Lapisan Bumi |
Keadaan dalam Bumi selama ini hanya dikemukakan berdasarkan hipotesis-hipotesis. Penyelidikan tentang isi Bumi sebenarnya hanya meliputi daerah dengan kedalaman tidak lebih dari dalamnya terowongan tempat pengeboran atau kedalaman sungai bawah tanah.
Salah seorang ahli yang pertama kali berpendapat tentang materi dan bentuk dalam Bumi adalah Plato. Menurutnya, Bumi terdiri dari massa cair yang pijar dan dikelilingi oleh lapisan batuan yang keras yang disebut kerak Bumi. Massa cair yang pijar itu berasal dari dalam Bumi dan kadang-kadang ke luar mencapai permukaan Bumi dalam bentuk lava melalui pipa-pipa gunung api.
Namun, penyelidikan tentang gempa Bumi (seismologi) memberikan pandangan yang lain tentang keadaan dalam Bumi. Berdasarkan penyelidikan seismologi diketahui bahwa perambatan gelombang gempa dipengaruhi oleh zat-zat penyusun Bumi. Penyelidikan seismologi juga membuktikan bahwa Bumi terdiri dari lapisan-lapisan yang dibatasi oleh lapisan yang tidak bersambung (diskontinu).
Secara struktur Bumi dibagi menjadi 3 lapisan utama yaitu :
A. Kerak Bumi (Crush)
Kerak Bumi merupakan lapisan kulit Bumi paling luar (permukaan Bumi). Lapisan ini besar berupa silikat, aluminium, kalsium, dan natrium. Kerak Bumi terdiri dari dua jenis, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Lapisan kerak Bumi tebalnya mencapai 70 km dan tersusun atas batuan-batuan basa dan asam. Namun, tebal lapisan ini berbeda antada di darat dan di dasar laut. Didarat tebal lapisan kerak Bumi mencapai 35-40 km, sedangkan di dasar laut mencapai sekitar 7 km. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Temperatur di bagian bawah kerak Bumi mencapai 1100 derajat Celcius.
B. Selimut Bumi (Mantle)
Selimut atau selubung Bumi merupakan lapisan yang letaknya dibawah lapisan kerak Bumi. Lapisan ini sebagian besar berupa silikat besi dan magnesium. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bagian dalam Bumi. Selimut tebalnya mencapai 2900 km dan merupakan lapisan batuan yang padat yang mengandung silikat dan magnesium. Temperatur di bagian bawah selimut mencapai 3000 derajat Celcius, tetapi tekanannya belum mempengaruhi kepadatan batuan.
Selimut Bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut Bumi dan tersusun atas materi-materi padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 50-100 km. Bersama-sama dengan kerak Bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer. Litosfer tersusun atas dua lapisan utama, yaitu :
- Lapisan sial. Lapisan sial adalah litosfer yang tersusun atas logam silisium dan aluminium. Batuan yang terdapat dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf.
- Lapisan sima. Lapisan sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silisium dan magnesium. Berat jenis lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
2. Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer. Lapisan yang tebalnya 100-400 km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma induk).
3. Mesosfer
Mesosfer merupakan lapisan yang terletak dibawah lapisan atmosfer. Lapisan ini tebalnya 2400-2700 km dan tersusun dari campuran batuan basa dan besi.
C. Inti Bumi (Core)
Inti Bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur Bumi. Lapisan inti dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Inti luar
Inti luar tebalnya sekitar 2000 km dan terdiri atas besi cair yang temperaturnya mencapai 2200 derajat Celcius.
2. Inti dalam
Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang temperaturnya mencapai 4500 derajat Celcius.