Sekolah Dasar

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Pertama

Sekolah Menengah Atas

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Atas

Materi Umum

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak Pengetahuan Umum

Kelas Online

Jika kamu membutuhkan bimbingan untuk belajar online, kamu bisa gabung di kelas online.

Minggu, 30 Desember 2018

Lapisan Bumi

Lapisan Bumi

Keadaan dalam Bumi selama ini hanya dikemukakan berdasarkan hipotesis-hipotesis. Penyelidikan tentang isi Bumi sebenarnya hanya meliputi daerah dengan kedalaman tidak lebih dari dalamnya terowongan tempat pengeboran atau kedalaman sungai bawah tanah.

Salah seorang ahli yang pertama kali berpendapat tentang materi dan bentuk dalam Bumi adalah Plato. Menurutnya, Bumi terdiri dari massa cair yang pijar dan dikelilingi oleh lapisan batuan yang keras yang disebut kerak Bumi. Massa cair yang pijar itu berasal dari dalam Bumi dan kadang-kadang ke luar mencapai permukaan Bumi dalam bentuk lava melalui pipa-pipa gunung api.

Namun, penyelidikan tentang gempa Bumi (seismologi) memberikan pandangan yang lain tentang keadaan dalam Bumi. Berdasarkan penyelidikan seismologi diketahui bahwa perambatan gelombang gempa dipengaruhi oleh zat-zat penyusun Bumi. Penyelidikan seismologi juga membuktikan bahwa Bumi terdiri dari lapisan-lapisan yang dibatasi oleh lapisan yang tidak bersambung (diskontinu).

Secara struktur Bumi dibagi menjadi 3 lapisan utama yaitu :
A. Kerak Bumi (Crush)
Kerak Bumi merupakan lapisan kulit Bumi paling luar (permukaan Bumi). Lapisan ini besar berupa silikat, aluminium, kalsium, dan natrium. Kerak Bumi terdiri dari dua jenis, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Lapisan kerak Bumi tebalnya mencapai 70 km dan tersusun atas batuan-batuan basa dan asam. Namun, tebal lapisan ini berbeda antada di darat dan di dasar laut. Didarat tebal lapisan kerak Bumi mencapai 35-40 km, sedangkan di dasar laut mencapai sekitar 7 km. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Temperatur di bagian bawah kerak Bumi mencapai 1100 derajat Celcius.

B. Selimut Bumi (Mantle)
Selimut atau selubung Bumi merupakan lapisan yang letaknya dibawah lapisan kerak Bumi. Lapisan ini sebagian besar berupa silikat besi dan magnesium. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bagian dalam Bumi. Selimut tebalnya mencapai 2900 km dan merupakan lapisan batuan yang padat yang mengandung silikat dan magnesium. Temperatur di bagian bawah selimut mencapai 3000 derajat Celcius, tetapi tekanannya belum mempengaruhi kepadatan batuan.

Selimut Bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut Bumi dan tersusun atas materi-materi padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 50-100 km. Bersama-sama dengan kerak Bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer. Litosfer tersusun atas dua lapisan utama, yaitu :

  • Lapisan sial. Lapisan sial adalah litosfer yang tersusun atas logam silisium dan aluminium. Batuan yang terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf.
  • Lapisan sima. Lapisan sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan magnesium. Berat jenis lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
2. Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer. Lapisan yang tebalnya 100-400 km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma induk).

3. Mesosfer
Mesosfer merupakan lapisan yang terletak dibawah lapisan atmosfer. Lapisan ini tebalnya 2400-2700 km dan tersusun dari campuran batuan basa dan besi.

C. Inti Bumi (Core)
Inti Bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur Bumi. Lapisan inti dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Inti luar
Inti luar tebalnya sekitar 2000 km dan terdiri atas besi cair yang temperaturnya mencapai 2200 derajat Celcius.

2. Inti dalam
Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang temperaturnya mencapai 4500 derajat Celcius.

Sabtu, 29 Desember 2018

Terbentuknya Bumi [Sejarah Bumi]

Terbentuknya Bumi - Sejarah Bumi

Sejarah Bumi dibagi ke dalam kurun waktu yang disebut era, era dibagi ke dalam periode, dan periode dibagi kedalam epok. 

A. Era Pra-Kambrium (4,5 milyar tahun)
Era ini berawal 4,5 milyar tahun lalu, merupakan awal pembentukan kerak Bumi yang terus berkembang, pembentukan atmosfer, dan pembentukan hidrosfer. Kehidupan pada era ini mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi organisme bersel banyak. Kehidupan yang paling awal muncul adalah mikroorganisme (bakteri dan ganggang) di daam samudra. Fosil tertua yang berhasil ditemukan adalah fosil stromatolit dan cyanobacteria yang umurnya sekitar 3,5 milyar tahun.

B. Era Paleozoik
1. Periode Kambrium (120 juta tahun)
Periode ini dimulai 600 juta tahun yang lalu. Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada periode ini dan hampir seluruh kehidupan berlangsung di lautan. Hewan pada periode ini selalu memiliki kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung.

2. Periode Ordovisium (45 juta tahun)
Periode ini dimulai 480 juta tahun yang lalu. Periode ini dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang yang merupakan hewan bertulang belakang paling tua, antara lain landak laut (ekinoid), bintang laut (asteroid) dan lili laut (krinoid).

Meluapnya samudra dari zaman es merupakan bagian peristiwa yang terjadi pada periode ini. Daratan Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di sekitarnya.

3. Periode Silur (30 juta tahun)
Periode ini dimulai 435 juta tahun yang lalu. Periode ini menjadi periode peralihan kehidupan dari air ke darat. Pada periode ini tumbuhan darat mulai muncul untuk pertama kalinya, terutama tumbuhan paku (Pteridofita).

Selain itu, mulai muncul juga binatang yang bernapas dengan menghirup udara secara langsung (disebut eurepterid). Selama periode ini mulai terbentuk deretan pegunungan yang melintasi Skandinavia, Skotlandia, dan pantai Amerika Utara.

4. Periode Devon (60 juta tahun)
Periode ini dimulai 405 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode perkembangan besar-besaran jein ikan dan tumbuhan darat. Ikan yang memiliki rahang dan ikan hiu makin aktif menjadi pemangsa di lautan. Hewan-hewan amfibi pada periode ini mulai berkembang dan beranjak menuju daratan. Sementara itu, tumbuhan darat untuk pertama kali muncul di daerah rawa.

5. Periode Karbon (70 juta tahun)
Periode ini dimulai 345 juta tahun yang lalu. Pada periode ini ganggang melimpah dan saat pertama kalinya tumbuhan lumut muncul. Pohon-pohon tumbuh dari butiran yang mirip biji-bijian. Periode ini ditandai oleh menyatunya benua-benau membentuk masa daratan yang disebut pangea.

6. Periode Perm (50 juta tahun)
Periode ini dimulai 275 tahun yang lalu. Periode ini ditandai dengan melimpahnya ganggang dan reptil, serta melelehnya lapidan glasier di belahan Bumi selatan yang meninggalkan bahan-bahan sedimen. Sementara itu, benua pangea bergerak sebagai satu masa daratan.

C. Era Mesozoik
1. Periode Trias (45 juta tahun)
Periode ini dimulai225 juta tahun yang lalu. Periode ini ditandai oleh munculnya dinosaurus dan reptilia yang berukuran sangat besar untuk pertama kalinya. Sementara itu, benua pangea bergerak ke arah utara dan mulai terbentuk daerah gurun.

2. Periode Jura (50 juta tahun)
Periode ini dimulai 180 juta tahun yang lalu. Periode ini ditandai antara lain oleh adanya kekuasaan dinosaurus terhadap dunia, munculnya burung pertama kali, dan makin banyaknnya tumbuhan konifer. Pada periode ini benua Pangea terpecah dengan pergerakan Amerika Utara yang terpisah dengan Afrika, sedangkan Amerika Selatan terpisah dengan Antartika dan Australia.

3. Periode Kreta atau Zaman kapus (65 juta tahun)
Periode ini dimulai 130 juta tahun yang lalu. Ditandai dengan munculnya tumbuhan berbunga serta makin melimpahnya hewan tak bertulang belakang, ikan, dan binatang amfibi. Akhir dari periode ini ditandai oleh musnahnya dinosaurus dan tergenangnya daratan oleh samudra. Sementara itu, daratan India mulai terlepas jauh dari Afrika dan bergerak menuju Asia.

D. Era Senozoik
1. Periode Tersier
Periode tersier dibagi ke dalam lima epok, yaitu 
  • Epok Paleosen (10 juta tahun). Epok ini dimulai 65 juta tahun yang lalu. Epok ini ditandai antara lain dengan melimpahnya tumbuhan berbunga serta mulai lazimnya binatang tak bertulang belakang, ikan, amfibi, reptil, dan binatang kecil yang menyusui. Sementara itu di daratan terbentuk tanah, khususnya di daerah hujan dan panas, sedangkan gunung masih menjulang tinggi karena belum tererosi.
  • Epok Eosen (15 juta tahun). Epok ini dimulai 55 juta tahun yang lalu. Epok ini ditandai dengan mulai berkembangnya buah, bijij-bijian, dan rerumputan, melimpahnya amfibi, burung, reptil kecil, dan ikan, serta mulai munculnya kelelawar, unta, kuda, monyet, dan badak. Sementara itu laut mulai menggenangi daratan.
  • Epok Oligosen (14 juta tahun). Epok inni dimulai 40 juta tahun yang lalu. Epok ini ditandai dengan munculnya kera primitif dan berkembangnya berbagai binatang pengerat. Paad akhir epok ini hewan raksasa yang mirip badak mulai musnah.
  • Epok Miosen (12 juta tahun). Epok ini dimulai pada 26 juta tahun yang lalu. Epok ini ditandai dengan kemunculan kera di Asia dan Eropa. Selain itu juga muncul jenis-jenis binatang yang lain, misalnya kelelawar, monyet, dan beruang primitif.
  • Epok Pliosen (12,5 juta tahun). Epok ini dimulai 14 juta tahun yang lalu. Epok ini ditandai oleh kemiripan kehidupan laut dengan yang ada pada saat sekarang. Burung dan binatang menyusui mirip dengan burung pada zaman modern dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pada akhir epok inilah manusia mulai muncul.
2. Periode Kuarter
Periode kuarter terbagi ke dalam dua epok, yaitu 
  • Epok Pleistosen. Dimulai 1,75 juta tahun yang lalu. Epok ini ditandai dengan munculnya manusia purba (Homo Erectus atau Pithecantropus Erectus). Mamoot, badak berbulu, dan banyak binatang lain berkembang, tetapi musnah menjelang akhir epok ini karena kedinginan. Pada epok ini sebagian besar Eropa, Amerika Utara dan Aisa bagian utara tertutup es, tidak terkecuali Pegunungan Alpen, Cherapatia, daan Himalaya. namun meskipun tertutup es masih banyak gunung merapi yang meletus.
  • Epok Holosen. Dimulai 10 ribu tahun yang lalu. Epok ini ditandai dengan berkembangnya manusia modern dari bentuk primitifnya. Manusia mulai memiliki peradaban. Manusia mulai memanfaatkan tenaga angin dan aiir. kekuatan sungai, gletser, dan ombak mengikiis daratan. Pantai dan delta mulai terbentuk. glester zaman es meleleh dan membentuk danau-danau.

Jumat, 28 Desember 2018

Terbentuknya Bumi [Awal Terbentuknya Bumi]

Terbentuknya Bumi - Awal Terbentuknya Bumi

Bumi mulai terbentuk saat butiran debu dan gas yang berada di sekitar atahari saling melekat membentuk partikel. Partikel-partikel tersebut selanjutnya menggumpal menjadi lebih besar dan saling bertabrakan hingga membentuk benda-benda berukuran planet. Salah satu benda tersebut diperkirakan sebagai Bumi dalam bentuk massa batuan yang dikelilingi gas dan tidak mengandung air.

Gaya berat yang dimiliki Bumi meningkatkan tekanan sehingga bagian dalam Bumi akan mencair. Sementara itu, bahan yang berat seperti besi akan tertekan dan tenggelam ke dalam Bumi, sedangkan bahan yang ringan akan muncul dan mengapung ke permukaan membentuk kerak Bumi.

Adanya pemanasan didalam Bumi menyebabkan terbentuknya uap air dan gas-gas lainnya sehingga membentuk atmosfer. Diperkirakan unsur-unsur yang terkandung dalam atmosfer pada saat itu adalah hidrogen, helium, metana, dan amonia. Susunan unsur seperti itu sama dengan susunan unsur pada atmosfer planet Yupiter. Unsur oksigen belum banyak terkandung dalam atmosfer. Bertambah banyaknya kadar oksigen terjadi pada saat batuan yang leleh secara terus-menerus terurai hingga cukup untuk mendukung kehidupan tumbuhan dan hewan.

Seiring dengan terbentuknya atmosfer tersebut, awan yang telah ada sejak awal tersapu oleh angin Matahari. Atmosfer pun mengurangi pancaran langsung matahari ke Bumi. Bumi pun menjadi dingin dan uap air membentuk awan tebal di atmosfer.

Perlahan-lahan dan dalam kurun waktu jutaan tahun awan tersebut mendingin, uap air mengembun, selanjutnya menjadi hujan yang sangat lebat hingga membanjiri Bumi dan mendinginkan batuan di permukaan Bumi.

Limpahan air hujan tersebut pada akhirnya berkumpul pada tempat yang rendah di Bumi hingga terbentuk samudra. Namun, pada saat itu samudra belum terasa sangat asin. Hujan yang turun terus-menerus melarutkan garam dari tanah dan batuan dan dialirkan oleh sungai hingga ke laut.

Tata Surya [Kedudukan Bumi dalam Tata Surya]

Tata Surya - Kedudukan Bumi dalam Tata Surya

1. Bumi sebagai Planet
Bumi berputar mengelilingi Matahari. Perputaran Bumi mengelilingi Matahari dinamakan revolusi. Lintasan orbit Bumi terhadap Matahari berbentuk elips dengan jarak rata-rata sepanjang  149.500.000 km. Namun, karena lintasan orbit berbentuk elips, jarak antara Matahari dan Bumi selalu berubah. Perubahan jarak itu terjadi pada saat Bumi berada di titik terdekat (perihelion) dan di titik terjauh (apehelion) dari Matahari. Selisih jarak antara titik terdekat dan titik terjauh itu adalah sepanjang 5 juta km.

Selain berputar mengelilingi Matahari, Bumi juga berputar pada porosnya. Perputaran Bumi pada porosnya dinamakan rotasi. Pada saat berotasi, keadaan sumbu Bumi tidak tetap, melainkan melakukan presisi untuk mengimbangi gaya gravitasi. 

Presisi Bumi terjadi karena bentuk Bumi tidak bulat seperti bola melainkan pepat, sumbu Bumi yang miring, serta gravitasi Bulan dan Matahari. Presisi dilakukan Bumi terutama untuk melawan gaya tarik Bulan dan Matahari yang cenderung menjatuhkan Bumi ke bidang orbit Bumi.

Bumi diselimuti oleh campuran gas yang disebut udara (atmosfer). Atmosfer merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan di muka Bumi. Atmosfer terdiri dari campuran berbagai gas, terutama nitrogen yang merupakan unsur terbanyak (78%) dan okseigen (21%). Selain kedua gas tersebut, gas-gas yang turut menyusun atmosfer antara lain argon, karbondioksida, dan uap air.

2. Rotasi Bumi dan Akibatnya
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya (sumbuunya) dengan arah dari barak ke timur. Posisi poros Bumi ini tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika, tetapi  miring membentuk sudut sebesar 66,5 derajat. Bumi melakukan rotasi dengan arah dari barat ke timur selama 23 jam 56 menit dan 4 detik atau disebut satu hari. Rotasi Bumi mengakibatkan terjadinya peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan kehidupan di Bumi, antara lain :

  • Pergantian malam dan siang
  • Gerak semu harian benda langit
  • Perbedaan waktu
3. Revolusi Bumi dan Akibatnya

Bumi berputar mengelilingi matahari membutuhkan waktu 365 hari atau disebut satu tahun surya. Revolusi Bumi mengakibatkan terjadinya peristiwa-peristiwa sebagai berikut :

  • Gerak semu matahari
  • Pergantian Musim

Kamis, 27 Desember 2018

Tata Surya [Anggota Tata Surya]

Tata Surya - Anggota Tata Surya

1. Planet
Planet adalah benda angkasa yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri dan bergerak menglilingi Matahari dalam orbitnya yang berbentuk elips. Selain bergerak mengelilingi Matahari, planet ternyata juga berputar pada porosnya yang arah gerakannya berlawanan dengan arah gerak jarum jam. Berdasarkan jaraknya terhadap Matahari, planet dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

  • Planet dalam : ialah planet-planet yang jaraknya lebih dekat dengan Matahari. Semua planet dalam memiliki ukutan yang kecil, tetapi massa jenisnya lebih besar dari pada kelompok planet luar. Planet dalam meliputi Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
  • Planet luar : ialah planet-planet yang jaraknya jauh dengan Matahari Semua planet luar memiliki ukuran yang besar, tetapi massa jenisnya lebih kecil dibandingkan dengan kelompok planet dalam. Planet luar meliputi Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus
2. Satelit
Satelit adalah benda angkasa yang menglilingi sebuah planet akibat gaya tarik planet tersebut. Bersama dengan planet yang dikelilinginya, satelit juga mengelilingi Matahari. Satelit tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang berasal dari Matahari.

3. Asteroid (Planetoid)
Asteroid adalah planet-planet kecil yang berada diantara lingtasan planet-planet Mars dan Yupiter. Seperti halnya planet-planet yang besar, asteroid juga beredar mengelilingi Matahari. Asteroid ini jumlahnya hingga puluhan ribu dan ukuran garis tengahnya yang paling panjang adalah sekitar 750 km.

4. Meteoroid
Meteoroid adalah benda angkasa  berukuran kecil dan sangat padat yang berada di sekitar planet. Meteoroid dapat jatuh ke Bumi karena pengaruh gravitasi. Jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer Bumi yang tampak oleh manusia disebut meteor. Sementara batuan sisa-sia meteor yang jatuh sampai ke permukaan Bumi disebut meteorit. Batu-batu meteor tersebut mengalami gesekan dan berpijar saat memasuki angkasa Bumi (atmosfer) sehingga tampak seperti Bintang berpindah atau Bintang jatuh.

5. Komet
Komet adalah benda angkasa yang terbentuk dari debu, es, dan gas yang menggumpal. Komet juga ebredar mengelilingi Matahari dengan lintasannya berbentuk lonjong. Lintasan komet tersebut bentuknya berbeda dengan lintasan planet yang bentuknya lingkaran. Saat posisinya mendekari Matahari, komet mendapatkan tenaga dari Matahari yang disebut angin Matahari. Angin tersebut dapat melelehkan es yang menggumpal dan melepaskan gas serta debu, sehingga memantulkan cahaya Matahari. Oleh karena itu, komet memiliki ekor yang terang pada saat mendekati Matahari. Posisi ekosr komet selalu menjauhi Matahari.

Rabu, 26 Desember 2018

Tata Surya [Terbentuknya Tata Surya]

Tata Surya - Terbentuknya Tata Surya


1. Teori Nebula
Teori kabut (nebula) pada dasarnya mengungkapkan terbentuknya tata surya melalui tiga tahap. 
  1. Pada mulanya Matahari dan planet masih berbentuk kabut yang sangat pekat dan besar.
  2. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat sehingga terjadi pemadatan di pusat lingkaran yang selanjutnya membentuk matahari. Pada saat bersamaan terbentuk juga materi lain dengan massa yang lebih kecil dari Matahari. Materi tersebut dinamakan planet dan bergerak mengelilingi Matahari.
  3. Materi-materi yang terbentuk tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi Matahari. Gerakan materi-matei tersebut berada dalam satu orbit yang tetap dan membentuk susuna yang disebut tata surya (keluarga Matahari).
2. Teori Planetesimal
Teori planetesimal dikemukakan oleh dua orang sarjana Amerika, yaitu Chamberlin dan Moulton pada tahun 1905. Seperti halnya teori Kant-Laplace, Chamberlin dan Moulton juga beranggapan bahwa tata surya berasal dari kabut. Namn, berbeda dengan Kant-Laplace yang mengatakan gumpalan kabut berbentuk bola. Chamberlin dan Moulton menyatakan bahwa gumpalan kabut yang akan membentuk tata surya berbentuk spiral atau pilin sehingga disebut kabut pilin.

Kabut pilin tersebut terdiri atas butiran material padat yang disebut planetesimal Tiap-tiap planetesimal mempunyai lintasan orbit yang bebas sehingga terjadi tumbukan antar planetesimal. Akibat tumbukan yang berulang dan adanya gaya gravitasi, terjadilah penumpukan planetesilan sehingga menjadi gumpalan yang lebih besar dan lebih mampat. Gumpalan terbesar berada di pusat kabut pilin dan menjadi Matahari, sedangkan gumpalan-gumpalan yang lebih kecil menjadi planet-planet yang secara bersama-sama berevolusi terhadap Matahari (beredar mengelilingi Matahari).

3. Teori Pasang Surut
Teori pasang surut pertama kali dikemukakan oleh Buffon (1707-1788). Menurut Buffon tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar setelah bertabrakan dengan sebuah komet. Teori ini kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys (1919).

Jeans dan Jeffreys mengemukakan bahwa ada sebuah bintang besar yang mendekati Matahari sehingga menyebabkan adanya efek pasang pada kabut Matahari. Bintang tersebut juga yang menimbulkan kekuatan yang dapat menarik dan melepaskan sebagian massa Matahari. Massa yang terlepas dari Matahari itu pecah dan berputar, selanjutnya secara perlahan mendingin menjadi planet-planet dan satelit-satelit seperti yang sekarang. Teori ini lebih sikenal dengan sebutan HipotesisTidal James-Jeffreys.

4. Teori Awan Debu (Proto Planet)
Carl von Weizsaecker pada tahun 1940-an mengemukakan pendapatnya tentang terbentuknya tata surya melalui teorinya yang disebut teori proto planet. Teori proto planet itu kemudian disempurnakan oleh Gerard P. Kuiper pada tahun 1950-an dengan melakukan perbaikan teori-teori sebelumnya. Teori ini paling banyak diterima orang karena dianggap paling memenuhi syarat untuk keadaan yang ditemukan, baik di dalam maupun di luar tata surya. 

Dasar teori proto planet adalah bahwa matahari beserta planetnya (tata surya) berasal dari kabut gas, Kabut gas tersebut tersebar tipis-tipis di angkasa dalam jumlah yang sangat banyak. Karena adanya pengaruh gaya tarik antaramolekul dalam kabut gas tersebut, perlahan-lahan kabut gas menjadi gumpalan-gumpalan yang makin padat. Keadaan terebut disebabkan oleh gerak gas yang berputar tidak beraturan di dalam kumpulan kabut. Namun, secara perlahan gerak tersebut menjadi gerak berputar yang memipihkan dan memadatkan kabut. Salah satu gumpalan mengalami pemampatan di tengah, sedangkan gumpalan-gumpalan yang kecil hanyut di lingkungan sekitarnya. Gumpalan yang berada di tengah itulah yang dikenal sebagai Matahari.

5. Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar dikemukakan oleh seorang ahli astronomi Inggris R.A Lyttleton sekitar tahun 1930-an. Teori itu menyatakan bahwa Matahari dahulu diduga memiliki sebuah bintang sebagai kembarannya. Bintang yang menjadi kembaran Matahari itu kemudian meledak yang mengakibatkan terlempaprnya sejumlah partikel. Partikel yang terlempar tersebut kemudian mendingin membentuk planet-planet dan satelit-satelit yang mengelilingi Matahari.

Senin, 24 Desember 2018

Jagat Raya

Jagat raya atau alam semesta adalah ruang dunia beserta segala isinya yang sangat luas. Ilmu yang mempelajari sejarah dan struktur alam semesta adalah kosmologi.

A. Kelahiran Alam Semesta
1. Teori Ledakan atau Dentuman Besar (Big Bang Theory)
George Gamow
Teori ini dikemukakan oleh George Gamow, seorang ahli fisika yang lahir di Rusia. Menurut Gamow, alam semesta lahir setelah adanya ledakan besar yang sangat dahsyat. Gamow mengemukakan teorinya bahwa seluruh badan (materi) dan tenaga yang terdapat di alam semesta ini pernah menyatu. Materi tersebut saling berdesakan dalam temperatur dan mempunyai massa jenis yang sangat tinggi hingga terpadatkan. Alam semesta berasal dari hasil ledakan dahsyat. Teori ini didukung oleh Stephen Hawking, seorang ahli fisika teoritis.
Stephen Hawking

2. Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)
Beberapa ahli yang mengemukakan teori ini antara lain Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold. Para ahli ini menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir, tetapi dalam keadaan tetap. Mereka beranggapan bahwa segala sesuatu yang terdapat di alam semesta ini tampaknya tetap. Mereka berpendapat bahwa alam semesta selalu memuai dengan laju yang tetap dan materi baru secara terus-menerus tercipta sehingga dalam ruang tertentu selalu ditemui jumlah materi yang sama.

Alam semesta selalu dalam keadaan yang tetap karena secara terus-menerus diimbangi dengan terciptanya materi baru. Materi baru tersebut kemudian memadat menjadi galaksi, selanjutnya mengisi ruang-ruang yang kosong untuk mengganti materi yang berpindah akibat adanya pemuaian.

B. Isi Alam Semesta
1. Bintang
Bintang merupakan benda langit yang terdiri atas gas pijar dan dapat memancarkan cahaya sendiri. Bintang terbentuk dari gas hidrogen dan debu angkasa yang membentuk kabut. Saat gas dan debu menyatu, gaya gravitasinya meningkat sehingga menarik gas dan debu lebih banyak lagi dari kabut. Gas dan debu tersebut makin padat dan membentuk bola gas sehingga menghasilkan suhu yang tinggi serta memancarkan panas dan cahaya.

2. Galaksi 
Galaksi adalah kumpulan benda angkasa yang terdiri dari bintang, gas, debu, dan material antar planet lainnya yang jumlahnya banyak dan berasa pada ruang yang luas. Galaksi memiliki bentuk tertentu, yaitu:
a. Galaksi Spiral
Galaksi spiral adalah memiliki lengan spiral dan cakram. Jika dilihat dari samping, bentuk galaksi tampak seperti elips yang memiliki lengan dan dikelilingi atmosfer yang memancarkan cahaya.
Galaksi Spiral

b. Galaksi Elips
Galaksi ini mempunyai bentuk hampir menyerupai bola kaki sampai pada bentuk yang sangat lonjong seperti bola rugby. Galaksi ini sedikit mengandung materi antar bintang dan anggotanya adalah bintang-bintang yang sudah tua.
Galaksi Elips


c. Galaksi Tak Beraturan
Galaksi ini terdiri dari miliar-miliar bintang yang berwarna putih kebiruan. Galaksi tak beraturan ini mengandung materi antar bintang berupa gas dan debu.
Galaksi Tak Beraturan


Minggu, 23 Desember 2018

Pendekatan Geografi

Pendekatan Geografi

Pendekatan geografi dapat diartikan sebagai suatu metode atau cara (analisis) untuk memahami berbagai gejala dan fenomenda geosfer, khususnya interaksi antara manusia dan lingkungannya. Pendekatan geografi menjadi ciri bagi kajian geografi dan membedakannya dengan kajian ilmu-ilmu yang lain. 

a. Pendekatan Karuangan
Pendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dan perbedaan fenomensa geosfer dalam ruang. Di dalam pendekatan keruangan ini perlu yang perlu diperhatikan adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan .

Contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan pembukaan lahan untuk daerah permukiman yang baru. Data-data yang perlu diketahui untuk keperluan tersebut terutama yang menyangkut keadaan lokasi, antara lain ketinggian tempat, kemiringanlereng jenis tanah, dan keadaan air tanah. Hal itu diperlukan karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan menempatinya.

b. Pendekatan Ekologi
Pendekatan ekologi adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya, termasuk dengan organisme hidup lainnya. Di dalam organisme hidup itu manusia merupakan satu komponen yang penting dalam proses interaksi.

Oleh karena itu, muncul istilah ekologi manusia (human ecology) yang mempelajari interaksi antar manusia serta antara manusia dan lingkungan.

Kemampuan manusia dalam memanfaatkan lingkunyannya untuk berbagai aktivitas kehidupan merupakan contoh pendekatan ekologi. Misalnya, manusia yang bertempat tinggal di pantai memiliki aktivitas yang berbeda dengan manusia yang tinggal di daerah pegunungan.

c. Pendekatan Kompleks Wilayah
Pendekatan kompleks wilayah adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer dengan menggunakan pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Di dalam analisis itu yang menjadi perhatian adalah tentang persebaran fenomena geosfer melalui pendekatan keruangan dan interaksi manusia dengan lingkungannya melalui pendekatan ekologi. Pendekatan kompleks wilayah beranggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena adanya perbedaan antar wilayah itu. Oleh karena adanya perbedaan itu maka akan terjadi pemenuhan kebutuhan dari satu wilayah terhapad wilayah yang lain.

Melalui pendekatan kompleks wilayah, perencanaan pembukaan lahan untuk daerah pemukiman yang baru seperti contoh diatas dikaji lebih luas lagi, terutama hubungannya dengan wilayah lain dan pengembangannya. Hal tersebut membuktikan bahwa fenomena geografi yang terjadi pada suatu wilayah memiliki keterkaitan dengan fenomena di wilayah lain.

Sabtu, 22 Desember 2018

Konsep Dasar Geografi

Konsep Dasar Geografi

Geografi memiliki 10 konsep dasar yang menjadi ciri khas sehingga membedakannya dengan ilmu-ilmu yang lain.
Berikut konsep dasar geografi.

  1. Lokasi. Lokasi atau letak suatu objek terhadap objek yang lain akan berpengaruh terhadap nilai objek tersebut.
  2. Jarak. Jarak dapat mempengaruhi nilai atau harga suatu objek atau barang, terutama barang-barnag hasil produksi. Jarak juga dapat mempengaruhi lamanya waktu yang dibutuhkan dalam hubungan antartempat.
  3. Keterjangkauan. Suatu daerah dapat berhubungan dengan daerah lain apabila tersedia sarana yang sesuai dengan kondisi wilayahnya.
  4. Pola. Keadaan alam tertentu berpengaruh terhadap pola persebaran dan permukiman penduduk.
  5. Morfologi. Bentuk lahan sangat berpengaruh terhadap pemanfaatannya bagi manusia.
  6. Aglomerasi. Kehidupan penduduk cenderung mengelompok menurut mata pencaharian atau status sosial tertentu. Demikian pula tempat tinggalnya.
  7. Nilai Kegunaan. Suatu tempat memiliki nilai dan manfaat yang berbeda bagi masing-masing orang.
  8. Interaksi atau Interpedensi. Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan akan menimbulkan pergerakan manusia, barang, atau gagasan.
  9. Diferensiasi Areal. Adanya perbedaan fenomensa alam dan sosial menurut wilayah atau tempatnya.
  10. Keterkaitan Ruangan. Hubungan antar wilayah terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan antar wilayah itu sehingga timbul rasa saling membutuhkan.

Jumat, 21 Desember 2018

Sistem Ekonomi

Sistem Ekonomi

A. Sistem Ekonomi Tradisional
Dalam sistem ekonomi tradisional, masalah apa, bagaimana, dan untuk siapa, dijawab dengan adanya adat atau tradisi turun-temurun. Adat ini diwariskan secara konsisten kepada generasi-generasi berikutnya. Adat sangat menentukan kapan masa berperang, kapan mengadakan panen, sistem pertanian yang dipakai, dan lain-lain. Bagi orang yang berada di luar, mungkin hal tersebut terasa ganjil dan tidak masuk akal. Namun, bagi mereka itulah solusi paling baik dan mampu memberikan jawaban bagi permasalahan yang mereka hadapi.

Sistem ekonomi tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tidak adanya pemisah yang tegas antara rumah tangga produksi dan rumah tangga konsumsi sehingga bisa dianggap masih dalam satu kesatuan.
  • Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana.
  • Tidak terdapat pembagian kerja, jikapun ada masih sangat sederhana.
  • Tidak ada hubungan dunia luar sehingga masyarakat sngat statis.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi tradisional mempunyai kebaikan, yaitu terjadinya persaingan yang sehat serta tidak menimbulkan tekanan jiwa dalam masyarakat karena anggota masyarakat tidak dibebani oleh target-target tertentu yang harus dicapai. Namun kelemahan dari sistem ini adalah masyarakat akan sulit berkembang.


B. Sistem Ekonomi Komando
Sisi ekstrim sistem ekonomi lainnya adalah sistem ekonomi komando atau perencanaan terpusat. Dalam sistem ekonomi ini, pemerintah sangat dominan. Peran ini diwujudkan dalam satu komando, baik produksi maupun konsumsi. Pemerintah akan menentukan apa, bagaimana dan untuk siapa barang yang akan diproduksi.

Sistem ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi) diatur oleh pemerintah.
  • Kebebasan individu dalam perusahaan tidak ada.
  • Kebebasan individu dalam memiliki kekayaan pribadi tidak ada.
  • Kepemilikan alat produksi sepenuhnya pada pemerintah.
  • Kegiatan ekonomi tidak melibatkan masyarakat atau swasta.
C. Sistem Ekonomi Pasar

Sistem ekonomi pasar menyerahkan sepenuhnya pada pasar. Dalam sistem ekonomi ini, sistem harga, pasar dan laba sangat menentukan jawaban terhadap pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa. Orang yang ingin mendapatkan laba haruslah meguasai pasar dengan mengandalkan teknologi yang maju dan harga yang tinggi. 

Sistem ekonomi ini cenderung mebuat duatu monopoli dan persaingan tidak sehat. Individu cenderung menggunakan segala cara untuk memperoleh keuntungan dan kekayaan. Perusahaan-perusahaan bersaing sangat bebas karena pemerintah sama sekali tidak ada.

Sistem ekonomi pasar (liberal) memiliki ciri utama sebagai berikut:

  • Kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan dan dilaksanakan oleh swasta masyarakat.
  • Kebebasan masyarakat untuk memiliki alat-alat produksi dan berusaha diakui.
  • Hak miliki perorangan diakui.
  • Keikutsertaan pemerintah dalam bidang ekonomi dilakukan tidak secara langsung dan hanya terbatas pada pembuatan peraturan dan kebijakan ekonomi.
  • Kebebasan masyarakat untuk berinovasi dan berimprovisasi diakui dan dihormati.
  • Kegiatan dilaksanakan bersifat profit oriented.
D. Sistem Ekonomi Campuran

Kecenderungan saat ini adalah sistem ekonomi campuran, yaitu mengambil sebagian unsur-unsur pasar, tradisional, dan komando. Hal ini didasari oleh saling ketergantungan antarnegara dan adanya pengaruh ekonomi global.

Dalam ekonomi campuran, mekanisme harga dan pasar bebas yang dianut oleh sistem ekonomi pasar bebas dapat berdampingan dengan adanya perencanaan dari pusat seperti yang dianut oleh sistem ekonomi komando. Satu hal yang harus dipahami, bahwa pada sistem ekonomi campuran terdapat peranan pemerintah untuk mengendalikan pasar yang bertujuan agar ekonomi tak lepas sama sekali dan menguntungkan para pemilik modal yang besar sehingga membentuk monopoli perdagangan.

Kamis, 20 Desember 2018

Objek Studi Geografi

Objek Studi Geografi

Geografi memiliki cara berpikir yang khas dan berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain karena geografi menekankan pembahasannya pada gejala-gejala fisik dan sosial dalam hubuungan saling ketergantungan.

1. Objek Studi Material
Objek studi material adalah segala materi yang menjadi kajian dalam geografi.Sesuai dengan pengertian geografi maka yang menjadi objek studi material adalah segala fenomena geosfer, baik fisik maupun sosial. Objek studi material fisik antara lain iklim, tanah, dan air. Objek studi material sosial antara lain persebaran penduduk, mobilitas penduduk, dan pola pemukiman.

2. Objek Studi Formal
Objek studi formal adalah sudut pandang atau cara berpikir terhadap gejala geosfer sebagai objek material geografi, baik fisik ataupun sosial. Objek studi formal inilah selanjutnya dapat membedakan geografi dengan ilmu-ilmu yang lain.

Sudut pandang geografi adalah ruang dan waktu. Sudut pandang ini berbeda dengan sudut pandang ilmu yang lain. Contohnnya, sejarah yang menitik beratkan pada waktu (time), antropologi pada budaya (culture), ekonomi pada biaya (cost) dan hukum pada norma (nors, standard). Akan tetapi, ilmu-ilmu tersebut objek materialnya sama, yaitu membahas hubungan manusia dengan lingkungan hidupnya.

Rabu, 19 Desember 2018

Ilmu dan Sarana Bantu Geografi

Ilmu dan Sarana Geografi

A. Ilmu Bantu Geografi
Dua aspek dasar geografi yaitu aspek fisik dan aspek sosial dipelajari oleh ilmu-ilmu yang menjadi ilmu penunjang geografi. Ilmu penunjang geografi tersebut antara lain:

  1. Geologi, yaitu ilmu yang mempelajari lapisan batuan penyusun bumi.
  2. Geomorfologi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi dan proses terbentuknya permukaan bumi.
  3. Pedologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang lapisan tanah, antara lain tentang proses pembentukan dan jenis-jenisnya.
  4. Meteorologi, yaitu ilmu yang mempelajari cuaca, yaitu keadaan atmosfer pada suatu tempat yang relatif sempit dan dalam jangka waktu yang relatif terbatas. 
  5. Klimatologi, yaitu ilmu yang mempelajari iklim, yaitu keadaan atmosfer pada wilayah yang relatif luas dalam jangka waktu yang relatif lama.
  6. Antropogeografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang persebaran manusia di permukaan bumi dalam hubungannya dengan lingkungan geografi.
  7. Demografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kependudukan, antara lain hubungannya dengan jumlah dan pertumbuhan, komposisi, serta migrasi penduduk.
  8. Hidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang lapisan air yang ada di permukaan bumi, di bawah tanah, proses terjadinya, sirkulasi, dan sebarannya.
  9. Oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari lautan, antara lain tentang sifat air laut dan gerakan air laut.
  10. Biogeografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang persebaran hewan dan tumbuhan di permukaan bumi serta faktor-faktor yang mempengaruhi, membatasi, dan menentukan pola persebarannya.
B. Sarana Bantu Ilmu Geografi

Untuk mempermudah mempelajari geografi diperlukan sarana bantu, antara lain:

  1. Tabel, tabel menjadi sarana bantu geografi karena memuat data, baik berupa kata, kalimat ataupun angka tentang fenomena di permukaan bumi. Data tersebut disusun secara sistematis yaitu urut ke bawah atau ke samping dalam lajur atau deret tertentu dan diberi garis pembatas sehingga mudah untuk disimak. Informasi yang disusun dalam tabel disesuaikan dengan tema atau topik yang disampaikan.
  2. Diagram, diagram termasuk sarana bantu geografi yang digunakan untuk memperjelas fenomena geosfer dengan melukiskan bagian-bagiannya dan cara kerjanya secara berurutan.
  3. Grafik, grafik termasuk sarana bantu geografi yang menunjukkan naik dan turunnya atau pasang surut suatu gejala atau fenomena tertentu antarwaktu dengan menggunakan garis.
  4. Peta, peta termasuk sarana bantu geografi karena memuat bermacam-macam data dari permukaan bumi yang dapat di informasikan. Untuk memudahkan penyampaian informasi, peta dibuat dengan ukuran, tema, dan topik tertentu.

Selasa, 18 Desember 2018

Manfaat Geografi

Manfaat Geografi

Kajian geogafi adalah interaksi antara manusia dengan lingkungan, sehingga memberikan manfaat bagi manusia, baik individu maupun kelompok. dalam aktivitaf pendidikan, geografi memberikan 2 sumbangan penting, yaitu bersifat pendidikan (pedagogis) dan bersifat pembentukan kepribadian.

1. Sumbangan Pedagogis
Kajian geografi memberikan sumbangan yang bersifat pendidikan (pedagogis) di antaranya sebagai berikut.
a. Wawasan dalam Ruang
Geografi melatih manusia untuk melakukan orientasi di bumi sebagai tempat tinggalnya dan memproyeksikan dirinya dalam ruang. Orientasi dan proyeksi tersebut meliputi semua unsur ruang, yaitu arah, jarak, luas, dan bentuk.

b. Persepsi Relasi Antargejala
Geografi dapat melatih kegiatan pengamatan dan pemahaman hubungan antargejala yang terdapat dalam suatu bentang alam. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan yang bersifat pengamatan lapangan atau kegiatan luar ruang (outdoor). Melalui kegiatan luar ruangan tersebut kita dapat mengetahui setiap proses dan pola dari fenomena geosfer.

Berbagai Macam Fenomena Geosfer

c. Pendidikan Keindahan
Buku-buku geografi yang dilengkapi gambar-gambar tentang fenomena geosfer dapat menumbuhkan rasa kecintaan terhadap keindahan alam. Namun, pengamatan langsung terhadap fenomena alam yang umum terdapat di lingkungan sekitar dapat lebih meningkatkan kecintaan tersebut.

d.. Kecintaan terhadap Tanah Air
Geografi mengajak kita untuk menyadari tentang kekayaan dan kemiskinan sumber daya di tempat tinggal kita. Geografi berusaha menjelaskan potensi sumber daya yang ada di setiap wilayah sehingga dapat dimanfaatkan secara bijaksana. Potensi sumber daya tertentu saja diupayakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik masa sekarang ataupun masa yang akan datang.

e. Pemahaman Global
Geografi  memberikan wawasan tentang wilayah-wilayah yang lebih luas selain wilayah tempat tinggal kita. Kita dikenalkan pada sifat dan karakter tempat lain sehingga kita dapat menilanya sesuai dengan sifat dan karakternya. Pemahaman terhadap wilayah global ini dapat memupuk sifat saling menghargai dan menghormati antarbangsa.

2. Pembentukan Kepribadian
a. Kita dapat mengerti permasalahan sosial yang sngat kompleks sebagai akibat adanya perbedaan dalam lingkungan.
b. Kita dapat menghargai adanya fakta gejala geografi sehingga akan lebih memerhatikan berbagai masalah baik lokal maupun global.
c. Kita dapat mengetahui ketersediaan sumber daya alam yang perlu dimanfaatkan.
d. Kita dapat menghargai kondisi perekonomian dan kultural yang saling bergantung antardaerah.
e. Kita dapat membentuk pribadi melalui refleksi atau lingkunganya dengan lingkungan orang lain.

Di dalam kehidupan sehari-hari geografi memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, meskipun manfaat tersebut tidak secara langsung dirasakan manusia.

Bidang Pertanian
Kebiasaan petani dalam memulai bercocok tanam, meskipun secara tradisional, sebenarnya sudah menunjukkan bahwa petani tersebut menggunakan ilmu geografi. Perhitungan terhadap musim, jenis tanah, dan sistem pengairan merupakan contoh bahwa geografi memiliki peran yang sangat penting dalam bidang pertanian.

Bidang Industri
Pemilihan lokasi industri umumnya mempertimbangkan faktor biaya, baik biaya untuk bak=han baku, proses produksi, maupun distribusi. Di dalam pemilihan lokasi industri tersebut faktor jarak menjadi pertimbangan yang sangat penting, baik jarak untuk memperoleh bahan baku maupun untuk pemasarannya.

Saat ini lokasi industri telah dikelola sedemikian rupa sehingga berdiri aglomerasi lokasi penindustrian berupa kawasan-kawasan industri. Faktor jarak merupakan contoh bahwa geografi penting dalam bidang industri.

Prinsip-prinsip Geografi

Prinsip-prinsip Geografi

Prinsip-prinsip geografi merupakan dasar untuk menjelaskan berbagai fenomena geografi. Prinsip geografi terdiri atas 4 macam, yaitu :
  1. Prinsip persebaran, yaitu bahwa gejala atau fenomena geografi terdapat dimana-mana dan tersebar di permukaan bumi. Gejala atau fenomena geografi tersebut dapat berupa fenomena fisik atau fenomena sosial yang persebarannya tidak merata di permukaan bumi. Misalnya, keadaan sumber air tanah tidak dijumpai di semua tempat. Oleh karena itu, untuk mengamati gejala dan fenomena yang tersebar itu diperlukan alat bantu antara lain peta.
  2. Prinsip interelasi, yaitu adanya hubungan saling keterkaitan antargejala dalam ruang. Hubungan saling keterkaitan itu dapat terjadi antarfenomena fisik, antarfenomena sosial, serta antara fenomena fisik dan fenomena sosial. Misalnya, terjadi banjir di wilayah hilir dalah satu penyebabnya adalah rusaknya hutan di wilayah hulu akibat perilaku manusia.
  3. Prinsip demokrasi, yaitu penjelasan tentang adanya gejala atau fenomena geografi. Persebaran dan hubungan gejala atau fenomena geografi dapat diungkapkan antara lain dalam bentuk data, grafik, dan peta. Ketiga bentuk pengungkapan fenomena tersebut akan lebih jelas apabila diberikan pemaparan atau penjelasan dengan menggunakan rangkaian kalimat.
  4. Prinsip korologi, yaitu pengkajian gejala atau fenomena geografi secara menyeluruh (komprehensif) dalam ruang tertentu (spatial). Di dalam prinsip korologi setiap gejala atau fenomena geografi dikaji dengan cara memadukan prinsip-prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi. Hasil pengkajian melalui prinsip korologi menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan gejala, fenomena, dan fakta antar wilayah. Oleh karena itu, akan memberikan corak tertentu sehingga tampak adanya kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk.
Berbagai fenomena geosfer dapat dikaji dalam geografi melalui enam pertanyaan pokok, yaitu what, where, when, why, who, dan how. Keenam pertanyaan tersebut dikenal dengan prinsip 5W 1H.

  1. What untuk mengetahui peristiwa apa yang terjadi.
  2. Where untuk mengetahui di mana peristiwa terjadi.
  3. When untuk mengetahui kapan peristiwa terjadi.
  4. Why untuk mengetahui mengapa peristiwa terjadi.
  5. Who untuk mengetahui siapa yang terlibat dalam peristiwa yang terjadi.
  6. How untuk mengetahui bagaimana solusi atas peristiwa yang terjadi.

Senin, 17 Desember 2018

Uang

Uang

A. Pengertian Uang
Definisi uang menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

  1. A.C. Pigou : dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud dengan uang adalah alat tukar.
  2. D.H Robertson : dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa money is something reccepted in payment for goods. Artinya uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
  3. R.G Thomas : dalam bukunya Our Modern Banking ia menjelaskan bahwa money is something that is readily and generally accepted by public in payment for goods, services and other valuable assets and for the payment for debts. Artinya, uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya untuk pembayaran utang.
B. Fungsi Uang

Dari definisi-definisi pada bagian A, secara tersirat disebutkan fungsi uang yaitu sebagai alat tukar dan sebagai alat pembayaran utang. Namun secara lengkap fungsi uang dapat dibedakan sebagai fungsi utama dan fungsi turunan. Fungsi utama uang adalah sebagai alat tukar, sebagai alat kesatuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai, sedangkan fungsi turunan uang adalah alat penunda pembayaran dan penambah kekayaan.

C. Jenis-jenis Uang
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu uang kartal, uang giral, dan uang quasi.

  • Uang kartal : alat bayar yang sah dan wajib digunakan sehari-hari.
  • Uang giral :bukan merupakan alat pembayaran yang sah. Artinya masyarakat boleh menolak dibayar dengan uang giral sebab beredarnya uang giral hanya di kalangan tertentu, misalnya orang yang memiliki rekening di bank dan pengusaha.
  • Uang quasi adalah uang yang beredar dimasyarakat berupa uang-uang yang ditabung, baik di rumah maupun di lembaga-lembaga bank dan nonbank kecuali tabungan giro. Uang quasi bentuknya dapat berupa uang kartal atau uang giral.
D. Nilai Uang

Pada dasarnya nilai uang terdiri dari nilai intrinsik dan nilai nominal. Apabila uang diukur dengan daya belinya, dikenal nilai riil. Nilai riil adalah nilai yang dapat diukur dengan sejumlah barang yang menunjukkan daya beli uang tersebut. Nilai riil erat kaitannya dengan uang sebagai alat tukar. Hubungan antara harga barang dengan nilai harga tersebut merupakan cerminan bahwa uang memiliki nilai riil dan hal itu merupakan nilai internal uang.

Dengan adanya globalisasi ekonomi, nilai uang tidak hanya ditunjukkan oleh kemampuannya untuk memperoleh sejumlah barang/jasa, namun lebih jauh berhubungan pula dengan mata uang asing yang dinyatakan dengan kurs valuta asing. Apabila daya beli uang diukur dengan mata uang asing, maka uang tersebut memiliki nilai eksternal. Baik nilai internal maupun nilai eksternal menunjukkan daya beli uang tersebut.

Minggu, 16 Desember 2018

Masalah Ekonomi

Masalah Ekonomi 

A. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik
Ekonomi klasik diwakili oleh Adam Smith. Menurut Adam Smith kemakmuran tidak terletak pada emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai kemakmuran suatu masyarakat tidaklah mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok ekonomi di masyarakat.
Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan kepada tiga permasalahan penting, yaitu masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah konsumsi.

1. Masalah Produksi
Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia di tengah masyarakat. Karena masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yang tersedia pun beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja harus diproduksi. Berdasarkan hal tersebut, tentu menimbulkan permasalahan bagi produsen dan menimbulkan kekhawatiran apanila memproduksi suatu barang tertentu, tetapi tidak dikonsumsi masyarakat.

2. Masalah Distribusi
Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan prasarana distribusi yang baik. Contoh, dari kebun hasil panen perlu alat angkut yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ke tangan konsumen dan tidak tertimbun di produsen.

3. Masalah konsumsi
Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula. Persoalan yang muncul apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat sehingga proses konsumsi tidak berjalan sebagaimana mestinya.

B. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Modern
Para ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada tiga masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian dan harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek ekonomi.

1. Barang dan Jasa Apa yang akan Diproduksi dan Berapa Banyak? (What and How Much?)
Mengingat bahwa sumber produksi yang tersedia terbatas dan penggunaanya bersifat alternatif, maka masyarakat harus menentukan jenis dan jumlah barang dan jasa yang akan diproduksi. Masyarakat dapat memilih satu atau beberapa jenis barang dan jasa yang akan diproduksi dengan perbandingan tertentu. Pilihan yang dilakukan oleh masyarakat ini tentunya yang dipandang paling menguntungkan dan memberikan manfaat yang paling besar bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan.

2. Bagaimana Cara Memproduksi?
Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang diterapkan dan kemampuan mengombinasikan faktor-faktor produksi atau sumber daya yang ada di dalam proses produksi. Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu menciptakan teknik produksi yang efisien. Untuk itu, kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi produksi perlu ditingkatkan.

3. Untuk Siapa Barang atau Jasa Dihasilkan ?
Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa atau lapisan masyarakat mana yang menikmati barang dan jasa yang diproduksi. Apakah setiap warga mendapat bagian yang sama atau berbeda?

Apakah barang/jasa hanya untuk orang kaya saja? Apakah pendapatan nasional telah didistribusikan secara adil? Haruskan gaji para manajer sepuluh kali lipat dari buruh? Apakah proyek mobil murah perlu silaksanakan agar penduduk berpendapatan rendah dapat mengonsumsinya? Semua pertanyaan tersebut menyangkut  untuk siapa barang/jasa diproduksi. 


Ketiga masalah diatas bersifat fundamental dan bersifat kait-mengait satu dengan yang lainnya serta selalu dihadapi oleh setiap negara, baik negara yang sedang berkembang maupun negara yang sudah maju. Namun, tidak semua perekonomian dapat memecahkan ketiga masalah tersebut dengan cara yang sama.

Kelangkaan Sumber Daya

Kelangkaan Sumber Daya

Sumber daya disebut juga faktor produksi. Faktor produksi digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi ini bersifat langka atau jumlahnya terbatas.

a. Tanah
Tanah merupakan faktor produksi yang terpenting karena segala sesuatu harus diatas tanah. Jumlah tanah semakin hari semakin menyusut karena berbagai sebab, misalnya alih fungsi dan bencana alam.
Faktor produksi tanah terdiri dari :

  • tenaga penumbuh dari tanah,
  • tenaga air,
  • ikan dan mineral,
  • tanah yang di atasnya didirikan bangunan, serta
  • iklim, cuaca, curah hujan, dan angin.
Tanah merupakan faktor produksi yang langka karena jumlahnya terbatas dan bila sudah digunakan untuk suatu produksi, tanah tersebut tidak bisa lagi digunakan untuk produksi barang lain. Misalnya, tanah digunakan untuk jalan tol, tanah tersebut tidak bisa digunakan lagi untuk pertanian.


b. Tenaga Kerja
Dalam ilmu ekonomi, tenaga kerja mencakup kemampuan fisik dan mental yang dimiliki manusia. Tenaga kerja juga memiliki keterbatasan baik dari segi fisik maupun jumlahnya. Misalnya seorang tenaga kerja yang bekerja di pabrik sepatu tentu tidak bisa bekerja lagi di pabrik yang lainnya dalam waktu yang bersamaan.

c. Modal/Kapital
Kapital adalah semua jenis barang yang digunakan untuk menunjang kegiatan-kegiatan produksi barang-barang lain. Kapital dapat terdiri dari mesin-mesin, pabrik-pabrik, pembangkit tenaga listrik dan lainnya. Jumlah kapital juga terbatas. Dengan demikian kappital juga barang langka. Contoh jika lebih banyak modal yang disalurkan ke pengusaha besar, semakin sedikit kredit yang bisa disalurkan ke pengusaha kecil dan menengah. 

d. Entrepreneurship
Pengusaha memiliki jumlah yang terbatas. Dalam menghasilkan barang dan jasa faktor pengnusaha sangat penting. Pengusaha berperan dalam memadukan faktor produksi lain sehingga barang dan jasa dihasilkan. Oleh karena terbatasnya jumlah pengusaha, banyak barang dan jasa yang tidak bisa diproduksi .

Sistem Persamaan Linear

Sistem Persamaan Linear

A. Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel (SPLDV)
Bentuk Umum SPLDV dalam variabel x dan y dapat ditulis sebagai:
Jikamaka SPLDV itu dikatakan homogen, sedangkan jikamaka SPLDV itu dikatakan tak homogen.
contoh:
1. SPLDV homogen
2. SPLDV tak homogen

1. Pengertian Penyelesaian SPLDV
JIka nilai dan, dalam pasangan terurut ditulis, memenuhi SPLDV
maka haruslah berlaku hubungandengan kata laindisebut penyelesaian SPLDV itu/ tafsiran titik potong.
contoh:
mempunyai penyelesaian (2, 3). Untuk menguji kebenaran bahwa (2, 3) merupakan penyelesaian SPLDV tersebut, substitusikan x = 2 dan y = 3 ke persamaan 



2. Metode Penyelesaian SPLDV
a. Metode Grafik
Langkah 1 : Gambarkan grafik dari masing-masing ersamaan pada sebuah bidang Cartesius.
Langkah 2 : 
  • Jika kedua garis berpotongan pada satu titik, maka himpunan penyelesaiannya tepat memiliki satu anggota.
  • Jika kedua garis sejajar, maka himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong.
  • JIka kedua garis itu berimpit, maka himpunann penyelesaiannya memiliki anggota yang tak terhingga banyaknya.
b. Metode Substitusi
Langkah 1 : Pilihlah salah satu persamaan (jika ada pilih yang sederhana), kemudian nyatakan x sebagai fungsi y atau y sebagai fungsi x.
Langkah 2 : Substitusikan x atay y pada langkah 1 ke persamaan yang lain.

c. Metode Eliminasi
Nilai x dicari dengan cara mengeliminasi peubah y, sedangkan nilai y dicari dengan mengeliminasi peubah x.

d. Metode Determinan
Misalkan terdapat SPLDV sebagai berikut:
maka dapat diubah ke bentuk matriks:
Sehingga,
contoh:
Carilah himpunan penyelesaian dari SPLDV berikut ini:
a. Metode substitusi
Langkah 1 : 
Langkah 2 : 
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah 

b. Metode eliminasi

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah 
c. Metode determinan
Sehingga,

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah 
B. Sistem Persamaan Linear dengan Tiga Variabel (SPLTV)
Bentuk umum persamaan SPLTV dalam variabel x, y, dan z dapat ditulis sebagai:
dengan 

1. Pengertian Penyelesaian SPLTV
Jika nilaidan, dengan pasangan terurut ditulis 
memenuhi SPLTV diatas, maka haruslah berlaku:

Dalam hal demikian,  disebut penyelesaian sistem persamaan linear tersebut/tafsiran titik potong.

2. Metode Penyelesaian SPLTV
a. Metode Substitusi
Langkah 1 : Pilihlah salah satu persamaan yang sederhana, kemudian nyatakan x sebagai fungsi y dan z, atau y sebagai fungsi x dan z, atau z sebagai fungsi x dan y.
Langkah 2 : Substitusikan x atau y atau z yang diperoleh pada langkah 1 ke dalam dua persamaan yang lainnya sehingga didapat SPLDV.
Langkah 3 : Selesaikan SPLDV yang diperoleh pada langkah 2.

b. Metode Eliminasi
Langkah 1 : Eliminasi salah satu peubah x atau y atau z sehingga diperoleh SPLDV..
Langkah 2 : Selesaikan SPLDV pada langkah 1.
Langkah 3 : Substitusikan nilai-nilai peubah yang diperoleh pada langkah 2 ke dalam salah satu persamaan semula untuk mendapatkan nilai peubah yang lainnya.

c. Metode Determinan
Misalkan terdapat SPLTV sebagai berikut:
maka dapat diubah ke bentuk matriks
sehingga peubah x, y, dan z dapat dicari dengan:

C. Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat (SPLK)
1. SPLK dengan Bagian Kuadrat Berbentuk Eksplisit
Bentuk umum:
dengan 
Langkkah Penyelesaian SPLK
a. Susbtitusikan bagian linear  ke , diperoleh :
b. Nilai-nilai x pada langkah diatas (jika ada) disubstitusikan ke persamaan 
c. 
  • JIka D > 0 maka SPLK mempunyai dua himpunan penyelesaian;
  • JIka D = 0 maka SPLK mempunyai saatu himpunan penyelesaian;
  • Jika D < 0 maka SPLK tidak mempunyai anggota himpunan penyelesaian.

2. SPLK dengan Bagian Kuadrat Berbentuk Implisit
Bentuk umum :
dengan 
a. Kuadrat Implisit Tak Dapat di Faktorkan
Langkah 1 : pada bagian persamaan linear, nyatakan x dalam y atau y dalam x
Langkah 2 : substitusikan x dan y pada langkah 1 ke bagian bentuk kuadrat, sehingga diperoleh persamaan kuadrat dalam x dan y
Langkah 3 : selesaikan persamaan kuadrat yang diperoleh pada langkah 2, kemudian nilai-nilai yang didapat disubstitusikan ke persamaan linear.

b. Langkah 1 : Nyatakan bagian bentuk kuadratnya ke dalam faktor-faktor dengan ruas kanan sama dengan nol, sehingga diperoleh  masing-masing berbentuk linear.
Langkah 2 : Bentuk-bentuk linear yang diperoleh pada langkah 1 digabungkan dengan persamaan linear semula, sehingga diperoleh dua buah SPLDV. 
Langkah 3 : Selesaikan masing-masing SPLDV yang diperoleh dari langkah 2.

D. Merancang Model Matematika yang Berkaitan dengan Sistem Persamaan
Langkah 1 : Nyatakan besaran yang ada dalam domain masalah sebagai variabel (dilambangkan dengan huruf-huruf) sistem persamaan.
Langkah 2 : Rumuskan sistem persamaan yang merupakan model matematika dari masalah.
Langkah 3 : Tentukan penyelesaian dan model matematika yang diperoleh dari langkah 2.
Langkah 4 : Tafsirkan terhadap hasil yang diperoleh disesuaikan dengan masalah semula.