Sekolah Dasar

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Pertama

Sekolah Menengah Atas

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Atas

Materi Umum

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak Pengetahuan Umum

Kelas Online

Jika kamu membutuhkan bimbingan untuk belajar online, kamu bisa gabung di kelas online.

Minggu, 25 November 2018

Unsur-unsur Radioaktif

Unsur-unsur Radioaktif 

Penemuan sinar X oleh G.W Roentgen mearik perhatian para ilmuan termasuk Henry Becquerel. Becw=querel berpendapat bahwa radiasi sinar X merupakan bagian emisi fluoresensi dari kaca tabung sinar katode dan sinar X dapat diemisi oleh fluoresen yang lain. Becquerel menemukan bahwa radiasi radioaktif tidak ada hubungannya dengan peristiwa fluoresensi, tetapi merupakan sifat dari uranium.

Para ahli banyak yang tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai penemuan Becquerel. Ernest Rutherford mendapatkan dua jenis sinar yang mempunyai perbedaan daya tembus yang ditandai sebagai radiasi alfa dan radiasi beta. Setelah dilewatkan melalui suatu medan magnet diantara dua pelat yang bermuatan, terbukti bahwa sinar alfa bermuatan positif, sedangkan sinar beta bermuatan negatif. Pada tahun 1900, P. Villard menemukan radiasi tipe ketiga, yaitu sinar gamma yang mempunyai daya tembus lebih besar dibandingkan dengan sinar alfa dan sinar beta. Radiasi gamma tidak dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik, berarti radiasi gamma tidak bermuatan.

Selama menyelidiki sifat-sifat pertikel alfa pada tahun1909, Rutherford menemukan bahwa atom memiliki inti atom yang sangat kecil. Inti atom terdiri atas proton dan neutron. Suatu inti atom yang ditandai dengan jumlah proton dan neutron tertentu disebut nuklida.

Suatu informasi yang menarik tentang struktur inti adalah hubungan antara perbandingan neutron dan proton dengan kestabilan nuklidanya. Jika jumlah neutron dan jumlah proton untuk nuklida-nuklida yang stabil dibuat grafik maka akan diperoleh pita kestabilan. Nilai nuklida nomor atom kecil (<20) memiliki perbandingan n/p=1. Nuklida-nuklida yang perbandingan n/p nya diluar pita kestabilan bersifat tidak stabil dan disebut nuklida radioaktif. Nuklida ini akan cenderung menyesuaikan perbandingan n/p nya agar menjadi stabil. Nuklida yan mempunyai perbandingan n/p>1, akan berusaha mengurangi neutron dan menambah proton agar stabil. Nuklida yang memiliki perbandingan n/p<1, akan berusaha mengurangi proton dan menambah neutron agar stabil.

Proses perubahan nuklida radioaktif menjadi nuklida lain disebut peluruhan. Unsur-unsur yang mempunyai nomor atom yang lebih besar dari 83 berada diatas pita kestabilan. Dalam usaha mencapai kestabilannya, unsur0unsur tersebut akan mengemisi radiasi, berupa emisi alfa, emisi beta atau emisi gamma. Kecepatan peluruhan nuklida radioaktif mengikuti kinetika orde satu dan tidak dipengaruhi oleh perubahan temperatur maupun tekanan, tetapi hanya bergantung pada banyaknya nuklida yang tidak stabil. Waktu yang diperlukan oleh zat radioaktif yang ada tinggal separuh bagiannya disebut waktu paruh.

Isotop radioaktif (radioisotop) dapat digunakan untuk analisis, perunut/pelacak, sumber energi, dan untuk kepentingan industri.

Selasa, 20 November 2018

BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)

BPUPKI atau dalam bahasa Jepang Dokuritsu Junbi Cosakai adalahs ebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah balatentara Jepang. Berikut kronologi BPUPKI dari mulai terbentuk hingga dibubarkan:

1 Maret 1945: Diumumkan akan dibentuk BPUPKI
29 April 1945: Diresmikan (bertepatan dengan ulang tahun Kaisar Hirohito
28 Mei 1945: Upacara pelantikan dan seremonial pembukaan masa persidangan pertama BPUPKI
29 Mei-1 Juni 1945: Masa persidangan resmi BPUPKI yang pertama
22 Juni 1945: Piagan Jakarta
10-17 Juli 1945: Masa persidangan BPUPKI yang kedua
7 Agustus 1945: Dibubarkan

Ketua: Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T) Radjiman Wedyodiningrat
Wakil Ketua: Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yosio

Masa Persidangan PErtama (29 Mei-1 Juni)
Tujuan: membahas bentuk negara Indonesia, filsafat negara "Indonesia Merdeka" serta merumuskan dasar negara Indonesia.
Peserta: seluruh anggota BPUPKI dan dua orang pembesar militer Jepang, yakni Jenderal Izagoki dan Jenderal Yuichiro Nagano.

Keberjalanan Sidang
Sidang diawali dengan membahas pandangan mengenai bentuk negara Indonesia, yakni "Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)". Kemudian agenda dilanjutkan dengan merumuskan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu BPUPKI harus merumuskan dasar negara Republik Indonesia terlebih dahulu yang akan menjiwai isi dari Undang-Undang Dasar NKRI.

Untuk mendapat rumusan dasar negara Republik Indonesia yang tepat, maka agenda yang pertama adalah mendengarkan pidato dari tiga tokoh yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara Republik Indonesia.

1. Sidang tanggal 29 Mei 1945. Mr. Prof. Mohammad Yamin, SH berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima dasar negara Republik Indonesia, yaitu:

  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ketuhanan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesejahteraan Rakyat
2. Sidangg tanggal 31 Mei 1945, Prof. Mr. Dr. Soepomo berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima prinsip dasar negara Republik Indonesia, yang beliau namakan "Dasar Negara Indonesia Merdeka" yaitu
  1. Persatuan
  2. Kekeluargaan
  3. Mufakat dan Demokrasi
  4. Musyawarah dan
  5. Keadilan Sosial
3. Sidang tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima sila asar negara Republik Indonesia, yang beliau namakan "Pancasila", yaitu:
  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
  3. Mufakat atau Demokrasi
  4. Kesejahteraan Sosial
  5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Panitia Sembilan
  1. Ir. Soekarno (ketua)
  2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
  3. Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojodisoerjo (anggota)
  4. Mr. Prof. Mohammad Yamin, SH (anggota)
  5. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota)
  6. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
  7. Raden Abikusno Tjokrosoejoso (anggota)
  8. Haji Agus Salim (anggota)
  9. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)

Kamis, 08 November 2018

Hakikat Biologi Sebagai Ilmu Sains

Hakikat Biologi Sebagai Ilmu Sains

A. Hakikat Biologi Sebagai Ilmu Sains

Biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup dan logos yang berarti ilmu. Jadi, Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Biologi juga menjadi ilmu dasar bagi ilmu-ilmu terapan seperti ilmu pertanian, kedokteran dan peternakan.

1. Ruang Lingkup Biologi
Ruang lingkup biologi mencakup berbagai macam makhluk hidup dan makhluk yang pernah hidup. Ilmu Biologi mempelajari seluruh makhluk hidup, baik makhluk hidup uniselular maupun multiselular yang hidup di muka bumi. Objek kajian Biologi diklasifikasikan menjadi lima kingdom, yaitu Monera (Eubacteria dan Archaebacteria), Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

Objek dari Biologi berupa tingkat organisasi makhluk hidup, dari yang paling sederhana hingga paling kompleks. Tingkatan tersebut sebagai berikut:
a. Tingkat molekul: molekul merupakan partikel penyusun sel makhluk hidup yang paling sederhana.
b. Tingkat sel: sel merupakan unit kehidupan terkecil dari makhluk hidup.
c. Tingkat jaringan: jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. 
d. Tingkat organ: organ merupakan kumpulan berbagai jaringan yang menjalankan suatu fungsi tertentu dalam tubuh makhluk hidup.
e. Tingkat sistem organ: sistem organ merupakan kumpulan berbagai organ yang saling bekerja sama menjalankan fungsi tertentu dalam tubuh makhluk hidup.
f. Makhluk individu: individu merupakan organisasi tunggal yang memiliki berbagai sistem organ didalam tubuhnya.
g. Tingkat populasi: populasi merupakan kumpulan individu sejenis yang menempati suatu tempat tertentu pada waktu yang sama.
h. Tingkat komunitas: komunitas merupakan kumpulan berbagai populasi yang saling berinteraksi  dalam suatu area yang sama. 
i. Tingkat ekosistem: ekosistem merupakan bentuk organisasi kehidupan hasil interaksi antarmakhluk hidup penyusun komunitas dengan lingkungannya.
j. Tingkat bioma: bioma merupakan daratan yang luas dan memiliki iklim, tanah, tumbuhan, dan hewan yang sama.
k. Tingkat biosfer: biosfer merupakan tingkat organisasi kehidupan yang paling kompleks karena terdiri dari berbagai macam ekosistem yang ada di seluruh dunia.

2. Cabang-cabang Ilmu Biologi
Biologi memiliki ruang lingkup yang luas dan telah berkembang membentuk cabang-cabang ilmu Biologi. Berikut merupakan cabang ilmu Biologi dengan objek kajiannya:
a. Anatomi: mempelajari struktur dalam tubuh makhluk hidup.
b. Botani: mempelajari tumbuhan dan kehidupannya.
c. Ekologi: mempelajari hubungan timbal balik antar makhluk hidup dengan lingkungannya.
d. Embriologi: mempelajari tahapan perkembangan makhluk hidup dari zigot hingga organisme.
e. Entomologi: mempelajari serangga dan kehidupannya.
f. Evolusi: mempelajari sejarah perkembangan kehidupan makhluk hidup masa lampau hingga sekarang.
g. Fisiologi: mempelajari proses dan kegiatan didalam tubuh makhluk hidup.
h. Genetika: mempelajari pewarisan sifat makhluk hidup kepada turunannya.
i. Histologi: mempelajari jaringan tubuh makhluk hidup.
j. Mikrobiologi: mempelajari mikroorganisme dan kehidupannya.
k Parasitologi: mempelajari organisme parasit dan pengaruhnya bagi kehidupan.
l. Taksonomi: mempelajari pengelompokkan makhluk hidup ke dalam tingkatan-tingkaatan tertentu.
m. Zoologi: mempelajari hewan dan kehidupannya

3. Peran Biologi bagi Kehidupan
Biologi telah memberikan sumbangan yang besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Biologi telah dimanfaatkan untuk menghasilkan produk-produk yang bermanfaat bagi manusia. Pada bidang industri makanan, Biologi dimanfaatkan untuk menghasilkan produk-produk bahan dasar olahan makanan seperti roti, kecap, tapai, dan keju yang menggunakan teknologi fermentasi oleh mikroorganisme tertentu seperti bakteri dan jamur. Pada bidang kesehatan, Biologi dimanfaatkan untuk menghasilkan produk obat dan vaksin. Pada bidang pertanian dan peternakan, Biologi dimanfaatkan dalam memproduksi bibit tanaman dan hewan peternakan yang berkualitas melalui kultur jaringan, rekayasa genetika, seleksi hibridasi, maupun mutasi gen tertentu. 


Rabu, 07 November 2018

Sistem Periodik Unsur

Sistem Periodik Unsur

A. Perkembangan Sistem Periodik Unsur

1. Sistem Logam dan Non-Logam
Logam: dapat menghantarkan listrik dan panas
Non-Logam: sukar menghantarkan listrik dan panas

2. TRIADE DOBEREINER
Berdasarkan kesamaan sifat, kelompok 3 unsur, massa atom ditengah merupakan rata-rata unsur lain.

3. HUKUM OKTAF NEWLANDS

  • Berdasarkan kenaikan massa atom relatif
  • Unsur ke-8 mirip dengan unsur ke-1, dst
4. TABEL PERIODIK MENDELEEV


  • Berdasarkan sifat unsur dan kenaikan massa atom relatif
  • Lajur tegak, satu golongan
  • Lajur datar, satu periode
5. TABEL PERIODIK PANJANG


  • Sifat dasar atom
  • Nomor Atom bukan Nomor Massa (H. Moseley)
B. Sifat Keperiodikan Unsur
Sistem periodik unsur terdiri dari 7 periode, 8 golongan utama (A) dan 8 golongan transisi (B). Periode menunjukkan nomor kulit (baris horizontal), sedangkan golongan menunjukkan jumlah elektron valensi (kolom vertikal). Sifat-sifat keperiodikan unsur meliputi:
  1. Jari-jari atom: dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom akan semakin membesar, sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom akan semakin mengecil.
  2. Energi Ionisasi: dalam satu golonngan dari atas ke bawah, energi ionisasi akan semakin mengecil, sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan, energi ionisasi akan semakin besar.
  3. Afinitas Elektron: dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron akan semakin kecil, sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron akan semakin besar.
  4. Keelektronegatifan: dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin kecil, sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin besar.

Senin, 05 November 2018

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers

A. Relasi dan Fungsi
Reasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota himpunan satu ke himpunan lain. Relasi dapat dinyatakan dengan cara:
  1. Himpunan pasangan berurutan
  2. Diagram panah
  3. Diagram cartesius
  4. Rumus
Fungsi adalah suatu relasi yang menghubungkan setiap anggota x dalam suatu himpunan yang disebut daerah asal (domain) dengan suatu nilai tunggal f(x) dari suatu himpunan kedua yang disebut daerah kawan (kodomain). Himpunan nilai yang diperoleh dari relasi tersebut disebut daerah hasil (range).

B. Sifat Fungsi

  1. Fungsi into : ada kodomain yang tidak berpasangan dengan domain;
  2. Fungsi injektif : setiap kodomain berpasangan tepat satu dengan domain;
  3. Fungsi subjektif: setiap kodomain berpasangan dengan domain;
  4. Fungsi bijektif: fungsi injektif sekaligus subjektif (korespondensi satu-satu). Jika setiap anggota domain dipasangkan tepat satu ke anggota kodomain. Syarat : n(domain) = n(kodomain).
C. Jenis Fungsi
  1. Fungsi Konstan: 
  2. Fungsi Identitas:
  3. Fungsi Modulus (harga mutlak), fungsi f(x) membuat bentuk nilai mutlak : 
  4. Fungsi Linear: 
  5. Fungsi Kuadrat: 
  6. Fungsi Tangga: grafik fungsi f(x) berbentuk interval-interval yang sejajar
  7. Fungsi Ganjil: 
  8. Fungsi Genap: 
Operasi Fungsi
  1.  
D. Fungsi Komposisi


 Sifat-sifat Fungsi Komposisi


E. Fungsi Invers
Semua himpunan yang dipetakan oleh fungsi meempunyai invers. Invers dari himpunan tersebut berupa fungsi atau  bukan fungsi. Syarat sebuah fungsi mempunyai invers jika dan hanya jika fungsi f bijektif.

1. 
 

 2.
 

Sifat Invers: