Sekolah Dasar

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Pertama

Sekolah Menengah Atas

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak materi Sekolah Menengah Atas

Materi Umum

Di halaman ini kamu akan mendapatkan banyak Pengetahuan Umum

Kelas Online

Jika kamu membutuhkan bimbingan untuk belajar online, kamu bisa gabung di kelas online.

Kamis, 03 Juli 2025

Penyebab Pecahnya Pembuluh Darah

Tubuh manusia mengandung pembuluh darah dengan panjang puluhan ribu mil, yang berfungsi untuk menyalurkan darah ke seluruh tubuh. Pembuluh darah adalah salah satu bagian paling penting dalam tubuh manusia, dimana salah satu fungsinya adalah untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Darah yang mengalir tersebut membawa oksigen dan nutrisi yang diperlukan oleh sel-sel, organ, dan jaringan tubuh agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik. 

Pembuluh darah dapat mengalami gangguan, sepeti pembuluh darah pecah. Pendarahan akibat pecahnya pembuluh darah bisa muncul di bawah permukaan kulit dengan tanda-tanda fsik berupa bercak-bercak berwarna kemerahan, kecoklatan, atau keunguan yang disebut juga dengan purpura.

Apakah pembuluh darah pecahnya menyebabkan bahaya?

Bahaya atau tidaknya kondisi ini tergantung dari penyebab dan jenis pembuluh darah yang pecah. Pembuluh darah pecah dapat disebabkan oleh berbagai hal. mulai dari cedera yang bisa mengenai pembuluh darah kapiler hingga aneurisma yang dapat terjadi pada pembuluh darah di aorta, perut, dan otak. 

Apakah pembuluh darah bisa sembuh? 

Hal ini tergantung dari jenis pembuluh darah yang terdampak. Contohnya, pecahnya pembuluh darah di mata masih bisa sembuh dalam waktu kurang lebih 1-2 minggu setelah dilakukan pengobatan. Namun, kondisi ini bisa menjadi sangat serius apabila pembuluh darah pecah terjadi di otak. Pecahnya pembuluh darah di otak dapat menyebabkan stroke, yang merupakan salah satu penyakit mematikan. Meski masih bisa disembuhkan, pada beberapa kaasus, penderita bisa mengalami kecacatan atau disabilitas tubuh. Bahkan pada pasien yang berhasil sembuh, ia akan lebih rentan mengalami kembali kondisi ini.

Apa saja penyebab pembuluh darah pecah?

Pecahnya pembuluh darah disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:

1. Vaskulitis

Penyebab pembuluh darah pecah yang pertama adalah vaskulitis, yaitu peradangan pada pembuluh darah kapiler atau pembuluh darah arteri besar. Kondisi ini dapat berkembang menjadi aneurisma atau penggelembungan pembuluh darah karena lemahnya dinding pembuluh darah. 

Gejala pembuluh darah pecah akibat vaskulitis antara lain ruam pada kulit, demam, kelelahan, nnyeri sendi, dan nyeri pada perut. Pada kondisi yang lebih serius, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal, saraf, hingga sesak napas, tergantung dari jenis pembuluh darah yang terdampak.

2. Cedera

Pecahnya pembuluh darah juga bisa disebabkan oleh cedera, seperti terbentur atau terjatuh. Kondisi ini dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler yang berfungsi untuk memfasilitasi pertukaran nutrisi dan oksigen dengan limbah dan karbon dioksida.

Ketika pembuluh darah kapiler pecah, maka sel darah merah akan bocor dan terkumpul di bawah kulit sehingga memicu timbulnya memar. Umumnya, memar pada kulit tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar 2-4 minggu. Namun, waspadai memar yang disertai dengan nyeri, kemampuan gerak terbatas, dan pembengkakan, karena kondisi tersebut bisa menjadi tanda keseleo.

3. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan kondisi yang paling sering menjadi penyebab pembuluh darah pecah. Hal ini terjadi karena arteri merupakan tumpuan tekanan aliran darah, sehingga peningkatan tekanan darah akan berdampak pada pembuluh darah ini. 

Kondisi tekanan darah yang tinggi dalam jangka panjang ini dapat menyebabkan arteri menyempit dan rusak, sehingga dinding arteri menjadi kurang elastis dan membatasi aliran darah ke otot jantung. Kondisi ini juga dapat mengakibatkan terjadinya aneurisma yang bisa pecah kapan saja.

4. Perdarahan Subkonjugtiva

Penyebab pembuluh darah pecah berikutnya adalah perdarahan subkonjungtiva, yaitu kondisi ketika pembuluh darah kecil di bawah permukaan bening (konjungtiva) mata pecah. Darah yang bocor tersebut tidak dapat diserap dengan cepat oleh konjungtiva, sehingga darah terperangkap di area tersebut.

Perdarahan subkonjungtiva umumnya ditandai dengan munculnya bercak merah di bagian putih mata. Kondisi ini sering kali membuat orang khawatir, namun pendarahan ini tidak menyebabkan nyeri atua memengaruhi fungsi penglihatan dan bisa sembuh dalam waktu kurang lebih dua minggu.

5. Diabetes

Diabetes juga menjadi salah satu penyakit yang dapat menyebabkan pembuluh darah pecah di sekitar organ mata. Pasalnya, diabetes dapat meningkatkan kadar gula di bagian mata, sehingga menimbulkan komplikasi yang diseebut dengan retinopati diabetik. Berbeda dengan perdarahan subkonjungtiva, pecahnya pembuluh darah di retina dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan menurunkan tingkat ketajaman penglihatan.

6. Aneurisma

Aneurisma adalah salah satu penyebab pembuluh darah pecah di kepala, tepatnya di area otak. Aneurisma merupakan kondisi ketika pembuluh darah mengalami penggelembungan akibat dinding pembuluh darah yang melemah. Jika sudah parah, pembuluh darah tersebut tidak pecah dan mengakibatkan perdarahan hebat yang menekan jaringan otak, sehingga memicu terjaidnya stroke hemoragik.

7. Aterosklerosis

Selain hipertensi, aterosklerosis juga menjadi salah satu penyebab pembuluh darah pecah yang paling sering terjadi. Aterosklerosis adalah kondisi ketika pembuluh darah arteri mengalami pengerasan akibat tumpukan plak dari kalsium dan kolesterol.

Semakin lama, plak tersebut akan membuat arteri menyempit dan menghambat aliran darah untuk melewati arteri. Aterosklerosis perlu diwaspadai dan mendapatkan penanganan sesegera mungkin karena dapat menyebabkan serangan jantung.


Referensi : 

1. Tim Medis Siloam Hospitals. "Ketahui 7 Penyebab Pembuluh Darah Pecah, Wajib Diwaspadai". Situs : https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/penyebab-pembuluh-darah-pecah. Diakses tanggal 2 Juli 2025 pukul 07.19 WIB.

2. Kompas. "Pengertian Pembuluh Darah dan Jenisnya". Situs : https://amp.kompas.com/skola/read/2020/03/05/183000369/pengertian-pembuluh-darah-dan-jenisnya . Diakses tanggal 3 Juli pukul 07.45 WIB.

Rabu, 02 Juli 2025

Ruang dan Interaksi Antar Ruang

Ruang menurut KBBI adalah rongga yang berbatas atau terlingkung oleh bidang. Dalam geografi, kita juga akan belajar tentang ruang, bahkan Geografi dapat disebut sebagai ilmu tentang keruangan. 

Dalam Geografi, ruang merupakan sebuah tempat pada permukaan bumi. Tempat yang dimaksud ini adalah tempat yang digunakan makhluk hidup untuk tinggal, baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian. Contoh ruang adalah habitat hutan hujan tropis yang tersebar di sepanjang garis khatulistiwa Indonesia. 

Kemudian, interaksi antar ruang merupakan cara yang digunakan untuk mengelola wilayah yang ada berdasarkan potensi dan permasalahannya. Disebut interaksi karena cara tersebut juga berhubungan dengan keterkaitan satu ruang dengan ruang-ruang lain yang ada di sekitarnya, baik yang bisa dilihat secara fisik atau tidak.

Contoh interaksi antar ruang ialah ASEAN dengan anggota negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang menjalin kerja sama dalam berbagai hal, mulai dari ekonomi hingga politik.

Bentuk-Bentuk Interaksi Antar Ruang

Ada tiga bentuk interaksi antar ruang, yaitu:

1. Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk merupakan suatu interaksi yang berbentuk pergerakan atau perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain karena adanya tujuan dan keperluan tertentu. Contoh mobilitas penduduk adalah emigrasi, imigrasi, transmigrasi, urbanisasi, dan lain-lain.

2. Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu interaksi yang berbentuk perpindahan ide atau gagasan beserta dengan informasi, baik secara langsung maupun tidak. Contoh komunikasi adalah tayangan berita di televisi, ramalan cuaca, informasi digital di internet, dan lain-lain.

3. Transportasi

Transportasi merupakan suatu interaksi yang diikuti oleh perpindahan manusia, barang, atau energi. Contoh transportasi adalah moda transportasi penumpang (misalnya MRT dan Transjakarta).

Syarat dalam Interaksi Antar Ruang

Ada tiga syarat dalam interaksi antar ruang, yaitu:

1. Complementary

Complementary berarti saling melengkapi. Kita tentu tahu bahwa wilayah satu dengan wilayah lainnya menghasilkan komoditas berbeda. Perbedaan tersebutlah yang menimbulkan interaksi di antara wilayah-wilayah tersebut. Contohnya adalah interaksi di antara daerah perkotaan yang membutuhkan banyak tenaga kerja dnegan wilayah sekitarnya yang memenuhi kebutuhan tenaga kerja itu.

2. Intervening Opportunity

Intervening opportunity berarti pilihan intervensi. Hal ini merujuk pada kemampuan yang dimiliki suatu wilayah untuk memberikan pengaruh pada wilayah lain. Kemudian, pengaruh yang diberikan ini harus diterima oleh wilayah lain tersebut. Contohnya adalah DKI Jakarta yang tidak hanya merupakan pusat pemerintahan, tetapi juga pusat dari segala aktivitas. Wilayah DKI Jakarta memberikan tekanan bagi wilayah lain untuk menjalankan kebijakan pembangunan tertentu dengan mempertimbangkan hasil berupa percepatan pembangunan dan interaksi antarwilayah.

3. Transferability

Transferability berarti kemudahan dalam proses mentransfer. Pengangkutan barang maupun manusia membutuhkan biaya. Jika biaya ini dianggap terlalu tinggi dan tidak sebanding dengan keuntungannya, maka tidak akan terjadi interaksi antar ruang. Kemudahan dalam proses mentransfer dan biayanya juga bergantung pada infrastruktur yang menghubungkan wilayah asal dan tujuan. Contohnya adalah pembangunan banyak jalur penghubung di wilayah sekitar DKI Jakarta ke DKI Jakarta yang bertujuan untuk memberikan kemudahan ini.

Dampak Adanya Interaksi Antar Ruang

Adanya interaksi antar ruang pasti memberikan dampak. Dampak tersebut adalah sebagai berikut:

1. Berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan

Wilayah-wilayah di sekitar pusat interaksi nantinya akan menjadi wilayah-wilayah pusat pertumbuhan satelit yang baru, seperti halnya kawasan Bodetabek.

2. Berkembangnya sarana dan prasarana

Tuntutan dari interaksi untuk memenuhi dan mempermudah proses interaksi akan menghasilkan perkembangan sarana dan prasarana di wilayah sekitarnya. 

3. Perubahan penggunaan lahan

Penggunaan lahan dapat berubah seturut meningkatnya interaksi. Umumnya, perubahan yang terjadi adalah alih fungsi lahan dari lahan produktif menjadi lahan pemukiman.

Selasa, 24 Juni 2025

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Metode Montessori

Beli Bukunya Via Shopee (klik disini)

Metode Montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak berdasar pada teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori, seorang pendidik dari Italia di akhir abad 19 dan awal abad 20. Metode ini diterapkan terutama di pra-sekolah dan sekolah dasar, walaupun ada juga penerapannya sampai jenjang pendidikan menengah.

Ciri dari metode ini adalah penekanan pada aktivitas pengarahan diri pada anak dan pengamatan klinis dari guru (sering disebut "direktur" atau "pembimbing"). Metode ini menekankan pentingnya penyesuaian dari lingkungan belajar anak dengan tingkat perkembangannya, dan peran aktivitas fisik dalam menyerap konsep akademis dan keterampilan praktik. Ciri lainnya adlah adanya penggunaan peralatan otodidak (koreksi diri) untuk memperkenalkan berbagai konsep.

Walaupun banyak sekolah-sekolah yang menggunakan nama "Montessori", kata itu sendiri bukan merupakan merk dagang, juga tidak dihubungkan dengan organisasi tertentu saja. 

Kelebihan Metode Montessori

Metode Montessori yang merupakan metode belajar yang bergantung pada masing-masing anak yang dididik, memiliki keunggulan dalam menmbuhkan kekritisan berpkir, berkolaborasi dalam tim, dan bertindak lebih tegas. Setiap anak memiliki kebebasan dalam memilih aktivitas, yang tentu saja telah diatur sedemikian rupa oleh para pendidiknya untuk menumbuhkan kemandirian, kebebasan dan keteraturan. Guru, anak dan lingkngan yang diatur menciptakan segitga pembelajaran yang baik. Anak dengan bebas memanfaatkan lingkungan yang ada untuk mengembangkan pribasinya, dan berinteraksi dengan guru ketika membutuhkan bantuan dan atau arahan yang diperlukan.

Setiap tingkatan usia mempelajari hal yang berbeda, ujung tombak pembelajaran dalam metode montessori adalah penggabungan kelompok anak-anak dengan usia yang berbeda-beda. Anak yang lebih muda dapat belajar dari anak yang lebih tua, sekaligus memberikan kesempatan kepadda anak yang lebih tua untuk lebih memperkuat kemampuan yang telah meereka kuasai sebelumnya dengan kondep mengajarkan. Nantinya tiap individu pasti merasakannya saat bekerja dan bersosialisasi dengan banyak orang yang berbeda usi di kehidupan nyata. 

Montessosi juga memperhatikan adanya saat-saat yang sensitif, ketika anak-anak memiliki kesempatan lebih baik dalam mempelajari sesuatu dibanding masa-masa lainnya. 

Misalkan di awal masa anak-anak, mereka mempelajari segala sesuatunya melalui aktivitaas gerak dan penginderaan, dengan berbagai material yang mengembangkan kekuatan kognitif melalui pengalaman langsung. Metode inni cocok digunakan untuk anak-anak yang memasuki masa golden age.

Beranjak besar, di tingkatan dasar, anak-anak mulai mengatur pikirannya dari hal-hal yang nyata ke arah yang abstrak. Mereka mulai mengaplikasikan pengetahuannya ke pengalaman nyata.

Pada setiap tingkatan usia, anak disiapkan untuk menghadapi dunia orang dewasa ketika pikiran dan emosi berkembang untuk lebih memahami konsep-konsep yang lebih abstrak seperti keadilan, kebebasan, dan kesetaraan.

Kekurangan Metode Montessori

Ada beberapa kritikan terhadap metode montessori ini. Salah satunya berasal dari orang tua yang dikeluarkan oleh sekolah yang menerapkan metode montessori ini karena anak balitanya adalah anak yang aktif dan memerlukan perhatian lebih tinggi.

Dikatakan olehnya bahwa metode montessori tidak mempertimbangkan bahwa sedikitnya material pembelajaran tidak hanya mengarah kepada sifat berbagi tetapi dapat mengarah kepada agresi dan insting untuk mempertahankan hak milik, terutama pada anak usia dini. Pengelompokan anak dengan berbagai usia juga dapat menimbulkan sikap agresif dari anak yang berusia lebih tua dan keinginan untuk mengalahkan anak yang lebih kecil dalam penggunaan material belajar yang terbatas jumlahnya. Hal ini menumbuhkan sifat intimidasi dan merasa lebih benar di diri anak-anak.

Komunikasi dengan orang tua juga adalah hal yang perlu diperhatikan dalam metode ini. Kadang kala, orang tua tidak tahu menahu perkembangan atau aktivitas yang lebih baik dihindari anak agar tidak mengarah kepada perilaku yang tidak diinginkan. Perkembangan anak di rumah yang diinginkan orang tua juga tidak dapat diakomodir dalam aktivitas di sekolah montessori. Misalkan orang tua melihat ada perilaku-perilaku anak yang mengkhawatirkan di rumah, tetapi aspirasi orang tua ini sering kali tidak dieprhatikan oleh pengajar. Orang tua juga tidak mengetahui keunggulan yang anak lakukan dalam suatu pekerjaan dibandingkan aktivitas lainnya. 

Kekurangan-kekurangan yang diutarakan lebih banyak mengarah kepada kemampuan pengajar dan sistem yang perlu dikembangkan oleh sekolah pennganut metode Montessori untuk kembali ke prinsip dasar metode tersebut. Prinsip yang dianut adalah prinsip belajar yang fokus kepada masing-masing anak. Perkembangan dan penyimpangan sedikit apapun dari tiap anak harus dapat dilihat dan dilakukan tindakan terhadapnya agar anak dapat tumbuh dengan perilaku yang terbaik.

Minggu, 22 Juni 2025

LATIHAN SOAL BAB 2 DATA

1. Jelaskan yang dimaksud dengan data!

Jawab : Data dalah bermacam keterangan mengani sesuatu hal, yang dapat berupa angka-angka (bilangan) dan dapat juga bukan berupa angka-angka. Sebagai keterangan, data merupakan bahan nyata yang dapat dijadikan oleh penggunanya sebagai dasar kajian (sebagai analisis atau kesimpulan). 

2. Jelaskan yang dimaksud dengan data-data berikut ini (dan sebutkan contohnya).

a. Data sekunder : adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode, baik secara komersial maupun nonkomersial. Data sekunder disebut juga data tersedia. Contoh: peneliti yang menggunakan data statistik hasil penelitian yang diperoleh dari surat kabar atau majalah.

b. Data diskret : adalah data yang nilainya adalah bilangan asli atau data bentuk bilangan bulat yang diperoleh dengan cara membilang. Contoh: berat badan ibu-ibu PKK Sumber Ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, jumlah pemilih yang terdaftar di daerah X, dan lain-lain. Data diskret sering juga disebut sebagai data nominal.

c. Data kualitatif : adalah data yang disajikan dalam bentuk bukan angka-angka atau kata-kata yang mengandung makna. Contoh: kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar, dan foto, jenis kelamin, warna, dan sebagainya.

d. Data internal : adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi suatu organisasi secara internal (kondisi internal organisasi). Contoh: Data keuangan, data pegawai, data produksi, dan lain-lain.

3. Bagaimanakah cara untuk mengumpulkan data?

Jawab : Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam proses pengumpulan data.

  • Penelusuran literatur atau referensi. Cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang dikumpulkan atau data dari peneliti sebelumnya. Data ini dapat diperoleh melalui perpustakaan atau intansi yang menyediakan data yang berkaitan dengan hal yang sedang diteliti.
  • Wawancara (interview). Cara mengumpulkan data melalui tanya jawab langsung dengan sumber data atau orang-orang yang dianggap mampu memberikan data yang diperlukan. Dua jenis wawancara yaitu wawancara langsung dan wawancara tidak langsung.
  • Kuesioner (angket). Cara mengumpulkan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam suatu daftar pertanyaan.
  • Pengamatan (observasi). Cara mengumpulkan data dengan pengamtan, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap objek. Pengamatan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pengamatan langsung, pengamatan tidak langsung, dan pengamatan partisipatif.

4. Jelaskan perbedaan pengumpulan data dengan metode sensus dengan metode sampel!

Jawab : Metode sensus dan metode sampel adalah dua penddekatan berbeda dalam pengumpulan data. Sensus melibatkan pengumpulan data dari setiap anggota populasi, sedangkan metode sampel hanya mengumpulkan data dari sebagian anggota populasi yang dianggap mewakili keseluruhan populasi. 

5. Jelaskan skala-skala pengukuran data berikut ini (dan sebutkan contohnya).

a. Skala nominal : skala yang memiliki ciri untuk membedakan atribut yang satu dengan atribut yang lain. Dalam skala nominal, data hanya diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori. Contoh: jenis kelamin yang dibedakan antara laki-laki dan perempuan.

b. Skala ordinal : Skala yang disusun secara berjenjang mulai dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi atau sebaliknya dengan jarak tidak sama. Setiap jenjang memiliki sifat yang berbeda. Contoh: ranking (peringkat) Prestasi I, II, dan III yang masing-masing bernilai 100, 90, dan 78. Ranking I dengan ranking II berjarak 10, sedangkan ranking II dengan ranking III berjarak 12.

c. Skala interval : Skala yang selain memiliki ciri untuk membedakan dan menggunakan juga memiliki ciri jarak yang sama. Pada skala ini, data yang dijumlahkan bukanlah kuantitas atau besaran melainkan interval dan tidak terdapat nilai nol absolut. Contoh: air 1 gelas bersuhu 10 derajat Celcius ditambah 1 gelas bersuhu 20 derajat Celcius tidak menjadi 30 derajat Celcius, tetapi 15 derajat Celcius.

d. Skala rasio : Skala yang membeddakan dan mengurutkan jarak yang sama dan mempunyai titik nol. Jenis skala ini dapat menghitung rasio atau perbandingan antarnilai. Contoh: massa 0 kg berarti tidak ada beratnya, jarak 0 meter berarti tidak ada panjangnya, jumlah jarak 10 m + 5 m = 15 m, dan lain-lain.

6. Kelompokkan dan jelaskan data-data berikut ini, apakah tergolong sebagai data diskret atau data kontinu.

a. Tinggi badan mahasiswa S-1 : data kontinu

b. Jiwa dalam suatu keluarga : data diskret

c. Jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan olahraga : data diskret

d. Suhu badan seorang pasien di rumah sakit : data diskret

7. Kelompokkan dan jelaskan data-data berikut ini, apakah tergolong sebagai data kualitatif atau  data kuantitatif.

a. Berat badan mahasiswa : kuantitatif

b. Detak jantung pasien : kuantitatif

c. Suhu badan seorang pasien di rumah sakit : kuantitatif

d. Pemakaian energi listrik oleh konsumen : kualitatif


Sumber :

Hidayatullah, Syarif. 2020. "Statistika dan Probabilitas". Penerbit Salemba Teknika : Jakarta Selatan.

Beli Bukunya Disini 



LATIHAN SOAL BAB 1 PENGANTAR STATISTIK

1. Jelaskan perbedaan statistik dengan statistika. Berikan contohnya.

Jawab : Statistik menyatakan sebagai kumpulan data, bilangan ataupun bukan bilangan, disusun dalam tabel dan/atau diagra, yang menggambarkan suatu persoalan. Contoh : statistik penduduk, statistik kelahiran, statistik pendidikan, statistik pertanian, dan lain-lain. Sedangkan statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, penarikan kesimpulan, serta pembuatan keputusan yang beralasan berdasarkan analisis yang dilakukan. 

2. Jelaskan perbedaan statistika parametrik dan statistika nonparametrik. Berikan contohnya.

Jawab : Statistika parametrik adalah bagian dari statistika yang paramater dan populasinya mengikusi suatu distribusi tertentu seperti distribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Statistika parametrik adalah suatu uji dengan model yang menetapkan adanya syarat-syarat tertentu (asumsi-asumsi) tentang variabel acak atau populasi yang merupakan sumber sampel penelitian. Statistika parametrik lebih banyak digunakan untuk menganalisis data yang berskala interval dan rasio dengan dilandasi asumsi tertentu, seperti (asumsi) normalitas. Sedangkan statistika nonparametrik adalah bagian statistika yang paramter dan populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu, atau memiliki distribusi yang bebas, dan variansnya tidak perlu homogen. Statistika nonparametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang berskala nominal dan ordinal. 

3. Jelaskan perbedaan statistika deskriptif dengan statistika induktif. Berikan contohnya.

Jawab : Statistika deskriptif/deduktif adalah tahap penanganan atau fase statistika yang berusaha menggambarkan dan menganalisis kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menaruh kesimpulan mengenai kelompok yang lebih besar ("kesimpulan belum terlalu secara umum"). Sedangkan statistika induktif adalah tahap penanganan atau fase statistika yang berhubungan dengan kondisi-kondisi yang mana penarikan kesimpulan berlaku secara umum dari data yang telah tersedia. Penarikan kesimpulan ini merupakan generalisasi dari suatu populasi berdasarkan sampel yang ada.

4. Jelaskan kegunaan dan fungsi statistik!

Jawab : Berikut adalah kegunaan umum dari statistik.

  • Menjelaskan hubungan antarvariabel.
  • Membuat rencana dan ramalan.
  • Melakukan estimasi dan perbandingan/komparasi.
  • Mengatasi perubahan.
  • Membuat keputusan yang lebih baik.
  • Menampilkan hasil penelitian/riset dan analisis praktis dalam berbagai bentuk interpretasi.
Sementara itu, fungsi dari statitik meliputi:
  • Bank data
  • Alat kendali mutu
  • Alat analisis
  • Pemecahan masalah
  • Pembuatan keputusan

5. Jelaskan manfaat statistik dalam penelitian!

Jawab : Berikut adalah beberapa peran dan fungsi statistik dalam kegiatan penelitian menurut Guildford dalam Hidayatullah (2015).

  • Statistik memungkinkan pencatatan paling pasti/tentu (eksak) dari data penelitian.
  • Statistik memberikan cara untuk melakukan pengolahan data dalam bentuk angka.
  • Statistik memberikan arahan berpikir/tata kerja yang definit dan eksak (tertentu dan pasti).
  • Statistik memberikan cara meringkas data dalam berbagai bentuk.
  • Statistik berguna sebagai dasar menarik kesimpulan atau membuat keputusan.
  • Statistik memberikan landasan untuk melakukan ramalan (prediksi).
  • Statistik memungkinkan peneliti mampu menganalisis dan menjelaskan, serta menguraikan sebab-akibat yang kompleks dan rumit.

6. Sebutkan statitstika yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data hasil pengamatan serta memberikan informasi tanpa membuat atau menaruh kesimpulan tentang kelompok yang lebih besar. Jelaskan dengan alasan dan contoh!

Jawab : Statistika yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data hasil pengamatan serta memberikan informasi tanpa membuat atau menaruh kesimpulan tentang kelompok yang lebih besar dinamakan statistika deskriptif. Statistika ddeskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak menarik inferensi atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering kali muncul adalah tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran.

7. Sebutkan statistika yang mencakup metode dengan analisis dan kesimpulannya berlaku secara umum. Jelaskann dengan alasan dan contoh!

Jawab : Statistika yang mencakup seluruh metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data induk (populasi) tersebut dinamakan statistika inferensial. Generalisasi yang berhubungan dengan inferensia statistik memiliki sifat tidak pasti, karena mendasarkan pada informasi parsial yang didapat dari sebagian data. Sehingga yang didapat hanya peramalan. Contoh Statistika Inferensial adalah catatan kelulusaan selama lima tahun terakhir pada sebuah Sekolah Menengah Atas menunjukkan bahwa 72% diantara siswa SMA tersebut lulus dengan nilai yang memuaskan. Nilai numerik 72% adalah bentuk suatu statistika deskriptif. Jika berdasarkan ini kemudian seorang siswa menyimpulkan bahwa peluang dirinya akan lulus dengan nilai memuaskan adalah lebih dari 70%, siswa tersebut telah melakukan inferensia statistika yang tentu saja memiliki sifat yang tidak pasti.

8. Sebutkan jenis statistika yang dalam penyampaian informasinya banyak disajikan diagram, grafik, serta gambar dan tabel. Jelaskan dengan alasan dan contoh!

Jawab : Jenis statistika yang banyak disajikan dalam bentuk diagram, grafik, gambar, dan tabel adalah statistika deskriptif. Penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, diagram, dan gambar membantu dalam visualisasi data, identifikasi outlier, perbandingan data, dan komunikasi data. Contoh visualisasi dalam statistika deskriptif meliputi diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran, histogram, tabel distribusi frekuensi, dan lain sebagainya.

9. Sebutkan jenis statistika yang berkaitan dengan probabilitas, normalitas, distribusi sampling, serta estimasi dan pengujian hipotesis. Jelaskan dengan alasan dan contoh!

Jawab : Jenis statistika yang berkaitan dengan probabilitas, normalitas, distribusi sampling, serta estimasi dan pengujian hipotesis addalah statistika inferensial. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah survei pemilu. Sebelum pemilu, lembaga survei menggunakan statistika inferensial untuk memperkirakan siapa yang akan memenangkan pemilu berdasarkan sampel kecil pemilih. Mereka menggunakan probabilitas untuk memperkirakan kemungkinan hasil pemilu dan menguji hipotesis tentang preferensi pemilih.

Sumber :
Hidayatullah, Syarif. 2020. "Statisika dan Probabilitas". Penerbit Salemba Teknika : Jakarta Selatan.
Beli Bukunya Disini 



Kamis, 12 Juni 2025

Sosialisasi dan Keteraturan Sosial

A. Sosialisasi

Dalam lingkungan masyarakat, individu dituntut untuk menyesuaikan diri. Proses penyesuaian diri dilakukan agar kita berperilaku sesuai harapan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pengenalan nilai dan norma sosial melalui proses sosialisasi.

Sosialisasi berlangsung melalui interaksi sosial antar manusia. Manusia mempelajari sesuatu dari orang-orang yang terpenting dalam hidupnya, seperti anggota keluarga, teman baik, dan para guru. Namun demikian manusia juga orang-orang yang ditemui di jalan, televisi, dalam film, majalah atau internet.

Hal-hal yang disosialisasikan dalam proses sosialisasi adalah pengetahuan, nilai, norma serta keterampilan hidup. Pengetahuan disosialisasikan melalui proses pendidikan dan pengajaran, keterampilan disosialisasikan melalui proses pelatihan. Pada akhirnya nilai dan norma sosial diinternalisasikan oleh orang yang terlibat dalam sosialisasi. Proses internalisasi adalah proses mempelajari atau menerima nilai dan norma sosial sepenuhnya sehingga menjadi bagian dari sistem nilai dan norma yang dianutnya.

1. Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi merupakan proses sosial yang dialami seseorang atau kelompok untuk belajar mengenali serta menghayati pola perilaku, sistem nilai, dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan sosialisasi, individu dapat berkembang menjadi pribadi yang diterima masyarakat.

Menurut G. Herbert Mead, pembentukan diri seseorang berlangsung melalui pengambilan peran (role taking). Ketika lahir manusia belum mempunyai (self) diri manusia berkembang tahap demi tahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain. Setiap anggota baru harus mempelajari peran-peran dalam masyarakatnya. Dalam proses ini seseorang belajar mengenai peran apa yang dijalaninya dan apa yang dijalankan orang lain. Setiap individu mengalami sosialisasi sesuai tahapannnya. Adapun tahapan sosialisasi sebagai berikut.

a. Tahap Persiapan (Preparatory Stage)

Tahap persiapan merupakan tahap pemahaman tentang diri sendiri. Pada tahap ini anak mulai melakukan tindakan meniru meskipun belum sempurna.

b. Tahap Meniru (Play Stage)

Play stage merupakan tahap anak dapat meniru perilaku orang dewasa secara lebih sempurna. Pada tagap ini anak sudah menyadari keberadaan dirinya dan orang-orang terdekat serta mampu memahami suatu peran.

c. Tahap Siap Bertindak (Game Stage)

Pada tahap ini anak mulai memahami perannya dalam keluarga dan masyarakat. Anak juga mulai menyadari peraturan yang berlaku.

d. Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other)

Pada tahap ini anak sudah mencapai proses pendewasaan dan mengetahui kehidupan bermasyarakat dengan jelas. Anak juga mampu memahami perannya dalam masyarakat.

2. Tujuan Sosialisasi

Tujuan sosialisasi sebagai berikut:

  • Menciptakan integrasi masyarakat
  • Mencegah terjadinya perilaku menyimpang
  • Mewariskan nilai dan norma kepada generasi penerus
  • Membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar
  • Memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan nilai dan norma sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Bentuk Sosialisasi

Sosialisasi terbagi dalam beberapa bentuk sebagai berikut:
  • Sosialisasi langsung merupakan tahap sosialisasi yang dilakukan secara face to face tanpa menggunakan media perantara atau alat komunikasi. Melalui sosialisasi ini, subjek sosialisasi dapat menilai keberhasilan pesan yang disampaikan melalui sikap, mimik muka, dan argumentasi yang disampaikan.
  • Sosialisasi tidak langsung merupakan sosialisasi yang dilakukan menggunakan media atau perantara komunikasi. Subjek dan objek sosialisasi tidak berada dalam konteks ruang dan waktu yang sama.
  • Sosialisasi primer merupakan tahap sosialisasi pertama yang diterima individu di lingkungan keluarga.
  • Sosialisasi sekunder merupakan bentuk sosialisasi yang terjadi di lingkungan sekolah, lingkungan bermain, lingkungan kerja, dan interaksi melalui media massa.
  • Sosialisasi represif merupakan bentuk sosialisasi yang bertujuan mencegah terjadinya perilaku menyimpang. Sosialisasi represif berkaitan dengan pemberian hadiah (reward) dan hukuman (punishment). 
  • Sosialisasi partisipatoris merupakan bentuk sosialisasi yang dilakukan dengan mengutamakan peran aktif objek sosialisasi dalam proses internalisasi nilai dan norma.
  • Sosialisasi secara formal merupakan bentuk sosialisasi melalui lembaga-lembaga formal seperti sekolah dan kepolisian.
  • Sosialisasi secara nonformal merupakan bentuk sosialisasi melalui lembaga nonformal seperti masyarakat dan kelompok bermain.

4. Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian

Kepribadian seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan dan sosialisasi yang dilakukan individu. Berikut faktor-faktor pembentuk kepribadian seseorang. 
  • Faktor kebudayaan yaitu faktor pembentuk kepribadian yang dipengaruhi lingkungan budaya.
  • Faktor biologis yaitu faktor pembentuk kepribadian yang diperoleh dari gen keturunan orang tua.
  • Faktor geografis yaitu faktor pembentuk kepribadian yang dipengaruhi oleh lingkungan alam.
  • Faktor prenatal yaitu faktor yang berkaitan dengan pemberian rangsangan atau stimulus ketika anak masih dalam kandungan.
  • Faktor pengalaman yaitu faktor pembentuk kepribadian yang berhubungan dengan pengalaman hidup.
  • Faktor kelompok yaitu kepribadian seseorang yang terbentuk karena pengaruh lingkungan kelompok sosial

5. Berbagai Bentuk Media atau Agen Sosialisasi

Sosialisasi dalam masyarakat dapat dilakukan melalui beberapa media berikut.

a. Keluarga

Keluarga merupakan kelompok primer yang memiliki intensitas tinggi untuk mengawasi perilaku anggota keluarga. Sosialisasi dalam keluarga bertujuan membentuk ciri khas kepribadian anak.

b. Sekolah

Sosialisasi di lingkungan sekolah berperan sebagai sosialisasi sekunder dan memiliki cakupan lebih luas. Sosialisasi di sekolah bertujuan menanamkan nilai kedisiplinan yang lebih tinggi dan mutlak serta berorientasi mempersiapkan peran peserta didik pada masa mendatang.

c. Kelompok Sepermainan (Peer Group)

Proses sosialisasi dalam kelompok bermain dilakukan antarteman, baik teman sebaya maupun teman tidak sebaya. Hubungan sosialisasi yang terjalin dalam kelompok bermain bersifat ekualitas (sederajat).

d. Lingkungan Kerja

Sosialisasi dalam lingkungan kerja diutamakan untuk mencapai kesuksesan dan keunggulan hasil kerja. Adaptasi dalam proses sosialisasi di lingkungan kerja dilakukan berdasarkan tuntutan sistem dan intensitas sosialisasi tertinggi dilakukan antarkolega.

e. Media Massa

Penyampaian pesan dalam sosialisasi melalui media massa lebih bersifat umum, selalu mengikuti segala bentuk perkembangan da nperubahan sosial, serta berperan penting menyampaikan nilai dan norma untuk menghadapi masyarakat yaang heterogen.

6. Pola Sosialisasi

Gertrude Jaeger (Sunarto, 2008) membagi sosialisasi ke dalam dua pola.
  • Sosialisasi represif. Menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan, komunikasi satu arah, kepatuhan penuh anak-anak kepada orang tua. Peran orang tua sangat dominan.
  • Sosialisasi partisipatif, yaitu sosialisasi yang lebih mengutamakan penggunaan motivasi, persuasi, komunikasi timbal balik dan penghargaan terhadap otonomi anak. Orang tua merupakan partnet sharing tanggung jawab dalam proses tersebut. Merupakan pola anak diberi imbalan ketika berperilaku baik.

B. Keteraturan Sosial

Tujuan interaksi sosial adalah mewujudkan keteraturan sosial. Keteraturan sosial menunjukkan masyarakat melakukan interaksi sosial secara tertib dan teratur sesuai nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Wujud keteraturan sosial dapat dilihat dalam kehidupan masyarakat yang aman, tertib, saling menghormati, dan mengedepankan gotong-royong. Keteraturan sosial dalam masyarakat dapat terbentuk melalui unsur-unsur berikut.
  1. Tertib sosial, artinya kondisi kehidupan suatu masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur karena setiap individu bertindak sesuai nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai contoh, tertib sosial dalam masyarakat dapat dilihat ketika kita mengamati pengendara sepeda motor di jalan raya. Pengguna jalan raya yang memahami norma yang berlaku akan menaati aturan lalu lintas. Sementara itu, pengguna jalan yang tidak memahami norma sosial akan melanggar aturan lalu lintas.
  2. Order, artinya sistem norma dan nilai sosial yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat. Order dapat tercapai apabila terdapat tertib sosial dan setiap individu melaksanakan hak serta kewajibannya. Contoh order adalah adat istiadat yang dijadikan pedoman dalam kehidupan masyarakat.
  3. Keajekan, artinya suatu kondisi keteraturan sosial yang berlangsung tetap dan berkelanjutan sebagai hasil hubungan antara tindakan, nilai, dan norma sosial yang berlangsung secara terus-menerus. Keajekan bisa terwujud jika setiap individu telah melaksanakan hak dan kewajiban sesuai sistem norma dan nilai sosial yang berkembang dalam lingkungan tertentu. Misalnya, setiap pagi peserta didik datang ke sekolah.
  4. Pola, artinya corak hubugan yang tepat dan ajek dalam interaksi sosial yang dijadikan model baagi semua anggota masyarakat atau kelompok. Pola lebih menekankan aspek kebiasaan yang tetap terpelihara dan teruji dalam berbagai situasi. Contoh pola adalah musyawarah yang dijadikan masyarakat sebagai cara menyelesaikan masalah karena teruji dapat menyelesaikan berbagai persoalan.
Berikut syarat-syarat terwujudnya keteraturan sosial dalam masyarakat.
  • Terdapat norma sosial sesuai kebutuhan serta peradaban manusia.
  • Terdapat kesadaran warga tentang pentingnya keteraturan masyarakat
  • Terdapat aparat penegak hukum yang konsistem dalam menjalani tugas, fungsi, dan wewenangnya dalam upaya mewujudkan keteraturan sosial.