Unsur-unsur Radioaktif |
Penemuan sinar X oleh G.W Roentgen mearik perhatian para ilmuan termasuk Henry Becquerel. Becw=querel berpendapat bahwa radiasi sinar X merupakan bagian emisi fluoresensi dari kaca tabung sinar katode dan sinar X dapat diemisi oleh fluoresen yang lain. Becquerel menemukan bahwa radiasi radioaktif tidak ada hubungannya dengan peristiwa fluoresensi, tetapi merupakan sifat dari uranium.
Para ahli banyak yang tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai penemuan Becquerel. Ernest Rutherford mendapatkan dua jenis sinar yang mempunyai perbedaan daya tembus yang ditandai sebagai radiasi alfa dan radiasi beta. Setelah dilewatkan melalui suatu medan magnet diantara dua pelat yang bermuatan, terbukti bahwa sinar alfa bermuatan positif, sedangkan sinar beta bermuatan negatif. Pada tahun 1900, P. Villard menemukan radiasi tipe ketiga, yaitu sinar gamma yang mempunyai daya tembus lebih besar dibandingkan dengan sinar alfa dan sinar beta. Radiasi gamma tidak dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik, berarti radiasi gamma tidak bermuatan.
Selama menyelidiki sifat-sifat pertikel alfa pada tahun1909, Rutherford menemukan bahwa atom memiliki inti atom yang sangat kecil. Inti atom terdiri atas proton dan neutron. Suatu inti atom yang ditandai dengan jumlah proton dan neutron tertentu disebut nuklida.
Suatu informasi yang menarik tentang struktur inti adalah hubungan antara perbandingan neutron dan proton dengan kestabilan nuklidanya. Jika jumlah neutron dan jumlah proton untuk nuklida-nuklida yang stabil dibuat grafik maka akan diperoleh pita kestabilan. Nilai nuklida nomor atom kecil (<20) memiliki perbandingan n/p=1. Nuklida-nuklida yang perbandingan n/p nya diluar pita kestabilan bersifat tidak stabil dan disebut nuklida radioaktif. Nuklida ini akan cenderung menyesuaikan perbandingan n/p nya agar menjadi stabil. Nuklida yan mempunyai perbandingan n/p>1, akan berusaha mengurangi neutron dan menambah proton agar stabil. Nuklida yang memiliki perbandingan n/p<1, akan berusaha mengurangi proton dan menambah neutron agar stabil.
Proses perubahan nuklida radioaktif menjadi nuklida lain disebut peluruhan. Unsur-unsur yang mempunyai nomor atom yang lebih besar dari 83 berada diatas pita kestabilan. Dalam usaha mencapai kestabilannya, unsur0unsur tersebut akan mengemisi radiasi, berupa emisi alfa, emisi beta atau emisi gamma. Kecepatan peluruhan nuklida radioaktif mengikuti kinetika orde satu dan tidak dipengaruhi oleh perubahan temperatur maupun tekanan, tetapi hanya bergantung pada banyaknya nuklida yang tidak stabil. Waktu yang diperlukan oleh zat radioaktif yang ada tinggal separuh bagiannya disebut waktu paruh.
Isotop radioaktif (radioisotop) dapat digunakan untuk analisis, perunut/pelacak, sumber energi, dan untuk kepentingan industri.
0 Comments:
Posting Komentar