Bagian ini terdiri atas tiga aspek, yaitu:
  • Atmosferis yang khusus membicarakan iklim
  • Litosferis yang khusus menelaah permukaan Bumi meliputi relief, vegetasi, dan fauna dari berbagai negeri
  • Manusia yang membicarakan keadaan penduduk, perniagaan, dan pemerintahan dari berbagai negeri.
2. Immanuel Kant (1724-1821)

Kant tertarik dengan geografi karena menurutnya ilmu geografi dekat dengan filsafat. Semua gagasan Kant tentang hakikat geografi dapat ditemukan dalam buku Physische Geographie yang ditulisnya. Menurutnya geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau gejala-gejala yang tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi.



3. Alexander von Humboldt (1759-1859)
Humboldt tertarik pada geografi ketika ia mulai mempelajari tentang batuan. Ia diakui sebagai peletak dasar geografi fisik modern. Ia menyatakan geografi identik atau serupa dengan geografi fisik. Ia menjelaskan bagaimana kaitannya Bumi dengan Matahari dan perilaku Bumi dalam ruang angkasa, gejala cuaca, dan iklim di dunia, tipe-tipe permukaan Bumi dan proses terjadinya, serta hal-hal yang berkaitan dengan hidrosfer dan biosfer.

4. Karl Ritter (1779-1859)
Ritter mengatakan bahwa geografi merupakan suatu telaah tentang Bumi sebagai tempat hidup manusia. Hal-hal yang menjadi objek studi geografi adalah suatu fenomena di permukaan Bumi, baik organik maupun anorganik yang berkaitan dengan kehidupan manusia.

5. Friederich Ratzel (1844-1904)
Konsep yang diberi nama Lebensraum yang artinya wilayah geografis sebagai sarana bagi organisme untuk berkembang. Ia melihat suatu negara cenderung meluaskan Lebensraum-nya sesuai kekuatan yang ia miliki.

6. Elsworth Huntington (1876-1947)
Melalui bukunya yang berjudul The Pulse of The Earth, ia memaparkan bahwa kelangsungan hidup dan peradaban manusia sangat dipengaruhi oleh iklim. Ia mengatakan geografi sebagai studi tentang fenomena permukaan Bumi beserta penduduk yang menghuninya. Ia menjelaskan adanya hubungan timbal balik antara gejala dan sifat-sifat permukaan Bumi dengan penduduknya.



7. Paul Vidal de la Blache (1845-1918)
Ia menegaskan bahwa lingkungan menawarkan sejumlah kemungkinan kepada manusia untuk hidup dan berkembang. Dalam konsep ini, geografi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana proses produksi dilakukan manusia terhadap kemungkinan yang ditawarkan oleh alam.

8. Halford Mackinder (1861-1947)
Ia menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang fungsi utamanya menyelidiki interaksi manusia dalam masyarakat dengan lingkungan yang berbeda menurut lokasinya.

9. Bintarto
Ia menyatakan bahwa geografi pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat Bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dari unsur-unsur Bumi.

10. Daldjoeni
Menurutnya, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mengajarkan manusia mencakup tiga hal pokok, yaitu spasial (ruang), ekologi, dan region (wilayah). Dalam hal spasial, geografi mempelajari persebaran gejala baik yang alami maupun manusiawi di muka Bumi. Kemudian dalam hal ekologi, geografi menjelaskan bagaimana manusia harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Adapun dalam hal region, geografi mempelajari wilayah sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan kesatuan fisiografisnya.

11. Seminar Lokakarya Ikatan Geografi Indonesia (IGI) di Semarang 1988
Dihasilkan rumusan geografi sebagai ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks hubungan.

0 Comments:

Posting Komentar